i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji
Politeknik Kesehatan Kemenetrian Kesehatan Palu Jurusan Keperawatan Program
Studi D-III Keperawatan Poso.
Nama : Steffi Graf Taluari
Nim : PO0220218019
Poso,
Pembimbing I
Poso,
Pembimbing II
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
Menyetujui,
Ketua Program Studi Keperawatan
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,
karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal ini. Adapun judul Proposal ini adalah “Penerapan Rom Pasif Dan
Masase Abdomen Terhadap Pencegahan Konstipasi Pada Asuhan
Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragic Di Rsud Poso”, yang diajukan
sebagai salah satu persyaratan dalam rangka menyelesaikan Program Diploma III
Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Program Studi
Keperawatan Poso.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna karena
dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak menemukan kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuam dan masukkan saran dari semua pihak akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan Proposal penelitian ini. Untuk itu peneliti
mengucapkan banyak terima kasih kepada ayah dan ibu selaku orang tua yang
tercinta yang telah banyak berkorban dan selalu member nasehat, arahan serta
mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan ini, dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
iii
7. Kepada teman-teman sesama mahasiswa yang telah bersama-sama berjuang
untuk menyelesaikan pendidikan pada waktunya.
Penulis menyadari dengan segala keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penelitian maka Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan peneliti untuk perbaikan penyusunan di masa akan datang.
Akhirnya peneliti berharap semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti baik
moril dan materil, dorongan, dan perhatian akan mendapat imbalan dari Tuhan
Yang Maha Esa, Aamiin.
Poso,
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Studi Kasus................................................................................................3
D. Manfaat Studi Kasus..............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
A. Tinjauan Tentang Stroke Non Hemoragic..............................................................6
B. Tinjauan Tentang Konstipasi Pada Pasien Stroke Non Hemoragik......................16
C. Tinjauan Tentang Range Of Motion (ROM).........................................................20
D. Tinjauan Tentang Message Abdomen..................................................................25
E. Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragik..............................26
BAB III............................................................................................................................40
METODE PENELITIAN.................................................................................................40
A. Jenis penelitian.....................................................................................................40
B. Lokasi dan waktu penelitian.................................................................................40
C. Subyek studi kasus...............................................................................................40
D. Fokus studi...........................................................................................................40
E. Definisi Operasional.............................................................................................40
F. Pengumpulan data................................................................................................41
G. Etika peneltian......................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................44
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
yang menumpuk dan tertinggal lama juga dapat menekan dinding- dinding
usus sehingga rongga usus melebar. Feses yang mengering dan keras juga
dapat menyebabkan sumbatan usus dan beresiko melukai usus. Konstipasi
akan mengakibatkan penarikan secara persisten pada nervus pudendal
sehingga pada klien stroke dapat menyebabkan komplikasi seperti
hemoroid, prolaps rektal, atau inkontinensia (Wicahyati et al., 2017).
Salah satu bentuk latihan yang dinilai cukup efektif untuk
mencegah terjadinya konstipasi dan kekakuan sendi adalah latihan Range
Of Motion (ROM) dan message abdomen. Latihan Range Of Motion
(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa otot dan tonus.
ROM dapat mencegah terjadinya konstipasi dimana ROM memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot sehingga proses aliran darah
kembali menjadi lancar. Latihan ini bertujuan mempertahankan atau
memelihara kekuatan otot, memelihara mobilitas persendian, merangsang
sirkulasi darah dan mencegah kelainan bentuk (Agusrianto & Rantesigi,
2020).
Intervensi Masase abdomen berguna untuk menurunkan
hiperaktifitas saraf vagus yang berfungsi meningkatkan gaya peristaltik
yaitu gerakan kontraksi berirama di perut dan usus yang menggerakan
makanan melewati saluran pencernaan sehingga akan menstimulus dan
membantu proses pengeluaran feses (Putriyana Alhuda et al., 2016).
Berdasarkan hasil penelitian dari (Nirva Rantesigi & Agusrianto, 2019)
menunjukkan bahwa masase abdomen dapat mencegah terjadinya
konstipasi pada pasien stroke. hasil penelitian lain dari (Waluyo &
Ohorella, 2019) juga menunjukkan bahwa masase abdomen efektif
mengurangi gejala konstipasi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di
RSUD Poso perawatan pada pasien stroke itu sebagian besar selama 2
minggu. Fenomena yang penulis dapatkan beberapa pasien mengeluh
3
mengatakan selama 5 hari belum BAB dan bahkan ada yang 1 minggu
belum BAB.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka saya tertarik untuk
melakukan studi kasus mengenai penerapan ROM pasif dan message
abdomen Terhadap Pencegahan Konstipasi Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Stroke Non Hemoragic Di RSUD POSO.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut
“Bagaimana penerapan ROM Pasif dan Message Abdomen dalam
mencegah konstipasi terhadap pasien Stroke Non Hemoragic di RSUD
Poso? “
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penerapan ROM Pasif dan Message Abdomen dalam
mencegah konstipasi terhadap pasien Stroke Non Hemoragic di RSUD
Poso ?
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada
pasien Stroke Non Hemoragic di RSUD POSO.
b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil
pengkajian pada pasien Stroke Non Hemoragic di RSUD Poso.
c. Dapat menetapkan intervensi yang sesuai dengan masalah
keperawatan pasien Stroke Non Hemoragic di RSUD Poso.
d. Dapat memberikan implementasi sesuai dengan penetapan intervensi
dan menerapkan ROM Pasif dan Message Abdomen dalam
mencegah konstipasi terhadap pasien Stroke Non Hemoragic di
RSUD Poso.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan
dan membuat pendokumentasian pada pasien Stroke Non Hemoragic
di RSUD Poso
4
Manfaat penulis untuk proposal studi kasus ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam penerapan asuhan
keperawatan berbasis EBN terkini pada pasien dengan imobilisasi
untuk mencegah konstipasi pada pasien stroke non hemoragic.
2. Bagi institusi pendidikan
sebagai masukan tambahan pengetahuan dan bahan referensi bagi
mahasiswa terkait dengan penerapan asuhan keperawatan pasien
dengan gangguan sistem neurologi dengan masalah konstipasi.
3. Bagi tempat peneliti
Bahan referensi dan bahan pertimbangan bagi tenaga kesehatan tentang
asuhan keperawatan pada pasien Stroke Non Hemoragik guna
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja
RSUD Poso.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
6. Pathway
Pembuluh darah
menjadi kaku dan Penyempitan Pembuluh
aterosklerosis darah (oklusi vaskuler)
pecah
Aliran darah
Trombus/emboli terhambat
serebral Stroke
Kompresi
hemoragik
jaringan otak
Eritrosit
Stroke non hemoragik bergumpal,
endotel rusak
Penurunan suplai
darah dan O2 ke otak
Cairan plasma
Peningkatan TIK hilang
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
Edema serebral
7. Faktor Resiko
Menurut (Wijaya et al.,Kerusakan
2013) faktor risiko Disfungsi :
dari stroke diantaranya
Kerusakan
Disfungsi Kerusakan neurologis N.XI
neurologis
N.XI a. Hipertensi
neuroserebr defisit
defisit
(assesoris) o spinal N.I, II, IV,
Merupakan N.I, II, IV,
N.VII, IX, faktor risiko utama, XIIhipertensi mempercepat
XII
XII
pengerasan/mengurangi elastisitas dinding pembuluh darah arteri
Kegagalan
Kelemahan dan mengakibatkan penghancuran lemak pada sel otot polos
menggerakan
anggota anggota tubuh
Kehilangan Perubahan Proses
gerak sehingga mempercepat proses aterosklerosis
menelan melalui efek
fungsi tonus ketajaman
tidak efektif
penekanan
otot facialpada
selsensori,
endotel/lapisan dalam dinding arteri yang
penghidung,
berakibat pembentukan plak pembulu darah semakin cepat dan
penglihatan
Hambatan apabila dan Kemampuan
pembuluh pengecapan
Hambatan darah otak menyempit Intakeakibat plak maka aliran
melakukan
mobilitas komunikasi nutrisi
fisik darah verbal
ke otak tergan ADL &
berkurang
perawatan diri
gggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian.
Gangguan
b. Penyakit kardiovaskuler
persepsi
sensori Ketidakseimb
Penyakit jantung berpotensi untuk menimbulkan
angan nutrisi stroke dikemudian
kurang dari Defisit
hari seperti penyakit jantung rematik, penyakit jantung
kebutuhan
koroner
perawatan
tubuh irama jantung. Faktor diri
dengan infark otot jantung dan gangguan
risiko ini pada umumnya akan menimbulkan hambatan atau
sumbatan aliran darah ke otak karena karena jantung melepas
gumpalan atau sel-sel atau jaringan yang telah mati ke aliran darah.
Misalnya embolisme serebral yang berasal dari jantung seperti
penyakit arteri koronaria, Congestive Heart Failure, Miocardium
Infark dan hipertrofi ventrikel kiri. Pada fibrilasi atrium,
menyebabkan penurunan CO sehingga perfusi darah ke otak
menurun dan kekurangan oksigen yang akhirnya dapat
menyebabkan terjadinya stroke.
c. Diabetes mellitus
Pada penyakit diabetes mellitus terjadi gangguan atau kerusakan
vaskuler baik pada pembulu darah besar maupun pembulu darah
yang kecil karena hiperglikemi sehingga aliran darah menjadi
lambat dan terbentuk plak serta mampu menebalkan dinding
11
c) Kraniotomi
d) Hidrosefalus
(Andra F S & Yessie M P, 2013)
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Angiografi serebral
b. Elektro encefalography
c. Sinar x tengkorak
d. Ultrasonography Doppler
e. CT- Scan dan MRI
f. Pemeriksaan foto thorax
g. Pemeriksaan laboratorium
(Wijaya et al., 2013)
10. Hubungan Stroke Dengan Konstipasi
Akibat adanya kelumpuhan anggota gerak, klien akan mengalami
keterbatasan gerak dan beresiko terjadinya konstipasi. Konstipasi
menyebabkan kotoran dari sisa makanan tidak dapat dikeluarkan dan
mengendap lama di usus. Akibat dari kotoran yang menumpuk dan
tertinggal lama juga dapat menekan dinding- dinding usus sehingga
rongga usus melebar. Feses yang mengering dan keras juga dapat
menyebabkan sumbatan usus dan beresiko melukai usus. Konstipasi
akan mengakibatkan penarikan secara persisten pada nervus pudendal
sehingga pada klien stroke dapat menyebabkan komplikasi seperti
hemoroid, prolaps rektal, atau inkontinensia (Wicahyati et al., 2017).
Mobilisasi pada klien stroke juga memiliki pengaruh yang besar bagi
klien. Kurangnya mobilisasi akan menyebabkan penurunan motilitas
usus sehingga berdampak pada feses. Feses yang berada lebih lama di
dalam kolon akan menjadi lebih keras dan kering sehingga lebih sulit
dikeluarkan dari anus sehingga terjadi konstipasi.
14
bahu
2. Bahu Bahu terdiri dari fleksi yaitu
menaikkan lengan dari posisi di
samping tubuh ke depan ke
posisi diatas kepala, ekstensi
yaitu mengembalikan lengan ke
posisi di samping tubuh,
hiperekstensi yaitu
menggerakkan lengan ke
belakang tubuh, siku tetap lurus,
abduksi yaitu menaikkan lengan
ke posisi samping diatas kepala
dengan telapak tangan jauh dari
kepala, adduksi yaitu
menurunkan lengan ke samping
dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rotasi dalam yaitu
dengan siku fleksi, memutar
bahu dengan menggerakkan
lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke
belakang, rotasi luar yaitu
dengan siku fleksi,
menggerakkan lengan sampai ibu
jari ke atas dan samping kepala,
sirkumduksi yaitu menggerakan
lengan dengan gerakan penuh
3. Siku Siku terdiri dari fleksi yaitu
menekuk siku sehingga lengan
bawah bergerak ke depan sendi
bahu dan tangan sejajar bahu,
20
3. Manfaat ROM
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau
persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya
terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma. Range Of Motion
(ROM) gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan
pergerakan otot, dimana klien menggerakkan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif maupun pasif.
23
1) Identitas Klien
2) Keluhan Utama
6) Riwayat Psikososial
7) Aktivitas/istirahat
8) Sirkulasi
9) Integritas ego
10) Eliminasi
11) Makanan/cairan
12) Neurosensori
13) Nyeri
27
14) Pernafasan
15) Keamanan
Respon Verbal (V =
Verbal)
Berorientasi 5
Bicara membingungkan 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak dapat
dimengerti 2
Respon Motorik (M =
Motorik)
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
29
1. Composmentis
2. Apatis
3. Delirium
4. Somnolen
5. Sopor
6. Semi koma
tidak adekuat.
7. Koma
2. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
kekuatan otot
2) Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun
3) Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas
gastrointestinal
4) Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan
hipertensi
5) Gangguan menelan berhubungan dengan paralisis serebral
6) Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
penurunan mobilitas
3. Intervensi
harus dilakukan
(mis. Berjalan dari
tempat tidur ke kursi
roda, berjalan dari
tempat tidur
kekamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 1. Identifikasi faktor
dengan kekuatan jam di harapkan tingkat jatuh resiko jatuh
otot menurun dapat menurun dengan 2. Monitor kemampuan
kriteria hasil : berpindah dari
1. Jatuh dari tempat tidur tempat tidur ke kursi
menurun roda dan sebaliknya
2. Jatuh saat berjalan 3. Pastikan roda tempat
menurun tidur dan dan kursi
roda selalu dalam
kondisi terkunci
4. Tempatkan pasien
berisiko tinggi jatuh
dekat dengan
pantauan perawat
dari nurse station
5. Gunakan alat bantu
berjalan
6. Anjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
33
7. Anjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga
keseimbangan tubuh
Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 eliminasi fekal
dengan penurunan jam di harapkan : 1. Monitor buang air
motilitas 1. kontrol pengeluaran besar (mis. Warna,
gastrointestinal feses frekuensi,
2. konsistensi feses konsistensi,
3. frekuensi defekasi volume)
4. peristalvtik usus 2. Monitor tanda dan
gejala diare,
konstipasi atau
impaksi
3. Sediakan makanan
tinggi serat
4. Jelaskan jenis
makanan yang
membantu
meningkatkan
keteraturan
peristaltik usus
5. Anjurkan
meningkatkan
aktivitas fisik,
sesuai toleransi
6. Kolaborasi
pemberian obat
supositoria anal,
jika perlu
34
4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik yang bertujuan untuk membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang telah mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan,
dan mamfasilitasi koping. Pelaksanaan keperawatan/implementasi
harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan
pelaksanaan ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Namun,
evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap akhir proses keperawatan.
37
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan adalah Deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan ROM
pasif dan message abdomen terhadap pencegahan konstipasi pada asuhan
keperawatan pasien stroke non hemoragic di RSUD Poso.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di RSUD Poso ruangan Neuro Stroke
Center Care pada bulan maret-mei 2021
C. Subyek studi kasus
Subyek penelitian 1 orang pasien stroke non hemoragic yang mengalami
imobilisasi dengan kriteria : kesadaran compos mentis, belum BAB selama
dirawat dan TD kurang dari 180 mmHg.
D. Fokus studi
Studi kasus penelitian ini berfokus pada penerapan rom pasif dan message
abdomen terhadap pencegahan konstipasi
E. Definisi Operasional
1. Asuhan keperawatan pasien stroke merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi pada pasien dengan stroke non
hemoragic di ruangan Stroke Center Care RSUD Poso.
2. Rom Pasif adalah gerakan yang dilakukan kepada pasien yang belum
mampu menggerakan anggota badannya secara mandiri. ROM Pasif ini
dilakukan pada pagi dan sore hari selama 10-15 menit, diberikan selama
5 kali pengulangan setiap gerakan dan dilakukan selama 6 hari. Latihan
ROM Pasif ini diberikan setelah selesai melakukan masase abdomen.
3. Masase abdomen adalah pijatan yang dilakukan dibagian perut untuk
38
39
44
45
3 Konsultasi
4 Perbaikan
5 Persetujuan
Ujian
6
proposal
7 Perbaikan
Perizinan
8
penelitian
9 Penelitian
Pengelolaan
10
data
Konsultasi
11
hasil
12 Ujian KTI
13 Perbaikan
Penyetoran
14
KTI
Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Alamat :
“Penerapan ROM Pasif Dan Masase Abdomen Terhadap Pencegahan Konstipasi Pada
Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragic Di RSUD Poso”
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa ada paksaan
dari pihak
Poso, 2021
Yang menyatakan
(…………………)
Lampiran 3
PENJELASAN SEBELUM PENELITIAN
Saya Steffi Graf Taluari Mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Prodi D-III
Keperawatan Poso yang sedang melakukan studi kasus tugas akhir, dengan ini meminta
Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dengan suka rela dalam studi kasus yang berjudul
“Penerapan ROM Pasif Dan Masase Abdomen Terhadap Pencegahan Konstipasi
Pada Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragic Di RSUD Poso”
1. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui Penerapan ROM Pasif Dan
Masase Abdomen Terhadap Pencegahan Konstipasi Pada Asuhan Keperawatan
Pasien Stroke Non Hemoragic Di RSUD Poso
2. Manfaat bagi Bapak/Ibu klien adalah untuk meningkatkan kekakukan otot dan
mencegah terjadinya konstipasi
3. Tindakan yang akan dilakukan adalah latihan Range Of Motion (ROM) pasif pada
ekstremitas tindakan tersebut dilakukan pada pagi dan sore hari, diberikan selama 8
kali pengulangan selama 10-15 menit dan dilakukan selama 6 hari dan juga masase
abdomen Dilakukan pada pagi hari sebelum pasien sarapan, diberikan selama 10 –
20 menit dan dilakukan selama 6 hari.
4. Partisipasi Bapak/Ibu bersifat sukarela, tidak ada paksaan dan Bapak/Ibu bisa
sewaktu-waktu mengundurkan diri dari penelitian ini.
5. Semua data yang telah diberikan selama studi kasus disimpan dijaga
kerahasiaannya. Penulis akan merahasiakan data anak tersebut dengan cara
memberikan inisial sebagai pengganti nama klien yang berarti identitas anak
tersebut hanya diketahui penulis. Untuk informasi lebih lanjut Bapak/Ibu dapat
menghubungi di nomor telepon 082260053972
Penulis
SOP
ROM Pasif
Pengertian Melakukan latihan pergerakan rentang sendi (ROM)
sesuai dengan rentang gerak sendi penuh tanpa
menyebabkan ketidaknyamanan
Tujuan 1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan
kelemahan pada otot yang dapat dilakukan secara
aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan
pasien
Masase Abdomen
Pengertian Masase abdomen adalah tindakan pijatan yang
dilakukan pada area perut untuk merangsang
pergerakan usus besar dan membantu sistem
pencernaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan 1. Merangsang peristaltik usus
Kuesioner Konstipasi
Kuisioner konstipasi baku di ambil dari jurnal Agarwal Sharma dengan jumlah
item 8 soal.
Kriteria penilaiannya :
Untuk pertanyaan A nilainya 1
Untuk pertanyaan nomor B nilainya 1
Untuk pertanyaan nomor C nilainya 1
Dikatakan konstipai jika semua kriteria terpenuhi dan total nilainya 3
Dan dikatakan tidak konstipasi jika semua kriteria tidak terpenuhi dan
nilainya 0
No Item penilaian Ya Tidak
A. Harus ada 2 gejela
1. Mengejan saat BAB
2. Kesulitan untuk BAB (Feses keras
3. Perasaan BAB yang tidak puas
4. Kembali ke kamar mandi untuk
BAB
5. Pengobatan untuk
membantu BAB
6. Frekuensi BAB
B. Lama berlangsung proses BAB
C. Riwayat konstipasi dalam 3 bulan
terakhir
Lampiran 6
Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah
Nama Mahasiswa : Steffi Graf Taluari
Nim : PO0220218019
Nama/Umur :
Jenis Kelamin :
Diagnosa Medis :
Tgl Masuk :
1. Keluhan Utama :
2. Riwayat Kesehatan :
3. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
TTV : TD………………mmHg Suhu…….°C
Nadi…………….X/m P…………X/m
BB sebelum/sesudah sakit : …………./……………..Kg
Kesadaran :
Kepala :
Muka :
Mata :
Telinga :
Hidung :
Mulut :
Gigi :
Lidah :
Tenggorokan :
Leher :
Dada :
Abdomen :
Genetalia :
Integument :
Ekstremitas :
Eliminasi urin :
Eliminasi facel :
Balance cairan :
Aktivitas :
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
(BARTHEL INDEKS)
N SKOR
FUNGSI
O KETERANGAN
0 Tidak terkendali/tidak
terukur (perlu pencahar)
Mengendalikan rangsang buang air besar
1 1 Kadang-kadang tidak
(BAB)
2 terkendali
(1 x seminggu)
Skor
Tidak terkendali/pakai
0 kateter
1 Kadang-kadang tidang
2 Mengendalikan rangsang berkemih
terkendali (hanya 1x/24
2 jam)
Mandiri
Skor
0 Perlu pertolongan orang
Membersihkan diri (mandi, basuh muka, 1 lain
3
sisir rambut,sikat gigi) Mandiri
Skor
0 Tergantung pertolongan
1 orang lain
Perlu pertolongan pada
Penggunaan kloset, masuk dan keluar
beberapa kegiatan, tetapi
4 (melepaskan, memakai celana,
2 dapat mengerjakan
membersihkan, menyiram)
sendirih beberapa
kegiatan orang lain
Mandiri
Skor
0 Tidak mampu
1 Perlu pertolongan
5 Makan
memotong makanan
2 Mandiri
Skor
Tidak mampu
0 Perlu banyak bantuan
1 untuk bisa duduk (2
6 Berubah posisi dari berbaring ke duduk
orang)bantuan minimal 1
2 orang
Mandiri
Skor
0 Tidak mampu
1 Bisa pindah dengan kursi
2 roda
7 Berpindah/berjalan
3 Berjalan dengan bantuan
1 orang
Mandiri
Skor
0 Tergantung pada orang
1 lain
8 Memakai Baju Sebagian dibantu (Misal
2 mengancing baju)
Mandiri
Skor
0 Tidak mampu
9 Naik turun tangga 1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
Skor
0 Tergantung orang lain
10 Mandi 1 Mandi
Skor
Total Skor
Keterangan :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Kebiasaan lainnya :
Sosiologis :
Seksual :
Spiritual :
7. Obat – obatan :
Diagnosis Keperawatan(PES)
Rencana Keperawatan
No Diagnosa & Tujuan Intervensi
Nama Pasien :
Ruangan :
Hari/Tgl :