Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen : SOP/C/VII/UGD/25


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 20 Mei 2016
UPTD KESEHATAN
drg. Achmad Muchtar, M.Kes
PUSKESMAS GEMPOL
NIP. 19641025 199203 1 006
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Penatalaksanaan syok anafilaktik adalah penatalaksanaan yang


diberikan apabila terjadi syok anafilaktik dengan gejala-gejala antara
lain hipotensi, takikardi, kulit dingin, pucat dan basah, hiperventilasi,
penurunan produksi urine, dan perubahan status mental.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik .
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Gempol
tentang Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai puskesmas;
2. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Gempol
tentang Jenis Pelayanan.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1 dari 3
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Oksigen set
2. Tensimeter
3. Ambulance (jika dirujuk)

Bahan :
1. Adrenalin ampul
2. Kortikosteroid
3. Cairan infus
4. Infus set
5. Jarum suntik disposibel spuit
6. i.v Kateter
6. Prosedur/Langkah- 1. Memberikan Informed Consent
langkah
2. Baringkan pasien dengan posisi kaki
lebih tinggi
3. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc
(1:1000) secara intramuscular / subcutan pada lengan atas
4. Bila perlu dapat diulang tiap 10 – 15
menit, umumnya diperlukan 1 – 4 kali pemberian
5. Pasang tornikuet proksimal dari
tempat suntikan (untuk mencegah penyebaran), tornikuet
dikendurkan tiap 10 menit
6. Jaga sistem pernapasan dan sistem
kardiovaskuler agar berjalan baik
7. Pemberian cairan bila diperlukan /
pasang infus bila diperlukan
8. Bila perlu kortikosteroid dapat

2 dari 3
diberikan secara intravena
9. Dosis Corticosteroid 5 mg/kgBB,
dapat diulang tiap 4 – 6 jam

10. Bila keadaan tidak membaik,


persiapkan rujukan ke fasilisas kesehatan yang lebih lengkap
7. Unit Terkait 1. Poli Umum, Gigi, KIA-KB
2. Rawat Inap
3. UGD
8. Dokumen terkait 1. Buku status
2. Register

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai