OLEH KELOMPOK 1
1. Adelfince oematan
2. Anggela monika neno hae
3. Anita Abuk luan
4. Ariyepta Lapikaana
5. Asyanda Rahmawati Aul
6. Chyindy Graceiani Anugra lodo
7. Debora nomleni
8. Deti hakia silla
9. Desty yusriani finit
10. Dublin sera lasa
11. Dwi hikmah hamza
12. Eflin Anastasia wohangara
13. Elisabeth astrida tahu
14. Faldi adonis
15. Finehas Malairuli
16. Godelifa tefu
17. Ignasia Nasrani
18. Indah sari koku yowa
19. Jentriyanti H un
B. Rumusan masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien lansia dengan masalah
konstipasi?
C. Tujuan
1. Tujuan umum:
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien lansia
dengan masalah konstipasi.
2. Tujuan khusu:
a. mengetahuai definisi konstipasi
b. mengetahui epidemeologi lansian dengan kostipasi
c. mengetahui patof fisiologi konstipasi
d. mengetahui etiologi konstipasi
e.mengetahui manifestasi klinis dari kostipasi
f. mengetahui penata laksanaan lansia dengan konstipasi
g. mengetahui WOC dari lansia dengan konstipasi
D. Manfaat
1. mengetahui perjalanan penyakit yang terjadi sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan yang tepat
2.menambah pengetahuan khususnya di bidang keperawatan gerontik
sebagai referensi dalam memberikan asuhan keperawatan
3. meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien lansia dengan kostipasi
BAB 2
1.Konstipasi
Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang tidak normal pada seseorang, disertai
dengan kesulitan keluarkan feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang keras dan
kering (Wilkinson, 2006). Konstipasi adalah kesulitan atau kelambatan pasase feses yang
menyangkut konsistensi tinja dan frekuensi berhajat. Konstipasi dikatakan akut jika lamanya
1 sampai 4 minggu, sedangkan dikatakan kronik jika lamanya lebih dari 1 bulan (Mansjoer,
2010). Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit. Konstipasi adalah penurunan frekunsi
defekasi, yang diikuti oleh pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering. Adanya upaya
mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi. Apabila motilitas
usus halus melambat, masa feses lebih lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar
kandungan air dalam feses diabsorpsi. Sejumlah kecil air ditinggalkan untuk melunakkan dan
melumasi feses. Pengeluaran feses yang kering dan keras dapat menimbulkan nyeri pada
rektum. (Potter & Perry, 2015). Jadi konstipasi adalah penurunan frekuensi buang air besar,
kesulitan dalam mengeluarkan feses, atau perasaan tidak tuntas ketika buang air besar.
2. Etiologi
D.Kausa psikologik: psikosis, depresi, demensia, kurang privasi untuk BAB, mengabaikan
dorongan BAB, konstipasi imajiner
E.Penyakit-penyakit saluran cerna: kanker kolon, divertikel, ileus, hernia, volvulus, iritable
bowel syndrome, rektokel, wasir, fistula/fisura ani, inersia kolon.
3.Patofisiologi
Defekasi merupakan suatu proses fisiologi yang menyertakan kerja otot-otot polos dan serat
lintang, persarafan, sentral dan perifer, koordinasi sisitem reflek, kesadran yang baik dan
kemampuan fisik untuk mencari tempat BAB. Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus
besar yang menghantarkan feses ke rektum untuk dikeluarkan. Feses masuk dan
meregangkan ampula rektum yang diikuti relaksasi sfingter anus interna. Untuk
menghindarkan pengeluaran feses yang spontan, terjadi refleks kontraksi refleks anus
eksterna dan kontraksi otot dasar pelvis yang dilayani oleh syaraf pudendus. Otak menerima
rangsang keinginan untuk BAB dan sfingter anus eksterna diperintahkan untuk relaksasi, dan
rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot dinding perut. Kontraksi ini akan
menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan otot elevator ani.baik persyarafan
simpatis dan para simpatis terlibat dalam proses ini. Patogenesis konstipasi bervariasi
macam-macam, penyebabnya multipel, mencakup beberapa faktor yang tumpah tindih,
motilitas kolon tidak terpengaruh dengan bertambahnya usia. Proses menua yang normal
tidak mengakibatkan perlambatan perjalanan saluran cerna. Pengurangan respon motorik
sigmoid
4.Manifestasi Klinis
Beberapa keluhan yang mungkin berhubungan dengan konstipasi adalah:
1 Pengertian Diare
Diare adalah suatu keadaan yang ditandai oleh : BAB encer,frekuensi lebih
5x/hari,disertai mual,muntah dan demam
2.Tujuan
sebagai acuan tata laksanan diare akut di poli umum puskesmas tigaruang agar dapat
tertangani dengan benar dan efektif
3 .Prosedur
Alat dan Bahan
4. Langkah – Langkah
6.1 Anamnesa
Frekuensi dan konsistensi BAB, campur darah/lendir,mual,muntah dan demam
6.5 Terapi
Dehidrasi ringan : BBs/d 5%cc
- Oralit
- Diet sesuai dengan umur
- Susu pengeceraan 1 T =40-50cc
- Susu rendah /bebas laktosa