Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Aroma Therapy Bunga Mawar (RosaCentifolia) Dan Pijat Bayi Terhadap

Durasi Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Pada Asuhan Keperawatan Anak Di RSUD Poso

Proposal Studi Kasus

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program


Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu
Jurusan Keperawatan Prodi D-III Keperawatan Poso

DISUSUN OLEH :

NILUH SINDI KLAUDYA


NIM. P00220218021

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI

DIII KEPERAWATAN POSO

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tidur pada masa awal kehidupan memegang peran sebagai sumber utama masukan
untuk maturasi otak, tidur menyediakan masukan endogen untuk bayi yang memiliki
pengalaman terjaga yang sangat terbatas. Kurangnya tidur REM pada masa bayi merusak
perkembangan otak dan mempengaruhi plastisitas otak pada masa dewasa. tidur nyenyak
sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan otak bayi mencapai
puncaknya.Selain itu pada saat tidur tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan tiga
kali lebih banyak pada saat bayi tidur dibandingkan ketika bayi terbangun (Meihartati et
al., 2019).

Berdasarkan data WHO pada tahun 2018, sebanyak 33% bayi mengalami gangguan
tidur. sedangkan data di Indonesia yaitu cukup banyak bayi yang mengalami masalah
tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di
malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi
bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil, padahal, masalah tidur dapat mengganggu
mengganggu pertumbuhan bayi, menyebabkan fungsi imun rentan dan mengganggu
regulasi system endokrin (Meihartati et al., 2019).

Masalah keperawatan pada Tidur yang tidak adekuat dan durasi tidur yang
buruk dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada bayi meliputi penurunan
aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemas, emosi lebih labil, cemas, rewel, tidak
konsentrasi, merasakan kantuk yang berlebihan. Mengingat akan pentingnya waktu
tidur bagi perkembangan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi
agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya. Salah satu cara non
farmakologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada
waktu bangun, daya konsentrasinyaakan lebih penuh. Pemberian pijat bayi
memberikan efek terhadap peningkatan lama Tidur malam hari pada bayi sesudah di
lakukan pemijatan (Nughraheni et al., 2018)
Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua
dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Sentuhan dan pelukan seorang ibu merupakan
kebutuhan dasar bayi. Dimana semua itu memiliki dampak yang luar biasa bagi
perkembangan bayi. Sentuhan yang dihadirkan dalam pijatan-pijatan lembut untuk
bayi merupakan sebuah stimulasi yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak
yang men- dapat stimulus terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulus (Syaukani,
2015).
Pemberian pijat pada bayi baru lahir diharapkan dapat meningkatkan durasi
tidur pada bayi. Pijat bayi mempengaruhi kerja system saraf sehingga memperbaiki
motilitas saluran cerna termasuk pengosongan lambung sehingga mengakibatkan
penyerapan makanan lebih baik dan meningkatkan kualitas tidur pada bayi. Maka dari
itu pijat bayi dikatakan memiliki banyak keuntungan dari segi kesehatan (Aswitami &
Udayani, 2019). Tehnik non farmakologi terhadap durasi tidur bayi adalah dengan
cara pemberian aromaterapi.
Aromaterapi adalah terapi dengan memakai minyak esesnsial yang ekstrak dan
unsur kimianya diambil dengan utuh, salah satu jenisnya adalah aromaterapi mawar,
aromaterapi mawar memiliki khasiat sebagai anti depresi, menurunkan tekanan darah,
serta mampu mengatasi insomnia, migran, ketegangan saraf, stress, dan kesedihan,
aromaterapi mawar dengan kandungan utama linanool yang dihirup akan
diinterpretasikan oleh berbagai sel neurondan dihantarkan ke sistem limbik dan
hypothalamus untuk diolah dalam bentuk impuls listrik. Pesan yang dihantarkan
keseluruh tubuh memicu pelepasan substansi neurokimia otak. Bau yang
menyenangkan akan menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang
merupakan penghilang rasa sakit alami dan memberikan efek menenangkan. Bau
yang menenangkan akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe nucleus untuk
mensekresikan serotonin yang dapat menghantarkan kita untuk tidur. Bahan- bahan
aromatik yang digunakan pada perawatan aromaterapi akan merangsang sistem saraf
otonom. menurut Koensoemardiyah (2010, dalam Aisyah, 2016) Aromaterapi mawar
juga mempunyai peran penting dalam aromaterapi karena berpengaruh sebagai
penenang. Menghirup aromaterapi akan meningkatkan gelombang alfa di dalam otak
dan gelombang inilah yang membantu kita untuk rileks, mengurangi depresi,
mengatasi sulit tidur (insomnia), stress, perasaan sedih dan sangat bermanfaat untuk
meditasi(Meihartati et al., 2019).
Berdasarkan kejadian yang ada di RSUD POSO dimana bayi yang masik
rumah sakit akan mengalami gangguan tidur pada bayi sehingga, penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus tentang penerapan aroma therapy bunga mawar ( Rosa
Centifolia ) dan pijat bayi terhadap durasi tidur bayi usia 3-12 bulan pada asuhan
keperawatan anak di RSUD POSO.

B. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan aroma terapi Bungan mawar (rosa centifolia) dan pijat bayi
terhadap durasi tidur bayi usia 3-12 bulan pada asuhan keperawatan anak di RSUD
POSO ?

C. Tujuan studi kasus


1. Tujuan umum
Memberikan asuhan keperawatan holistic serta menerapkan tindakan
keperawatan aromaterapi bunga mawar dan pijat bayi terhadap durasi tidur bayi
usia3-12 bulan pada asuhan keperawatan anak di RSUD POSO.
2. Tujuan khusus
a. Lakukan pengkajian secara komprehensif, pada bayi dengan masalah
keperawatan gangguan pola tidur.
b. Dapat dapat merumuskan diagnose keperawatan gangguan pola tidur pada
bayi.
c. Dapat menyusun intervensi pemberian aroma therapy bunga mawar dann pijat
bayi terhadap durasi tidur bayi.
d. Dapat melakukan implementasi pemberian aroma therapy bunga mawar dan
pijat bayi
e. Dapat melakukukan evaluasi pada bayi.

D. Manfaat studi kasus


1. Bagi rumah sakit
Sebagai bahan menambah bacaan untuk lebih meingkatkan mutu pelayanan yang
diberikan pada pasien dengan gangguan pola tidur dalam pemberian aroma
therapy dan pijat bayi terhadap durasi tidur bayi.
2. Bagi institusi
Sebagai bahan kegiatan teori yang diperoleh mahasiswa dan sebagai referensi bagi
perpustakaan diinstitusi dipendidikan
3. Bagi penulis
Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan mengasah pengetahuan
mahassiswa dan memberi asuhan keperawatan kepada bayi terhadap durasi tidur
bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Aswitami, G. A. P., & Udayani, N. P. M. Y. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi
Tidur Pada Bayi Umur 1-3 Bulan. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(2), 1.
https://doi.org/10.33366/jc.v7i2.1035

Meihartati, T., Abiyoga, A., & Dewi, R. S. (2019). The Effect of Rose Flower Therapy (Rosa
Centifolia) on The Sleep Duration of Infants Aged 3-12 Months. Jurnal Darul Azhar,
07(9), 69–76.

Nughraheni, R. I., Ambarwati, R., & Marni. (2018). Upaya Peningkatan Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Dengan Terapi Pijat. JUrnal Keperawatan GSH, 7(1), 19–23.
file:///C:/Users/jhon/Downloads/64-123-1-SM.PDF

Aswitami, G. A. P., & Udayani, N. P. M. Y. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi
Tidur Pada Bayi Umur 1-3 Bulan. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(2), 1.
https://doi.org/10.33366/jc.v7i2.1035

Meihartati, T., Abiyoga, A., & Dewi, R. S. (2019). The Effect of Rose Flower Therapy (Rosa
Centifolia) on The Sleep Duration of Infants Aged 3-12 Months. Jurnal Darul Azhar,
07(9), 69–76.

Nughraheni, R. I., Ambarwati, R., & Marni. (2018). Upaya Peningkatan Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Dengan Terapi Pijat. JUrnal Keperawatan GSH, 7(1), 19–23.
file:///C:/Users/jhon/Downloads/64-123-1-SM.PDF

Aswitami, G. A. P., & Udayani, N. P. M. Y. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi
Tidur Pada Bayi Umur 1-3 Bulan. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(2), 1.
https://doi.org/10.33366/jc.v7i2.1035

Meihartati, T., Abiyoga, A., & Dewi, R. S. (2019). The Effect of Rose Flower Therapy (Rosa
Centifolia) on The Sleep Duration of Infants Aged 3-12 Months. Jurnal Darul Azhar,
07(9), 69–76.
Nughraheni, R. I., Ambarwati, R., & Marni. (2018). Upaya Peningkatan Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Dengan Terapi Pijat. JUrnal Keperawatan GSH, 7(1), 19–23.
file:///C:/Users/jhon/Downloads/64-123-1-SM.PDF

Anda mungkin juga menyukai