Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Motorik halus adalah kemampuan gerakan yang dimiliki oleh setiap

individu yang melibatkan beberapa otot-otot kecil pada angota tubuh serta

koordinasi antara mata dan tangan, biasanya gerakan ini banyak berpusat pada

gerakan tangan. Pembelajaran motorik halus dapat mengoptimalkan

kemampuan motorik halus serta menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat

menjadikan hiburan bagi anak agar tidak merasa bosan. Pengembangan

aspek motorik halus dapat di mulai dari aktivitas sederhana sesuai dengan

tahap perkembangannya yang dipengaruhi oleh stimulus yang diberikan pada

anak tersebut. Ada beberapa indikator kemampuan motorik halus seperti

merangakai, mewarnai, menyusun kotak kecil, menggenggam benda di

antara jari, mengunting, melipat (DEWI 2019)

Permainan merupakan suatu bentuk metode yang sesuai untuk

memberikan keterampilan sosial, dapat memberikan suasana yang

menyenangkan serta dapat membantu mengembangkan kreatifitas dan fisik

motoric anak. Melalui bermain anak bisa mencapai perkembangan fisik,

intelektual, sosial dan emosi. Secara tidak sadar pula anak telah melatih
keseimbangan, kekuatan, serta mampu melatih kemampuan motoriknya.

Permainan parzzle dan mewarnai merupakan alat permain yang edukatif

yang dimainkan dengan cara membongkar pasangan kepingan parzzle dan

mewarnai gamabar yang sudah ada contoh warna yang diberikan permainan

ini bertujuan untuk melatih koordinasi mata, motorik halus dan pikiran

anak dalam membentuk kepingan parzzle dan mewarnai gamabar

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) melaporkan

bahwa 5-25 % dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak

minor, termasuk gangguan motorik halus sedangkan data Depkes RI

menunjukan bahwa 0,4 juta atau sekitar 16% usia prasekolah di Indonesia

mengalami gangguan perkembangan. Hal ini terjadi dipicu oleh kurangnya

deteksi dini dan kurangnya stimulasi yang diberikan untuk mendukung

perkembangan motorik halus.

Menurut ELIZABETH HURLOCK mencatatat beberapa alasan tentang

fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan individu,

yaitu : pertama, melalui keterampilan motorik halus, anak dapat mengibur

dirinya dan memperoleh perasaan senang, seperti anak merasa senang

dengan meliki keterampilan menyusun balok dan mewarnai gambar,

melempar dan menangkap bola dan memainkan alat-alat lainya. Kedua,

melalui keterempilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi

helplessness ( tidak berdaya ) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke


kondisi yang independence ( bebas tidak bergantung ). Anak dapat bergerak

dari satu tempat ketempat lainya, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.

Kondisi ini akan menunjang perkembangan self confidence ( rasa percaya

diri ). Ketiga melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan

dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia taman kanak-kanak atau pra

sekolah, anak sudah dapat dilatih menulis, mengambar, menyusun balok,

mewarnai dan lain-lain. Keempat melalui perkembangan motorik, anak yang

normal akan memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan

teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak

untuk bergaul dengan temannya sebayanya bahkan dia akan dikucilkan atau

menjadi anak yang fringer ( terpinggirkan ). Keliama perkembangan

keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak,

karena keterampilan dan karakter anak sangat penting dibangun sejak dini,

apabila kemampuan motorik ini berkembang dengan baik maka

perkembangan berikutnya akan baik pula, begitu juga sebaliknya apabila

kemampuan motorik berkembang dengan baik maka perkembangan

berikutnya akan baik pula.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak antara lain

adalah genetik ( faktor bawaan, jenis kelamin, dan suku bangsa ), faktor

biologis ( ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, keperawatan


kesehatan, kerentanan terhadap penyakit, kondisi keseehatan kronis, fungsi

metabolisme, hormon ).

B. Rumusan Masalah
Rumus masalah dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut :

“ bagaiman penerapan efektifitas terapi bermain pazzle dan mewarnai

terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah TK Negri

Pembina …..?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk melaksanakan penerapan efektifitas terapi bermain pazzle den

mewarnai terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah di

TK Negri Pembina di Desa Lantojaya ?

2. Tujuan khusus

a. Dapat melakukan penerapan terapi bermain pazzle dan mewarnai

terhadap perkembangan motorik halus “ di Tk Negri Pembina di Desa

Lantojaya

b. Dapat merumuskan diagnose keperwatan yang tepat pada kasus

tersebut.

c. Dapat menyusun perencanaan keperawatan untuk mengatasi

keterbatasan perkembangan motorik halus.


d. Dapat melakukan pelaksanaan terapi bermain pazzle dan mewarnai

terhadap masalah gangguan motorik halus.

e. Dapat melakukan evaluasi terhadap kegiatan bermain pazzle dan

mewarnai di Tk Negri Pembina di Desa Lantojaya

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulis proposal studi kasus ini adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan

Hasil penelitian di harapkan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa

yang ingin melanjutkan kasus tentang kegiatan bermain pazzle dan

mewarnai menjadi bahan bacaan di perpustakaan program studi

keperawatan poso.

2. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat diterapkan atau dipublikasikan oleh

peneliti kelak setelah memasuki dunia kerja.

3. Penelitian selanjutnya

Hasil penilitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya

sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian tentang kegiatan

bermain pazzle dan mewarnai terhadap perkembangan motorik halus.

Anda mungkin juga menyukai