Anda di halaman 1dari 14

By Group 3

• Hernia adalah penonjolan abnormal organ atau jaringan


melalui daerah yang lemah (defek) yang meliputi dinding.
• Herniotomy adalah membuka dan memotong kantung hernia
serta mengembalikan isi hernia ke abdomen.
• Hernia Hiatal
• Hernia epigastrik
• Hernia umbilikal
• Hernia inguinalis
• Hernia femoralis
• Hernia insisional
• Hernia nukleus pulposi (HNP)
• Terdapat benjolan yang keluar masuk
• Nyeri pada daerah benjolan
• Mual muntah/distensi bila terjadi komplikasi
• Saat batuk/mengejan, benjolan semakin besar
• Hernia reponible • Peninggian tekanan
• Hernia irreponible intraabdomen (hipertrofi
prostat dan kelainan paru-
• Hernia strangulata
paru)
Nama Jumlah
Handle Mess no. 3 1
Gunting Metzenbaum 1
Gunting jaringan 1
Pinset anatomis 2
Pinset cirurgis 2
Disinfeksi klem 1
Duk klem 5
Mosquito klem 2
Pean bengkok sedang 4
Kokher bengkok sedang 8
Kokher lurus 3
Needle holder 2
Gunting benang 1
Langenbeck 2
Krop sonde 1
Staples kulit 1
• Insisi kulit-subcutis-fat-fasia-otot.
• Setelah fasia dilebarkan ditemukan muskulus, kemudian di split dengan stiil
deepers (kacang yang dibasahi NS lalu dijepit dengan kokher lurus)
• Berikan pinset anatomis (2) dan kassa basah untuk mencari
kantong dan menemukan preperitonial fat.
• Setelah kantong ditemukan kemudian di buka dengan gunting metsembum,
dengan memberikan kokher (2) + gunting metzenbaum untuk memotong
kantong.
• Setelah itu berikan klem kokher + pean di temukan omentum dalam kantong
lalu di lakukan omintektomi dan di jahit dengan Slik 2-0, Operator
membebaskan perlengketan dengan pinset anatomis (1) dan kassa basah
pada kantong proximal.
• Operator mengangkat kokher+pean serta melakukan penjahitan. Berikan
needle holder dan vicryl 2-0 untuk melakukan jahitan tabagzaknat pada
kantong proximal, lalu potong sisa kantong dengan coutter (herniotomy)
• Kemudian Merselin mess di bentuk seperti contong / roll lalu di masukan ke
dalam lubang kantong dan di jahit proline 2-0 dikaitkan dengan conjoint
tendon (hernioraphy)
• Penutupan luka operasi
Instrumen Jumlah
Sterilization Case With Basket 1
Blade Retractor 2
Adson Cerebellar Retractor 1
Discectomy Retractor, Left 1
Discectomy Retractor, Right 1
Cervical Retractor Set, 5 Blades 1
Vertebra Spreader 1
Gelpi Retractor 2
Small Gelpi Retractor 2
Double Action Rongeur, Small Bite 1
Adson Ronger 1
Leksell Rongeur 3
Kerrison Rongeur, 1mm 1
Kerrison Rongeur, 2mm 1
Kerrison Rongeur, 3mm 1
Kerrison Rongeur, 4mm 1
Pituitary Rongeur, Up / Down / Straight, 2mm & 3mm 6
Bruns Curette, Angled 1
Spinal Curette, Reverse Angled 3
Bipolar Forcep 1
Bayonett Dressing Forcep 2
Bayonett Tissue Forcep 2
Dressing Forcep 2
Tissue Forcep 1
Nerve Hook 1
• Instrumentator memberikan Hv mess no.3 Operasi dimulai dengan
melakukan insisi pada daerah L 3, 4, 5,
• Instrumentator memberikan raspatorium Otot – otot pro spinal
disisihkan kelateral dengan raspatorium
• Tampak 2 lumbal menekan nucleus pulposus, instrumentator
mmeberikan desektomy retractor untuk memlebarkan 2 tulang
lumbal.
• Instrumentator memberikan kerrison ronger untuk menarik nucleus
pulposus perlahan lahak keluar hingga menempati pada tempat yg
fisiologis.
• Identifikasi alat dan kassa.
• Control perdarahan
• Berikan kocher 2 untuk memegang facia, kemudian dijahid dg vicryl
2-0, dilanjutkan sampai lemak.
• Berikan monosyn 3-0 untuk menjahit kulit
Nama Alat Jumlah

1. Letak: di Meja May


2. Handvat mess no.4 1
3. Pinset Chirurgis 2
4. Pinset Anatomis 2
5. Gunting Metzenbaum 1
6. Gunting Mayo 1
7. Gunting Benang 1
8. Desinfeksi Klem 1
9. Doek Klem 6
10. Mosquito Klem 1
11. Pean Lurus 2
12. Pean Bengkok 6
13. Kocher 5
14. Kocher Sonde 1
15. Kocher Besar 1
16. Naldvoeder 2
17. Langenback 2
• Berikan langenbeck (2) untuk melebarkan lap operasi. Pada lapisan fasia
berikan hanvat mess (1) dan kokher lurus (2) untuk menjepit fasia proximal
dan distal, dan berikan gunting jaringan untuk melebarkan incisi.
• Berikan langen beck untuk memperlebar lapang operasi
• Berikan pinset anatomis untuk mencari gastroesophageal yang masuk ke
cavum toraks, Gastroesophageal junction dikembalikan ke posisi
intraabdominal.
• Lakukan putaran 360º dari cardiac gaster yang mengelilingi esofagus intra
abdominal.
• Berikan handle needle dengan vikril 2.0 untuk memfiksasi gaster yang sudah
direposisi
• Berikan handle needle dengan benang monosyn 3.0 untuk repair diafragma
• Rawat perdarahan dan cuci area operasi dengan spulling menggunakan
spuit 10 cc berisi NaCl, dan lakukan suctioning.
• Berikan vicryl 3.0 untuk menjahit peritoneum, dan rawat perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai