Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA BAPAK BAMBANG DENGAN KELUARGA TIDAK MEMILIKI


JKN DAN IBU POSTPARTUM 11 HARI DI RT 06 DUSUN CANGKRING MALANG
PEDUKUHAN KOWEN 1 DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON
KABUPATEN BANTUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


pada Praktik Kebidanan Holistik dengan Pendekatan Keluarga

Disusun Oleh :
ENDRIANY MAULANI
P07124319060

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BAPAK SANYOTO DENGAN KELUARGA TIDAK MEMILIK
JKN DAN IBU POSTPARTUM 11 HARI DI RT 06 DUSUN CANGKRING MALANG
PEDUKUHAN KOWEN 1 DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON
KABUPATEN BANTUL

Tugas Individu Praktik Kebidanan Holistik dengan Pendekatan Keluarga


telah mendapat persetujuan pada tanggal :..................................

Menyetujui,

NO NAMA PEMBIMBING TANDA TANGAN

1 Wisti Astuti, A.Md.Keb


(Pembimbing Lahan) ..................................

2 Dwika Suryaningdyah, SST


(Pembimbing Pendidikan) ..................................

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Kaprodi Sarjana Terapan Kebidanan

DR. Yuni Kusmiyati, SST., MPH. Yuliasti Eka Purnamaningrum, SST, MPH.
NIP. 197606202002122001 NIP. 198107052002122001
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BAPAK BAMBANG DENGAN KELUARGA TIDAK MEMILIKI
JKNDAN
IBU POSTPARTUM 11 HARI DI RT 06 DUSUN CANGKRING MALANG
PEDUKUHAN KOWEN 1 DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON
KABUPATEN BANTUL
BULAN NOVEMBER TAHUN 2019

Tanggal Pengkajian : 25 November 2019


Nama Mahasiswa : Endriany Maulani
Dusun/ Kelompok : Dusun Caring Malang Pedukuhan Kowen 1/ Kelompok IX

DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. Bambang Viantoro
Umur : 41 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Dusun Cangkring Malang Pedukuhan Kowen 1
Ds.Timbulharjo Kec. Sewon Kab. Bantul
No. Telp/HP : 089629208108

B. ANGGOTA KELUARGA
Nama Antropometri Umu Hubunga
C. N L/ Agam Pendidik Pekerjaa
Anggota Lila Tb BB r n
o P a an n
Keluarga (Cm) (Cm) (Cm) (Th) Keluarga
Tn.
41th Karyawa Kepala
1 Bamban L 165 60 Islam SMA
n n swasta keluarga
g
Ny. Istri
Ibu
Awang 31
2 P 158 Islam SMA rumah Istri
Tri thn
twngga
Wahyuni
An.
Yunus 13
3 L 150 20 Islam SMP Pelajar Anak
Nur thn
Rohman
An. Latif
4 L 15.5 3 thn Islam PAUD Pelajar Anak
Nur R
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA
1. Pekerjaan Pokok : Karyawan Swasta
2. Pekerjaan Sampingan : Berjualan
3. Pendapatan : 2.500.000
4. Perincian Pengeluaran per-bulan :
a. Kebutuhan pokok (makan) : 800.000
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran, sewa, listrik, PAM, telepon/HP,
cicilan, dll) : 0.000
c. Tabungan :-
d. Biaya Pemeliharaan Kesehatan : -
e. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya / Tidak
Jika tidak, maka alasannya : -
D. KEADAAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
1. Rumah
a. Status kepemilikan : Milik Mertua
b. Dinding rumah : Tembok
c. Langit-langit : Tidak ada
d. Atap rumah : Genting
e. Lantai : keramik
f. Ventilasi : Cukup
g. Jenis Ventilasi : Loster, jendela dan pintu
h. Penerangan : listrik
i. Ukuran rumah : 170x8 m2
j. Pembagian ruangan (denah) : ruang tamu 1, kamar tidur 3, dapur 1,
kamar mandi 2
k. Kebersihan : Bersih
2. Sarana Masak
a. Bahan bakar : Gas 3 kg
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Terbuka
c. Ventilasi dapur : Cukup
d. Kebersihan dapur : Bersih
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : Ada
b. Tempat pembuangan sampah : Keresek(tempat sampah plastik)
c. Letak pembuangan sampah : Di belakang rumah
d. Pengelolaan sampah : Di bakar
e. Jarak tempat pembuangan sampah : 20 m
4. Sumber Air
a. Sumber air minum : Air Sumur
b. Jarak sumber air dengan WC : 15 m
c. Pencemaran air : Tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : Tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : Milik sendiri
b. Jenis : WC kloset
c. Letak : Didalam rumah
d. Kebersihan : Bersih
e. Jumlah jamban :2
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : Limbah rumah tangga
b. Bak Limbah : Septic tank
c. Saluran Limbah : Pipa
d. Jarak Limbah dengan sumber air : 15 m
7. Kandang ada/tidak : Tidak ada

E. DATA KESEHATAN IBU DAN ANAK (Sesuai sasaran KIA/KB dalam


keluarga)
DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat KB
Ibu mengatakan saat ini ibu tidak berKB dengan alasan ibu belum haid sejak
melahirkan 3 bulan yang lalu. Riwayat KB terakhir yang ibu gunakan yaitu
suntik KB selama 6 bulan.
2. Riwayat Kehamilan , Persalinan, Nifas Ibu yang lalu
Hamil Persalinan Nifas
ke
Tgl. Umur Jenis penolong Komplikasi Jenis BB Laktasi Komplikasi
Lahir kehamilan persalinan Ibu Bayi kel lahir
1 14- Aterm Normal Bidan Tidak Tidak P 3000 Tidak Tidak ada
05- ada ada gr ASI
2018 eksklusif
2 09- Aterm Normal Bidan Tidak Tidak L 3200 Tidak Tidak ada
01- ada ada gr ASI
2018 eksklusif

3. Riwayat Kesehatan bayi dan balita


a. Adakah bayi/balita dalam keluarga : Ada
b. Riwayat imunisasi yang didapatkan : Hb0, BCG, DPT1, polio1, DPT
II, dan polio II.
c. ASI ekslusif :
d. Frekuensi penimbangan balita : Rutin
e. Status gizi balita : Baik
f. Vitamin : Sudah diberikan
g. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Penyakit Anggota Keluarga : Darah Tinggi
b. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
1) Anggota keluarga yang merokok : tidak
2) Minum-minuman keras : tidak
3) Kebiasaan minum obat-obatan : tidak
4) Kebiasaan minum jamu : tidak
5. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan : Ya/tidak*
6. Pengetahuan tentang kesehatan
a) Pengetahuan tentang kespro : cukup
b) Pengetahuan tentang PAPSMEAR/IVA : kurang
c) Pengetahuan tentang SADARI : kurang

DATA OBYEKTIF
A. DATA KESEHATAN IBU (Sasaran KIA/KB)
a. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
Tensi : 150/100 mmHg Suhu : 36,5 oC
Nadi : 80x/mnt Respirasi : 20x/menit
4. Inspeksi
Muka : Tidak ada odema
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih tidak ada sekret
Mulut : Bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kel.tyrod dan vena
jugularis
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan
Abdomen : Tidak ada massa abnormal
Genetalia : Tidak dikaji
Ekstremitas : Tidak ada odema dan varices
Pemeriksaan Khusus : Tidak Ada
B. DATA KESEHATAN ANAK (Sasaran KIA/KB)
a. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. BB sekarang : 6 kg
TB sekarang : 59 cm
3. Tanda-tanda vital
Nadi : 100x/mnt Respirasi : 40x/menit
Suhu : 37 oC
5. Inspeksi
Muka : Tidak ada odema
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Bersih tidak ada sekret
Mulut : Bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kel.tyrod dan vena
jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada massa abnormal
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema
Pemeriksaan khusus : Hasil KPSP baik

ANALISA
Masalah yang ditemui dalam keluarga Tn. Agus antara lain Pasangan Usia
Subur (PUS) yang tidak berKB dengan alasan ibu belum haid sejak melahirkan
anaknya 3 bulan yang lalu, kemudian bayi yang tidak ASI eksklusif karena ibu
bekerja sehingga usia bayi yang baru berinjak 3 bulan sudah diberi susu formula
bahkan bubur tim walaupun hanya satu sendok pada siang hari, permasalahan yang
selanjutnya yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang Pap smear dan SADARI.
Dalam pelaksanaan terhadap keluarga Tn. Agus diperlukan kerja sama yang baik
antara tenaga kesehatan dengan keluarga Ny. Istantinah untuk memikirkan alternatif
pemecahan masalah.
Dalam intervensi yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal
penyuluhan informasi kesehatan sehingga diharapkan keluarga bisa menyelesaikan
masalah yang timbul secara tepat.

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari analisa masalah, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang muncul dalam keluarga Tn. Agus Indarto disebabkan karena kurangnya
pengetahuan. Adapun permasalahan yang ada pada keluarga Tn Agus Indarto
adalah :
1. PUS Unmeet Need
2. Bayi yang tidak ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terlalu dini
3. Kurangnya pengetahuan Pap smear dan SADARI

PRIORITAS MASALAH
PUS Unmeet Need
No Kriteria Perhitungan Skor
1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3
2 Kemungkinan diubah 1/2 x 2 1
3 Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3
4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 1
Total skor 3,34

Bayi tidak ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terlalu dini


No Kriteria Perhitungan Skor
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1
2 Kemungkinan diubah 1/2 x 2 1
3 Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3
4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 1
Total skor 3,67

Kurangnya pengetahuan Pap smear dan SADARI


No Kriteria Perhitungan Skor
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1
2 Kemungkinan diubah 1/2 x 2 1
3 Potensi dicegah 2/3 x 1 2/3 = 0,67
4 Penonjolan masalah 1/2 x 1 ½
Total skor 2,72
PLAN OF ACTION (POA)

Nama : Desi Dwi Astuti


NIM : P07124318052
Kelas/ Prodi : Alih Jenjang/ Sarjana Terapan Kebidanan
Metode dan Dana
No Masalah Kegiatan Tujuan Indikator/ Target Sasaran Pelaksana Tempat Waktu
Media Jumlah Sumber
Unmeet need Konseling Ibu /bapak Ibu/bapak mau Tn. A Desi Dwi Kediaman 29 Konseling dan Rp. Pribadi
tentang KB mengetahui menggunakan dan Ny. Astuti Tn. A April media Lembar 5.000,00
1
pentingnya mengikuti alat kontrasepsi I 2019 balik dan
program KB leaflet
Bayi tidak ASI Konseling Ibu mengetahui Ibu mau Ny. I Desi Dwi Kediaman 29 Konseling dan Rp. Pribadi
eksklusif dan tentang ASI manfaat ASI eksklusif memberikan ASI Astuti Tn. A April media Lembar 5.000,00
2
pemberian MP- eksklusif untuk anaknya pada anaknya 2019 balik dan
ASI terlalu dini secara eksklusif leaflet
Kurangnya Konseling Ibu mengetahui Ibu mau Ny. I Desi Dwi Kediaman 29 Konseling dan Rp. Pribadi
pengetahuan tentang tentang SADARI dan melakukan Astuti Tn. A April media Lembar 5.000,00
3 tentang SADARI SADARI PAPSMEAR SADARI dan 2019 balik dan
dan PAPSMEAR dan PAPSMEAR leaflet
PAPSMEAR
PENATALAKSANAAN
Tanggal 29 April 2019 jam 16.30 WIB
1. PUS Unmeet Need
a. Masalah : PUS yang tidak berKB
b. Tujuan :
1) Ibu dapat mengetahui tentang program keluarga berencana
2) Ibu dapat mengetahui tentang manfaat KB
c. Tindakan
Memberikan penyuluhan tentang program KB dengan memberikan materi
melalui media leaflet (SAP terlampir)
d. Evaluasi
1) Ibu mengetahui tentang program keluarga berencana
2) Ibu mengetahui tentang manfaat KB

2. Bayi tidak ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terlalu dini


a. Masalah : Bayi tidak ASI eksklusif
b. Tujuan :
1) Ibu dapat mengetahui tentang ASI eksklusif
2) Ibu dapat mengetahui tentang pengertian dan manfaat ASI eksklusif
c. Tindakan
Penyuluhan tentang ASI eksklusif dengan memberikan materi melalui media
leaflet (SAP terlampir).
d. Evaluasi
1) Ibu mengetahui tentang ASI eksklusif
2) Ibu dapat mengetahui tentang pengertian dan manfaat tentang ASI
eksklusif

3. Kurangnya pengetahuan Pap smear dan SADARI


a. Masalah: Kurangnya pengetahuan Pap smear dan SADARI
b. Tujuan :
1) Ibu dapat mengetahui tentang Pap smear dan SADARI
2) Ibu dapat mengetahui tentang manfaat pap smear
3) Ibu dapat mengetahui tentang pengertian, tujuan, cara, dan waktu
melakukan SADARI
c. Tindakan
Penyuluhan tentang pap smear dan SADARI dengan memberikan materi
melalui media leaflet manfaat pap smear dan video SADARI (SAP terlampir).
d. Evaluasi
1) Ibu mengetahui tentang SADARI
2) Ibu dapat mengetahui tentang pengertian, tujuan, cara, dan waktu
melakukan SADARI
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB PADA PASANGAN USIA SUBUR

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana


Sub Bahasan : KB
Penyuluh : Desi Dwi Astuti
Tanggal : 29 April 2019
Tempat : Rumah Bapak Agus dan Ibu Istri Widyaningsih
Sasaran : Bapak Agus dan Ibu Istri Widyaningsih

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui
pentingnya mengikuti program KB dan mengetahui macam-macam
metode kontrasepsi yang dapat digunakan pasangan usia subur.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapan dapat :
a. Mengetahui pengertian keluarga berencana (KB)
b. Mengetahui manfaat keluarga berencana (KB)
c. Mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
B. Materi
Terlampir
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan
No. Acara Kegiatan Penyuluhan Waktu
1. Pembukaan 1. Mengucap salam 2 menit
2. Memperkenalkan diri
1. Menjelaskan tentang
2. Isi pengertian keluarga 8 menit
berencana(KB)
2. Menjelaskan manfaat
keluarga berencana(KB)
3. Menjelaskan tentang
macam-macam metode
keluarga berencana(KB)
3. Diskusi Tanya jawab 7 menit
4. Penutup 1. Menyimpulkan hasil 3 menit
penyuluhan.
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam
F. Evaluasi
Melakukan evaluasi secara lisan

G. Sumber
Manuaba. 2010. Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga
Berencana. Jakarta : Balai Pustaka.
Saifuddin, A. B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA (KB)

A. Pengertian
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk
membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga
dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
B. Manfaat Keluarga Berencana
1. Menghindari kehamilan resiko tinggi.
2. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3. Meringankan beban ekonomi keluarga.
4. Membentuk keluarga bahagia sejahtera
5. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
C. Macam-Macam Metode Kontrasepsi.
1. Pil
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efek samping gangguan
perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).
a) Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan
3) Mengentalkan lendir servik
4) Mengganggu transportasi sperma.
b) Keuntungan:
1) Bila diminum secara teratur akan mencegah kehamilan secara pasti,
mengurangi rasa sakit pada waktu haid.
2) Tidak mengganggu hubungan seksual
3) Tidak mempengaruhi ASI
4) Kesuburan cepat kembali
5) Dapat dihentukan setiap saat.
c) Keterbatasan:
1) Mengganggu siklus haid.
2) Peningkatan atau penurunan berat badan.
3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
5) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
d) Cara pemakaian:
1) Pil dengan 21 tablet diminum pada hari ke 5 haid.
2) Pil dengan 28 tablet diminum pada hari pertama haid.
3) Bila lupa minum 1 pil,hari (1-21), boleh minum 2 pil dihari yang sama .
4) Bila lupa minum 2 pil/ lebih hari (1-21), minum pil setiap hari sampai
jadwal yang ditentukan. Tidak bersenggama sampai paket pil habis.
2. Suntik Progestin
Sangat efektif dan aman.Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usia reprroduksi.Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan.Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
a) Cara kerja :
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lendir servik
3) Menghambat transportasi sperma.
b) Keuntungan :
1) Sangat efektif
2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
pre menopause.
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
c) Keterbatasan :
1) Gangguan siklus haid.
2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya.
3) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi
(jarang), sakit kepala, jerawat.
d) Cara pemakaian :
1) Setiap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil.
2) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.
3) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
4) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90
hari.
3. Kontrasepsi IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant,
dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi.Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.Kesuburan
segera kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai saat laktasi.
a) Cara Kerja:
1) Lendir serviks menjadi kental
2) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi.
3) Mengurangi transportasi sperma
4) Menekan ovulasi
b) Keuntungan:
Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun),
pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan, tidak
memerlukan pemeriksaan dalam, bebas pengaruh estrogen, tidak
mengganggu senggama, tidak mengganggu produksi ASI, dapat
dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.
c) Keterbatasan:
1) Mengeluarkan bercak darah
2) Perdarahan diluar haid
3) Mual dan muntah
4) Timbul jerawat
5) Kepala pusing
6) peningkatan/ penurunan berat badan meningkat
7) Membutuhkan tindak pembedahan minor
d) Cara Pemakaian:
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6
minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
2) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan
ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan
setiap saat.
3) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian
dalam (sub kutan).
4) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam
pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi).
5) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan
plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
6) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci
dengan tekanan wajar.
7) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam
peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa
hari, segera kembali ke klinik.
8) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.
4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang.Haid menjadi lebih lama
dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak boleh
dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada beberapa
jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.
a) Cara Kerja :
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma
sulitmasuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
b) Keuntungan :
1) Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun
pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).
2) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan
tidak perlu diganti).
3) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
4) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.
5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus
( apabila tidak terjadi infeksi ).
6) Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir ).
7) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
c) Kerugian :
1) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid
(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antar
menstruasi, saat haid lebih sakit.
2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari
setelah pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat
pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia.
3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti-ganti pasangan.
d) Cara Pemakaian :
Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.
1) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
2) Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan
setelah 6 bulan dengan metode MAL.
3) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi ).
4) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.
5) AKDR dipasang di dalam rahim.
6) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah
pemasangan.
7) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara
rutin terutama setelah haid.
8) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang
AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas,
siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan
vagina yang mencurugakan, adanya infeksi.
9) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
e) Evaluasi :
1) Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB.
2) Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi
untuk ibu menyusui.
3) Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat
kontrasepsi.
4) Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang
biasa cocok bagi dirinya.
5. Kondom
1) Cara penggunaannya : Dipasang pada saat penis tegang/ tegak
2) KEUNTUNGAN :
Melindungi dari penyakit menular seksual, dapat dipakai sendiri,
praktis, mudah didapat
3) KELEMAHAN :
Alergi/ iritasi pada penis atau vagina, pria merasakan berkurangnya
sensasi seksual, kemungkinan bocor dan sobek
6. Steril
a. MOW(Medis operasi wanita) / Tubektomi: Kontrasepsi untuk wanita yang
dilakukan dengan operasi kecil untuk mencegah masuknya sel telur
kedalam rahim.
Waktu penggunaan:
1. Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan.
2. Dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah persalinan
atau setelah operasi sesar.
3. Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah
persalinan,ditunda 4-6 minggu.
KELEBIHAN :
1) Efektivitasnya tinggi 99,5 %
2) Tidak mempengaruhi proses menyusui
3) Tidak bergantung pada faktor senggama
4) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
5) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.
KEKURANGAN : Harus dengan tindakan pembedahan , tidak dapat
dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak.
b. MOP (Media Operasi Pria)/ Vasektomi: Kontrasepsi untuk pria yang
dilakukan dengan cara operasi kecil untuk menghalangi transport sperma
sperma di saluran air mani.
 Cara penggunaanya : Dengan cara operasi
 Keuntungan : Efektif, proses operasi cepat, tidak perlu dirawat di RS
 Kelemahan :Harus dengan tindakan pembedahan, tidak dapat dilakukan
pada orang yang masih ingin mempunyai anak.
 Efek samping : kemungkinan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Penyuluh : Desi Dwi Astuti
Tanggal : 29 April 2019
Tempat : Rumah Bapak Agus dan Ibu Istri Widyaningsih
Sasaran : Bapak Agus dan Ibu Istri Widyaningsih

A. TUJUAN
 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan
ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi
bayi.
 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
4. ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
5. ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu
yang bekerja
6. ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

Media dan alat


 Leaflet
Kegiatan
No. Acara Kegiatan Penyuluhan Waktu
1. Pembukaan 1. Mengucap salam 2 menit
2. Memperkenalkan diri
1. Menjelaskan tentang
2. Isi pengertian ASI ekskusif 7 menit
2. Menjelaskan manfaat ASI
eksklusif
3. Menjelaskan tentang cara
menyimpan ASI pada ibu
pekerja
3. Diskusi Tanya jawab
8 menit
1. Menyimpulkan hasil
4. Penutup penyuluhan. 3 menit
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam

C. Evaluasi
Melakukan evaluasi secara lisan

D. Sumber
FKUI. 2002. Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal Cetakan 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan Cetakan ke-1. Yogyakarta:
Kawan Kita.
Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universirtas Indonesia,
Roesli Utami. 2001. Asi Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

E. Materi
A. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa
tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara
(WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun.

B. Keuntungan ASI untuk Ibu


1. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen
tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui
adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan
hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI
yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi
berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan
secara eklusif.
5. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai
untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut
akan tetap tertimbun dalam tubuh.
D. Keuntungan ASI untuk bayi
 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.
 ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu
formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang
besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk
membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan
mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa
percaya pada diri sendiri.
 Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan
tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama
kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena
kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan.
Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat
karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat
badan bayi hanya sedikit.

E. Teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
2. Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan
ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam
3. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

F. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja


Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah
menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan
selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24
jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6
bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam
freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu
untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus
dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan
api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun
plastik styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
G. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.
Penanganannya :
 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
 Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
 Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Puting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering
terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran
limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
 Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara
menanganinya:
 Posisi menyusui sudah benar
 Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
 Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu
dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting
susu kering.
5. Puting payudara lecet
Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan
sabun.
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotic
 Lakukan perawatan payudara

Mengetahui,

Pembimbing Lahan, Pembimbing pendidikan,

Wisti Astuti, A.Md.Keb Dwika Suryaningdyah, SST


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : PAP SMEAR dan SADARI


Sub Pokok Bahasan : Mengenal PAP SMEAR dan SADARI
Sasaran : Ibu Istri Widyaningsih
Hari, tanggal : Senin, 29 April 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah keluarga Ibu Istri Widyaningsih
Penyuluh/Promotor : Desi Dwi Astuti

A. Tujuan Instruksional Umum : Ibu dapat mengetahui pentingnya melakukan


Pap Smear dan SADARI
B. Tujuan Instruksional Khusus :
1. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti apa itu kanker
leher rahim/kanker serviks dan kanker payudara
2. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti wanita yang
beresiko tinggi terkena kanker serviks dan kanker payudara
3. Setelah penyuluhan ibu dapat mengerti siapa saja yang perlu melakukan
Pap Smear
4. Ibu dapat mempraktikan cara melakukan SADARI
C. Garis Besar Materi : Pentingnya Mengenal Pap Smear dan SADARI
D. Metode penyuluhan : ceramah dan diskusi
E. Media Dan Alat : leaflet
F. Kegiatan :

No. KEGIATAN URAIAN WAKTU


 Mengucapkan salam
1. Pembukaan  Kontrak waktu 2 menit
 Perkenalan

 Memberikan ceramah tentang


2. Inti penyuluhan materi Pap Smear dan SADARI 8 menit
 Diskusi

 Memberi pertanyaan kepada


3. Evaluasi peserta berkaitan dengan materi 7 manit
yang telah disampaikan
4. Penutup  Mengucapkan salam 3 menit
G. Evaluasi
Melakukan evaluasi secara lisan
H. Sumber
Sulastri. 2009. Pap Smear. Diakses di: www.lusa.web.id/pap-smear/
Tulus, Wayan. 2013. Cara Mendeteksi Kanker Serviks. Diakses di:
www.wayantulus.com/cara-mendeteksi-kanker-serviks
Widyastuti, Yani, Anita Rahmawati, Yuliasti Eka Purnamaningrum. 2008. Kesehatan
Reproduksi. Fitramaya: Yogyakarta

I. Uraian materi :
PAP SMEAR
Kanker serviks merupakan penyakit nomor satu yang membunuh kaum
hawa di Indonesia.Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah
sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher rahim.
Wanita yang beresiko tinggi terkena kanker serviks :
1. Wanita perokok
2. Melahirkan banyak anak
3. Memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama
4. Terinfeksi HIV/AIDS
Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini
tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat
kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap Smear. Pap Smear
merupakan suatu pemeriksaan hasil dari usapan selaput lendir sekitar leher
rahim menggunakan alat yang dilakukan oleh bidan/ ahli kandungan. Pap Smear
merupakan pemeriksaan yang mudah, murah, sederhana, aman, akurat & dapat
dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas, Rumah Bersalin,
Rumah Sakit, Bidan, Klinik, Praktek dokter, dll. Di negara berkembang,
penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden
kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih.

Pap Smear umumnya dilakukan pada :


1. Perempuan yang berhubungan seks pertamanya di bawah usia 18 tahun
2. Perempuan yang telah melakukan hubungan seks lebih dari 1 tahun.
3. Perempuan dengan perdarahan abnormal
4. Perdarahan setelah berhubungan seks
5. Perempuan yang pasangan seksualnya berganti-ganti
6. Perempuan yang pernah terkena kutil/ jengger ayam/ kondiloma
7. Telah melahirkan lebih dari 3x dan berusia lebih dari 30 tahun
8. Perempuan dengan keputihan lama
9. Menopaus yg mengalami prdarahan
10. Wanita berusia di atas 20 tahun yang telah menikah & sudah melakukan
senggama dianjurkan sekali setahun secara teratur seumur hidup
11. Bila pemeriksaan tahunan 3x berturut-turut hasilnya normal, selanjutnya
dapat dilakukan setiap 3 tahun
12. Segera mungkin melakukan pemeriksaan papsmear,jangan menunggu
sampai timbul gejala
Syarat-syarat sebelum dilakukan Pap Smear :
1. Tidak melakukan hubungan seks minimal 1 hari sebelum pemeriksaan
2. Tidak sedang haid
3. Tidak menggunakan obat vaginal minimal 2 hari sebelum pemeriksaan
Klasifikasi negative: tidak ditemukan sel ganas.
Sedangkan klasifikasi menurut Papanicolau adalah sebagai berikut :
Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.
Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.
Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan.
SADARI
Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak nomor dua pada wanita
Indonesia. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.

Faktor Risiko:
Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun
beberapa faktor resiko diantaranya:
1) Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun
2) Menopause setelah umur 50 tahun
3) Tidak pernah melahirkan anak
4) Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
5) Pernah mengalami operasi pada payudara disebabkan oleh kelainan
tumor jinak atau tumor ganas payudara
6) Tidak pernah menyusui anaknya
7) Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara
Petunjuk Pemeriksaan Payudara Sendiri
1) Posisi Berdiri di Depan Cermin
a) Perhatikan dengan teliti payudara anda didepan cermin, tanpa
berpakaian dengan kedua lengan ke bawah.
b) Perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk pada payudara..
c) Angkatlah kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti
tersebut diatas.
d) Dengan kedua siku mengarah kesamping, tekanlah telapak tangan
anda yang satu kuat-kuat pada yang lain. Cara ini akan
menegangkan otot-otot dada anda dan perubahan-perubahan seperti
cekungan (dekok) dan benjolan akan lebih kelihatan.
e) Lakukan pada kedua payudara, pencetlah pelan-pelan daerah di
sekitar puting dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal
(tidak biasa).

2) Posisi Berbaring
a) Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala
b) Letakkan bantal kecil di bawah punggung kanan
c) Rabalah seluruh permukaan payudara kanan dengan gerakan
memutar, yaitu dengan tiga ujung jari tengah yang dirapatkan
d) Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap,
dimulai dari pinggir dengan mengikuti arah putaran jarum jam
e) Lakukan seperti yang sama pada payudara kiri
f) Berilah perhatian khusus pada bagian-bagian menuju arah ketiak
karena pada bagian itu sering ditemukan tumor payudara.
Yang Harus Anda Lakukan
1) Lakukan SADARI sebulan sekali sesudah haid
2) Jika pada saat melakukan SADARI ditemukan benjolan atau perubahan
pada payudara maka segera periksakan diri ke dokter karena benjolan ini
mungkin suatu tumor ganas.

Mengetahui,

Pembimbing Lahan, Pembimbing pendidikan,

Wisti Astuti, A.Md.Keb Dwika Suryaningdyah, SST

Anda mungkin juga menyukai