Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE

Disusun Oleh :
1. Mita Ermayanti (20.0601.0003)
2. Tyas Kusuma Wati (20.0601.0006)
3. Malichatun Rizki (20.0601.0016)
4. Yafiana Qaromah (20.0601.0027)
5. Muhammad Ade Q (20.0601.0033)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Pokok Bahasan : Diare


Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien di Bangsal Multazam
Tempat : PKU Muhammadiyah Temanggung di Bangsal
Anak (Multazam)
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Oktober 2022
Waktu : 30 Menit
Metode : Edukasi Diare
Penyuluh : 1. Mita Ermayanti (20.0601.0003)
2. Tyas Kusuma Wati (20.0601.0006)
3. Malichatun Rizki (20.0601.0016)
4. Yafiana Qaromah (20.0601.0027)
5. Muhammad Ade Q (20.0601.0033)

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan dan
Penanganan Diare di PKU Muhammadiyah Temanggung selama 30
menit,diharapkan menderita atau beresiko dapat memahami tentang
penanganan pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
hari- sehari).
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare di PKU Muhammadiyah
Temanggung selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Bahaya diare
d. Penanganan diare
e. Nutrisi bagi penderita diare
f. Pencegahan diare
g. Tekhnik mencuci tangan dengan benar
h. Pembuatan dan pemberian Oralit
B. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien yang berada di bangsal anak (Multazam)
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Bahaya diare
4. Penanganan diare
5. Nutrisi bagi penderita diare
6. Pencegahan diare
7. Tekhnik mencuci tangan dengan benar
8. Pembuatan dan pemberian Oralit
D. Metode Pembelajaran
Edukasi Mengenai Diare
E. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Laptop
F. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
G. Materi
1. Defenisi diare
Penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari
biasanya, yaitu 3 kali atau tinja yang berdarah. Penyakit ini sering
kali dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama
kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare
berat.
Diare merrupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang
tidak normal tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa
diare adalah buang air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi
lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari tinja yang melembek
sampai mencair.
2. Penyebab Diare
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare
(Simatupang, 2005). Diare disebabkan oleh masuknya kuman
kedalam tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada
dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu
makan). Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
a. Efek samping obat-obatan tertentu.
b. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein
c. Konsumsi alcohol dan kopi yang berlebihan
d. Faktor makanan. Factor makanan ini yang sering kali bisa
menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat
dari makan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran
dimasak kurang matang
e. Minum air tidak masak
f. Makan jajanan yang tidak bersih
g. Berak disembarang tempat
h. Makan dengan tangan kotor
i. Faktor psikologis. Psikologis ternyata juga berpengaruh
kepada angka kejadian dari diare. Diantara factor
psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah
rasa takut, cemas dan gelisah
3. Bahaya Diare.
Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita
memiliki kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain
itu, frekuensi buang air besar pun meningkat drastic. Dalam
sehari penderita bisa kehilangan lima liter cairan tubuh.
Penderita juga dapat kehilangan zat mineral (elektrolit) yang
terblarut dalam cairan tubuh.
Padahal Bersama dengan cairan tubuh, elektrolit berperan
dalam menjaga cairan tubuh. Penderita bisa mengalami
dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak
atau balita dapat melibatkan kematian, akibat dehidrasi jarang
ditemukan
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala gejala yang
menunjukan hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi
penderita akan merasakan mulut kering dan rasa haus berlebihan.
Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada
tingkat dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi
yang dialami penderita.

4. Penanganan Diare
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit
sehingga penderita harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk
mangganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama,
diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air matang,
the. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit.
Jika tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara
pembuatanya sebagai berikut : satu sendok the munjung gula
pasir, seperempat sendok the muntung garam, dilarutkan dalam
satu gelas air matang (200cc). selanjutnya penderita diberi
minum
5. Nutrisi bagi penderita Diare
Kondisi peristaltic usus yang tidak memungkinkan,,
maka perlu diberi makanan yang lunak untuk membantu
peristaltic usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap di berikan
dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice,
Applesuace, and toast ( pisang, nasi, saus apel, dan roti
panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24
jm pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta
memberikan vitamin penting, mineral dan karbohidrat yang
mudah dicerna(diserap).
Hindari makanan berikut ini saat diare :
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan bersantan
b. susu, mentega, es krim, dan keju
c. minum alcohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol,
kacang kacangan, brokoli, dan kembang kol
6. Pencegahan diare
Adapun pencegahan diare adalah :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b. menutup makanan dan minuman
c. mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau
dimasak
d. selalu minum air yang sudah masak
e. Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air,
sampah dibuang di tempatnya dan ditutup
f. Makan makanan yang sehat dan bergizi
7. Teknik cuci tangan 6 langkah
1) .Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak
tangan
2) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari
saling menjalin dan sebaliknya
3) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan
jari-jari saling mengunci
5) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada
telapak kiri dan sebaliknya
6) Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan
jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai