Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN ANTE PARTUM

No. : SOP/03/3.5/017
Dokumen

SOP
No. Revisi : 0
Tanggal : 15 Januari 2018
Terbit
Halaman : 1/3
Kepala
UPT Puskesmas Talun

UPT PUSKESMAS TALUN


dr. HETI CANDRA SUSANTI
NIP. 19770427 200901 2 003

1. PENGERTIAN Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 mg.


2. TUJUAN 1. Menyelamatkan ibu dan bayi
2. Merujuk penderita sesuai standar secepat mungkin

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Nomor 440/21/409.104.25/SK/2018


Tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
4. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar di
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;

5. ALAT DAN BAHAN 1. Administrasi syarat rujukan


2. Kendaraan rujukan
3. Cairan infus RL/NaCl 0,9% dengan menggunakan
bloodset dengan jarum ukuran 16 atau 18
4. Diagnostic Set
5. Oksigen, nasal kanul, masker
6. Partus Kit, Resusitator Kit
7. Lembar Rujukan Maternal (DST Maternal)
8. Buku KIA dan status pasien

6. PROSES 1. Bidan Desa, perhatikan terapi yang telah diberikan dan


evaluasi kondisi ibu dan janin Apabila ibu hamil datang ke
Puskesmas kiriman
2. Bidan Desa, memeriksa kondisi ibu dan janin, keadaan
umum, riwayat umum, riwayat kehamilan, riwayat
perdarahan, tegakkan diagnose dengan penyulit yang ada
Jika ibu hamil dengan perdarahan datang sendiri,
3. Bidan Desa, memberikan cairan infus RL (3-4 x
kehilangan darah), dengan catheter iv no. 16 atau 18
dengan tetesan 15-20 tts/mnt (4 kolf) dan disesuaikan
dengan perdarahannya, berikan O2 : 6-8 lt/mnt serta
pasang infus 2 jalur
4. Bidan Desa, membuat surat Rujukan ke Rumah Sakit, bila
stabilisasi pra rujukan selesai
5. Bidan Desa, mencatat semua tindakan yang telah
dilakukan di Lembar Rujukan Maternal (DST Maternal),
buku regester, buku KIA, dan status pasien
6. Bidan Desa, merujuk ke Rumah Sakit diawali komunikasi
ke RS rujukan dengan menggunakan teknologi Sijari
Emas dan ditindaklanjuti dengan telepon sebagai
konfirmasi ulang ke Rumah Sakit tempat rujukan bila
diperlukan
7. Perawat/bidan wajib mengantar pasien sesuai
BAKSOKUDA dan berada disampint pasien selama dalam
perjalanan dan melakukan terapi bila diperlukan
7. UNIT TERKAIT 1. Poli KIA-KB
2. UGD

8. DOKUMEN TERKAIT 1. Rujukan


2. Buku KIA dan Status Pasien

2 dari 3
9. BAGAN ALIR -

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai