K
DENGAN PENYAKIT SINDROM NEFROTIK
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
KELOMPOK 2
2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
A. Data Dasar Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. K
2. Usia : 49 th
3. Pendidikan : SLTA/Sederajat
4. Pekerjaan : Wirausaha
5. Alamat / No. Tlp. : Jl. Prigi, Rt. 04/Rw. 03, Dsn. Prancak, Ds.
Cokrokembang, Kec. Ngadirojo, Kab. Pacitan
6. Komposisi Keluarga :
Keluarga ini termasuk dalam keluarga inti yang terdiri dari suami ( Tn. K), Istri (Ny.
K) dan 2 anak ( An. W dan An. L)
7. Genogram (gambarkan)
Keterangan :
: klien binaan : serumah
: pria :Meninggal
: wanita
8. Tipe Keluarga :Meninggal
:
: hubungan
Keluarga inti
: keturunan Keluarga besar
Janda/ duda Lain-lain, sebutkan
9. Suku Bangsa : Jawa
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
o Total pendapatan keluarga per bulan : (±) Rp. 2.000.000/Bln
o Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari
√ Ya Tidak
Bila tidak, apa yang dilakukan keluarga :
o Apakah keluarga memiliki tabungan
o √ Ya Tidak
o Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
Ayah Ibu
12. √ Lain-lain, sebutkan : Ny. K mengatakan bahwa pendapatannya tidak dapat
dipastikan, kira-kira sekitar Rp. 2.000.000/bln. Penghasilan sepenuhnya dari suami.
Dan untuk pengeluaran biasanya kurang lebih Rp. 2.500.000/bln. Untuk manajemen
uang sendiri di pegang oleh suami.
13. Aktifitas rekreasi keluarga :
Ny. K mengatakan bahwa jarang berlibur. Tapi sekali-kali ke tempay saudara yang
ada diluar kota atau pergi ke pantai
14. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
Keluarga ini merupakan keluarga inti yang terdiri dari Ayah, Istri dan kedua Anak.
Pada tahun 1998, Tn. K dan Ny. K menikah. Kemudian pada tahun 1999 lahirlah
anak pertama yaitu An. W. Kemudian pada tahun 2006 lahirlah anak kedua yaitu
An. L.
15. Riwayat keluarga inti :
Tn. K pada saat ini tinggal dirumah dengan istri dan kedua anaknya. Ny. K
mempunyai keluhan sakit pada ginjalnya. Dokter mendiagnosa Sindrom Nefrotik
pada Ny. K dan sering kali merasakan nyeri pada ekstremitasnya.
16. Riwayat keluarga sebelumnya :
Awal mula Ny. K terdiagnosa penyakit Sindrom Nefrotik, pada tahun 2018 silam Ny.
K sering merasakan lelah. Karena pada saat itu Ny. K sering membuat jajanan
pasar dan biasa diantarnya sendiri, Ny. K menganggap biasa. Akan tetapi beberapa
waktu kemudian Ny. K merasakan bengkak di ekstremitas atas dan wajah.
Kemudian Tn. K membawa Ny. K ke mantri terdekat untuk diperiksa, akan tetapi
setelah minum obat tidak sembuh-sembuh dan bengkaknya semakin parah. Akhirnya
dari pihak mantri merujuknya ke dokter yang ada di Kota. Pada saat itu Ny. K
diberi obat oleh dokternya. Selang beberapa bulan Ny. K sudah merasa enakan dan
tidak ada bengkak lagi. Akan tetapi pada saat bulan desember Ny. K dan Tn. K
melakukan perjalanan jauh ke kota Malang untuk menemui anaknya yang sedang
berkuliah disana. Pada saat diperjalanan Ny. K mabuk perjalanan hingga merasa
lemas. Kemudian setelah pulang dari Malang badan Ny. K kambuh kembali.
Bengkak disekujur tubuhnya, dan Tn. K membawanya ke Dokter yang ada di kota.
Akan tetapi dokter tidak bisa menanganinya. Akhirnya dokter merujuk ke RS
Moewardi yang ada di Solo. Ny. K dirawat di RS selama kurang lebih 1 minggu dan
pada saat itu juga Ny. K dirawat secara intensif. Setelah pulang dari RS, Ny. K
merasa nyeri di seluruh tubuhnya, dikarenakan efek samping dari obat yang ia
konsumsi. Dan nyeri yang Ny. K rasakan hingga beberapa bulan. Dan pada
pertengahan tahun 2019 Ny. K sudah membaik hingga saat ini Ny. K masih dalam
tahap penyembuhan
Pengkajian PQRST:
P : Karena obat yang dikonsumsi T : Muncul saat salah bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Ekstremitas Atas, Bawah, Punggung
S : 5 ( Sedang)
B. Lingkungan
1. Perumahan
Jenis rumah : Permanen
Luas bangunan :9x7m
Luas penerangan : 70% dari luas rumah
Status rumah
Milik pribadi Sewa bulanan
Kontrakan Lain-lain
Atap rumah
√ Genteng Seng/asbes
Sirap/atap Lain-lain
Ventilasi rumah
√ Ada Tidak ada
Bila ada, berapa luasnya
>10% luas lantai < 10% luas lantai
Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
√ Ya Tidak
Penerangan
√ Listrik Petromak
Lampu teplok Lain-lain
Lantai
√ Keramik Ubin Plester
Papan Tanah
Kebersihan rumah secara keseluruhan
√ Bersih
Banyak lalat
Berdebu
Banyak lawa-lawa
Sampah bertebaran
Lain-lain, sebutkan rumah terlihat berantakan dan kotor
2. Denah rumah
3. Pengelolaan sampah
a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
√Ya Tidak
4. Sumber air
a. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumur gali Pompa tangan/ listrik
Sungai PAM
Lain-lain Air isi ulang
5. Jamban keluarga
a. Apakah keluarga memiliki WC sendiri
√ Ya Tidak
Bila tidak, dimana keluarga buang air besar
b. Bila ya, jenis jamban keluarga
Leher angsa Cemplung
Lain-lain
c. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja
< 10 meter > 10 meter
6. Pembuangan air limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor)
√ Ya, bagaimana kondisinya baik
Limbah air kotor dibuatkan galian dengan gorong-gorong yang langsung
dialirkan ke sungai terdekat.
Tidak, dimana pembuangannya
7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Apakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat?
√ Ada, apa jenisnya : Tahlilan
Tidak ada
b. Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
√ Ada, apa jenisnya : Dokter, Mantri, Puskesmas, Posyandu,
Tidak ada
c. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tertentu?
√ Ada, apa jenisnya : Puskesmas, dan Mantri
Tidak ada
d. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga?
√ Bila ya, dengan kendaraan apa : sepeda motor
Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi efektif
Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling mendukung satu sama lain,
membantu satu sama lain.
2. Fungsi sosial
Hubungan dalam keluarga terjalin baik istri dan anak Ny. K sangat menghargai dan
menghormati Ny. K. Anggota keluarga belajar disiplin misalnya disiplin dalam
norma dan budaya yang dianut.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Ny. K mengatakan ibunya punya riwayat hipertensi, bapaknya juga, dan ibu dari
ibunya Ny.K atau neneknya juga punya hipertensi. Lalu menurun ke kakak pertama
dan Ny. K. akan tetapi untuk penyakit sindrom nefrontik ini sendiri insyaallah bukan
turunan dari keluarga.Ny. K sudah pernah mengalami penyakit sindrom nefrontik
sebelumnya,tepatnya 1 tahun yang lalu dan sampai saat ini sedang dalam masa
penyembuhan. Untuk obat sendiri Ny. K mengatakan jika dinyatakan kondisi sudah
bagus ya berhenti minum obat, dikarenakan juga pengeluaran dana.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga tiap kali ada masalah selalu mencoba untuk menyelesaikan dengan cara
baik-baik dan diselesaikan secara bersama-sama.Ny. K mengatakan selalu
mengadakan pertemuan mungkin dengan keluarga besar untuk memberikan solusi
atau dukungan.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga dalam menghadapi masalah bukannya menghindar melainkan sangat
mendukung satu sama lain.
G. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai kesehatan dan dapat memberikan solusi terhadap masalah
kesehatan yang sedang dialami keluarga saat ini.
H. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawat sebagai educator dalam memberikan pendidikan kesehatan. Tidak
hanya mengenai kesehatan keluarga melainkan mengenai kesehatan lingkungan tempat
tinggal serta diet pola makan keluarga juga.
NO ANALISA DATA DX KEPERAWATAN Etiologi
1 DS Nyeri Kronis b.d Penekanan Penekanan Saraf
- Klien mengeluh nyeri ketika saraf d.d Klien mengeluh
salah posisi duduk/berbaring nyeri, merasa depresi
- Klien merasa depresi dengan (tertekan), tampak meringis,
rasa nyerinya gelisah, tidak mampu
- Klien mengatakan kalau tidak menuntaskan aktivitas,
bisa menyelesaikan aktivitas merasa takut mengalami
secara mandiri cidera berulang, bersikap
- Klien mengatakan bahwa ia protektif (pasien
takut mengalami cidera yang menghindari penyebab
berulang, nyeri), pola tidur berubah.
- Klien mengatakan bahwa pola
tidurnya berubah semenjak
merasakan nyeri
P = Jika salah posisi
tidur/sakit, mengganggu tidur,
kalau nyeri timbul biasanya di
kompres
Q = Seperti dirusuk-tusuk
R = Fokus 1 titik
S = Skala 5-7
T = hilang timbul
DO
- Klien nampak meringis
- Klien nampak gelisah
- Klien bersikap protektif
2 DS Kesiapan Peningkatan -
- Klien mengatakan bahwa ia Manajemen Kesehatan
ingin mengelola masalah
kesehatan dan pencegahan yg
terjadi di keluarganya
- Klien merasa pilihan hidup
sehari-hari sudah sesuai dengan
tujuan program kesehatan
DO
-
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d Penekanan saraf d.d Klien mengeluh nyeri, merasa depresi
(tertekan), tampak meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan aktivitas, merasa
takut mengalami cidera berulang, bersikap protektif (pasien menghindari penyebab
nyeri), pola tidur berubah. P = Jika salah posisi tidur/sakit, mengganggu tidur, kalau
nyeri timbul biasanya di kompres
Q = Seperti dirusuk-tusuk
R = Fokus 1 titik
S = Skala 5-7
T = hilang timbul
Scoring (3/3x1=1)+(1/2x2=1)+(2/3x1=2/3)+(2/2x1=1) = 1+1+0,6+1= 3,6
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan d.d Klien mengekspresikan keinginan
untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya, pilihan hidup klien sehari-
hari tepat untuk memenuhi tujuan program kesehatan.
Scoring (1/3x1=1/3)+(1/2x1=1/2)+(1/3x1=1/3)+(0/2x1=0) = 0,6+0,5+0,6+0= 1,7
Jadi, diagnosa prioritas pertama adalah Nyeri Kronis dan diagnosa prioritas kedua
adalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik terapi
non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
Jelaskan perkembangan
dan perilaku normal
Informasikan harapan
yang realistis terkait
perilaku pasien
Latih teknik koping
yang di butuhkan untuk
mengatasi
perkembangan atau
krisis situasional
Kolaborasi
Rujuk ke lembaga
pelayanan masyarakat,
jika perlu
D. IMPLEMENTASI
09.05
Terapeutik
Mengajarkan dan memberikan klien tehnik
Non-farmakologi kompres hangat-dingin untuk
09.30 mengurangi nyeri
Menanyakan keberhasilan non-farmakologi
yang sudah di berikan, apakah nyeri sudah
09.35 berkurang atau masih sama seperti sebelumnya
Mengkontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayaan,
09.45
kebisingan)
Menyarankan klien untuk istirahat dan tidur
untuk mengurangi nyeri
09.50 Edukasi
Menjelaskan penyebab dan pemicu terjadinya
nyeri seperti yang sering di alami nyeri saat
10.00
duduk/tidur dengan posisi yang salah
Terapeutik:
Memberikan kesempatan untuk memutuskan
13.30 bagaimana masalah akan di selesaikan
Memberikan kesempatan memutuskan siapa
13.45
saja yang akan di libatkan dalam
menyelesaikan masalah
Memberikan contoh kasus untuk meningkatkan
14.00 keterampilan menyelesaikan masalah
Edukasi:
14.40 Menjelaskan perkembangan dan perilaku
normal
14.50 Menginformasikan harapan yang realistis
terkait perilaku pasien
15.00 Melatih dan mengajarkan tehnik-tehnik koping
yang bisa di gunakan untuk mengatasi masalah
atau perkembangan krisis situasional
Kolaborasi
Merujuk ke lembaga pelayanan masyarakat,
jika perlu
E. EVALUASI
Q = Seperti dirusuk-tusuk
R = Fokus 1 titik
S = Skala 5-7
T = hilang timbul
P : Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
- Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Mengajarkan teknik terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
2. Rabu, S : - Klien mengatakan sudah bisa melakukan tindakan untuk mengurangi
Oktober
faktor resiko
2020
- Klien menerapkan program perawatan
16.15
WIB
O : - Klien tampak ada pilihan hidup sehari-hari untuk memenuhi tujuan
program kesehatan
A : - Masalah teratasi
P : - Intervensi dihentikan