Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. M DENGAN IBU NIFAS DI DESA

MANGKUYUDAN III/345 KECAMATAN MANTRIJERON

KABUPATEN YOGYAKARTA KOTA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas MK. Asuhan Kebidanan Keluarga pada Semester
VII Kelas STr Kebidanan Reguler

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL: ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.


DENGAN IBU NIFAS DI DESA MANGKUYUDAN III/345 KECAMATAN
MANTRIJERON KABUPATEN YOGYAKARTA KOTA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
KELOMPOK 9

NAMA ANGGOTA:

1. Inas Nafi’ah (P07124219038)


2. Rizka Anggun .R (P07124219039)
3. Lailya Nur .I (P07124219040)
4. Estu Nur Hidayah (P07124219041)

Telah memenuhi Persyaratan dan Disetujui


Tanggal : ……………….

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Hesty Widyasih, SST.,M.Keb


NIP. ……………………
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN.M DENGAN IBU
NIFAS
DI DESA MANGKUYUDAN KECAMATAN MANTRIJERON
KABUPATEN YOGYAKARTA

Tanggal Pengkajian : 03 September 2022


Nama Mahasiswa :
1. Inas Nafi’ah (P07124219038)
2. Rizka Anggun .R (P07124219039)
3. Lailya Nur .I (P07124219040)
4. Estu Nur Hidayah (P07124219041)

Dusun/Kelompok : Mangkuyudan / Kelompok 9


I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. M
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Mangkuyudan, MJ III/345 RT/RW 025/007
No Telp/HP : 08139277077

B. ANGGOTA KELUARGA
Antropometri
No Nama Umur Hubungan
L/P (Th) Agama Pendidikan Pekerjaan Keluarga
Anggota
Lila TB BB
Keluarga (cm) (cm) (Kg)

1. Tn. M L 25 170 65 27 Islam S1 Guru Suami


2. Ny. L P 24 155 50 28 Islam S1 Guru Istri
3. An. A P 11 50 3100 10 Hari Islam - - Anak
4. Tn.H L 26 168 70 59 Islam S1 Pensiunan Mertua
5. Ny. M P 24 150 48 48 Islam SMA IRT Ibu
Mertua
6. Nn. E P 25 160 68 24 Islam S1 Karyawan Adik Ipar
7. Tn. MI L 25 175 68 21 Islam SMA Mahasiswa Adik Ipar

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA


1) Pekerjaan Pokok : Guru
2) Pekerjaan Sampingan : Agen Travel
3) Pendapatan : Rp 3.000.000 – Rp18.000.000
4) Perincian Pengeluaran Per-bulan :
a) Kebutuhan pokok sehari-hari (makan) : Rp.50.000/hari
b) Kebutuhan rutin (litrik, arisan, iuran, telepon/hp) : Rp120.000
c) Tabungan : 10-20% Pendapatan
d) Biaya pemeliharaan kesehatan : Gratis
5) Kesikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya

D. KEADAAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN


1) Rumah
a) Status kepemilikan : Milik sendiri
b) Dinding rumah : Tembok
c) Langit-langit : Tidak ada
d) Atap rumah : Genteng
e) Lantai : Semen halus dan keramik
f) Ventilasi : Tersedia
g) Jenis ventilasi : Jendela
h) Penerangan : Listrik
i) Ukuran Rumah : 6x8 m²
j) Pembagian ruangan :

WC
DAPUR
U KAMAR
WC 3

KAMAR
2
RUANG
TAMU & RUANG
KAMAR
KELUARGA
1

PINTU
2) Sarana Masak
a) Bahan bakar : Gas
b) Tempat penyimpanan alat dapur : Rak
c) Ventilasi dapur : Jendela
d) Kebersihan dapur : Bersih
e) Jarak tempat pembuangan sampah :5m
3) Sampah
a) Sarana pembuangan sampah : Tempat Sampah
b) Tempat pembuangan sampah : Tempat Sampah
c) Letak pembuangan sampah : Gang rumah
d) Pengelolaan sampah : Pengankutan dan dikumpulkan di TPA
4) Sumber Air
a) Sumber air minum : Air galon
b) Jarak sumber air dengan wc :3m
c) Pencemaran air : Tidak tercemar
d) Kualitas air (warna, bau, rasa) : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
5) Jamban Keluarga
a) Status kepemilikan jamban : Milik pribadi
b) Jenis : Leher angsa/jongkok
c) Letak : Di dalam rumah
d) Kebersihan : Bersih
e) Jumlah jamban :2
6) Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a) Jenis limbah : Limbah rumah tangga
b) Bak limbah : Sumur timbun
c) Saluran limbah : Pipa
d) Jarak limbah dengan sumber air: 10 m
7) Kandang : Tidak ada
8) Pemanfaatan Pekarangan : Tidak ada
E. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Riwayat Kehamilan,Persalinan, Nifas Ibu yang lalu

Persalinan Nifas
Hamil
ke- Tgl UK Jenis Penolong Komplikasi JK BB Laktasi Komplikas i
lahir persalinan Ibu Bayi Lahir

1 25/08/22 39 Spontan Bidan Tidak Tidak P 3000gr Ya Tidak ada


mingg ada ada
u3
hari

2. Riwayat KB Pernah/Tidak
pernah* Jika Pernah:

No Jenis Mulai memakai Berhenti/ Ganti cara


Kontrasep
si
Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl/ Bln/ Oleh Tempat Alasan
/ Th
Bln
/
Th
1 Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun ( memilki planning untuk
memakai kb Suntik

3. Riwayat Kesehatan bayi dan balita (dengan usia di bawah 5 tahun)

a. Adakah bayi/balita dalam keluarga : Ya (Neonatus) ( Umur 9 hari)


b. Jika ada bayi/balita, dilanjutkan dengan pertanyaan di bawah ini:
c. Riwayat Imunisasi yang pernah didapatkan : HB- 0
d. Frekuensi penimbangan balita : Tidak ada
e. Status gizi balita : Tidak ada
f. Penyakit yang pernah diderita balita : Tidak ada
g. Pemberian Vitamin A : Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat penyakit anggota keluarga :
Ibu mengatakn keluarga tidak memilki Riwayat atau sedang
menderita penyakit sistemik atau penyakit menular.
b. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
1. Adakah anggota keluarga yg merokok : Tidak ada
2. Adakah anggota keluarga yang mengkonsumsi minuman keras :
Tidak ada
3. Kebiasaan minum obat-obatan :Tidak ada
4. Kebiasaan minum jamu : Ibu mengatakan saat
nifas ini mengonsumsi jamu Uyup-uyup
5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : Ibu mengatakan jika
ada anggota keluarga yang sakit akan segera berkunjung ke
Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya seperti klinik.
6. Jenis Keluarga : Tipe keluarga
tradisional Extended family
7. Tahap Perkembangan Keluarga : Keluarga dengan anak
baru lahir
8. Pengambilan keputusan di keluarga : Musyawarah

II. Perumusan Masalah

No Masalah
1. Ibu belum sepenuhnya mengerti mengenai Alat kontrasepsi dan belum memakai
2. Ibu khawatir akan target ASI EKSLUSIF pada ibu bekerja

III. Prioritas Masalah

No Masalah
1. Ibu belum ber-KB
2. Ibu khawatir akan target ASI EKSLUSIF pada ibu bekerja
IV. ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP SASARAN KIA/KB
(Remaja/ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas/bayi baru lahir/bayi/balita/PUS/
klimakterium/menopause)

1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran: Composmentis
b. Status Emosional : Stabil
c. Tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali /menit
Pernafasan : 20 kali /menit
Suhu : 36,6°C
d. BB/TB : 60 kg, sebelum hamil : 50 kg/ 155 cm
e. Kepala Leher
Edema wajah : Tidak ada
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sklera putih
Mulut : Bibir kering dan sedikit pucat lidah bersih, tidak ada caries
gigi, tidak ada stomatitis.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,kelenjar
tiroid, dan vena jugularis
f. Payudara : putting menojol, tidak ada hiperpigmentasi, ASI (+)
g. Abdomen : TFU tidak teraba
h. Ekstremitas : Refleks patela : kaki +/+ dan tangan +/+,
Oedem : kaki -/- dan tangan -/-
Varices : kaki -/- dan tangan -/-
i. Vulva : Terdapat luka jahitan pada perineum, loche sanguilenta, tidak ada
infeksi.
j. Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
ANALISA
Diagnosa Kebidanan:
Ny. L Usia 28 tahun P1Ab0Ah1 dengan nifas normal hari ke-9
Masalah:
 Ibu belum memutuskan untuk memilih kontrasepsi jenis apa
 Ibu mengatakan ingin mengetahui bagaimana manajemen asi ibu bekerja untuk mempersiapkan
pada anak saat usia 3 bulan
Kebutuhan:
 KIE persiapan ber kb ( penyuluhan kb dan alat kontrasepsi)
 KIE manajemen asi ibu bekerja

PENATALAKSANAAN
Tanggal 09 September 2022
1. Memberitahu hasil pemerikasaan keadaan secara keseluruhan dalam keadaan baik
2. Melakukan kontak waktu dengan klien
3. Melakukan penyuluhan mengenai KB dan alat kontrasepsi
4. Melakukan penyuluhan mengenai Manajeman asi ibu bekerja dan asi eksklusif
5. Diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi pada klien
6. Memberikan jawaban atas masalah yang disampaikan oleh klien
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya lagi
8. Melakukan evaluasi dari kegiatan yang dilaksanakan dan diakhiri dengan
kesimpulan dari penyuluhan tersebut.
V. POA
Dana
No. Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Tempat Waktu Metode dan MediaJumlah Sumber
Ibu kurang Penyuluhan tentang
Meningkatnya Ny. L Kelompok Kediaman
9 Jum’at, 09 Metode:
Septemb
pengetahua KB pengetahua Ny. L er 2022 mengikutsertak
n tentang n dan pukul an ibu dalam
KB motivasi 11.00 penyuluhan
WIB
menggunak tentang KB
an
kontrasepsi
serta ibu
sudah
menentukan
KB yang
akan
digunakan
Evaluasi Mengetahui apakahNy. L Kelompok Kediaman
9 Jum’at, 09 Meotde: tanya - -
Septemb
terdapat Ny. L er 2022 jawab Media:
peningkatan pukul lembar balik,
pengetahuan 11.00 Vido
WIB
tentang KB dan
ibu telah
menentukan
KB yang akan
di pilih saat
dievaluasi
Ibu kurang Penyuluhan tentang
Meningkatnya Ny. L Kelompok Kediaman
9 Jum’at, 09 Metode: Rp. Individu
30.000
pengatahua Asi Ekslusif dan pengetahuan Ny. L Septemb mengikutsertak
n tentang Manamajen Asi dan motivasi er 2022 an ibu dalam
Asi bagi ibu Asi Ekslusif pukul penyuluhan
Ekslusif bekerja dan 13.00 tentang Asi
dan Manamajen WIB Eksklisif dan
Manamaje Asi bagi ibu Manajemenen
n Asi bagi bekerja Asi Ibu Bekerja
ibu bekerja
Evaluasi Mengetahui apakahNy. L Kelompok Kediaman
9 Jum’at, 09 Meotde: tanya Rp. Individu
Septemb 30.000
terdapat Ny. L er 2022 jawab Media:
peningkatan pukul Leaflet, Vidio
pengetahuan 13.00
WIB
tentang Asi
Ekslusif dan
ibu dapat
melakukan
Manamajen
Asi bagi ibu
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : KB pasca persalinan


Sasaran : Ny. L
Metode : Ceramah, tanya jawab/diskusi
Media : Video You Tube, Lembar Balik
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. L
Hari/tanggal : Jumat, 09 September 2022
Diagnosa kebidanan : Ny. L usia 29 tahun P1Ab0Ah1 dengan Nifas Normal Hari Ke-14
Pelaksana : Inas Nafi’ah (P07124219038)
Rizka Anggun (P07124219039)
Lailya Nur Istiqomah (P07124219040)
Estu Nur Hidayah (P07124219041)
A. TIU (Tujuan Intruksional Umum)
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui
mengenai KB pasca persalinan dan menginginkan salah satu
kontrasepsi untuk digunakan
B. TIK (Tujuan Intruksional Khusus)
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapakan sasaran mampu
mengetahui:
1. Mampu menyebutkan pengertian KB pasca persalinan
2. Mampu menyebutkan jenis kontrasepsi terutama yang aman bagi ibu
menyusui
3. Mengetahui cara penggunaan, keuntungan dan efek samping kontrasepsi yang
aman bagi ibu menyusui
4. Menyampaikan keinginan penggunaan salah satu kontrasepsi
C. SASARAN
Ny. L
D. MATERI
1. Pengertian KB pasca persalinan
KB pasca persalinan adalah penggunaan kontrasepsi segera setelah persalinan
sampai 42 hari/ 6 minggu pasca persalinan (Kemenkes RI, 2019).
Tahun pertama pasca persalinan adalah waktu yang paling penting terhadap
penggunaan kontrasepsi karena kehamilan yang terjadi dalam kurun 1 tahun
setelah persalinan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan ibu dan
anak. Hal ini juga dapat menyebabkan kurangnya waktu pengasuhan terhadap
anak dalam golden periode hingga umur 2 tahun. Pada pasca persalinan,
kembalinya kesuburan tidak dapat diperkirakan dan sangat dipengaruhi oleh
status menyusui. Ovulasi dapat terjadi sebelum menstruasi pada 21 hari pasca
persalinan. Oleh karena itu, kontrasepsi segera pasca persalinan dianjurkan.
Ibu pasca persalinan perlu ber-KB karena KB pasca persalinan memiliki
beragam manfaat sebagai berikut:
a. Mengatur jarak dan mencegah kehamilan jarak dekat
b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c. Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi
d. Ibu memiliki perhatian yang cukup untuk dirinya, bayi dan keluarga
2. Metode Kontrasepsi
a. Metode Sederhana/ Tradisional
1) Tanpa alat

Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat meliputi KB Alamiah dan


senggama terputus. KB Alamiah terdiri dari metode kalender, metode
suhu basal, metode lendir serviks dan metode simptotermal. Metode
kontrasepsi tersebut tidak dianjurkan pada pasca persalinan hingga
siklus haid kembali teratur. Metode kontrasepsi sementara pada masa
antara yaitu Metode Amenore Laktasi (MAL) termasuk dalam jenis
KB alamiah. Walaupun demikian, penggunaan MAL harus
dikombinasikan dengan salah satu jenis kontrasepsi lain.
2) Dengan alat

Metode kontrasepsi dengan alat adalah metode mekanis (barier) dan


kimiawi. Metode mekanis meliputi kondom pria dan barier intra
vaginal untuk wanita seperti diafragma, kap serviks dan spons.
b. Metode Modern
1) Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal terbagi menjadi kontrasepsi oral, suntikan dan


sub-kutis. Kontrasepsi oral merupakan kontrasepsi yang digunakan
dengan cara diminum meliputi pil oral progestin (mini pil) dan pil
kombinasi. Suntikan terdiri dari suntikan progestin yaitu DMPA dan
suntikan kombinasi. Alat kontrasepsi hormonal progestin sub-kutis
yaitu implan atau disebut juga dengan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
(AKBK).
2) Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

Jenis kontrasepsi non-hormonal yang sering disebut juga dengan Intra


Uterine Device (IUD). AKDR dipasangkan ke dalam rongga rahim
untuk menghasilkan efek kontrasepsi.
3) Kontrasepsi mantap

Kontrasepsi mantap adalah jenis kontrasepsi non-hormonal permanen


yang dapat dilakukan oleh wanita maupun pria. Kontrasepsi mantap
pada wanita dilakukan dengan tubektomi atau penyumbatan tuba
falopii. Tubektomi sering disebut juga Metode Operatif Wanita
(MOW). Pada pria, kontrasepsi mantap dilakukan dengan tindakan
operatif vasektomi. Vasektomi dikenal pula dengan Metode Operatif
Pria (MOP).
a. Metode Kontrasepsi Pasca Persalinan
a) Pil progestin/ minipil
Pil harus diminum setiap hari di jam yang sama. Senggama dapat
dilakukan 3-20 jam setelah minum pil. Pil dapat digunakan pada sikus
haid hari 1-5 dan setiap saat bagi ibu pasca persalinan yang belum
mendapat haid serta diyakini tidak hamil. Cara kerja pil adalah
menekan sekresi gonadotropin, mengentalkan lendir serviks dan
mengubah motilitas tuba. Efektivitas mencapai 98%. Keuntungan
penggunaan adalah tidak mengganggu produksi ASI, tidak
mengganggu hubungan seks, kesuburan dapat kembali segera dan
mencegah kanker endometrium. Efek samping penggunaan adalah
peningkatan maupun penurunan BB dan dapat terjadi gangguan haid
pada 30%-60% pengguna.
b) Suntik progestin
Suntik dilakukan 12 minggu/ 3 bulan sekali ke fasilitas kesehatan terdekat.
Suntik dapat digunakan pada sikus haid hari 1-7 dan setiap saat bagi
ibu pasca persalinan yang belum mendapat haid serta diyakini tidak
hamil. Senggama dapat dilakukan segera namun pada ibu yang tidak
haid, senggama dilakukan 7 hari setelah suntikan pertama. Cara kerja
suntik progestin adalah menekan sekresi gonadotropin, mengentalkan
lendir serviks dan mengubah motilitas tuba. Efektivitas tinggi dengan
0,3 kemungkinan kehamilan dari 100. Keuntungan penggunaan adalah
tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu hubungan seks
dan mencegah kanker endometrium. Efek samping penggunaan adalah
peningkatan maupun penurunan BB, terjadi gangguan haid dan
kesuburan kembali relatif lebih lama yaitu 4-6 bulan.
c) Implan
Implan merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang
dapat memberi perlindungan 3-5 tahun dengan dilakukan pemasangan
sub-kutis (di bawah kulit) pada lengan bagian dalam. Implan dapat
digunakan pada sikus haid hari 1-7 dan setiap saat bagi ibu pasca
persalinan yang belum mendapat haid serta diyakini tidak hamil.
Senggama dapat dilakukan segera namun pada ibu yang tidak haid,
senggama dilakukan 7 hari setelah pemasangan. Cara kerja implan
adalah menekan sekresi gonadotropin mencegah ovulasi,
mengentalkan lendir serviks dan mengubah motilitas tuba. Efektivitas
tinggi dengan 0,2 kemungkinan kehamilan dari 100. Keuntungan
penggunaan adalah tidak mengganggu produksi ASI, tidak
mengganggu hubungan seks, kesuburan relatif cepat kembali dan
mencegah kanker endometrium. Efek samping penggunaan adalah
peningkatan maupun penurunan BB dan terjadi gangguan haid.
d) AKDR/ IUD
IUD merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dapat
memberi perlindungan 5-10 tahun dengan dilakukan pemasangan di
dalam rahim. AKDR dapat digunakan pada sikus haid hari 3-5, segera
setelah persalinan atau tunda hingga 4-6 minggu pasca persalinan dan
setiap saat bagi ibu pasca persalinan yang belum mendapat haid serta
diyakini tidak hamil. Senggama dapat dilakukan 7 hari setelah
pemasangan. Cara kerja IUD adalah menghambat bertemunya ovum
dan sperma serta menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba
falopii. Efektivitas tinggi dengan 0,6 kemungkinan kehamilan dari
100. Keuntungan penggunaan adalah tidak mengganggu produksi ASI,
tidak mengganggu hubungan seks, kesuburan relatif cepat kembali dan
tidak ada efek hormonal. Efek samping penggunaan adalah
peningkatan jumlah darah menstruasi dan nyeri menstruasi.
e) Kontrasepsi Mantap
1) MOW/ Tubektomi
MOW merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
permanen dengan dilakukan prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan melalui
konklusi tuba fallopi mengikat dan memotong atau memasang
cincin sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. MOW
dapat dilakukan segera setelah persalinan hingga 48 jam atau
tunda hingga 4-6 minggu pasca persalinan, setiap saat bagi ibu
pasca persalinan yang belum mendapat haid serta diyakini tidak
hamil dan ibu pada siklus haid hari ke-6 sampai 13. Senggama
dapat dilakukan segera. MOW sangat efektif hingga 99%.
Keuntungan penggunaan adalah tidak mengganggu produksi ASI,
tidak mengganggu hubungan seks dan tidak ada efek hormonal.
Keterbatasan MOW adalah metode kontrasepsi permanen
sehingga kesuburan tidak dapat kembali.
2) MOP/ Vasektomi
MOP adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria secara permanen dengan jalan melakukan okulasi vas
deference sehingga alat transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi. MOP dapat
dilakukan setiap saat secara suka rela.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab/disukusi
F. MEDIA
1. Lembar Balik KB
2. Video Youtube tentang KB Pasca Persalinan
(https://www.youtube.com/watch?v=ptLYPeW6JCc)
G. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

Alat
Tahap Kegiatan Belajar Kegiatan Peserta Waktu
Pembelajaran
Pendahulua Salam pembuka dan perkenalan diri Menjawab salam, 3
n Apersepsi memperhatikan, menit
Pengenalan awal tentang topik yang mendengarkan
akan dibahas dan memberikan
Menjelaskan tujuan kegiatan umpan balik
Kontrak Program berupa
Menyepakati waktu dan metode persetujuan
belajar kesepakatan
Penyajian Penjelasan tentang materi Memperhatikan, 10 Video,
Diskusi dan curah pendapat mendengarkan menit Lembar
dan memberikan Balik
Penutup Memberikan pertanyaan kepada Menjawab
respon 5
peserta pertanyaan menit
Umpan balik
Memberikan apresiasi kepada Memberikan
peserta pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada dan/atau pendapat,
peserta untuk menyampaikan menjawab
pertanyaan dan pendapat seputar pertanyaan,
materi yang telah disampaikan menyebutkan dan
Merangkum bersama peserta materi merangkum
yang telah dijelaskan bersama
H. RENCANA EVALUASI
1. Proses
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Suasana penyuluhan kondusif
2. Hasil
a. Sasaran mampu memahami materi-materi penyuluhan yang diberikan
b. Sasaran mampu memberikan evaluasi atau feedback kepada pemateri
dengan baik
c. Pengetahuan sasaran tentang anemia pada ibu hamil sudah meningkat

I. SUMBER LITERATUR
Biran Affandi, George Adriansz, Eka Rusdianto HK. 2014. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. 3rd ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Nurul Jannah SR. 2019. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC.
Peraturan Menteri Kesehatan No 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Asi Ekslusif dan Manajemen asi Ibu Bekerja


Sasaran : Ny. L
Metode : Ceramah, tanya jawab/diskusi
Media : Leaflet
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. L
Hari/tanggal : Jumat, 09 September 2022
Diagnosa kebidanan : Ny. L usia 29 tahun P1Ab0Ah1 dengan Nifas Normal Hari Ke-14
Pelaksana : Inas Nafi’ah (P07124219038)
Rizka Anggun (P07124219039)
Lailya Nur Istiqomah (P07124219040)
Estu Nur Hidayah (P07124219041)

A. TIU (Tujuan Intruksional Umum)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran
mampu mengetahui dan memahami pentingnya manajemen
menyusi bagi ibu bekerja untuk mendukung program Asi Ekslusif.

B. TIK (Tujuan Intruksional Khusus)


Setelah mengikuti kegiatan ini diharapakan sasaran mampu
mengetahui:
1. Apa yang dimaksud dengan Asi Ekslusif
2. Apa yang dimaksud dengan Asi Ekslusif Ibu Pekerja
C. Dapat mengerti dan melaksanakan Konsep Asi Ekslusif Ibu Pekerja SASARAN
Ny. L

D. MATERI
1. Asi Ekslusif
a. Pengertian ASI Ekslusif
ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein,lactose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah
kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Haryono dan
Setianingsih, 2014). Pada usia 6 bulan pertama, bayi hanya perlu diberikan
ASI saja atau dikenal dengan sebutan ASI eksklusif (Maryunani, 2010).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa
pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air
teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya,
bubur susu, biskuit, dan nasi tim (Haryono dan Setianingsih, 2014).
b. Manfaat ASI Eksklusif
Menurut Haryono dan Setianingsih (2014) manfaat ASI
Eksklusif bagi bayi, antara lain:
1) Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
2) Membantu mengeluarkan mekonium (feses bayi)
3) ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas terkontaminasi,
Immunoglobin A (IgA) dalam ASI kadarnya tinggi yang dapat
melumpuhkan bakteri pathogen E.Coli dan berbagai virus di saluran
pencernaan.
4) Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat
kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
5) Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri E.Coli,
salmonella dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih
banyak daripada susu sapi.
6) Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 1.000 sel
per mil. Terdiri dari 3 macam, yaitu: Bronchus Asociated Lympocite
Tisue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocite Tisue
(GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated
Lympocite Tisue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
7) Faktor Bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen untuk
menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus. Bakteri ini
menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang merugikan.
8) Interaksi antara ibu dan bayi dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan psikologik bayi. Pengaruh kontak langsung ibu- bayi:
ikatan kasih saying ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan
seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman
dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan
mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih
di dalam rahim.
9) Interaksi antara ibu-bayi dan kandungan gizi dalam ASI sangat
dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf otak yang dapat
meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung berbagai zat gizi
yang bisa meningkatkan kecerdasan bayi, seperti asam lemak
esensial, protein, vitamin B kompleks, yodium, zat besi, dan seng.
Manfaat ASI Eksklusif bagi ibu antara lain:
1. Mengurangi terjadinya perdarahan dan anemia
2. Menunda kehamilan
3. Mengecilkan rahim
4. Lebih cepat langsing kembali
5. Mengurangi resiko terkena kanker
6. Tidak merepotkan dan menghemat waktu
7. Memberi kepuasan bagi ibu.
8. Risiko osteoporosis dapat dipastikan lebih kecil bagi wanita yang
telah hamil dan menyusui bayinya. Selama hamil dan menyusui
akan terjadi proses pengeroposan tulang, namun tulang akan
cepat pulih kembali bahkan akan lebih baik dari kondisi tulang
semula karena absorpsi kalsium, kadar hormon paratiroid, dan
kalsitriol serum meningkat dalam jumlah besar.
9. ASI lebih murah dan ekonomis dibandingkan dengan susu
formula.

10. ASI lebih steril dibadingkan dengan susu formula yang terjangkit
kuman dari luar.
11.Ibu yang menyusui akan memiliki hubungan emosional yang
lebih kuat dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui
bayinya.
12.ASI merupakan kontrasepsi alami yang dapat menunda
kehamilan ibu.

c. Dampak tidak diberikan ASI Eksklusif


Dampak bayi yang tidak diberikan ASI Eksklusif akan lebih rentan
untuk terkena penyakit kronis, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes
setelah ia dewasa serta dapat menderita kekurangan gizi dan mengalami
obesitas (Arifa Y, dan Shrimarti R.D, 2017). Sementara untuk ibu sendiri
akan beresiko mengalami kanker payudara, mengeluarkan biaya lebih
mahal apabila bayi maupun ibu terkena penyakit , karena memang
beresiko rentan terhadap penyakit. Selain itu untuk biaya susu formula
menggantikan ASI pada bayi.
d. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dibedakan
menjadi tiga yaitu faktor pemudah (predisposing factors), faktor
pendukung (enabling factors)dan faktor pendorong (reinforcing factors)
(Haryono dan Setianingsih, 2014).

2. Pengertian Asi Ekslusif Ibu Pekerja ( Manajemen Menyusui Ibu Bekerja )

Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan (Kamus


Besar Bahasa Indonesia). Menurut Notoatmodjo (2010) mengatakan pekerjaan
adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sehingga
memperoleh penghasilan. Ibu bekerja adalah ibu yang melakukan suatu
kegiatan dengan tujuan untuk mencari nafkah.

3. Tatalaksana Asi Ekslusif Ibu Pekerja ( Manajemen Menyusui Ibu Bekerja )

a. Manajemen laktasi pada ibu bekerja (Kemenkes RI, 2011)

1. Pada masa kehamilan

a. Mulai berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja

mengenai keinginan ibu untuk tetap memberikan ASI.

b. Mulai menyiapkan perlengkapan memerah ASI seperti


wadah ASI (botol kaca), cooler box/ termos es, tas

untuk membawa ASI.

2. Pada saat cuti:

a. Mulai berlatih memerah ASI sesegera mungkin dan

mulai menyimpan ASI perah (stok ASI).

b. Terus menyusui sesuai keinginan bayi.

c. Bertahanlah untuk tidak memberikan dot.

d. Mulai mengajari pengasuh untuk

memberikan ASI menggunakan cangkir,

sendok atau pipet.

3. Saat kembali bekerja :

a. Setiap hari sebelum berangkat bekerja pastikan semua

perlengkapan untuk memerah ASI.

b. Susui bayi sampai kenyang sebelum berangkat bekerja.

c. Gunakan pakaian yang nyaman dengan kancing di depan agar

mudah membukanya saat memerah ASI.

d. Bekerja dengan tenang dan gembira agar produksi ASI tidak

terganggu.

e. Komunikasikan dengan atasan dan rekan kerja tentang jamjam

yang akan digunakan untuk memerah ASI.

f. Mencari tempat yang bersih, aman, dan nyaman untuk memerah

ASI.

g. Frekuensi memerah ASI sesuai kebutuhan.

h. Jangan membuat target hasil perahan, karena dikhawatirkan jika

tidak memenuhi target akan membuat ibu stress yang berakibat


pada penurunan jumlah ASI.

i. Jangan membandingkan hasil perahan dengan sesama pekerja.

j. Beri label tanggal dan jam pada botol yang digunakan untuk

menyimpan ASI perah.

k. Setelah sampai di rumah, aktivitas menyusui segera dilakukan.

l. Pada malam hari sebaiknya ibu tidur bersama bayi dan

menyusui bayinya.

b. Tata Kelola ASI Perah


1. Saat yang tepat untuk memerah ASI ketika bekerja
ASI diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak
menunggu payudara terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah
jika payudara sudah bengkak dan akan terasa nyeri serta akan
menyebabkan penurunan produksi ASI (Indonesia, 2015).
2. Langkah-langkah pelaksanaan pemerah ASI
1. Menyiapkan perlengkapan
Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan ibu, yaitu :
 Gelas/cangkir untuk menampung ASI perah:
 Botol untuk menyimpan ASI yang sudah diperah;
 Label dan spidol:
 Coolerbox/termos dan blue ice.
 Jika diperlukan memerah dapat menggunakan pompa ASI.
2. Persiapan sebelum memerah ASI
 Melakukan sterilisasi wadah ASI. Caranya dengan
memasukkan air mendidih ke dalam wadah tersebut, lalu
dibiarkan selama beberapa menit kemudian buang airnya.
 Menyiapkan lapatautisu yang bersih.
 Mencuci tangan sampai bersih,dengan menggunakan sabun kita
bersihkan sela-sela jari dan kuku sebelum menyentuh payudara
dan wadah ASI.
 Kondisi ibu harus tenang dan santai, caranya duduk dengan
nyaman pikirkan bayi atau dengarkan rekaman suara atau foto
bayi.
 Bila memungkinkan payudara dapat dikompres lebih dulu
dengan lap yang telah dibasahi air hangat.
 Melakukan pemijatan ringan pada sekeliling payudara.
3. Keunggulanmemerah ASI dengan tangan dibandingkan dengan
menggunakan pompa

4. Cara menyimpan ASI perah di tempat kerja


1. Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol
kaca, karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak
menempel. Selain itu botol kaca juga relatif murah dan bisa
digunakan berulang kali.
2. Bila ASI perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol
jangan diisi terlalu penuh, hal ini bisa menyebabkan botol pecah
saat disimpan di dalam freezer. Maka isikan ASI perah kurang
lebih 44 botol saja.
3. Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan ASI perah
sudah dicuci bersih dengan sabun dan sebelum digunakan bilas
dengan air panas.
4. Simpan ASI perah ke dalam botol steril dan tutup dengan rapat,
dan jangan sampai ada celah yang terbukae
5. Botol diberi label berupa jam, tanggal pemerahan, dan nama untuk
membedakan dengan ASI perah milik pekerja lainnya.
6. ASI perah harus disimpan dalam lemari pendingin. Pisahkan ASI
perah dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari
pendingin.
5. Cara membawa ASI perah dari tempat kerja kerumah
1. Tutup botol dipastikan sudah tertutup rapat.
2. ASI perah dimasukkan ke dalam termos yang sudah diisi es batu
dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah botol ASI perah.
3. Memastikan bahwa botol bersentuhan langsung denganes batu.
6. Cara penyimpanan ASI perahsetelah sampai dirumah
1. Setelah sampai di rumah ASI perah dimasukkan ke dalam lemari
pendingin selama 1 jam sebelum dimasukkan ke dalam freezer.
2. Bila ASI perah berlimpah, untuk jangka panjang sebaiknya
sebagian ASI perah disimpan di dalam freezer, dan simpan
sebagian di lemari pendingin untuk jangka pendek.
3. ASI perah diletakkan di bagian dalam freezer atau lemari
pendingin, bukan di dekat pintu agar tidak mengalami perubahan
dan variasi suhu.
4. Bila di rumah tidak memiliki lemari pendingin atau freezer, maka
ASI perah bisa disimpan dalam termos dengan es batu.
7. Langkah-langkah penyajian ASI perah
1. Sehari sebelumnya ASI perah beku yang tersimpan di freezer
diturunkan ke lemari pendingin. Tujuannya agar pelelehan ASI
perah beku mencair secara bertahap. ASI perah dikeluarkan dari
lemari es secara berurutan dari jam perah paling awal atau FIFO
(First In First Out).
2. Mengambil ASI perah sesuai kebutuhan, yang kira-kira langsung
bisa dihabiskan.
3. ASI perah dihangatkan dengan cara merendam botol berisi ASI
perah dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti
dengan air yang lebih hangat.
4. ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus
karena akan merusak kandungan gizi.
5. Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan sendok untuk
meminumkan ASI perah kepada bayi.
6. Jika ASI perah sudah mencair, ASI mesti dikocok perlahan
(memutar searah jarum jam) agar cairan di atas bercampur dengan
cairan bawah. Cairan atas biasanya terlihat agak kental,
dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti
ASI perah tersebut sudah basi.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab/disukusi
F. MEDIA : Leaflet
G. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

Alat
Tahap Kegiatan Belajar Kegiatan Peserta Waktu
Pembelajaran
Pendahulua Salam pembuka dan perkenalan diri Menjawab salam, 3
n Apersepsi memperhatikan, menit
Pengenalan awal tentang topik yang mendengarkan
akan dibahas dan memberikan
Menjelaskan tujuan kegiatan umpan balik
Kontrak Program berupa
Menyepakati waktu dan metode persetujuan
belajar kesepakatan
Penyajian Penjelasan tentang materi Memperhatikan, 7 Leaflet
Diskusi dan curah pendapat mendengarkan menit
dan memberikan
Penutup Memberikan pertanyaan kepada respon 5 Leaflet
peserta Menjawab menit
Umpan balik pertanyaan
Memberikan apresiasi kepada
peserta Memberikan
Memberikan kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk menyampaikan dan/atau pendapat,
pertanyaan dan pendapat seputar menjawab
materi yang telah disampaikan pertanyaan,
Merangkum bersama peserta materi menyebutkan dan
yang telah dijelaskan merangkum
bersama

H. RENCANA EVALUASI
1. Proses
b. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan
c. Suasana penyuluhan kondusif
2. Hasil
a. Sasaran mampu memahami materi-materi penyuluhan yang diberikan
b. Sasaran mampu memberikan evaluasi atau feedback kepada pemateri
dengan baik
c. Pengetahuan sasaran tentang Konsep Asi Ekslusif Ibu Pekerja
( Manajemen Menyusui Ibu Bekerja )
d. Sasaran diharapkan bisa menerapkan Konsep Asi Ekslusif Ibu Pekerja
( Manajemen Menyusui Ibu Bekerja

I. SUMBER LITERATUR

Afifah, DN. 2007. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktek Pemberian
ASI Eksklusif. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponogoro.

Haryono R, Setianingsih, S. 2014. Manfaat Asi Eksklusif Untuk Buah Hati


Anda.
Yogyakarta: Gosyen Publising.
IDAI, 2015. Ayo dukung ibu meyusui dan bekerja. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Pengetahuan, Sikap, dan


Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Pusdatin.2015. Pusat data dan informasi kementerian Kesehatan.


www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/ diakses pada tanggal 08 September
2022

Permenkes R.I., 2012. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 33 Pemberian Asi


Ekslusif

VI. LAMPIRAN
a. Media penyuluhan
b. vidio yang digunakan
c. Dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai