Parasit
Dosen Pengampu : Budi Mulyana ,S.Kep, BSN, M. Kep
Disusun Oleh :
1. Agist Nurul Azkiyah 20220303047
2. Syifani Anggraeni 20220303057
3. Riko Dwi Hidayat 20220303007
4. Irnawati Elisabet 20220303090
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
kepada kelompok kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Konsep
Dan Teori Belajar, Mengajar”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai Mahasiswa
Universitas Esa Unggul dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita. Jadi, dengan ini kami
sangat mengharapkan kepada mahasiswa agar menyimak dengan baik materi dari kelompok kami yang
akan kami sampaikan. Makalah yang kami buat, menjelaskan bagaimana jenis tindakan, dampak bagi
pasien dan bagaimana pemecahan masalah atau solusi yang di dapat.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu saya
masih mengharapkan kritik dan saran dari Bapak Budi Mulyana,S.Kep, BSN, M. Kep selaku dosen mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan serta teman-teman sekalian, karena kritik dan saran dari kalian dapat
membangun kelompok kami sebagai acuan evaluasi makalah yang kami buat. Semoga makalah yang
kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat untuk di jadikan sebagai media pembelajaran mata kuliah
ini bagi kita semua terutama untuk pendengar dan pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau dalam tubuh makhluk hidup lain (yang
disebut inang), dan mendapatkan nutrisi dari inang tersebut. Parasit dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit pada inangnya, termasuk pada manusia.
Pemahaman tentang parasit sangat penting bagi perawat, karena perawat sering berinteraksi
dengan pasien yang terinfeksi parasit. Beberapa jenis parasit yang umum terjadi pada
manusia antara lain cacing tambang, cacing pita, dan amuba. Infeksi parasit dapat
menimbulkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat, dan dapat mempengaruhi
kesehatan pasien secara signifikan.
Tingginya angka infeksi parasit di Indonesia merupakan salah satu tantangan bagi perawat
dalam penanganan infeksi parasit. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia,
infeksi parasit masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia,
terutama di daerah pedesaan. Beberapa jenis parasit yang masih menjadi masalah di
Indonesia antara lain cacing tambang, cacing pita, dan amuba.
Tantangan dalam penanganan infeksi parasit bagi perawat antara lain kurangnya pemahaman
dan pengetahuan tentang infeksi parasit, serta keterbatasan sumber daya dan fasilitas
kesehatan di beberapa daerah. Selain itu, sulitnya akses ke obat-obatan dan terapi yang tepat
juga menjadi tantangan dalam penanganan infeksi parasit.
Peran perawat dalam mencegah penyebaran infeksi parasit sangat penting. Perawat dapat
membantu dalam upaya pencegahan infeksi parasit di tempat pelayanan kesehatan dengan
menerapkan protokol pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan yang benar, memasak
makanan dengan baik, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, perawat dapat
memberikan edukasi kepada pasien tentang cara mencegah penyebaran infeksi parasit dan
mempromosikan perilaku hidup sehat.
A. PENGERTIAN PARASIT
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau dalam tubuh makhluk hidup lain yang
disebut inang, dan mendapatkan nutrisi dari inang tersebut. Parasit ini bisa berupa
mikroorganisme seperti virus, bakteri, atau fungi, serta organisme yang lebih kompleks
seperti cacing, kutu, lalat, dan masih banyak lagi. Parasit mengambil nutrisi dari inangnya,
dan seringkali mengakibatkan berbagai macam penyakit pada inangnya.
Parasit memiliki berbagai cara untuk menyebar dan berkembang biak. Beberapa parasit
menyebar melalui vektor seperti nyamuk atau lalat, sedangkan yang lain menyebar melalui
kontak langsung dengan inang. Parasit juga memiliki cara untuk menghindari sistem
kekebalan tubuh inang, seperti dengan mengubah atau menyembunyikan permukaan sel
mereka agar tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh inang.
2. parasit eksternal adalah parasit yang hidup di luar tubuh inang, seperti pada kulit
atau rambut, berikut beberapa contoh dari parasit eksteralyang dapat menginfeksi
manusia:
a. Kutu: contohnya kutu kepala, kutu pubis, dan kutu kucing. Gejala infeksi kutu
dapat berupa gatal-gatal pada kulit, ruam merah, dan kulit meradang.
b. Caplak: contohnya caplak kuda, caplak anjing, dan caplak manusia. Gejala
infeksi caplak dapat berupa gatal-gatal, bengkak pada bagian yang tergigit,
dan demam.
c. Cacing tambang: contohnya Necator americanus dan Ancylostoma duodenale.
Gejala infeksi cacing tambang dapat berupa gatal, ruam kulit, dan anemia.
d. Lalat: contohnya lalat rumah, lalat buah, dan lalat kuda. Gejala infeksi lalat
dapat berupa gatal, ruam kulit, dan infeksi bakteri.
e. Nyamuk: contohnya nyamuk Aedes aegypti, nyamuk Anopheles, dan nyamuk
Culex. Gejala infeksi nyamuk dapat berupa demam, ruam, dan penyakit
seperti malaria, demam berdarah, dan filariasis.
G. PERAN PERAWAT
Peran perawat dalam mengatasi infeksi parasit sangat penting, terutama dalam upaya
pencegahan dan pengobatan. Berikut adalah beberapa peran perawat dalam mengatasi infeksi
parasit:
a. Pendidikan dan Promosi Kesehatan: Perawat dapat memberikan pendidikan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah infeksi parasit. Hal ini meliputi cara
menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan parasit, menghindari makanan atau
minuman yang tidak steril, dan lain sebagainya.
b. Identifikasi Awal: Perawat dapat mengidentifikasi awal tanda dan gejala infeksi parasit pada
pasien. Perawat harus memperhatikan gejala seperti diare, mual, muntah, demam, dan lain
sebagainya, dan melaporkannya kepada dokter.
c. Pengambilan Sampel: Perawat dapat membantu dalam pengambilan sampel feses atau darah
untuk diagnosis infeksi parasit. Perawat harus memastikan bahwa sampel yang diambil steril
dan diambil dengan benar.
d. Pemberian Obat: Perawat dapat memberikan obat anti parasitik yang telah diresepkan oleh
dokter. Perawat harus memastikan bahwa pasien mengikuti dosis dan jadwal yang telah
ditentukan untuk pengobatan yang efektif.
e. Perawatan Pasca Pengobatan: Perawat dapat memberikan perawatan pasca pengobatan,
seperti memberikan makanan bergizi dan menjaga pasien dari kontaminasi ulang. Perawat
juga dapat memantau pasien untuk memastikan bahwa gejala tidak kembali.
H. STUDI KASUS
Salah satu studi kasus mengenai infeksi parasit di Indonesia adalah kasus outbreak
schistosomiasis pada tahun 2015 di Desa Gubuk Payung, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten
Batanghari, Provinsi Jambi. Schistosomiasis atau bilharzia adalah infeksi parasit yang
disebabkan oleh cacing Schistosoma yang hidup di air tawar, dan dapat menyebabkan penyakit
yang serius seperti kerusakan hati, paru-paru, ginjal, dan usus.
Outbreak schistosomiasis di Desa Gubuk Payung terjadi akibat dari perilaku masyarakat yang
sering mandi atau bermain di sungai yang terkontaminasi oleh parasit Schistosoma. Kondisi
lingkungan yang kurang higienis dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya parasit
Schistosoma turut memperparah masalah ini.
Intervensi medis dilakukan dengan memberikan obat praziquantel secara massal kepada seluruh
penduduk Desa Gubuk Payung, termasuk yang tidak menunjukkan gejala. Selain itu, dilakukan
juga tindakan pencegahan seperti penyediaan air bersih, pembangunan fasilitas sanitasi, dan
edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya infeksi parasit Schistosoma dan cara
pencegahan yang tepat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara kesimpulan, infeksi parasit merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di
Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, dari
ringan hingga berat, dan dapat sangat memengaruhi kesehatan pasien. Perawat memainkan peran
penting dalam mencegah penyebaran infeksi parasit dan mengedukasi pasien tentang cara
mencegahnya. Namun, kurangnya pengetahuan dan sumber daya di beberapa daerah tetap
menjadi tantangan dalam mengelola infeksi parasit. Memahami infeksi parasit dan
pencegahannya sangat penting bagi perawat yang sering berinteraksi dengan pasien terinfeksi,
dan mengikuti protokol pencegahan infeksi yang tepat, seperti mencuci tangan, memasak
makanan dengan benar, dan menjaga kebersihan lingkungan, dapat membantu mengurangi
penyebaran infeksi parasit.
B. SARAN
Pengetahuan tentang parasit sangatlah diperlukan demi teciptanya kesehatan yang optimal
didalam masyarakat. Pengetahuan ini sangat menentukan tingkat kesehatan masyarakat, semakin
tahu masyarakat tentang parasit, bisa hampir dipastikan mereka bisa lebih berhati-hati dalam
menjaga kesehatan mereka terhadap parasit yang berkembang sehingga tingkat kesehatan
merekapun akan meningkat, terutama dalam menanggulangi bahaya parasit. Semoga makalah ini
bisa menumbuhkan jiwa perawat kita untuk mensosialisasikan lebih gencar akan bahaya parasit
bagi kesehatan manusia dan lingkunganya.
DAFTAR PUSTAKA
[11.57, 31/3/2023] Nao Kep. (Esgul): Brouwer, K. C., Gelderblom, H., & Hospers, G. A. P.
(2018). Parasitic infections: a review. Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde, 162, D2446.
Cox, F. E. G. (2010). History of human parasitology. Clinical microbiology reviews, 23(4), 858-
886.
Hotez, P. J., Gurwith, M., & Fenwick, A. (2019). Control of neglected tropical diseases. New
England Journal of Medicine, 380(11), 1055-1064.
Zaidi, S. M. A., Habib, F., Najmi, A. K., & Akhtar, M. (2018). Parasitic infections in humans: a
review. Journal of Parasitic Diseases, 42(1), 1-9.
World Health Organization. (2018). Control and elimination of neglected tropical diseases.
Diakses dari https://www.who.int/neglected_diseases/en/