I. DATA UMUM
3. Pendidikan :SD
4. Agama :Islam
10. Genogram
Keteranga :
Tinggal serumah Garis penikahan
Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki Klien Ibu A (54 Thn)
Dengan Hipertensi
1
2
Keluarga Ibu A merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. E) , istri (Ibu A), dan anaknya (An. R).
12. Suku dan Latar Belakang
Ibu A dan Bpk E merupakan pasangan suami istri dengan latar belakang suku yang
sama berasal dari suku Sunda. Menurut Ibu A, karena latar belakang budaya yang
sama namun Ibu A lebih pendiam, dibandingkan suaminya yang berwatak keras
dari lingkungan keluarganya. Hal tersebut menurut Ibu A yang menyebabkan ia
lebih banyak diam, jika memikirkan sesuatu dan perlu waktu tertentu jika ingin
membicarakan hal-hal dengan suaminya.
13. Agama
Keluarga Ibu A merupakan keluarga muslim. Ibu A mengatakan setiap ada masalah
yang dihadapi seperti masalah rumah tangga selalu mengadu kepada Allah, karena
menurut Ibu A, ia sekarang tinggal jauh dari keluarganya karena ikut bersama
suaminya sehingga hanya kepada Allah tempatnya mengadu. Ibu A juga
menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada kedua anaknya, Ibu A sudah
memasukkan anaknya ke SLTP dekat rumahnya.
14. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Ibu A didapatkan dari hasil kerja Bpk E sebagai
buruh harian lepas (serabutan) di salah kampungnya. Menurut Ibu A, suaminya
sangat rajin. Hal tersebut juga menjadi pemikiran Ibu A semenjak sering sakit
sakitan. Ibu A mengatakan penghasilan suaminya belum bisa memenuhi kebutuhan
keluarganya baik untuk sehari-hari maupun untuk pendidikan anaknya.
15. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Ibu A mengatakan jika dirinya jarang melakukan rekreasi, Ibu A mengatakan lebih
sering menghabiskan waktu dengan anak dan suaminya dirumah, atau bertemu
salah seorang keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Ibu A memiliki
hobinya memasak.
3
Keluarga Ibu A saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia sekolah. Saat ini anak pertama Ibu A sudah duduk dikelas 3 Sekolah
Menengah Pertama. Tugas perkembangan keluarga yang dilakukan saat ini
adalah Ibu A mengatakan saat disekolah ia dapat membantu anaknya untuk
bersosialisasi dengan teman-temannya dan orang tua temannya dilingkungan
sekolah. Ibu A juga mengatakan sudah menyiapkan makanan setiap hari untuk
keluarganya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
Bpk E dan Ibu A merupakan pasangan suami istri yang menikah dengan latar
belakang suku dan budaya yang sama. Bpk E merupakan penduduk asli kelurahan
Margawati, dan Ibu A berasal dari kelurahan Pananjung, setelah menikah Ibu A
ikut tinggal bersama keluarga besar Bpk E. Terkait masalah kesehatan anggota
keluarga, Ibu A mengatakan ia sudah menderita HT sejak 6 tahun yang lalu. Awal
ia terkena hipertensi sejak anaknya duduk di bangku sekolah dasar. Ibu A
mengatakan tekanan darahnya kembali naik, pada saat ia bekerja berat dan dialami
sampai sekarang. Ibu A mengatakan tidak pernah meraskan gejala tekanan darah
tinggi seperti yang dikeluhkan oleh orang- orang. Ibu A tidak suka makan yang
asin dan makan yang berlemak, tetapi tekanan darahnya selalu diatas 150/90.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah Ibu A, saat ini merupakan rumah milik sendiri. Tipe bangunan
rumah bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus
ruang keluarga, 1 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
b. Ventilasi dan penerangan
Ventilasi dari rumah Ibu A berasal dari jendela dan pintu depan, serta
terdapat lubang udara dari tembok samping rumah dan belakang rumah.
Udara yang masuk di rumah Ibu A berasal dari depan rumah karena
didepan rumah Ibu A terdapat pohon dan pekarangan yang cukup luas,
dan bangunan rumah yang rendah. Penerangan di dalam rumah Ibu A
cukup terang, karena terdapat penerangan dari samping rumah dan
belakang rumah.
c. Persediaan air bersih
Bpk E mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/air tanah (yang
dipompa menggunakan mesin), airnya jernih. Namun, untuk masak dan
minum menggunakan air mineral (isi ulang).
d. Pembuangan sampah
Kamar mandi dirumah Ibu A menggunakan jamban tipe jongkok, jarak sumber
air dengan septitank kurang lebih 8-10 meter.
g. Denah (rumah dan lingkungan)
KM/DAPURPA GAR
WC
RUANG TAMU/
KELUARGA
KEL. Bpk. AH
PEKARANGAN
Keluarga Ibu A sudah lama mendiami rumahnya sekitar kurang lebih 15 tahun,
sebelumnya beliau dan keluarga kontrak di tempat yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya sekarang. Ibu A mengatakan lebih nyaman dengan rumah yang
ditempati sekarang ini.
6
Ibu A merupakan penduduk asli dan memiliki saudara dan orang tua yang tinggal
tidak jauh dari kontrakannya. Menurut Ibu A, Bpk E masih aktif kumpul bersama
teman-temannya hingga larut malam dan jika malam minggu juga masih kumpul
hingga dini hari atau pagi hari sambil ngeronda. Ibu A mengatakan sedikit
khawatir, namun Ibu A tetap berpikiran positif kepada Bpk E yang memerlukan
waktu untuk berubah meninggalkan kebiasaan lamanya.
5. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Ibu A memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) yang
mendukung kesehatan semua anggota keluarga. Selain itu, Ibu A mengatakan
keluarga besarnya selalu saling mendukung baik dari pihak Bpk E maupun dari
keluarganya di kampung, semuanya saling membantu jika salah satu anggota
keluarga ada yang mengalami masalah. Selain keluarga besarnya, dukungan juga
didapat dari tetangga-tetangga dan kader yang juga sudah seperti keluarga sendiri.
Ibu S mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya terbuka dan dua arah.
Namun, Ibu S mengatakan perlu waktu tertentu atau melihat kondisi Bpk. AH jika
ingin mengkomunikasikan hal-hal baik terkait anak-anaknya maupun terkait
keluarga atau kesehatan Ibu S. Ibu S mengatakan lebih banyak menyimpan
masalah sendiri, jika belum mendapatkan waktu terbaik untuk berbicara dengan
suaminya (Bpk. AH), karena menurut Ibu S, suaminya memiliki watak yang keras
dan cepat marah jika ada hal-hal yang kurang enak menurutnya. Menurut Ibu S,
Bpk. AH juga memiliki sifat yang keras dan tegas baik kepada orang tuanya, hal
tersebut disebabkan karena Bpk AH tumbuh bersama teman-temannya dan jarang
bersama keluarganya.
7
Dalam keluarga Bpk AH, pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk. AH, namun
untuk keputusan terkait urusan sehari-hari di putuskan oleh Ibu S. Jika terdapat hal-
hal penting yang harus diputuskan, Ibu S mengatakan biasanya di musyawarakan
dengan Bpk. AH terlebih dahulu.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a) Peran Formal
Bpk AH berperan sebagai kepala keluarga, dan Ibu S berperan sebagai Ibu
rumah tangga. Bpk AH sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan yang
bertanggungjawab dalam menafkahi keluarga. Bpk. AH sudah bekerja menjadi
pegawai tetap salah satu kantor di jakarta pusat. Ibu S berperan sebagai Ibu
rumah tangga dan mengurus dua orang anaknya yaitu An. AL dan An. AB,
serta mengurus rumah dan keperluan rumah tangga lainnya.
b) Peran Informal
Selama ini karena kesibukan pekerjaan, Bpk AH belum aktif berperan serta
dilingkungan masyarakat, hanya saja Bpk AH masih aktif sebagai pecinta alam
yang diwaktu-waktu tertentu bersama teman-temannya pergi mendaki gunung,
menurut Ibu S suaminya memiliki peran yang bersahabat dengan teman-
temannya. Ibu S juga belum memiliki peran informal sebagai pendorong dan
perantara keluarga. Ibu S mengatakan jika ada hal-hal yang ingin keluarga
Bpk. AH sampaikan, mereka meminta bantuan Ibu S, untuk memberitahu
Bpk. AH terkait hal-hal yang ingin disampaikan..
4. Nila dan Norma budaya
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya betawi.
Namun, dalam keluarga Bpk AH tidak ada larangan atau pantanga yang dijalani
oleh keluarga Bpk AH. Sampai saat ini, keluarga dapat menerima nilai dan norma
budaya mereka dan juga sudah terbiasa dengan nilai dan budaya tempat tinggal
mereka yang penduduk aslinya berbudaya betawi. Sampai saat ini, budaya makan
bersama keluarga ketika malam hari masih tetap dipertahankan. Ibu S mengatakan
sudah mengurangi masakan santan dan berlemak yang sering ia dapatkan didalam
keluarga, selain itu Ibu S juga mengatakan sudah tidak suka memakan makanan
yang manis-manis, mengingat ia memiliki riwayat hipertensi DM dari orang
tuanya.
8
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk AH, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu S
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu S mengatakan kedua anaknya sangat dekat baik ke
Bpk AH maupun ke dirinya sendiri. Ibu S mengatakan selalu berusaha
membicarakan dan menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan
Bpk. AH dengan cara mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut.
Dalam keluarga Bpk AH, semua anggota keluarga saling memberikan semangat
dan kekuatan sehingga Ibu S mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu S, Bpk AH sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya dan masih ikut serta dengan kegiatan-kegiatan pemuda
lainnya seperti pencita alam. Ibu S mengatakan dirinya belum terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa baru tinggal diwilayah tersebut, dan
kesibukannya mengurus kedua anaknya yang masih kecil, sehingga belum sempat
mengikuti kegiatan di masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
dahulu, jika memungkinkan untuk dibicarakan bersama Bpk. AH, baru Ibu S
memulai untuk membicarakan. Ibu S juga mengatakan karena aktivitasnya
mengurus anak-anaknya, ia mengatakan tidak pernah melakukan olahraga atau
aktivitas fisik sedang dirumahnya atau ikut dalam kegiatan kelompok. Ibu S
mengatakan mengetahui jika olahraga itu sangat penting untuk kesehatannya
terlebih lagi karena dirinya memiliki berat badan berlebih.
Menurut Ibu S, jika ia mengalami sakit kepala itu karena cuaca yang panas atau
karena anak-anaknya. Ibu S mengatakan sejak mengetahui tekanan darahnya masih
tinggi diatas 150/90, ia sudah mengurangi makanan yang mengandung garam
berlebih, makanan berlemak dan makanan yang manis-manis. Ibu S juga
mengatakan sesekali melakukan perawatan sederhana dirumah dengan merebuh
daun dalam atau memakan mentimun. Ibu S juga mengatakan sudah rutin
mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi sebelum tidur dengan dosis 5 mg.
Ibu S mengatakan sangat memperhatikan kondisi rumahnya, baik dari segi
kebersihan maupun dari segi ventilasi. Oleh karena itu, ia dan Bpk AH memilih
pindah kontrakan karena ditempat sebelumnya ventilasi kurang, pencahayaan juga
kurang, kotor dan terkadang ada tikus yang masuk didalam rumah, yang bisa
berisiko menyebabkan penyakit bagi ia dan keluarganya terutama anak-anaknya.
Ibu S mengatakan selalu ke dokter praktek atau ke puskesmas jika mengalami
keluhan kesehatan. Menurut Ibu S, Bpk AH sangat memperhatikan kesehatan
seluruh anggota keluarganya, termasuk kesehatan Ibu S. Jika Ibu S meminta untuk
kontrol ke pelayanan kesehatan, Bpk AH akan selalu mengantar dan menemani.
Ibu S mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah kondisi ibunya dikampung
yang tinggal sendiri, namun ia juga tidak bisa selalu menengoknya karena
persoalan ekonomi dan anak-anaknya yang juga sekolah dan perlu untuk
mengurusnya. Selain itu, Ibu S juga masih memikirkan kebiasaan suaminya
yang masih sering ngumpul dengan teman-temannya, yang terkadang menjadi
bahan pemikiran jika suaminya terlambat pulang dirumah. Ibu S juga
mengatakan memikirkan keinginan suaminya untuk mengajak anaknya yang
pertama untuk naik gunung.
10
Ibu S mengatakan tidak memiliki masalah lain yang dipikirkan selain masalah
ibunya dan suaminya.
c) Kekuatan keluarga
Ibu S mengatakan hanya bisa berdo’a untuk Ibunya dikampung dan sesekali
menelpon dan berbincang dengan Ibunya, serta mengingatkan saudaranya untuk
selalu menengok Ibunya yang tinggal tidak jauh dari rumah kakaknya dikampung.
Ibu S juga mengatakan tetap berfikir positif terutama dengan hoby suaminya yang
sering naik gunung dan kumpul bersama-sama temannya. Ibu S yakin suatu saat
Bpk. AH akan mengurangi kebiasaan tersebut dengan pendekatan yang diberikan
oleh Ibu S.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari wawancara yang dilakukan pada keluarga Bpk. AH, tidak ditemukan adanya
stress adaptasi disfungsional.
Keluarga Bpk A terutama Ibu S mengatakan selalu berdo’a agar selalu diberikan
kesehatan dan selalu bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan. Ibu S
11
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 166 cm ; BB = 60 kg ; IMT = 21,7 kg/m2
(Tidak dilakukan pemeriksaan lebih detail)
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 155 cm ; BB = 65 kg ; IMT = 27 kg/m2
LP = 102 cm
4. Kepala Bentuk mesochepal, Ibu S mengatakan tidak ada nyeri
tekan pada kulit kepala, rambut terlihat rapi dan bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva tidak anemia, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+), mata terlihat sedikit berair.
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka tampa lemas, lidah
berwarna putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar
melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui
13
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 110 cm ; BB = 20 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tipis,
berwarna hitam, bersih, tidak tampak ada lesi, An. AL
mengatakan tidak ada nyeri pada saat kulit kepala
ditekan.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva unanemik, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
15
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 94 cm ; BB = 13 kg ;
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, An. AB mengatakan tidak ada nyeri
tekanan disekitar kepala.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
unikterik, konjungtiva ananemikt, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui hidung,
tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah
pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan
menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga mulut,
perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya pembesaran
atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5-6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
17
urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat
18
ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS : Ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga Bpk. AH
masalahnya.
Ibu S mengatakan ia sudah menderita HT sejak 4 tahun
yang lalu
Ibu S mengatakan tidak pernah merasakan gejala
tekanan darah tinggi seperti yang dikeluhkan oleh orang-
orang
Ibu S mengatakan tidak merasa nyeri ditengkuk, tidak
merasa pening.
Ibu S tidak suka makan yang asin dan makan yang
berlemak, tetapi tekanan darahnya selalu diatas 150/90
Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit
hipertensi dari ayahnya dan riwayat diabetes dari ibunya.
20
Tampak lemas
Mata tampak sedikit berair.
TD = 160/110 mmHg
SKORING MASALAH
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi
yang membutuhkan
perubahan (0)
Total 3
sering naik.
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ibu S memerlukan perhatian terkait
Masalah dirasakan dan kesehatnnya dan segera harus ditangani
harus segera ditangani (2) melihat tekanan darah sudah berada dalam
kategori hipertensi berat, serta pola hidup
Masalah dirasakan namun
Ibu S masih jauh dari pola hidup sehat. Ibu
tidak membutuhkan
S belum mengelola stres yang dialmi
penanganan segera (1)
dengan baik dan belum melakukan olahraga
Tidak dirasakan sebagai
secara rutin.
masalah
26
Total 3 1/3
Ibu S mengatakan tidak Pengetahuan dan pemahaman keluarga kelompok dewasa dan
22
180302 meningkat dari skala 2 (pengetahuan keluarga tentang hipertensi
pernah merasakan gejala
terbatas) menjadi skala 4 (pengetahuan b. Jelaskan pengertian
tekanan darah tinggi seperti 180303
baik) tentang : hipertensi
yang dikeluhkan oleh 180306
a. Mengetahui karakteristik penyakit c. Edukasi pasien untuk
orang-orang
hipertensi mengenal tanda dan gejala
b. Mengetahui faktor penyebab yang harus dilaporkan ke
hipertensi petugas kesehatan.
c. Mengetahui tanda dan gejalan d. Identifikasi kemungkinan
penyakit hipertensi penyebab hipertensi
23
Ibu S mengatakan tidak 180307 d. Mengetahui proses perjalanan e. Jelaskan komplikasi kronik
merasa nyeri ditengkuk, penyakit yang mungkin ada
tidak merasa pening. 180308 e. Strategi untuk meminimalkan f. Jelaskan pencegahan dan
perkembangan penyakit penanganan hipertensi
yang asin dan makan yang Setelah dilakukan intervensi memutuskan tindakan
keluarga mampu memutuskan keperawatan :
berlemak, tetapi tekanan
tindakan perawatan dengan kriteria
darahnya selalu diatas
hasil : Level 1 : Domain 3
150/90
Behavioral
Ibu S mengatakan Level 1 : Domain IV Level 2 : Class R
memiliki riwayat penyakit Family Health 5250 Coping Assistence
hipertensi dari ayahnya dan Level 2 : Class X Level 3 : Intervensi
riwayat diabetes dari Family Well-Being Dukungan pengambilan
ibunya. Level 3 : Outcomes keputusan :
2605 Partisipasi keluarga dalam perawatan a. Bantu individu dewasa
Ibu S mengatakan sudah
profesional. hipertensi dan keluarga
mengurangi masakan
Ibu T dan keluarga mampu untuk mengklarifikasi nilai
santan dan berlemak yang
memutuskan untuk berpartisipasi dan harapan yang akan
sering ia dapatkan didalam
dalam penanganan hipertensi dari membantu dalam membuat
keluarga.
skala 2 (jarang melakukan) menjadi pilihan penanganan
Ibu S juga mengatakan skala 4 (sering melakukan) : masalah hipertensi.
sudah tidak suka memakan 260501 a. Berpartisipasi dalam perencanaan b. Informasikan pada
makanan yang manis- perawatan atau penanganan individu dewasa hipertensi
manis, mengingat ia hipertensi dan keluarga
memiliki riwayat hipertensi 260503 b. Menyediakan informasi yang pandangan atau solusi
24
Level 1 : Domain 1
Physiological : Complex
Level 2 : Class H
Drug Management
Level 3 : Intervensi
2380 Manajemen pengobatan
hipertensi
a. Tentukan obat apa yang
diperlukan, dan kelola
menurut resep
b. Tentukan kemampuan
pasien utnuk mengobati
diri sendiri dengan cara
yang teapt
28
c. Monitor efektifitas cara
pemberian obat yang sesuai
d. Pertimbangkan
pengetahuan pasien
mengenai obat-obatan
e. Kembangkan strategi
bersama pasien untuk
meningkatkan kepatuhan
mengenai obat yang
29
diresepkan.
f. Berikan individu dewasa
hipertensi dan anggota
keluarga mengenai
informasi tertulis dan
visual untuk meningkatkan
pemahaman diri mengenai
pemberian obat yang tepat.
Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class E
Physical comfort promotion
Level 3 : Intervensi
1320 Akupresure
Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class A
Manajemen aktivitas dan
latihan Level 3 : Intervensi
0200 Peningkatan latihan fisik
dirumah
Level 1 : Domain 1
30
Fisiologi dasar
Level 2 : Class E
Physical comfort promotion
Level 3 : Intervensi
1460
Relaksasi otot progresif
a. Pilih lingkungan yang
tenang dan nyaman
b. Tentukan indikasi
dilakukannya tindakan
31
terkait obat-obatan.
TUK 5 : Keluarga mampu
Setelah dilakukan intervensi memanfaatkan fasilitas
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan
dengan kriteria hasil : Level 1: Domain 4
Safety
Level 1 : Domain II Level 2: Class V
38
Physiologic Health Risk management
Level 2 : Class I Level 3: Intervention
Metabolic Monitor Tanda-tanda Vital
6680
regulation Level 3 : 1.Anjurkan keluarga untuk
0802
Outcome Tanda- melakukan cek rutin tekanan
tanda vital. darah, nadi, suhu dan status
Keluarga mampu memanfaatkan pernafasan dipelayanan
fasilitas pelayanan kesehatan sehingga kesehatan seperti puskesmas
tanda-tanda vital terpantau dari skala 2 dan posbindu.
(jauh dari batas normal) menjadi 4
39
hipertensi, namun belum mampu mengontrol terkait aktivitas Kelas 2 : Level I. Domain IV Level I. Domain III
fisik/olahraga yang harus dilakukan, mengontrol emosi yang dirasakan. Manajemen Pengetahuan kesehatan Perilaku
Kesehatan dan perilaku sehat. Edukasi pasien
Ibu
Pengetahuan kesehatan Intervensi:
S mengatakan sudah rutin meminum obat hipertensi yaitu amlodipine 5
Diagnosis : Hasil: 5510 Pendidikan kesehatan
mg dengan dosis 1 x 1 sebelum tidur. Namun, tekanan darahnya masih
Ketidakefektifan (1837)Pengetahuan tentang hipertensi:
diatas 150/110.
manajemen Managemen a. Identifikasi faktor
Ibu
kesehatan keluarga hipertensi: internal dan ekternal
S mengatakan selain meminum obat hipertensi, terkadang sesekali Ibu S
keluarga Bpk. AH a. Mengetahui tekanan yang dapat
membuat rebusan daun salam atau mengkonsumsi mentimun untuk
khususnya Ibu S darah normal (1-4) meningkatkan atau
menurunkan tekanan darahnya namun tekanan darahnya terkadang masih
b. Mengetahui tanda menurunkan motivasi
saja naik.
dan gejala hipertensi dari perilaku kesehatan
Ibu
40
S mengatakan faktor yang paling mempengaruhi hipertensinya adalah (1-4) b. Menentukan tingkat
pola makan dan riwayat dari keluarga. c. Mengetahui pengetahuan kesehatan
Ibu potensial terjadinya dan perilaku dan
S mengatakan setelah melahirkan anak ke dua, tekanan darahnya tidak komplikasi pada perilaku gaya hidup dari
1803: Pengetahuan:
Proses penyakit
Indikator
a. mengetahui sifat
spesifik
penyakit
hipertensi (1
menjadi 3)
42
b. mengetahui
penyebab
hipertensi (1
menjadi 3)
c. mengetahui faktor
hipertensi(1menjadi
3)
d. mengetahui
komplikasi (1 – 3)
e. mengetahui cara
mencegah dan
merawat hipertensi
43
(1-3)
2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu
memutuskan memutuskan
Domain IV: 5250: dukungan membuat
Pengetahuan kesehatan keputusan
dan perilaku a. Identifikasi dan
Kelas Q: Perilaku klarifikasi adanya
kesehatan. perbedaan pandangan
Hasil: dalam melihat masalah
1606: berpartisipasi hipertensi
dalam memutuskan b. Fasilitasi klien dan
perawatan kesehatan. keluarga untuk
a. Membuat keputusan mengklarifikasi nilai dan
terkait perawatan harapan yang akan
(2-4) mempengaruhi
b. Melakukan pengambilan keputusan
identifikasi hasil c. Bantu klien dan keluarga
(2- 4) mengidentifikasi
c. Menggunakan keuntungan dan kerugian
teknik pemecahan masing-masing alternatif
masalah untuk pemecahan masalah.
mencapai hasil (2-4)
44
3. Keluarga mampu 3. Keluarga mampu
merawat merawat
Level I. Domain IV
Pengetahuan dan Level I. Domain I
kepercayaan kesehatan Fisiologi dasar
Manajemen kesehatan Level 2 Kelas F
Hasil: Fasilitas perawatan diri
3107 Manajemen diri Intervensi:
: Hipertensi: 1850 Peningkatan tidur
a. Pengunaaan strategi a. Tentukan pola
tidur yang cukup (1- tidur/aktivitas klien
4) b. Jelaskan pentingnya
45
lingkungan Safety
Level I. Domain IV Manajemen resiko
Pengetahuan dan Intervensi:
kepercayaan kesehatan 6486 Manajemen lingkungan:
Pengetahuan kesehatan nyaman
Hasil: a. Tentukan lingkungan yang
1212: Stres level nyaman bersama klien dan
a. Memahami keluarga
peningkatan tekanan b. Sediakan satu ruangan yang
darah (1-4) tengang,jika memungkinkan
b. Mengetahui c. Buat lingkungan tenang dan
gangguan tidur (1-4) di dukung oleh lingkungkan
c. Mengetahui d. Sediakan lingkngan yang
peningkatan tekanan aman dan lingkungan yang
darah (1-4) bersih
d. Mengetahui
pengingkatan
frekuensi urin (1-4)
e. Mengetahui
penurunan aktivitas
(1-4)
5. Keluarga mampu 5.Keluarga mampu
memanfaatkan memanfaatkan fasilitas
fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan Level I. Domain VI
Level I. Domain IV Sistem Kesehatan Mediasi
48
Pengetahuan dan sistem kesehatan
kepercayaan kesehatan Tindakan:
Pengetahuan kesehatan 7910 : Konsultasi
Hasil: a. Identifikasi tujuan untuk
1603: Perilaku mencari konsultasi
pelayanan kesehatan b. Kumpulkan data identifikasi
Indikator masalah yang menjadi
a. Mencari tahu tentang fokus dari konsultasi
masalah kesehatan c. Sediaakan expert yang
49
tetap, hal tersebut menjadi g. Manfaat tidur yang cukup dewasa hipertensi mengalami
salah satu yang dipikirkan h. Modifikasi gaya hidup pemahaman yang kurang tepat tentang
Ibu S sehingga pada saat i. Merubah pikiran negatif ke pikiran manajemen stress
hamil anak ke dua positif (1-4) j g. Berikan waktu untuk bertanya dan
teman-temannya hingga b. Melakukan identifikasi hasil (2-4) nilai dan harapan yang akan
Hari
Diagnosis Evaluas
No Tanggal Implementasi Paraf
Keperawatan i
Waktu
(SOAP)
1. Risiko gangguan Kamis TUK 1 Subjektif :
fungsi 23 Okt 2018 Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi Ibu S menjelaskan kembali terkait hipertensi bahwa hipertensi
kardiofaskuler 10.00 dan karakteristiknya merupakan keadaan tekanan darah di atas 140/90 (skala 4 =
pada Ibu S Media yang digunakan adalah lembar balik dan pengetahuan baik)
buku kerja Ibu S mengatakan penyebab hipertensi seperti sering memikirkan
1. Mengkaji pemahaman klien dewasa dan sendiri masalah yang dihadapi, kurang rekreasi dan memiliki riwayat
keluarga tentang hipertensi hipertensi dari ayahnya. (skala 4 = pengetahuan baik)
2. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi Ibu S mengatakan tanda dan gejala hipertensi : sakit di tengkuk,
3. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko dari sakit kepala, pusing, badan terasa berat dan lemas, jantung berdebar-
penyakit hipertensi. debar, nyeri pada seluruh tungkai tetapi Ibu S mengatakan dirinya
4. Memberikan Edukasi pasien untuk mengenal tidak merasakan hal tersebut (skala 4 = pengetahuan baik)
tanda dan gejala yang harus dilaporkan ke Ibu S mengatakan komplikasi yang dapat muncul seperti stroke yang
petugas kesehatan. diderita saudaranya (skala 4 = pengetahuan baik)
5. Menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin Ibu S mengatakan akan melakukan olahraga seperti jalan pagi setiap
61
ada hari, mengontrol makanan, latihan napas dalam dipagi hari serta
6. Menjelaskan pencegahan dan penanganan berusaha mengontrol stressnya (skala 4 = pengetahuan baik)
hipertensi Objektif :
Ibu S kooperatif saat diskusi berlangsung
Ibu S dan suaminya sangat antusias
Ibu S tampak sering bertanya terkait keadaannya
Ibu S tampak mengerti dengan yang dijelaskan (dari pengetahuan
terbatas (skala 2) menjadi pengetahuan baik (skala 4).
Analisis :
TUK 1 tercapai, dimana keluarga mampu mengetahui hipertensi dan
memiliki pandangan terbuka terhadap kesehatan.
Perencanaan :
Lanjutkan pada perencanaan di TUK 2 tentang cara keluarga
mengambil keputusan terkait kesehatan anggota keluarga
Senin TUK 2 Subjektif :
26 Okt 2018 Keluarga mampu mengambil keputusan yang Ibu S mengatakan akan melakukan pemeriksaan kesehatan ke
13.00 tepat puskesmas dan posbindu
1. Membantu individu dewasa hipertensi dan Ibu S mengatakan ingin menurunkan tekanan darah
keluarga untuk mengklarifikasi nilai dan Ibu S mengatakan masih ingin melihat anaknya besar dan berhasil
harapan yang akan membantu dalam membuat karena itu iya ingin sehat.
pilihan penanganan masalah hipertensi. Ibu S mengatakan berharap akan memperoleh banyak keuntungan
2. Menginformasikan pada individu dewasa yang didapatkan selama mengontrol tekanan darah, mengontrol
hipertensi dan keluarga pandangan atau solusi komsumsi makanannya, minum obat hipetensi teratur sesuai jadwal
alternatif dalam penanganan masalah dan memulai untuk mengontrol emosinya.
hipertensi. Objektif :
3. Membantu individu dewasa hipertensi dan Ibu S kooperatif saat diskusi berlangsung
keluarga dalam mengklarifikasi keuntungan
Keluarga antusias dalam diskusi
dan kerugian apabila tidak melakukan
Ada kontak mata selama diskusi berjalan
penanganan masalah hipertensi.
62
4. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Analisis :
individu dewasa hipertensi dan keluarga sesuai TUK 2 tercapai dengan indikator keluarga mampu mengambil
permintaan : hal positif yang akan didapatkan keputusanyang tepat untuk mengatasi masalah hipertensinya
jika Ibu S mengontrol kesehatannya Mengambil keputusan tindakan yang tepat (skala 4)
Perencanaan :
Lanutkan pada perencanaan di TUK 3 tentang cara merawat penyakit
hipertensi : Kontrol TD, Manajemen Pengobatan HT, Latihan napas
dalam dipagi hari.
Kamis TUK 3 Subjektif :
30 Okt 2018 Keluarga mampu melakukan perawatan dengan Ibu S mengatakan akan membuat menu yang sesuai dengan intruksi
63
5. Menginstruksikan pasien untuk melakukan TUK 4 tercapai, Ibu T mengatakan akan melakukan perubahan terkait
olahraga yang progresif secara teratur perilaku dan gaya hidupnya seperti mengontrol makanan, patuh minum
6. Memberikan dukungan untuk olahraga rutin obat HT dan melakukan olahraga setiap hari.
harian selama 30 menit. Perencanaan :
7. Menginstruksikan individu dewasa hipertensi Lanjutkan intervensi TUK 3 terkait monitorin TTD dan latihan
dan keluarga mengenai strategi diet jantung relaksasi otot progresif
sehat (misalnya : rendah natrium, rendah lemak,
rendah kolesterol, tinggi serat)
8. Menginstruksikan individu dewasa hipertensi
dan keluarga pada terapi untuk mengurangi
risiko jantung (misalnya, komsumsi obat secara
rutin, monitori takanan darah, pembatasan
manakan dan minum yang berisiko).
9. Monitorin kemajuan pasien melakukan
perubahan
Senin TUK 3 Subjektif :
8 Nov 2018 Keluarga mampu melakukan perawatan dengan Ibu S mengatakan merasa nyaman setiap selesai melakukan latihan
09.00 masalah hipertensi relaksasi.
1. Monitorin tanda-tanda vital Ibu S mengatakan sepertinya tekanan darahnya naik karena sehari
2. Melakukan latihan relaksasi otot progresif menjemput anak sekolah dan udara sangat panas
Objetif :
Ibu S tampak melakukan latihan relaksasi dari awal sampai selesai
Ibu S tampak antusias dalam melakukan latihan
TD sebelum melakukan ROP = 160/100 mmHg setelah dilakukan
relaksasi = 160/95 mmHg
Analsisi :
TUK 3 tercapai sebagian, karena masih dilakukan monitorin dan
latihan relaksasi di kunjungan selanjutnya
66
Perencanaan :
Lanjurkan TUK 3 terkait latihan ROP dan monitorrin TD
Senin TUK 3 Subjektif :
13 Nov 2018 Keluarga mampu melakukan perawatan dengan Ibu S mengatakan akan melakukan pemeriksaan kesehatan ke
Jam 09.00 masalah hipertensi puskesmas
1. Monitorin TD Ibu S mengatakan jarang mengunjungi posyandu
2. Melakukan latihan relaksasi otot progresif Objektif :
Ibu S tampak sudah mengetahui setiap gerakan relaksasi yang
diajarkan
Ibu S tampak antusias melakukan latihan ROP
67
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan
Menganjurkan keluarga untuk melakukan cek rutin
tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan
dipelayanan kesehatan seperti puskesmas dan
69
posbindu.
Senin TUK 3 Subjektif :
27 Nov 2018 Keluarga mampu melakukan perawatan dengan Ibu S mengatakan akan mengatur pola makan agar AU, GDS dan
09.00 maalah hipertensi. kolesterol tetap normal
Dengan menggunakan media tabel kalori setiap Ibu S mengatakan merasa segar setelah melakukan latihan fisik
bahan makanan, booklet dirumah
1. Mengontrol tekanan darah Ibu S mengatakan akan melakukan latihan fisik setiap pagi hari
2. Melakukan pemeriksaan AU, GDP, dan Objetif :
Kolesterol Ibu S antusias melakukan latihan fisik
3. Melakukan latihan fisik yang dapat dilakukan Ibu S tampak segar setelah latihan
dirumah
Ibu S tampak kaget dengan nilai kolesterol yang meningkat
Td sebelum latihan fisik = 140/90 mmHg dan setelah melakukan
ROP = 130/90
Nilai AU = 5,9 mg/dl, GDP = 98 mg/dl, Kolesterol = 200 mg/dl
Analsisi :
TUK 3 tercapai dan akan karena dilakukan manitorin TD dan
mengulang latihan fisik di kunjungan berikutnya, namun Ibu S juga
mengatakan akan mencoba secara mandiri untuk menjaga pola
makannya yang seuai kalori dan sesuai diet yang dianjurkan untuk
hipertensi agar kolesterolnya tidak meningkat
Perencanaan :
TUK 3 monitorin TD dan mengulang kembali latihan fisik dirumah
70
Senin TUK 3 Subjektif :
4 Des 2016 Keluarga mampu melakukan perawatan dengan Ibu S mengatakan sangat nyaman, segar jika telah melakukan
11.00 masalah hipertensi olahraga dirumah
1. Monitorin tekanan darah Ibu S mengatakan sangat berharap tekanan darah tidak mencapai
2. Melakukan latihan fisik yang dapat dilakukan tekanan seperti pertama kali di periksa oleh perawat
dirumah Ibu S mengatakan sudah melakukan olahraga setiap hari seperti
napas dalam dan latihan fisik
Ibu S mengatakan sudah mengontrol makanan seperti makanna
yang asin-asin dan banyak makan buah dan syuran
Objetif :
Ibu S tampak antusias mengulang kembali setiap gerakan latihan
fisik
Ibu S tampak terliat interaktif dalam diskusi
TD sebelum melakukan latihan = 140/90 TD setelah melakukan
latihan fisik = 130/90
Analsisi :
71
makanan yang tepat sesuai dengan diet untuk An. AB dari informasi yang diberikan.
hipertensi An. AB tampak senang melihat video yang diputarkan.
e. Monitor kalori dan dietary intake. Analsisi :
TUK 3 belum tercapai, Ibu S akan mencoba memodifikasi menu
makan untuk An. AB agar menarik perhatian An. AB untuk makan
terutama makan sayur dan buah.
Perencanaan :
Lanjutkan ke TUK 3 follow up keterlibatan keluarga dalam perawatan
kesehatan anggota keluarga khusunya masalah nutrisi An. AB
Senin TUK 3 Subjektif :
20 Nov 2018 Keluarga mampu melakukan perawatan pada Ibu S mengatakan dua hari ini An. B sudah mulai mencoba sayur
11.00 anggota keluarga khusunya An. AH ketika makan, tetapi hanya sedikit dengan pilihan sayur tertentu
(meningkatkan nafsu makan sayur dan buah) (wortel, kentang dan bayam merah)
media video dan contoh buah dan sayur. Ibu S mengatakan akan mencoba lagi memberikan jenis-jenis sayur
a. Menentukan status nutrisi An. AB yang lainnya
b. Menentukan kelompok kalori dan tipe dari An. AB mengatakan makan sayur terkadang rasanya pahit.
nutrisi yang dibutuhkan Ibu S mengatakan akan menyediakan makanan yang tinggi protein
c. Tersedia makana yang dibutuhkan sesuai untuk An. AB
dengan pilihan kesehatan /sesuai diet Objetif :
hipertensi Ibu S tampak senang menceritakan perkembangan anaknya
d. Mendorong keluarga untuk menyediakan beberapa hari ini.
makanan yang tepat sesuai dengan diet An. AB tampak senang melihat video yang diputarkan.
hipertensi Analsisi :
e. Monitor kalori dan dietary intake. TUK 3 belum tercapai, Ibu S akan mencoba memodifikasi kembali
menu makan yang disukai An. AB dan ingin berlatih untuk
meningkatkan kualitas tidurnya
Perencanaan :
Lanjutkan ke TUK 4 kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
76
Senin TUK 4 : Subjektif :
22 Nov 2018 Memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan Ibu S mengatakan selalu menjaga lingkungan rumahnya agar tetap
09.00 kesehatan keluarga bersih dan nyaman.
a. Tentukan lingkungan yang nyaman bersama Ibu S mengatakan sejak pindah kekontrakan yang sekarang,
klien dan keluarga pikirannya menjadi tenang karena situasi lingkungan yang
b. Sediakan satu ruangan yang tengang,jika mendukung
memungkinkan Ibu S mengatakan sering membuka pintu depan rumahnya agar
c. Buat lingkungan tenang udara bisa langsung masuk.
d. Sediakan lingkngan yang aman dan lingkungan Ibu S mengatakan sangat menjaga kebersihan dalam rumahnya
yang bersih agar tidak menjadi risiko jatuh buat ia yang memiliki hipertensi.
77
2 Reinforcement positip terhadap keluarga atas Ibu S mengatakan harus beristirahat dan banyak bersyuukur serta
pencapaian hasil yang baik menyerahkna pada Allah sehingga dapat mengurangi beban
pikiran
Objective
Tampak Ibu S dan Bapak AH bertanya dan berdiskusi aktif saat
perawat menjelaskan
Ibu S terlihat memperhatikan media saat diberikan penjelasan
81
relaksasi yang dibutuhkan TUK 3 tercapai dan akan dilanjutkan dengan tindakan hipnosis
83