A. Pengkajian
Identitas, tanda gejala tekanan darah rndah, nadi meningkat,nyeri/atau keram
perut, pendarahan tidak teratur, keluar secret pervagina,muntah-muntah,
perbesaran uterus dan uterus lembek, balotemen tidak teraba,fundus uteri
lebih tinggi dari kehamilan normal, gerakan jani tidak terasa, terdengar bunyi
dan bising yang khas,penurunan berat badan yang berlebihan, diagnose
keperawatan,pemeriksaan rontgen: tidak ditemukan kerangka bayi, HCG:
meningkat dari biasa, USG : tidak ada gambaran janin dan denyut jantung
bayi
B. Diagnosa keperawatan
Menurut Amin Huda Nurarif (2013), diagnosa yang berkaitan dengan kasus
mola hidatidosa yaitu :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pendarahan
pervaginam
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan factor biologis (mual muntah)
4. Ansietas behubungan dengan perubahan status kesehatan
5. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
6. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tindakan kuretase
C. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC)
Keperawatan Hasil (NOC)
1. Kekurangan NOC : NIC :
volume cairan Fluid belance Fluid Management
tubuh Hydraction 1. Pertahankan intake dan
Nutritional status : food output yang akurat
and fluid intake 2. Monitor status hidrasi
Kriteria hasil : (kelembaban membrane
1. Mempertahankan mukosa, nadi adekuat,
urine output sesuai tekanan darah ortostatik),
dengan usia, BB, BJ, jika diperlukan
urine normal, HT 3. Monitor vital sign
normal 4. Monitor masukan makana/
2. Tekanan darah, nadi, cairan dan hitung intake
suhu tubuh dalam kalori harian
batas normal 5. Kolaborasikan pemberian
3. Tidak ada tanda-tanda cairan IV
dehidrasi, elastisitas 6. Monitor status nutrisi
tugor kulit baik,
membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebuhan
Analagesic Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat.
2. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi.
3. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
4. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
5. Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal.
6. Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
7. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali.
8. Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
9. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala.