I. PENGKAJIAN DATA
Hari / tanggal : Senin, 10 Juni 2013
Jam : 10.00 WITA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. L Tn. P
Umur : 27 tahun 35 tahun
Suku : Banjar / Indonesia Banjar / Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat rumah : Sungai Tiung Sungai Tiung
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, mengeluh sering
pusing, mual dan tidak nafsu makan.
3. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : ± 28 hari
Lamanya : ± 6-8 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/ hari
Dismenorhoe : Tidak ada
4. Riwayat Hamil Sekarang
HPHT :5-4-2013
TP : 12-1-2014
Kehamilan yang ke- : Pertama
Mulai merasakan gerakan janin : Ibu mengatakan belum merasakam
gerakan janin
Periksa kehamilan
ANC
1) Trimester I
Pemeriksa : Bidan
Tempat : BPS
Frekuensi : 1 kali
Keluhan : Pusing,mual dan muntah
Obat yang diberikan : Vit.B6 3x1,antasit
3x1,paracetamol 3x1
Penyuluhan :
1) Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan jangan terlalu
lelah dalam bekerja,
2) Menganjurkan ibu untuk jangan makan makanan yang
berlemak dan pedas,
3) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti
sayur hijau, susu, hati dan lain-lain,
4) Menganjurkan ibu untuk makan dengan porsi kecil tapi sering ,
5) Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur dan
melakukan kunjungan ulang bulan depan atau bila ada keluhan,
6) Memberi penjelasan mengenai cara meminum,fungsi dan efek
samping obat :
- Paracetamol 3x1 tablet per hari di minum sesudah makan
untuk mengurangi demam dan rasa nyeri, efek sampingnya
adalah hepatotoksik atau terganggunya fungsi hati.
- B6 1x1 tablet perhari diminum sesudah makan untuk
mengurangi rasa mual, efek sampingnya adalah kuranganya
nafsu makan.
7) Menganjur kan ibu untuk kembali kontrol ulang sebulan sekali.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Masa Lalu
Tidak ada riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu karena ini
merupakan kehamilan yang pertama.
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu tidak pernah memiliki penyakit keturunan seperti asma,
hipertensi, jantung, diabetes mellitus, ibu juga tidak pernah menderita
penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan HIV/AID.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Dari keluarga kedua belah pihak tidak ada menderita penyakit
keturunan seperti asma, hipertensi, jantung, diabetes mellitus, serta
tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan
HIV/AID.
9. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur, buah-buahan
Porsi : 1 piring nasi
Frekuensi : 3 x sehari
Pantangan : Tidak ada
b. Pola Hygiene
Frekuensi mandi : 2x sehari
Frekuensi gosok gigi : 3x sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2x sehari
Kebersihan vulva : Ibu mencuci vulvanya setiap selesai
BAB dan BAK, serta pada saat
mandi.
Masalah : Tidak ada
c. Pola eliminasi
- BAB : Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning kehitaman
Konsentrasi : lembek
Masalah : Tidak ada
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Suhu : 36,5 oC
- Nadi : 80 x / menit
- Pernapasan : 24x / menit
- BB sebelum hamil : 35 kg
- BB sekarang : 39 kg
- TB : 147 cm
- LILA : 21 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Kepala : Rambut pendek, hitam, lurus, tidak ada ketombe
dan tidak rontok.
- Muka : Tidak terlihat adanya cloasma gravidarum, muka
tidak pucat.
- Mata : Konjungtiva tampak anemisdan sklera tidak
ikterik.
-Telinga : Kedua telinga tanpak simetris, tidak ada cairan
abnormal yang keluar dari telinga.
-Mulut : Terlihat pucat, lidah tampak bersih, gigi tampak
bersih.
-Leher : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar throid
dan limpe serta tidak ada pembesaran vena
jugularis.
-Dada : Papilla mammae menonjol, areola mammae
kecoklatan, bentuk simetris.
-Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terlihat linea nigra
dan tidak tanpak striae gravidarum.
-Ekstremitas : Tidak terlihat adanya varieses, jari-jari lengkap,
kuku jari tangan dan kaki tidak tanpak pucat.
b. Palpasi
- Muka : Tidak teraba adanya odema
- Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan bendungan vena jugularis.
- Mammae : Tidak ada benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan.
- Abdomen
Leopold I : TFU uteri ½ pusat simpisis
Leopold II : Belum teraba
Leopold III : Belum teraba
Leopod IV : Belum teraba
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 9,0 gr%
Albumin : (-) negatif
Golongan Darah : B
b. USG : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Rontgen : Tidak dilakukan pemeriksaan
II. ASSESMENT
Ibu GI P0 Ao Hamil 9 minggu, janin tunggal hidup intra uterin
dengan kekurangan energi kronis (KEK).
III. PLANNING
1. Membangun hubungan saling percaya dengan ibu serta menjaga privacy
ibu dengan cara menyambut dan menyapa dengan ramah serta mendengar
keluhan ibu.
2. Memberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa usia kandungan
ibu sekarang adalah 9 minggu, TFU 1/2 jari di atas simpisis, TD :90/60
mmHg,N : 80x/menit, R: 26x/menit, Suhu : 36,ºc, BB= 39 kg Hb 9,0 gr%.
3. Menjelaskan kepada ibu pengaruh kekurangan energi kronis terhadap
janinnya dengan hati-hati yaitu kematian janin dalam rahim, melahirkan
bayi dengan BBLR, lahir kurang bulan, kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak, tetapi ibu tidak usah
kawatir karena ini bisa dicegah dengan makan-makanan yang bergizi,
istirahat yang cukup, dan minum obat secara teratur.
4. Memberitahu kepada ibu agar tetap mengonsumsi makanan yang bergizi
untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan meningkatkan berat badannya,
misalnya sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi dan vitamin,
serta ikan(telur, ikan, daging, tahu, tempe) yang banyak mengandung
protein, zat besi dan vitamin.
5. Memberitahu kembali kepada ibu untuk makan dengan porsi kecil tapi
sering agar kebutuhan nutrisi ibu tercukupi dan juga dapat menghindari
mual.
6. Memberitahu kepada ibu untuk segera memeriksakan kepada petugas
kesehatan jika mendapati tanda-tanda bahaya kehamilan seperti,
perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah /tangan, nyeri epigastrik (ulu
hati), janin tidak bergerak seperti biasanya (± 10 gerakan dalam 12 jam).
7. Memberitahukan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilahn seperti:
- Muka dan kaki bengkak
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala yang hebat
- Pergerakan janin kurang
- Keluar darah dibagian kewanitaan
- Sakit perut bagian bawah yang hebat
8. Memberitahukan kepada ibu tentang tanda bahaya dalam melakukan
hubungan seksual pada trimester pertama adalah perdarahan dan
keguguran.
9. Memberitahu pada ibu untuk melahirkan dengan tenaga
kesehatan seperti bidan agar kesterilan maupun keamanannya terjaga.
10. Memberi penjelasan mengenai cara meminum,fungsi dan efek
samping obat :
- Paracetamol 3x1 tablet per hari di minum sesudah makan untuk
mengurangi demam dan rasa nyeri, efek sampingnya adalah
hepatotoksik atau terganggunya fungsi hati.
- B6 3x1 tablet perhari diminum sesudah makan untuk mengurangi rasa
mual, efek sampingnya adalah kuranganya nafsu makan.
11. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan
lagi atau kapan saja jika ada keluhan pada kehamilannya.
12. Mendokumentasikan semua tindakan yang di berikan dalam asuhan
kebidanan dalam bentuk SOAP.
LANDASAN TEORI
KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL
A. PENGERTIAN
Menurut Depkes RI (2002) dalam programperbaikan Gizi makro
menyatakan bahwa kurang energy kronis merupakan keadaan dimana
ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan ibu.
KEK dapat terjadi pada wanita usia subur(WUS) dan pada ibu
hamil(bumil). Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk
memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan
lahir rendah. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari
pengukuran LILA , adapun ambang batas LILA bumil dengan resiko
KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari
23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut
mempunyai resiko KEK dan di perkirakan akan melahirkan berat bayi
lahir rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang,
gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
LILA merupakan indicator status gizi yang digunakan terutama
untuk mendeteksi wanita usia subur dan ibu hamil dengan resiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah . Hal ini sesuai
dengan Depkes RI yang dikutip oleh supariasa (2002), bahwa
pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah
salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh
masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok berisiko kekurangan
energy kronis (KEK). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk
pemantauan perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran
LILA digunakan karena penukurannya sangat mudah dan cepat. Hasil
pengukuran LILA ada dua yaitu kurang dari 23,5 cm dan di atas atau
sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm
berarti tidak berisiko KEK.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA
1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku
lengan.
2. Lengan harus dalam posisi bebas.
3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
kencang.
4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
sudah di lipat-lipat sehingga permukaannya tidak rata.
B. ETEOLOGI
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi KEK
1. Factor social
Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang
dengan tingkat ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan
sebagian besar pendapatan untuk makan, sedangkan dengan tingkat
ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan.
2. Factor biologis
Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3).
Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun.
D. DAMPAK
Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan
ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi.
Sehingga akan meningkatkan kematian ibu (Zulhaida, 2003).
Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur /
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan
dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Zulhaida,
2003).
Janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra
partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (Zulhaida, 2003).
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kebidanan . Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono. 2007
Rukiyah. Asuhan kebidanan 1(kehamilan). Jakarta : TIM. 2009
Yuni. Perawatan ibu hamil. Jogjakarta : Ftromaya. 2009
Saraswati, E. Resiko ibu Hamil KEK dan Anemia untuk melahirkan bayi
dengan BBLR. 1998
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL 9 MINGGU DENGAN KEK
(KEKURANGAN ENERGI KRONIS)
DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU
Disusun oleh: