Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG KEMUNING RSUD DR.


MUHAMMAD SALLEH

Disusun oleh:

RAMDANI FEGA AULIA RIFAI

Nisn: 745/364.076

JURUSAN KEAHLIAN KEPERAWATAN

SMK KESEHATAN BIM PROBOLINGGO

JL. Basuki Rahmat, No 42, Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota


Probolinggo, Jawa Timur, 67217

2023
BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1DEFINISI
Nutrisi adalah zat kimia organik dan non organik yang ditemukan
dalammakanan dan di peroleh untuk penggunaan fungsi tubuh (alfiansyah,
2016). Menurut alimun (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan
pengolahan zatmakan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan
digunakan dalam aktivitastubuh. Fungsi utama nutrisi adalah memberi energy
bagi aktivitas tubuh ,membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dal,am didalam tubuhJadi masalah nutrisi erat
kaitannya dengan intake makanan dan metabolismetubuh serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yangmempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu
pencernaanatau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti
adanya kemampuanindividu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
2.2.KARAKTERISTIK
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

2.2.1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


2.2.2.Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
2.2.3Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan :
2.2.3.1. Body Mass Index
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.

2.2.3.2.Ideal Body Weight


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10% dari
jumlah itu.
2.3.ETIOLOGI
2.3.1.fisiologi
2.3.1.1.intake nutrient
Kemapuan mendapat dan mengolah makanan lemak yang berlebihan
2.3.1.2.Kemampuan mencerna nutrient
Obstruksi mencerna cairan,mal absorbsi nutrient,DM
2.3.1.3.Kebutuhan metabolime
Pertumbuhan, stres, kondisi yang meningkatkan bmr (basal metabolisme
rate), kanker
2.3.1.4.Gaya hidup dan belebihan
a.Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usai foddirerlusia
menginjak 1 tahun
b.kebisaan makanan lansia menghindari yang penting untuk di makan
2.3.1.5. Jenis kelamin
metabolisme basal pada laki laki kebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki laki di butuhkan BMRIO Kkal/kg/bb/jam dan pada
wanita oikkal/kg/bb/ja,
2.3.1.6.Tinggi badan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengarug terhadap luas permukaan
tubuh, semakin luas permukaan tubuh maja semakin besar pengeluaran
panas, sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
2.3.1.7. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat

2.3.1.8.Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubuhan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit
2.3.1.9. Alkohol dan obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberikan kontribusi
pada defesien nutrisi karena uang munkin di belanjakan untuk alkohol
daripada makanan.Obat obatan yang menekan nafsu makan menurunkan
asupan gzat gizi esensial.obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang
tersimpandan mengurangi absorpsi zat gizi inteotine

2.4.ANATOMI FISIOLOGI
Sistem pencernaan atausistem gastroinstestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalahsistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadizat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagianmakanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh.
2.4.1.Mulut
Gambar 1.1. mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna.Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebutdengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya

2.4,2.Tenggorokan (faring)

Gambar 1.2.tenggorokan
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disiniterletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
3.Kerongkongan (esofagus)
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiridari
otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya
diliputiselaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk
perlindungan.

4.Lambung

Gambar 1.4 Lambung


Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
1Lendir
: Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
2.Asam klorida :
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yangdiperlukan oleh pepsin
guna memecah protein.
5.Usus halus

Gambar 1.5 Usus halus


Terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya kira-kira 6 meter
dengan diameter 2,5 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk
chyme(setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrisi, potassium,
bikarbonat danenzim.
6.Usus besar
Gambar 1.6.Usus besar
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi, membuat zat-zat penting seperti
vitamin K.

7.Rektum/anus

Gambar 1.7.Rektum/Anus
A.Rektum
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelahkolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat
yang lebihtinggi, yaitu pada kolon desendens.
B.Anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahanlimbahkeluar dari
tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh ototsphinkter

2.5. KLASIFIKASI
2.5.1.Air
Merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel tergantung
padalingkungan cairan. Air menyusun 60%-70% dari seluruh berat badan.
Prosentase seluruhair dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
yang gemuk karena otot terdiridari banyak air dari pada jaringan lain kecuali
darah
2.5.2.Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g
karbohidratmenghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan
otot berbentuk glikogendengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pecahan energiselama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.Metabolisme karbohidrat
mengandung 3 proses, yaitu :
a.Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebutglikogenolisis.
b.Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c.Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa
disebutglukoneogenesis.
2.5.3.Protein
Protein memberikan sumber energy dan juga penting untuk
mensintesis/membangun jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan,
dan perbaikan. Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam
amino.Asam amino disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan enzim.
Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh,tetapi harus didapat
dari makanan.
2.5.4.Lemak
Merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan menghasilkan 9
kkal.Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu,
dimana lipidtersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses
terbentuknya asam lemak disebutlipogenesis
2.5.5.Vitamin
Merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan yang
esensialuntuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin
dalam jumlah yangdibutuhkan dan tergantung pada asupan diet. Walau
vitamin terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh; proses
penyimpanan/ persiapan. Kandungan terting

2.6 PATHWAY

Penyakit saluran Status kesehatan Gaya hidup Kebutuhan


pencernaan menurunrun dan kebiasaan Metabolisme untuk
pertumbuhan

Erosi mukosa Kelemahan Kebiasaan Peningkatan


lambung otot menelan mengonsumsi makanan intake nutrisi
yang tidak sehat

Kebutuhan energi
Menurunnya tonus Kelebihan zat di
Gangguan meningkat
dan peristaltik Refluksi duodenum
dalam tubuh yang Asupan nutrisi
menelan makanan Nafsu makan
Penyerapa
lambung tidak di butuhkan tidak terpenuhi
ke lambung
meningkat
dalam tubu
sempurna

Mual
muntah Penurunan berat Sering makan
Risiko defisitbadan
nutrisi

Peningkatan berat
Defisit nutrisi badan

Berat badan lebih


2.7 PATOFISIOLOGI
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan
banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan,
perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi,
traumatic dan neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi
sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai, terdapat
banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan ansietas sering
menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan motorik usus,
kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.
Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti kelelahan dan
ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi
saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi ( Smeltzer,
2002)

2.8. KOMPLIKASI
2.8.1.Malnutrisi
Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2.8.2.Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam
pengguanaan kalori.
2.8.3.Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
2.8.4.Penyakit jantung koroner
Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering
dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas,
dan lain-lain.
2.8.5.Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.

11
2.8.6.Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen,
kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
2.9 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
2.9.1Penatalaksaan medis
2.9.1.1Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (mealalui system pemcernaan). Nurisi
enteral juga disebut nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien
tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu.
Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui selang NGT dan
selang pemberian makan berukuran kecil atau melalui selang Gastrotomi
yeyunostomi
2.9.1,2Nutrisi parenteral (PN)
Juga disebut sebagai nutrisi total (TPN) atau hiperalimentasi intravena
(IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak berfungsi karena
terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan
penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara interavena
seperti melalui kateter vena central ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektroli, vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori
yang dibutuhkan karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukan ke vena central yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah ke klien

2.9.2Penatalaksaan keperawatan
2.9.2.1Menstimulasi nafsu makan
1. Memberikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang disesuaikan dengan kondisi klien

12
2. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksia
3. Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan
4. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan
bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set
irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai
dapat memberikan pengaruh negative pada nafsu makan
5. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu
makan, istirahat bila mengalami keletihan
6. Kurang stress psikologi
7. Berikan oral hygiene sebelum makan

2.10 PEMERIKSAAN PENUNJANG


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan
laboratoriumdengan ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut:
a.Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
b.Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).
c.Hb (N: 12 mg %).
d.BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
e.Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,wanita:
0,5- 1,0mg/100 m
2.11PENGAJIAN KEPERAWATAN DAN DATA
PENUNJANG
1.Riwayat
a.Usia,jenis kelamin,dan tingkat ativitas
b.Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
c.Perubahan nafsu makan
d.Perubahan berat badan
e.Ketidak mampuan fisik

13
f.Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaaruhi dalam pemilihan
makanan
g.Status kesehatan umum dan kondisi medis
h.Riwayat pengobatan
2.komponen pengajian nutrisi

Data skrining Data tambahan


Antropometri Tinggi badan Lipatan trisep
Berat badan LILA
Berat badan ideal Lingkar otot lengan tengah
Indeks massatubuh Lingkar lengan tengah

Biokmia Hemoglobin Kadar tramsferin serum


Albumin serum Nitrogen urea kemih
Hitung limfosit
Ekskresi kreatinin kemih
Clinical Kulit Analisis rambut
Rambut dan kuku Neurologi
Membran mukosa

Diet Porsi makan dalam 25 jam Riwayat diet


Frekuensi makan
Fatique Tingkat aktivitas Penyakit tertentu yang
berhubungan dengan
aktivitas

PEMERIKSAAN FISIK
a.keadaan fisik;apatis,lesu
b.berat badan:obesitas,kurus
c.Otot :Fraksia/lemah,tonus berkurang,tendernes,tidak mampu bekerja
d.Sistem saraf :bingung,rasa terbakar,paresthesia,reflek menurun
e.Fungsi gastrointesial :anoreksia,konstipasi,diare,flaktuslen,pembesaran
libr atau lien
f.Kardiovaskular :denyut nadi lebih daru 10x/menit,irama abnormal

14
tekanan darah rendah atau tinggi
Tanda Klinis malnutrisi

Area pemeriksaan Tanda tanda


Penampilan umum Apatis,tidak bersemangat,lelah,mudah letih
Berat badan Berlebih dan kurus
Kulit Kering,berlapis sisik,pucat atau berpigmen,ada
petekie atau memar,lemak subkutan kurang
Rambut Keering,kusam,jarang,warna memudar,rapuh
Mata Konjungtiva pucat atau mrah,kering,kornea
lunak,kornea vertical
Bibir Bengkat,pecah berwarna merah di pingir
mulu,fisura vertical
Lidah Bengkak,berwarna merah,penampak halus
Gusi Berspons,bengkak,mudah berdarah,meradang
Otot Lemah,mengecil
System gastrointestinal Anoreksia,tidak mampu
mencerna,diare,konstipasi,pembesaran hati
Saaraf Penurunan refleks,kehilangan sensorik,rasa
terbakar,kesemutan di tangan dan di kaki

.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul untuk kebutuhan dasar manusia
tentang kebutuhan nutrisi adalah :
a.Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan,
ketidakmampuan mencerna makanan, ketidak mamouan mengabsorbsi nutrien,
pengkingkatan kebutuhan metabolisme, faktor ekonomi, faktor psikologis
ditandai dengan berat badan menurun 10% di bawah rentang ideal, cepat
kenyang setelah makan,kram/nyeri abdomen,nafsu makan menurun, bsing usus
hiperatif,otot pengunyah lemah, membran mukosa pucat, sariawan, serum
albumin menurun, rambut rontok berlebihan, diare

15
b.berat badan lebih beruhubungan dengan Kurang aktivitas fisik harian,
Kelebihan konsumsi gula, Gangguan kebiasaan makan, Gangguan persepsi
makan, Kelebihan konsumsi alkohol, Penggunaan energi kurang dari asupan,
Sering mengemil, Sering memakan makanan berminyak/berlemak, Faktor
keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktifitas lipase
lipoprotein, sintesis lipid, liposis), Penggunaan makanan formula atau makanan
campuran (pada bayi), Asupan kalsium rendah (pada anak-anak), Berat badan
bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk minggu
pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama), Makanan padat sebagai sumber
makanan utama pada usia <5 bulan ditandai dengan MT >25 kg/m2 (pada
dewasa) atau berat dan panjang badan lebih replicas iwcdari presentil 95 (pada
anak <2 tahun) atau IMT pada presentil ke 85-95 (pada anak 2-18 tahun), tebal
lipatan kulit trisep>25 mm
c.Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan
makanan, Ketidakmampuan mencerna makanan, Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien, Peningkatan kebutuhan metabolisme, Faktor ekonomi
(mis. finansial tidak mencukupi), Faktor psikologis (mis. stres, keenganan
untuk makan)
J. RENCANA KEPERAWATAN

1. Rencana keperawatan yang dapat dilakukan pada defisit nutrisi


berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan :
a. Sajikan makanan secara menarik dan sesuai
b. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
2. Rencana keperawatan yang dapat dilakukan pada obesitas berhubungan
dengan kurang aktivitas fisik harian :
a. Membatasi tidur yang berlebihan
b. Membtasai konsumsi gula dan lemak berlebihan
c. Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30menit setiap hati
3. Rencana keperawatan yang dapat dilakukan pada berat badan lebih
berhubungan dengan kelebihan konsumsi gula :
a. Melakukan olahraga yang cukup

16
b. Memperbaiki pola makan
Diagnosa Luaran/kriteria hasil Intervensi
keperawatan keperawatan
Deficit nutrisi Status nutrisi setelah Manajemen
D.0019 diberikan asuhan nutrisi
Deficit nutrisi b.d keperawatan 1.03119
ketidakmampuan selama…..x24 jam maka Observasi :
menelan makanan, status nutrisi membaik
1. Identifikasi
ketidakmampuan dengan kriteria hasill :
status nutrisi
mencerna makanan, L.03030
ketidakmampuan 2. Identifikasi
KH SA SH
mengabsorbsi alergi dan
Porsi
nutrien, peningkatan 3 5 intoteransi
makanan
kebutuhan makanan
yang
metabolisme, factor dihabiskan 3. Identifikasi
ekonomi,factor Berat badan 2 5 makanan
psikologis d.d BB IMT yang disukai
menurun minimal
4. Identifikasi
10% dibawah rental
kebutuhan
ideal,cepat kenyang
kalori dan
setelah makan,kram
jenis nutrient
nyeri abdomen,nafsu
makan menurun, 5. Identifikasi

bising usus perlunya

hiperaktif, otot penggunaan

pengunyah lemah, selang

membrane mukosa nasogastrik

pucat, sariawan, 6. Monitor


serum albumin asupan
menurun, rambut makanan
rontok,diare.

17
7. Monitor berat
badan

8. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik :

1. Lakukan oral
hygiene
sebelum
makan,jika
perlu

2. Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
(mis.piramid
a makanan)

3. Sajikan
makanan
secara
menarik dan
suhu yang
sesuai

4. Berikan
makanan
tinggi serat
untuk
mencegah
konstipasi

18
5. Berikan
makanan
tinggi kalori
dan tinggi
protein

6. Berikan
suplemen
makanan,
jika perlu

7. Hentikan
pemberian
makan
melalui
selang
nasogstrik
jika asupan
oral dapat
ditoleransi
Edukasi :

1. Anjurkan
posisi
duduk,jika
mampu

2. Ajarkan diet
yang
diprogramka
n
Kolaborasi :

1. Kolaborasi

19
pemberian
medikasi
sebelum
makan
(mis.pereda
nyeri,antleme
tik)

2. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan
jika perlu
Obesitas Obesitas setelah diberikan Edukasi berat
D.0032 asuhan keperawatan badan efektif
selama…..x24 jam maka 1.12365
Resiko defisit status nutrisi membaik Observasi
nutrisi dengan kriteria hasill : 1.Monitor asupan
berhubungan L.03018 dan keluarnya
dengan KH SA SH makanan dan cairan
Ketidakmampuan Berat 2 5 serta kebutuhan
menelan badan kalori
makanan, Lipatan 2 5 Terapeutik
Ketidakmampuan kulit tebal 1.Timbang berat
mencerna Indeks 2 5 badan secara rutin
makanan, masa 2.Diskusikan
Ketidakmampuan tubuh perilaku makan dan

20
mengabsorbsi jumlah aktivitas fisik
nutrien, (termasuk olahraga)
Peningkatan yang sesuai
kebutuhan 3.Lakukan kontrak
metabolisme, perilaku (mis: target
Faktor ekonomi berat badan,
(mis. finansial tanggungjawab
tidak mencukupi), perilaku)
Faktor psikologis 4.Damping ke kamar
(mis. stres, mandi untuk
keenganan untuk pengamatan perilaku
makan) memuntahkan
Kembali makanan
5.Berikan penguatan
positif terhadap
keberhasilan target
dan perubahan
perilaku
6.Berikan
konsekuensi jika
tidak mencapai
target sesuai kontrak
7.Rencanakan
program pengobatan
untuk perawatan di
rumah (mis: medis,
konseling)
Edukasi
1.Anjurkan membuat
catatan harian
tentang perasaan dan

21
situasi pemicu
pengeluaran
makanan (mis:
pengeluaran yang
disengaja, muntah,
aktivitas berlebihan)
2.Ajarkan
pengaturan diet yang
tepat
3.Ajarkan
keterampilan koping
untuk penyelesaian
masalah perilaku
makan
Kolaborasi
1.Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
target berat badan,
kebutuhan kalori dan
pilihan makanan

Berat badan lebih Berat badan setelah


Konseling nutrisi
D.0018 asuhan keperawatan 1.03094
selama…..x24 jam maka
Observasi :
Berat badan lebih d.d
status nutrisi membaik
kurang aktifitas 1. Identifikasi
dengan kriteria hasill :
harian, kelebihan kebiasaan
L.03018
komsumsi gula, makan dan
KH SA SH
gangguan kebiasaan perilaku
Berat 2 5
makan, ganguan makan yang
badan
persepsi makan, akan diubah
Lipatan 2 5
kelebihan konsumsi

22
kulit tebal
alcohol, penggunaan 2. Identifikasi
Indeks 2 5
energy kurang dari kemajuan
masa
asupan, sering modifikasi
tubuh
ngemil,sering diet secara
memakan makanan regular
berminyak, factor
3. Monitor
keturunan,penggunaa
intake dan
n makanan formula,
output
asupan rendah pada
cairan,nilai
anak,BB bertambah
hemoglobin,t
cepat,makanan padat
ekanan
sebagi sumber
darah,kenaik
makanan utama pada
an berat
usia<5bulan d.d
badan ,dan
IMT>25kg/m2(pada
kebiasaan
dewasa) atau berat
membeli
dan panjang badan
makanan
lebih dari persentil 95
Terapeutik :
(pada anak<2 tahun)
atau IMT pada 1. Bina

presentil ke 85-95 hubungan

(pada anak 2- terapeutik

18tahun), tebal lipatan 2. Sepakati


kulit trisep>25mm. lama waktu
pemberian
konseling

3. Tetapkan
tujuan jangka
pendek dan
jangka

23
panjang yang
realistis

4. Gunakan
standar
nutrisi sesuai
program diet
dalam
mengevaluasi
keukupan
asupan
makanan

5. Pertimbangka
n factor-
faktor yang
mempengaru
hi
pemenuhan
kebutuhan
gizi (mis.
Usia,tahap
pertumbuhan
dan
perkembanga
n,penyakit)
Edukasi :

1. Informasikan
perlunya
modifikasi
diet

24
(mis.penurun
an atau
penambahan
berat
badan,pemba
tasan natrium
atau
cairan,pengur
angan
kolesterol

2. Jelaskan
program gizi
dan persepsi
pasien
terhadap diet
yang
deprogram

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/44653185/LAPORAN_PENDAHULUAN_GANGG
UAN_NUTRISI
https://www.academia.edu/29687678/LAPORAN_PENDAHULUAN_nutrisi
https://www.academia.edu/29687678/LAPORAN_PENDAHULUAN_nutrisi

26

Anda mungkin juga menyukai