Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

Konsep Dan Teori Belajar, Mengajar

(NHA 211)

Disusun Oleh :

Syifani Anggraeni 20220303057

Rahayu Yulianti 20220303011

Amanda Luthfiah Putri 20220303086

Irnawati Elisabet 20220303090

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN

PRODI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kepada kelompok kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Konsep Dan Teori Belajar, Mengajar”, semoga dengan makalah yang kami
susun ini kita sebagai Mahasiswa Universitas Esa Unggul dapat menambah dan memperluas
pengetahuan kita. Jadi, dengan ini kami sangat mengharapkan kepada mahasiswa agar menyimak
dengan baik materi dari kelompok kami yang akan kami sampaikan. Makalah yang kami buat,
menjelaskan bagaimana jenis tindakan, dampak bagi pasien dan bagaimana pemecahan masalah
atau solusi yang di dapat.

Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari
itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari Ibu Ns. Mira Asmirajanti, S.Kp, M.Kep.,
selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan serta teman-teman sekalian, karena
kritik dan saran dari kalian dapat membangun kelompok kami sebagai acuan evaluasi makalah
yang kami buat. Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat untuk di
jadikan sebagai media pembelajaran mata kuliah ini bagi kita semua terutama untuk pendengar
dan pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta Barat, 22 Maret 2023

Penyusun,

Anggota Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
1.4 Manfaat

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3

2.1 Definisi dari pendidikan/edukasi kepada pasien/klien.................................3


2.2 Definisi belajar mengajar.............................................................................4
2.3 Teori belajar mengajar pendidikan pasien/klien..........................................4
2.4 Tujuan dari pendidikan pasien/klien............................................................5
2.5 Hambatan dalam proses belajar mengajar pasien/klien...............................5
2.6 Peran perawat dalam proses belajar mengajar.............................................10

BAB III : PENUTUP...............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari promosi kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan klien agar mandiri dalam menjaga kesehatannya. Pendidikan kesehatan
adalah proses peningkatan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan kesehatan adalah suatu
struktur pendidikan yang baik dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan belajar
klien, yang membantu klien mengambil keputusan tentang pelayanannya dan
membantu mereka menjadi lebih sehat dan mandiri (Behar Horenstein et.al., 2005;
Oeman) et al., 2002). Edukasi pasien merupakan bagian penting untuk menjadi role
model bagi pemberi layanan kesehatan, seperti bagaimana mengajarkan ibu hamil
untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Instruksi bagi orang tua untuk datang ke
Puskesmas untuk pemeriksaan diri (Patricia: 2005). Pendidikan kesehatan
merupakan kombinasi dari semua desain pembelajaran berbasis teori yang
memberikan kesempatan bagi individu, kelompok, dan masyarakat untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat
keputusan kesehatan yang optimal (Edelman dan Mandle, 2010). Dapat dsimpulkan
bahwa pendidikan kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan dan
keterampilan yang berhubungan dengan kesehatan, yang tujuannya adalah untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Untuk menjadi pendidik yang efektif,
seorang perawat harus melakukan lebih dari sekedar memberi informasi. Perawat
harus hati-hati menentukan apa yang perlu diketahui klien d1an kapan klien siap
untuk belajar. Ada 3 area dalam pendidikan klien yang menjadi tanggung jawab
klien; mempersiapkan klien untuk pengobatan, mempersiapkan klien pulang dari
perawatan rumah sakit, rekaman kegiatan pelatihan klien.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pendidikan/edukasi kepada pasien/klien?
2. Apa definisi belajar mengajar?
3. Apa teori belajar mengajar pendidikan pasien/klien?
4. Apa tujuan dari pendidikan pasien/klien?
5. Apa saja hambatan dalam proses belajar mengajar pasien/klien?
6. Peran perawat dalam proses belajar mengajar?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari pendidikan/edukasi kepada pasien
2. Menjelaskan definisi belajar mengar.
3. Menjelaskan teori belajar mengajar pendidikan pasien/klien.
4. Menjelaskan tujuan dari pendidikan pasien/klien.
5. menjelaskan hambatan-hambatan yang terjadi pada proses belajar mengajar.
6. Menjelaskan peran perawat dalam proses belajar mengajar.
1.

2
BAB II
TINJAUAN PUSAKA

2.1 Definisi Pendidikan/Edukasi Pasien/Klien


Menurut (Notoatmodjo, 2018), pendidikan kesehatan merupakan upaya
membujuk atau pembelajaran bagi masyarakat agar masyarakat mau bertindak
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan bentuk
keperawatan mandiri yang membantu klien baik secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mereka melalui tindakan
pendidikan dimana perawat sebagai pendidik.

2.2 Definisi Belajar Mengajar


Belajar adalah proses perubahan kepribadian seseorang, perubahan tersebut
diwujudkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku, seperti
peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya. (Thursan Hakim, 2005).
Sedangkan, mengajar adalah suatu aktifitas mengorganisasi dan mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan orang lain sehingga terjadi
proses belajar mengajar (Nasution, 1986 dalam Muslich, 2011:198).
Peran perawat dalam proses belajar mengajar adalah ketika klien meminta
informasi kesehatan kepada perawat. Perawat harus mengantisipasi kebutuhan
klien/pasien akan informasi tertentu. Tetapi untuk menjadi pendidik yang efektif,
seorang perawat harus memberikan lebih dari sekadar informasi. Oleh karena itu,
perawat harus memiliki pengetahuan empati, keterampilan komunikasi,
keterampilan pemodelan profesional, dan pemahaman psikologis sebagai seorang
pendidik. Pemahaman informasi menjadi landasan yang harus dimiliki perawat
sebelum mengkomunikasikan informasi kepada klien. Informasi tersebut berlaku
tidak hanya pada ilmu keperawatan yang diajarkan, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terkait yang dapat memudahkan pemahaman klien terhadap informasi yang

3
disalurkan. Komunikasi merupakan isu penting yang dapat mempengaruhi
pemahaman klien terhadap informasi yang disalurkan. Perawat dituntut untuk
mampu berkomunikasi secara persuasif dan mengatasi hambatan komunikasi
sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami baik secara verbal maupun
non verbal. Selain itu, perawat harus dapat memberikan teladan yang baik dalam
menjalankan profesinya, termasuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya, serta
memahami dengan baik dan peduli terhadap psikologi klien dan situasi yang ada,
sehingga klien dapat lebih mudah menerima penjelasan perawat (citationasm,
1057). Perawat yang telah memenuhi persyaratan memiliki kewajiban untuk
memenuhi tugasnya sebagai pelatih.

2.3 Tujuan dari pendidikan pasien/klien


Tujuan penerapan pendidikan pasien/klien pada dasarnya yaitu
menciptakan/membuat masyarakat yang :
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan
kesehatannya. Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik
individu, kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

2.4 Hambatan dalam proses belajar mengajar kepada pasien/klien


Hambatan pemberian pendidikan kesehatan dari pasien antara lain pendidikan
rendah, mitos, budaya dan kepribadian. Beberapa pengertian sesuai dengan teori yang
menyatakan hambatan pendidikan kesehatan dari pasien antara lain tingkat
pendidikan yang rendah; karakter pribadi peserta didik; efek hoptalisasi; stres akibat
penyakit, ansietas, menurunnya fungsi tubuh (pancaindra); kurangnya waktu untuk

4
belajar; kompleksitas target yang harus dicapai; ketidaknyamanan, fragmentasi dan
ketidakmanusiawian sistem perawatan yang sering menyebabkan frustasi dan
ketidakpedulian.
Pendidikan pasien yang rendah, karakter pasien yang kurang motivasi dan keras
kepala serta dipulangkannya pasien dengan cepat akan mempengaruhi kemampuan
pasien dalam penerimaan pendidikan kesehatatan yang di berikan. Selain itu bahasa
dan budaya yang telah disebutkan juga sangat mempengaruhi berhasil tidaknya
sebuah pendidikan kesehatan. Untuk itu penting dilakukan pengakajian yang
memadai pada pasien sebelum dilakukan pendidikan kesehatan. sebelum memberikan
pendidikan kesahatan, perawat mengkaji pemahaman pasien, kemudian memberikan
pendidikan kesehatan sesuai masalah kesehatan pasien dan mengkaji ulang
pemahaman pasien setelah pemberian pendidikan kesehatan. Pengkajian ini penting
dilakukan untuk meminimalis kegagalan pemberian pendidikan kesehatan dari sisi
pasien.

2.5 Peran perawat dalam proses belajar mengajar


Perawat yang profesional mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
layanan berkualitas tinggi. Lingkup praktik perawat termasuk perawatan di sekolah,
perawatan akut, klinik, dinas kesehatan, pusat rehabilitasi, rumah sakit dan pusat
penitipan (Potts, 2007). Menurut Potts (2007) ada 4 peran perawat yaitu : (1) Peran
utama sebagai pemberi asuhan, advokat, pendidik, peneliti dan manajer atau
pemimpin. (2) Peran sekunder, sebagai koordinator, kolaborator, komunikator dan
konsultan. (3) Peran sebagai praktisi, perawat berperan sebagai koordinator
perawatan klinis, manajer perawatan dan perawat klinis. (4) Peran sebagai praktisi
advance, perawat berperan sebagai perawat praktisi, perawat spesialis klinik dan
manajer kasus.

Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik, perawat yang merawat klien dapat
berperan sebagai pendidik ketika menyiapkan klien untuk prosedur tindakan
keperawatan, hospitalisasi, operasi dengan menggunakan pengetahuannya tentang

5
pertumbuhan dan perkembangan untuk mengajarkannya kepada klien sesuai dengan
tingkat pemahamannya. Keluarga klien membutuhkan informasi maupun dukungan
emosional sehingga mereka dapat mengatasi kecemasan dan ketidakpastian penyakit
nya. Perawat mengajarkan anggota keluarga bagaimana memberikan perawatan,
melihat tanda-tanda yang penting dan meningkatkan kenyamanan klien. Perawat juga
bekerja dengan orangtua baru dan orangtua-orangtua dari klien yang sakit sehingga
orangtua dapat bertanggung jawab dalam perawatan nya di rumah setelah
dipulangkan dari rumah sakit (James & Aswhill 2007).

Pendidikan merupakan bagian penting dari promosi kesehatan. Perawat dapat


menerapkan prinsip-prinsip belajar mengajar untuk mengubah perilaku dari keluarga.
Perawat akan memotivasi dan keluarga untuk memimpin dan bertanggung jawab
membuat keputusan tentang kesehatan mereka. Perawat yang merawat dan
keluarganya mempunyai peran yang penting dalam mencegah penyakit dan injuri
melalui pendidikan kesehatan dan bimbingan antisipasi. Perawat juga memberikan
bimbingan untuk orangtua mengenai praktik pengasuhan dan mencegah masalah-
masalah yang potensial terjadi (James & Aswhill 2007).

Salah satu peran perawat adalah pendidik, karena pendidikan adalah salah satu cara
yang digunakan perawat agar klien dan keluarga dapat membuat keputusan. Peran
perawat sebagai pendidik di setting masyarakat atau rumah sakit memberikan
pendidikan kesehatan pada klien dan keluarganya yang dapat meningkatkan status
kesehatannya (Imelda,2009). Pendidikan kesehatan yang diberikan dapat diterima
dengan baik oleh seseorang tergantung pada pendidikan orang tersebut. Perawat
dalam memberikan pendidikan kesehatan pada kliennya sebaiknya melakukan
pengkajian terlebih dahulu latar belakang pendidikan klien/orangtuanya agar bahasa
yang disampaikan dapat diterima sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Tujuan pendidikan kesehatan secara umum adalah mengubah pengetahuan, sikap dan
keterampilan individu atau masyarakat di bidang kesehatan, yang dapat dirinci

6
sebagai berikut (Maulana, 2009): menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai
di masyarakat, menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat dan mendorong
pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada individu, kelompok atau masyarakat agar
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik dan diharapkan
berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Ada beberapa metode
yang dapat digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan tetapi tergantung
pada sasarannya.

Metode yang digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada


individu/perorangan adalah bimbingan dan penyuluhan, bentuk ini memungkinkan
kontak antara klien dengan perawat lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh
klien dapat dikaji lebih dalam dan dibantu penyelesaiannya. Pendidikan kesehatan
yang diberikan dengan sasaran kelompok, metode yang digunakan adalah ceramah,
seminar, diskusi kelompok, curah pendapat, bermain peran dan permainan simulasi.

Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/ pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat
peraga karena berfungsi untuk membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses
pendidikan pengajaran.

Klien di dalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman/pengetahuan


melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Masing-masing alat mempunyai
intensitas yang berbeda- beda dalam membantu persepsi seseorang. Alat bantu yang
dapat digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan adalah alat bantu lihat
(Visual Aids), diantaranya adalah: slide, film, film strip, gambar, bagan dan
sebagainya, sedangkan untuk alat bantu dengar (Audio Aids), alat yang dapat

7
digunakan adalah piringan hitam, radio, pita suara dan sebagainya. Alat bantu yang
lain yang dapat digunakan adalah alat bantu yang dikenal dengan Audio Visual Aids
(AVA), seperti: televisi dan video cassette.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Tujuannya adalah mencapai
tingkat kesehatan yang optimal melalui pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
individu, kelompok, dan masyarakat. Seorang perawat yang efektif harus mampu
menentukan apa yang perlu diketahui klien dan kapan klien siap untuk belajar. Ada
tiga area tanggung jawab dalam pendidikan klien, yaitu persiapan klien untuk
pengobatan, persiapan klien pulang dari perawatan rumah sakit, dan rekaman
kegiatan pelatihan klien.

3.2 Saran
mempertahankan kesehatan yang optimal. Bagian pengantar memberikan latar
belakang singkat tentang pendidikan kesehatan dan menyoroti pentingnya dalam
mempromosikan kesehatan. Bagian ini juga menguraikan masalah utama yang akan
dibahas pada bagian selanjutnya, seperti pengertian pendidikan pasien, konsep belajar
mengajar, teori pendidikan pasien, tujuan pendidikan pasien, hambatan dalam proses
pembelajaran, dan peran perawat dalam pendidikan pasien.
pendidikan pasien dan konsep pengajaran dan pembelajaran. Bab ini juga
menjelaskan peran perawat dalam proses pembelajaran dan hambatan yang dapat
menghambat efektifitas edukasi pasien.
.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=tujuan+dari+pendidikan+pasien
%2Fklien&btnG=#d=gs_qabs&t=1679575166475&u=%23p%3DODiRfwl_9f0J
Imelda. (2009). Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu
dalam stimulasi perkembangan anak todler di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh.
Tesis: Tidak dipublikasikan

James, S. R & Ashwill, J. W. (2007). Nursing care of children: Principles and


practice. Canada: Saunders Elsevier

Maulana, H. D. J. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: E.G.C

Potts, N.L., & Mandleco, C.L. (2007). Pediatric nursing: Caring for children &
families. Second edition. Canada: Thomson Delmar Learning

10

Anda mungkin juga menyukai