Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN PERAWAT DALAM PROMOSI KESEHATAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu Drs.Unang Arifin Hidayat. MKes

Di Susun Oleh :

Taopik Hidayat P2.06.20.1.19.076

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, yang
telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini tidak akan terselesaikan secara baik
tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
material. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
mengucapakan rasa terima kasih kepada yang terhormat kepada :

1. Bapak Drs. Unang Arifin Hidaya. MKes sebagai Dosen Mata Kuliah Promosi Kesehatan
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami dalam pembuatan
makalah ini.
2. Para sahabat yang memberikan banyak inspirasi dan memberikan semangat. Semua pihak
yang telah ikut berjasa dalam menyusun makalah ini.

Makalah ini sudah kami buat semaksimal mungkin, namun apabila ada kesalahan dalam
penyusunannya dan tutur katanya penulis mohon maaf.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri juga siapapun
yang berkesemapatan membaca makalah ini.

Tasikmalaya, 18 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3

1. peran utama dari perawat?............................................................................... 3


2. peran peran perawat dalam promosi kesehatan?................................................. 5
3. Peran perawat dalam tatanan individu, keluarga, tatanan saran kesehatan, instituai
pendidikan,tempat kerja umum, tatanan organisasi? ………………………………6
4. peran perawat dan wewenang perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan?....... 8
5. wewenang perawat sebagai konselor atau penyuluh? ……………………………...9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di Iuar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangundan (UU No 38 tahun 2014 tentang Keperawatan). Sedangkan profesionalisme
adalah sebuah sifat atau karakter dari perpaduan berbagai keilmuan, keterampilan, dan keahlian
yang menghasilkan sebuah komitmen. Maka berdasarkan definisi di atas, dapat diartikan bahwa
profesionalisasi keperawatan ialah tahapan dinamis di mana profesi keperawatan yang telah
terbentuk mengalami berbagai perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan
tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan perawat profesional (Nursalam,
2014). Menurut Kementerian Kesehatan RI (2017), perawat profesional adalah Ners, Ners
Spesialis, dan Ners Konsultan yang pendidikan keperawatanya berasal dari jenjang perguruan
tinggi kesehatan. Peran dan fungsi perawat menurut Berman et al (2016) adalah sebagai pemberi
asuhan, komunikator, pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer,
manajer kasus, serta konsumen penelitian dan pengembangan karir keperawatan

Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-
upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan
kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau
komunitas”. Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat sebagai
operasionalisasi dari definisi WHO (hasil Ottawa Charter) yang lebih bersifat konseptual. Di
dalam rumusan pengertian diatas terlihat dengan jelas aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan
dalam kerangka “promosi kesehatan”. Sedangkan Kementerian/Departemen Kesehatan Republik
Indonesia merumuskan pengertian promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut
tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.

B. Rumusan Masalah
6. Apa peran utama dari perawat?
7. Apa saja peran peran perawat dalam promosi kesehatan?
8. Apa saja Peran perawat dalam tatanan individu, keluarga, tatanan saran kesehatan, instituai
pendidikan,tempat kerja umum, tatanan organisasi?

1
9. Apa peran perawat dan wewenang perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan?
10. Apa wewenang perawat sebagai konselor atau penyuluh?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran utama dari perawat?
2. Untuk mengetahui peran peran perawat dalam promosi kesehatan?
3. Untuk mengetahui Peran perawat dalam tatanan individu, keluarga, tatanan saran
kesehatan, instituai pendidikan,tempat kerja umum, tatanan organisasi?
4. Untuk mengetahui peran perawat dan wewenang perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan?
5. Untuk mengetahui wewenang perawat sebagai konselor atau penyuluh?

2
BAB II

PEMBAHASAN

Peran perawat dalam promosi kesehatan


1. Peran utama perawat
Dalam UU No. 38 Tahun 2014 Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peran perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan. Peran perawat
menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :

a. Pemberi Asuhan Keperawatan


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.
b. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-
baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Koordinator

3
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuan klien.
e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
f. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.

Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat
menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang membagi empat peran perawat:

a. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan

Peran ini dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung
atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, dengan metoda
pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.

b. Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan

Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa
penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan.

c.    Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan
maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka
paradigma keperawatan. Sebagai pengelola, perawat melakukan pemantauan dan menjamin
kualitas asuhan atau pelayanan keperawatan serta mengorganisasikan dan mengendalikan sistem

4
pelayanan keperawatan. Secara umum, pengetahuan perawat tentang fungsi, posisi, lingkup
kewenangan, dan tanggung jawab sebagai pelaksana belum maksimal.

d.      Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan

Sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu


mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan
keperawatan. Penelitian di dalam bidang keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan
penguasaan teknologi di bidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan
terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh
upaya menetapkan dan memajukan profesi keperawatan.

2. Peran perawat dalam promosi kesehatan


perawat adalah salah satu lembaga kesehatan yang memiliki peran aktif dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, perawat mempunyai peran dalam
promosi kesehatan.

Perawat harus dapat mempromosikan kesehatan dengan menyesuaikan bahasa dan budaya
yang ada agar dapat diterima oleh kelompok masyarakat. Selain itu perawat perlu memahami
model dan teori konseptual mengenai keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, dan ilmu
sosial keluarga dan komunitas. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat mengenai kesehatan keluarga dan komunitas. Berbagai masalah
kesehatan dalam masyarakat seringkali disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran,
ketidakmampuan, serta rendahnya motivasi masyarakat mengenai pentingnya tindakan
pencegahan penyakit. Fenomena tersebut tentunya tidak akan merubah kondisi kesehatan
masyarakat di Indonesia karena masyarakat cenderung hanya memedulikan pengobatan daripada
pencegahan penyakit. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, perawat tentu turut aktif dalam
memperbaiki pola pikir dan perilaku masyarakat terhadap perilaku kesehatan yang benar, yaitu
dengan dilakukannya promosi kesehatan.

Promosi kesehatan cenderung tertuju pada perawat komunitas, karena memiliki fokus
terhadap upaya promotif dan preventif. Dalam upaya promosi kesehatan tersebut terjadi proses
alih peran perawat kesehatan komunitas kepada individu, keluarga, atau kelompok sehingga
diharapkan dapat memandirikan masyarakat terkait pola pikir maupun perilaku kesehatan yang
baik (Jaji, 2012). Peran perawat tidak hanya terfokus sebagai care giver, namun juga sangat
penting untuk dapat mendidik masyarakat dalam memperbaiki perilaku sehat dengan dilakukan
penyuluhan kesehatan maupun pemberdayaan masyarakat supaya mereka dapat lebih mandiri
dan peduli mengenai pentingnya tindakan pencegahan sakit daripada pengobatan saat sakit.

5
3. Peran perawat dalam tatanan individu, keluarga, tatanan saran kesehatan,
instituai pendidikan,tempat kerja umum, tatanan organisasi,

a. Peran perawat dalam tatanan individu dan keluarga


Peran perawat dalam promosi kesehatan kepada individu  antara lain :
1.    Edukator. Perawat memberikan pendidikan ksehatan melalui penyuluhan kesehatan.
Misalnya : sebagai perawat komunitas akan secara berkala melakukan kunjungan rumah pada
individu atau keluarga yang mengalami penyakit TBC. Keluarga atau individu akan diberikan
pendidikan kesehatan mengenai rumah sehat, cara penularan.
2.    Role Model. Perawat memberikan contoh tentang cara mempertahankan kesehatan. Peran ini
sejalan dengan peran sebagai edukator. Misalnya : Seorang perawat melakukan kunjungan ke
rumah keluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami TBC. Pada kunjungan tersebut
perawat akan memberikan penyuluhan sekaligus contoh misalnya tentang tata cara batuk efektif.
3.    Fasilator. Perawat akan membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu atau keluarga.
Misalnya : Dalam kunjungan keluarga, perawat menemukan masalah kesehatan pada anggota
keluarga tersebut. Perawat akan membantu keluarga memecahkan masalah tersebut dengan
melibatkan keikutsertaan keluarga perawat anggo keluarga yang sakit.
Peran perawat dalam promosi kesehatan pada individu atau keluarga pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan, kemauan, dan pengetahuan individu atau keluarga dalam
upaya peningkatkan derajat kesehatan.

b. Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan
tempat umum
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok dan masyarakat agar
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatkan pengetahuan,
kemauan, dan kemampuan, dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan faktor
budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan sarana
kesehatanan semisal rumah sakit, puskesmas dan posyandu.
Dilingkungan rumah sakit perawat melakukan upaya promosi kesehatn dengan melakukan
penyuluhan baik secara massal ataupun individu dirumah sakit. Perawat di puskesmas sebagai
tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan
keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan. Dua peran perawat sebagai kesehatan kominitas
yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta pelaksana konseling keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup promosi
kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)

6
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di rumah sakit.
Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti perilaku masayarakat
bantaran sungai yang selalu melakukan  BAB di sungai sehingga mengotori dan mencemari
sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan masyarakat setempat. Perawat beranggapan
bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya
sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di rumah sakit tanpa
memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu pencemaran serta
pengkontaminasian sumber air sungai yang menyebabkan keadaan diare pada masayarakat
setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan program
yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan upaya preventif
seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan secara berkala pada lansia
yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan tidak
kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada dimasukkan
pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan komunitas pada
tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali
melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya
promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan penyuluhan pada
masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan Keselamatan
Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap debu, polusi serta
risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan pemahaman baik dengan
cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).
APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi
pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan karena
disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas. Beberapa
contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, dan Merokok di tempat
umum sebagai contoh sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat
untuk mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum
merupakan salah satu upaya dalam promosi kesehatan.

c. Peran perawat dalam tatanan organiasi kemasyarakatan atau organisasi


profesi/LSM/media massa. 
Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat yang sehat dan mandiri, hal ini
tidak hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja sama dengan

7
organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan media massa yang peduli dengan
kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian informasi yang terus-menerus agar klien
dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu menjadi mau
(aspekattitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan perlaku yang diperkenalkan (aspek
practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah memberikan
advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari sasaran advokasi.
Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain : Menyadari adanya suatu
masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, Peduli terhadap pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah, Sepakat untuk memecahkan
masalah.

4. Peran perawat dan wewenang perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan


Sebagaimana disebutkan menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989, salah satu peran
perawat adalah sebagai pemeberi asahuhan keperawatan. Peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian
dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari
yang sederhana sampai dengan kompleks.

Wewenang keperawatan dalam pemberian asuhan keperwatan, Sebagaimana dijelaskan


dalam pasal 30 Undang – Undang No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan bahwa :

1. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan
perorangan, Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep tenaga
medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
2. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan
masyarakat, Perawat berwenang:

8
a. melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga dan
kelompok masyarakat;
b. menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat;
c. membantu penemuan kasus penyakit;
d. merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
e. melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
f. melakukan rujukan kasus;
g. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
h. melakukan pemberdayaan masyarakat;
i. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
j. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;
k. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
l. mengelola kasus; dan
m. melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan alternatif.

5. Wewenang perawat sebagai konselor atau penyuluh


Dalam Undang-Undang No.31 tahun 2014 tentang keperawatan Pasal 31 ayat 1 tentang
“tugas dan wewenang”. perawat. Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi
Klien, Perawat berwenang:

a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik di tingkat individu dan keluarga serta
di tingkat kelompok masyarakat;
b. melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
d. menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat; dan
e. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

9
perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di Iuar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangundan (UU No 38 tahun 2014 tentang Keperawatan).
promosi kesehatan adalah “Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan”.
Peran dan fungsi perawat menurut Berman et al (2016) adalah sebagai pemberi asuhan,
komunikator, pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, manajer
kasus, serta konsumen penelitian dan pengembangan karir keperawatan

B. Saran
1. Setiap perawat sebaiknya mengerti dan memahami tentang apa saja peran dari seorang
perawat bukan hanya sebagai pemberi asauhan keperawatan tetapi melakukan peran
perawat yang lainnya .
2. Perlunya dilakukannya berbagai tindakan promosi kesehatan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.

Daftar Fustaka

10
http://efkanurse.blogspot.com/2018/03/peran-perawat-dalam-promosi-kesehatan.html

https://mhomecare.co.id/blog/peran-perawat-dalam-promosi-kesehatan/

http://perawat77.blogspot.com/2010/05/definisi-peran-fungsi-dan-tugas-perawat.html

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-38-2014-keperawatan

11

Anda mungkin juga menyukai