Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

K
DENGAN PENYAKIT SINDROM NEFROTIK

DOSEN PEMBIMBING :

Nur Lailatul Masruroh S.Kep., Ns., M.N.S

OLEH :
KELOMPOK 2

Dimas Arjuna (201710300511104)


Widya Rahmawati (201810300511039)
Anggi Srimawarni Putri (201810300511044)
Elvira Putri Salsabela (201810300511045)
Irma Yusida (201810300511047)
Wahyu Tirta Kusuma (201810300511050)
Dewanto Wijiantomo (201810300511051)
Endang Susilowati (201810300511053)
Nurul Ainun Syamsiah (201810300511061)
Novia Parameswari Putri (201810300511062)
Siti Nur Haliza (201810300511066)

PROGRAM DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
A. Data Dasar Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. K
2. Usia : 49 th
3. Pendidikan : SLTA/Sederajat
4. Pekerjaan : Wirausaha
5. Alamat / No. Tlp. : Jl. Prigi, Rt. 04/Rw. 03, Dsn. Prancak, Ds.
Cokrokembang, Kec. Ngadirojo, Kab. Pacitan

Hub. TTL/Umu Pendidika


No. Nama Gender Pekerjaan Agama
dg KK r n
1. Tn. K L KK 49 SMK Wirausaha Islam
2. Ny. K P Istri 46 SMK IRT Islam
3. An. W L Anak 20 SMA Pelajar Islam
4 An. L L Anak 13 SD Pelajar Islam

6. Komposisi Keluarga :
Keluarga ini termasuk dalam keluarga inti yang terdiri dari suami ( Tn. K), Istri (Ny.
K) dan 2 anak ( An. W dan An. L)

7. Genogram (gambarkan)

Keterangan :
: klien binaan : serumah

: pria :Meninggal

: wanita
8. Tipe Keluarga :Meninggal
:
: hubungan
Keluarga inti
: keturunan Keluarga besar
Janda/ duda Lain-lain, sebutkan
9. Suku Bangsa : Jawa
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
o Total pendapatan keluarga per bulan : (±) Rp. 2.000.000/Bln
o Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari
√ Ya Tidak
Bila tidak, apa yang dilakukan keluarga :
o Apakah keluarga memiliki tabungan
o √ Ya Tidak
o Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
Ayah Ibu
12. √ Lain-lain, sebutkan : Ny. K mengatakan bahwa pendapatannya tidak dapat
dipastikan, kira-kira sekitar Rp. 2.000.000/bln. Penghasilan sepenuhnya dari suami.
Dan untuk pengeluaran biasanya kurang lebih Rp. 2.500.000/bln. Untuk manajemen
uang sendiri di pegang oleh suami.
13. Aktifitas rekreasi keluarga :
Ny. K mengatakan bahwa jarang berlibur. Tapi sekali-kali ke tempay saudara yang
ada diluar kota atau pergi ke pantai
14. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
Keluarga ini merupakan keluarga inti yang terdiri dari Ayah, Istri dan kedua Anak.
Pada tahun 1998, Tn. K dan Ny. K menikah. Kemudian pada tahun 1999 lahirlah
anak pertama yaitu An. W. Kemudian pada tahun 2006 lahirlah anak kedua yaitu
An. L.
15. Riwayat keluarga inti :
Tn. K pada saat ini tinggal dirumah dengan istri dan kedua anaknya. Ny. K
mempunyai keluhan sakit pada ginjalnya. Dokter mendiagnosa Sindrom Nefrotik
pada Ny. K dan sering kali merasakan nyeri pada ekstremitasnya.
16. Riwayat keluarga sebelumnya :
Awal mula Ny. K terdiagnosa penyakit Sindrom Nefrotik, pada tahun 2018 silam Ny.
K sering merasakan lelah. Karena pada saat itu Ny. K sering membuat jajanan
pasar dan biasa diantarnya sendiri, Ny. K menganggap biasa. Akan tetapi beberapa
waktu kemudian Ny. K merasakan bengkak di ekstremitas atas dan wajah.
Kemudian Tn. K membawa Ny. K ke mantri terdekat untuk diperiksa, akan tetapi
setelah minum obat tidak sembuh-sembuh dan bengkaknya semakin parah. Akhirnya
dari pihak mantri merujuknya ke dokter yang ada di Kota. Pada saat itu Ny. K
diberi obat oleh dokternya. Selang beberapa bulan Ny. K sudah merasa enakan dan
tidak ada bengkak lagi. Akan tetapi pada saat bulan desember Ny. K dan Tn. K
melakukan perjalanan jauh ke kota Malang untuk menemui anaknya yang sedang
berkuliah disana. Pada saat diperjalanan Ny. K mabuk perjalanan hingga merasa
lemas. Kemudian setelah pulang dari Malang badan Ny. K kambuh kembali.
Bengkak disekujur tubuhnya, dan Tn. K membawanya ke Dokter yang ada di kota.
Akan tetapi dokter tidak bisa menanganinya. Akhirnya dokter merujuk ke RS
Moewardi yang ada di Solo. Ny. K dirawat di RS selama kurang lebih 1 minggu dan
pada saat itu juga Ny. K dirawat secara intensif. Setelah pulang dari RS, Ny. K
merasa nyeri di seluruh tubuhnya, dikarenakan efek samping dari obat yang ia
konsumsi. Dan nyeri yang Ny. K rasakan hingga beberapa bulan. Dan pada
pertengahan tahun 2019 Ny. K sudah membaik hingga saat ini Ny. K masih dalam
tahap penyembuhan
Pengkajian PQRST:
P : Karena obat yang dikonsumsi T : Muncul saat salah bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Ekstremitas Atas, Bawah, Punggung
S : 5 ( Sedang)

B. Lingkungan
1. Perumahan
 Jenis rumah : Permanen
 Luas bangunan :9x7m
 Luas penerangan : 70% dari luas rumah
 Status rumah
Milik pribadi Sewa bulanan
Kontrakan Lain-lain
 Atap rumah
√ Genteng Seng/asbes
Sirap/atap Lain-lain
 Ventilasi rumah
√ Ada Tidak ada
 Bila ada, berapa luasnya
>10% luas lantai < 10% luas lantai
 Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
√ Ya Tidak
 Penerangan
√ Listrik Petromak
Lampu teplok Lain-lain
 Lantai
√ Keramik Ubin Plester
Papan Tanah
 Kebersihan rumah secara keseluruhan
√ Bersih
 Banyak lalat
 Berdebu
 Banyak lawa-lawa
 Sampah bertebaran
 Lain-lain, sebutkan rumah terlihat berantakan dan kotor
2. Denah rumah
3. Pengelolaan sampah
a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
√Ya Tidak

b. Bagaimana cara pengelolaan sampah rumah tangga


Dibuang ke sungai/ got Diambil petugas
Ditimbun Dibakar
Lain-lain

4. Sumber air
a. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumur gali Pompa tangan/ listrik
Sungai PAM
Lain-lain Air isi ulang
5. Jamban keluarga
a. Apakah keluarga memiliki WC sendiri
√ Ya Tidak
Bila tidak, dimana keluarga buang air besar
b. Bila ya, jenis jamban keluarga
Leher angsa Cemplung
Lain-lain
c. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja
< 10 meter > 10 meter
6. Pembuangan air limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor)
√ Ya, bagaimana kondisinya baik
Limbah air kotor dibuatkan galian dengan gorong-gorong yang langsung
dialirkan ke sungai terdekat.
Tidak, dimana pembuangannya
7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Apakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat?
√ Ada, apa jenisnya : Tahlilan
Tidak ada
b. Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
√ Ada, apa jenisnya : Dokter, Mantri, Puskesmas, Posyandu,
Tidak ada
c. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tertentu?
√ Ada, apa jenisnya : Puskesmas, dan Mantri
Tidak ada
d. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga?
√ Bila ya, dengan kendaraan apa : sepeda motor
Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya

8. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga tinggal di rumah milik pribadi dengan lingkungan Insyaallah untuk
populasi udara sehat, tetapi untuk kenyamanan di lingkungan kurang terkadang di
depan rumah ada kandang ayam jadi otomatis baunya mengganggu. Jadi kalau bisa
yang punya kandang diperingatkan untuk memindah.
9. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga berhubungan baik dengan tetangga sekitar, Ny. K mengatakan kalau
semisal malam belum mengantuk ya ngobrol-ngobrol dengan tetangga. Kalau
semisal sudah capek, dan mengantuk ya tidur.
10. Sistem pendukung keluarga
Tempat tinggal Ny. K dekat dengan layanan kesehatan ( Puskesmas, Dokter ). Jadi
semisal membutuhkan pelayanan puskesmas Ny. K tinggal menelepon saudara nya
yang bekerja di puskesmas, nanti pihak puskesmas akan datang. Saat ini focus
kesehatan keluarga pada penyakit yang diderita Ny. K sendiri, yaitu Sindrom
Nefrontik. Namun pengetahuan keluarga mengenai penyakit ini minim.
C. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung satu sama lain ,dan
ketika ada masalah selalu di musyawarahkan dengan baik.
Struktur kekuatan keluarga
Antar anggota keluarga saling mendukung satu sama lain dan ketika ada anggota
keluarga yang merasa memiliki masalah, anggota keluarga lain pasti membantu. Ny.
K mengatakan selalu mengadakan pertemuan untuk memberi solusi atau dukungan
untuk anggota keluarga lain agar keterikatan semakin akrab.
D. Struktur peran
Ny. K mengatakan dalam keluarga ini yang paling bertanggung jawab yaitu suami,
akan tetapi sebagai istri selalu membantu, dan mendukung kehendak suami yang
sekiranya positif.
Nilai dan norma budaya
Nilai dan budaya yang dianut keluarga nilai dan budaya Jawa.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi efektif
Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling mendukung satu sama lain,
membantu satu sama lain.
2. Fungsi sosial
Hubungan dalam keluarga terjalin baik istri dan anak Ny. K sangat menghargai dan
menghormati Ny. K. Anggota keluarga belajar disiplin misalnya disiplin dalam
norma dan budaya yang dianut.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Ny. K mengatakan ibunya punya riwayat hipertensi, bapaknya juga, dan ibu dari
ibunya Ny.K atau neneknya juga punya hipertensi. Lalu menurun ke kakak pertama
dan Ny. K. akan tetapi untuk penyakit sindrom nefrontik ini sendiri insyaallah bukan
turunan dari keluarga.Ny. K sudah pernah mengalami penyakit sindrom nefrontik
sebelumnya,tepatnya 1 tahun yang lalu dan sampai saat ini sedang dalam masa
penyembuhan. Untuk obat sendiri Ny. K mengatakan jika dinyatakan kondisi sudah
bagus ya berhenti minum obat, dikarenakan juga pengeluaran dana.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga tiap kali ada masalah selalu mencoba untuk menyelesaikan dengan cara
baik-baik dan diselesaikan secara bersama-sama.Ny. K mengatakan selalu
mengadakan pertemuan mungkin dengan keluarga besar untuk memberikan solusi
atau dukungan.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga dalam menghadapi masalah bukannya menghindar melainkan sangat
mendukung satu sama lain.
G. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai kesehatan dan dapat memberikan solusi terhadap masalah
kesehatan yang sedang dialami keluarga saat ini.
H. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawat sebagai educator dalam memberikan pendidikan kesehatan. Tidak
hanya mengenai kesehatan keluarga melainkan mengenai kesehatan lingkungan tempat
tinggal serta diet pola makan keluarga juga.
NO ANALISA DATA DX KEPERAWATAN Etiologi
1 DS Nyeri Kronis b.d Penekanan Penekanan Saraf
- Klien mengeluh nyeri ketika saraf d.d Klien mengeluh
salah posisi duduk/berbaring nyeri, merasa depresi
- Klien merasa depresi dengan (tertekan), tampak meringis,
rasa nyerinya gelisah, tidak mampu
- Klien mengatakan kalau tidak menuntaskan aktivitas,
bisa menyelesaikan aktivitas merasa takut mengalami
secara mandiri cidera berulang, bersikap
- Klien mengatakan bahwa ia protektif (pasien
takut mengalami cidera yang menghindari penyebab
berulang, nyeri), pola tidur berubah.
- Klien mengatakan bahwa pola
tidurnya berubah semenjak
merasakan nyeri
P = Jika salah posisi
tidur/sakit, mengganggu tidur,
kalau nyeri timbul biasanya di
kompres
Q = Seperti dirusuk-tusuk
R = Fokus 1 titik
S = Skala 5-7
T = hilang timbul

DO
- Klien nampak meringis
- Klien nampak gelisah
- Klien bersikap protektif
2 DS Kesiapan Peningkatan -
- Klien mengatakan bahwa ia Manajemen Kesehatan
ingin mengelola masalah
kesehatan dan pencegahan yg
terjadi di keluarganya
- Klien merasa pilihan hidup
sehari-hari sudah sesuai dengan
tujuan program kesehatan

DO
-
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d Penekanan saraf d.d Klien mengeluh nyeri, merasa depresi
(tertekan), tampak meringis, gelisah, tidak mampu menuntaskan aktivitas, merasa
takut mengalami cidera berulang, bersikap protektif (pasien menghindari penyebab
nyeri), pola tidur berubah. P = Jika salah posisi tidur/sakit, mengganggu tidur, kalau
nyeri timbul biasanya di kompres
Q = Seperti dirusuk-tusuk
R = Fokus 1 titik
S = Skala 5-7
T = hilang timbul
Scoring (3/3x1=1)+(1/2x2=1)+(2/3x1=2/3)+(2/2x1=1) = 1+1+0,6+1= 3,6
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan d.d Klien mengekspresikan keinginan
untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya, pilihan hidup klien sehari-
hari tepat untuk memenuhi tujuan program kesehatan.
Scoring (1/3x1=1/3)+(1/2x1=1/2)+(1/3x1=1/3)+(0/2x1=0) = 0,6+0,5+0,6+0= 1,7

Jadi, diagnosa prioritas pertama adalah Nyeri Kronis dan diagnosa prioritas kedua
adalah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Luaran Intervensi


1. 1. Nyeri Kronis b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
Penekanan saraf d.d selama 3 x 24 jam jam maka Observasi
Klien mengeluh nyeri, Tingkat Nyeri menurun  Identifikasi lokasi,
merasa depresi dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
(tertekan), tampak  Kemampuan frekuensi, kualitas,
meringis, gelisah, tidak menuntaskan aktivitas intensitas nyeri
mampu menuntaskan meningkat  Identifikasi skala nyeri
aktivitas, merasa takut  Keluhan nyeri menurun  Identifikasi respon
mengalami cidera  Meringis menurun nyeri non verbal
berulang, bersikap  Sikap protektif  Identifikasi faktor yang
protektif (pasien menurun memperberat dan
menghindari penyebab  Gelisah menurun memperingan nyeri
nyeri), pola tidur  Identifikasi
 Perasaan depresi
berubah. pengetahuan dan
menurun
P = Jika salah posisi keyakinan tentang nyeri
 Perasaan takut
tidur/sakit, mengganggu  Identifikasi pengaruh
mengalami cedera
tidur, kalau nyeri timbul budaya terhadap respon
berulang menurun
biasanya di kompres nyeri
 Pola tidur membaik
Q = Seperti dirusuk-
 Identifikasi pengaruh
tusuk
nyeri pada kualitas
R = Fokus 1 titik
hidup
S = Skala 5-7
 Monitor keberhasilan
T = hilang timbul
terapi komplementer
yang sudah di berikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

 Berikan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, Hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedbac, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat dingin,
terapi bermain)
 Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis.suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik terapi
non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

2. Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan tindakan Bimbingan Antisipatif


Manajemen Kesehatan d.d selama 3 x 24 jam maka Observasi
Klien mengekspresikan manajemen kesehatan  Identifikasi metode
keinginan untuk mengelola keluarga meningkat, dengan penyelesaian masalah
masalah kesehatan dan kriteria hasil: yang biasa di gunakan
pencegahannya, pilihan  Melakukan tindakan  Identifikasi
hidup klien sehari-hari tepat untuk mengurangi kemungkinan
untuk memenuhi tujuan faktor resiko meningkat perkemabangan atau
program kesehatan.  Menerapkan program krisis situasional yang
perawatan meningkat akan terjadi serta
 Aktivitas hidup sehari- dampaknya pada
hari efektif memenuhi individu dan keluarga
tujuan kesehatan
Terapeutik:
meningkat
 Fasilitasi memutuskan
bagaimana masalah
akan di selesaikan
 Fasilitasi memutuskan
siapa saja yang akan di
libatkan dalam
menyelesaikan masalah
 Gunakan contoh kasus
untuk meningkatkan
keterampilan
menyelesaikan masalah
 Fasilitasi
mengidentifikasi
sumber daya yang
tersedia
 Fasilitasi menyesuaikan
diri dengan perubahan
peran
 Jadwalkan kunjungan
pada setiap tahap
perkembangan atau
sesuai kebutuhan
 Jadwalkan tindak lanjut
untuk memantau atau
memberi dukungan
 Berikan nomor kontak
yag dapat di hubungi,
jika perlu
 Libatkan keluarga dan
pihak terkait, jika perlu
 Berikan referensi baik
cetak ataupun
elektronik (mis. materi
pendidikan, pamflet)

Edukasi:
 Jelaskan perkembangan
dan perilaku normal
 Informasikan harapan
yang realistis terkait
perilaku pasien
 Latih teknik koping
yang di butuhkan untuk
mengatasi
perkembangan atau
krisis situasional

Kolaborasi
 Rujuk ke lembaga
pelayanan masyarakat,
jika perlu
D. IMPLEMENTASI

No Hari/tanggal, Implementasi TTD


. Jam
Dx
1. Rabu,28 Manajemen Nyeri
Oktober 2020
Observasi
08.30 WIB  Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala
nyeri klien
08.45  Mengkaji respon nyeri non verbal

08.50  Menggunakan teknik komunikasi terapeutik


untuk mengetahui pengalaman nyeri
 Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
09.00 kebisingan
 Menganjurkan klien untukmmelakukan
relaksasi jika nyeri timbul

09.05
Terapeutik
 Mengajarkan dan memberikan klien tehnik
Non-farmakologi kompres hangat-dingin untuk
09.30 mengurangi nyeri
 Menanyakan keberhasilan non-farmakologi
yang sudah di berikan, apakah nyeri sudah
09.35 berkurang atau masih sama seperti sebelumnya
 Mengkontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis.suhu ruangan, pencahayaan,
09.45
kebisingan)
 Menyarankan klien untuk istirahat dan tidur
untuk mengurangi nyeri

09.50 Edukasi
 Menjelaskan penyebab dan pemicu terjadinya
nyeri seperti yang sering di alami nyeri saat
10.00
duduk/tidur dengan posisi yang salah

10.15  Menjelaskan strategi meredakan nyeri dengan


Non-Farmakologi
 Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
setelah dilakukan tehnik farmakologi

2. Rabu, 28 Bimbingan Antisipatif


Oktober 2020
Observasi
 Mengidentifikasi metode penyelesaian masalah
13.00 WIB
yang biasa di gunakan klien untuk
menyelesaikan masalah seperti bermusyawarah
dengan anggota keluarga lainnya
 Mengidentifikasi kemungkinan perkembangan
13.15
atau krisis situasional yang akan terjadi serta
dampaknya pada individu dan keluarga

Terapeutik:
 Memberikan kesempatan untuk memutuskan
13.30 bagaimana masalah akan di selesaikan
 Memberikan kesempatan memutuskan siapa
13.45
saja yang akan di libatkan dalam
menyelesaikan masalah
 Memberikan contoh kasus untuk meningkatkan
14.00 keterampilan menyelesaikan masalah

14.10  Memfasilitasi untuk beradaptasi menyesuaikan


diri dengan perubahan peran dalam keluarga

14.25  Menjadwalkan kunjungan pada setiap tahap


perkembangan atau sesuai kebutuhan
 Menjadwalkan tindak lanjut untuk memantau
14.30 atau memberi dukungan
 Memberikan akses nomor kontak yang dapat di
14.35
hubungi, jika perlu
 Memberikan referensi baik cetak ataupun
14.38
elektronik (mis. materi pendidikan, pamflet)

Edukasi:
14.40  Menjelaskan perkembangan dan perilaku
normal
14.50  Menginformasikan harapan yang realistis
terkait perilaku pasien
15.00  Melatih dan mengajarkan tehnik-tehnik koping
yang bisa di gunakan untuk mengatasi masalah
atau perkembangan krisis situasional

Kolaborasi
 Merujuk ke lembaga pelayanan masyarakat,
jika perlu
E. EVALUASI

No Hari/tgl Evaluasi TTD


Dx Jam
1. Rabu 28 S : - Klien mengeluh nyeri
oktober
- Klien merasa depresi (tertekan)
2020
16.00
R P = Jika salah posisi tidur/sakit, mengganggu tidur, kalau nyeri timbul
biasanya di kompres

Q = Seperti dirusuk-tusuk

R = Fokus 1 titik

S = Skala 5-7

T = hilang timbul

O : - Klien tidak mampu menuntaskan aktifitasnya


- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah

A : - Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
- Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Mengajarkan teknik terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
2. Rabu, S : - Klien mengatakan sudah bisa melakukan tindakan untuk mengurangi
Oktober
faktor resiko
2020
- Klien menerapkan program perawatan
16.15
WIB
O : - Klien tampak ada pilihan hidup sehari-hari untuk memenuhi tujuan
program kesehatan

A : - Masalah teratasi

P : - Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai