Anda di halaman 1dari 8

Cara melihat mata lawan saat berbicara

Cara melihat mata lawan saat berbicara atau bahasa kerennya adalah kontak mata merupakan hal
yang paling perlu dilakukan saat berbicara. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan
tentang bagaimana cara melihat mata lawan bicara kamu saat melakukan komunikasi.

1. Lihat titik tengah diantara kedua mata lawan bicara

Walau kita memiliki dua bola mata kiri dan kanan. Tentu saja saat kita melihat kita hanya fokus
ke satu titik untuk kedua bola mata tersebut.

Hal tersebut juga terjadi saat kita berkomunikasi dengan lawan bicara. Kita akan fokus kesalah
satu mata lawan bicara baik mata kiri atau bagian mata kanan.

Dan tips paling oke agar lawan bicara memperhatikan bahwa kita serius melihat matanya saat
berbicara adalah tatap bagian dibawah kening tepatnya diantara kedua mata dimana batang
hidung muncul. Kalo pesek sih jangan lihat hidungnya

Titik ini juga merupakan titik dimana kekuatan intimidasi lawan bicara paling lemah. Anda
seolah tetap terlihat seperti membuat kontak mata.
2. Jika berbicara pada orang ramai, tidak perlu langsung melihat bagian mata. Boleh area lain
sekitarnya

Katakanlah ketika kita berpidato ataupun membuat persentasi didepan kelas. kamu tidak perlu
untuk membuat kontak mata audien anda satu persatu.

Hal ini juga tip bagus untuk mengatasi grogi kamu ketika berbicara dihadapan orang ramai.
Kamu cukup melihat bagian kening, rambut audiens ketika berbicara dan tentu audiens akan
melihat bahwa kita melakukan kontak mata dengannya.

3. Jika kamu berbicara berkelompok lihatlah disekeliling kamu

Hati-hati untuk terlalu lama menatap salah satu dari anggota kelompok kamu karena bisa dikira
kamu tertarik padanya. Dan yang tidak lucu nanti teman kamu itu kegeeran sendiri dan membuat
anggota kelompok lain risih.

Stay in control untuk melihat seluruh teman kamu dalam kelompok. Perhatikan tips pertama
bahwa kamu cukup melihat dibagian diantara kedua mata untuk melakukan kontak mata.

4. Hati-hati dan jangan berlebihan


Perhatikan lagi kontak mata kamu terutama dengan wanita. Pastikan kamu HANYA melihat
matanya bukan area terlarang seperti DADA dan PAHA. Karena tahukah kamu bahwa wanita 10
kali lebih sensitif dibandingkan pria dan wanita tau bahwa kita melihat area terlarang baginya.
walau kadang kala mereka sengaja memperlihatkannya sih

Kontak mata minimal kira-kira kita melihat bagian diantara kedua matanya 30% dari total waktu
saat berkomunikasi. Lebih dari 60% mendindikasikan bahwa kamu tertarik pada lawan bicara.

Perhatikan juga budaya lawan bicara kamu. Biasanya orang barat itu lebih menghargai perhatian
dan kontak mata bisa kamu lakukan dalam durasi waktu yang lama. Sedangkan Asia lebih cepat
namun berulang.

5. Jam terbang

Bahkan untuk melakukan kontak mata kamu harus memiliki jam terbang tinggi terutama orang
yang membuat kamu menarik.

Kesalahan fatal terutama bagi pria adalah tidak mampu menyeimbangi mata lawan bicara yang
dianggapnya menarik. Para pria ini sering membuang mata karena takut untuk melihat wanita.

Tatap saja matanya yang dalam dan sexy sehingga lawan bicaramu bisa saling menghargai dan
sertakan juga sedikit humor agar interaksi lebih hidup diantara kamu.
Kontak mata adalah aspek yang sangat penting ketika kita menjalin interaksi sosial dengan orang
lain. Apalagi untuk menunjang negosiasi yang sedang kita jalankan. Terutama di dunia bisnis
ketika kita akan menjumpai relasi dari beragam budaya dan karakteristik yang berbeda. Berikut
11 hal yang perlu diperhatikan ketika memposisikan kontak mata yang tepat untuk menjalin
komunikasi:
1. Tatap mata lawan ketika berbicara.
Terutama ketika anda sedang bicara. Karena saat itu anda sedang menyampaikan informasi yang
anda punya secara langsung ke lawan bicara anda.
2. Tidak membuat kontak mata dapat dianggap sombong.
Karena tanpa kita sadari, lawan bicara kita akan mengira bahwa kita tidak peduli atau tidak
tertarik dengan apa yang mereka sampaikan.
3. Lihat di titik tengah di antara kedua mata lawan bicara.
Yaitu di bawah kening, tepat di antara kedua mata lawan bicara. Titik ini adalah titik dimana
kekuatan intimidasi lawan bicara paling lemah. Anda seolah tetap terlihat seperti membuat
kontak mata.
4. Ketika berbicara di depan orang banyak, tidak perlu melihat langsung ke mata. Boleh di
area lain sekitarnya.
Katakanlah ketika menjadi pembicara untuk presentasi, cara terbaik mengatasi grogi adalah
melihat area lain di sekitar mata seperti dahi atau alis mata. Kita akan seolah tetap terlihat seperti
membuat kontak mata.
5. Jika berbicara dengan kelompok, lihat ke sekeliling kerumunan.
Jangan terlalu lama terpaku kontak mata terhadap seseorang dalam sebuah kerumunan. Anda
akan dianggap tertarik padanya. Kadang, mereka justru akan merasa lebih risih dari dugaan anda.
6. Jangan egois, buat lawan bicara anda merasa nyaman.
Membuat kontak mata yang tepat itu tidak sekedar melibatkan bagaimana kita menatap orang
lain secara intens. Melainkan bagaimana kita tidak egois dan bisa membuat mereka merasa
nyaman dan tertarik untuk membahas sesuatu dengan kita. Maka, anda harus tahu porsinya.
7. Jangan berlebihan.
Kontak mata yang normal, minimal memiliki nilai 30% dari total waktu anda berkomunikasi
dengan lawan bicara anda. Melebihi 60%, biasanya mengindikasikan bahwa Anda memiliki
ketertarikan terhadap sang lawan bicara.
8. Percaya diri saja lah.
Semakin Anda punya dasar percaya diri yang tinggi, kontak mata akan semakin mudah. Ingat
bahwa kontak mata tidak akan merusak mata anda. Jadi tidak perlu menghemat mata anda
dengan tidak menjalin kontak mata.
9. Pertimbangkan kondisi lawan bicara Anda.
Maksudnya bagaimana karakteristik atau budaya mereka. Bedakan cara Anda membuat kontak
mata ketika berbicara dengan orang Asia Timur dengan orang dari Eropa. Orang Eropa
cenderung lebih menghargai perhatian. Maka durasi kontak mata boleh lebih lama.
10. Jam terbang.
Bahkan kebiasaan sekecil kontak matapun perlu latihan. Praktekkan saja dengan orang di
sekeliling Anda. Orang tua, saudara, atau sahabat anda.
11. Perhatian tidak terbatas di kontak mata
Pada saat Anda menjalin komunikasi, cobalah untuk tidak sekedar menatap matanya saja.
Berikan perhatian di dalamnya. Bagaimana caranya? Anda akan tahu ketika mencobanya.
Selain suara, mata merupakan alat terpenting
untuk berbicara; dan selain telinga, mata juga merupakan alat terpenting untuk mendengar.
Bila orang bisa melihat, bahwa mata Anda memAndang tepat pada matanya, itu tAnda Anda
telah berhasil menggunakan ‘kontak mata’.Kontak mata juga memungkinkan Anda untuk
dapat langsung ‘membaca’ pikiran pendengar secara tepat. Tanpa kontak mata, Anda tidak
akan tahu apakah Anda telah mendapatkan kesan yang Anda inginkan atau belum. Dengan
menangkap pikiran pendengar melalui kontak mata, Anda mepunyai kesempatan untuk
menyampaikan maksud Anda secara jelas. Sorot mata seseorang tidak akan pernah berdusta,
karena mata adalah jendela hati.
Supaya efektif, ada 3 cara praktis dalam menggunakan kontak mata:

1. Pandanglah tepat pada matanya


Ini tidak berarti bahwa Anda harus memandang pendengar secara terus-menerus. Sesekali
Anda perlu juga mengalihkan pandangan atau mengejapkan mata secara wajar. Yang pokok,
ketika Anda sedang berbicara, pandanglah dia tepat pada matanya. Bukan pada dahinya,
bibirnya, kumisnya, atau yang lainnya. Inilah yang sebetulnya dinamakan ‘kontak mata yang
sesungguhnya’.

Jadi, selama Anda memandang tepat pada matanya, pendengar pasti memperhatikan dan
mendengarkan apa pun yang Anda katakan kepadanya. ‘kontak mata yang sesungguhnya’
menjamin bahwa pendengar pasti mudah mengikuti apa yang disampaikan pembicara
kepadanya, secara tepat.

Karena kontak mata yang sesungguhnya memudahkan pembicara untuk menyampaikan


maksudnya secara tepat pula. Jika suatu saat para pendengar merasa kurang faham akan apa
yang dimaksud oleh pembicara, hal itu akan terpancar di matanya. Bila saat itu pembicara
benar-benar melakukan kontak mata yg sesungguhnya, dia akan segera mengetahuinya.

Dari sini dengan mudah pembicara mengubah cara bicaranya, atau memberikan keterangan
lebih lanjut, sehingga pendengar dapat menjadi mengerti.

Sejak kecil orang arab sudah dididik untuk memperhatikan mata. Karena dengan
memperhatikan mata mudah diketahui apakah orang berbohong atau tidak. Jadi, kalau tidak
mau kena tipu, perhatikan saja mata orang yang Anda ajak bicara itu. Pada umumnya para
politikus arab senang memakai kacamata hitam sekalipun sedang berada di dalam gedung.
Tahukah Anda sebabnya? Mereka ingin menyembunyikan mata mereka!

2. Kontak mata dengan sekelompok orang


Bila Anda berbicara dengan sekelompok orang, kewajiban Anda adalah membuat setiap orang
merasa hanya dirinya sendirilah yang Anda perhatikan. Caranya?

Untuk satu pendengar, adakan kontak mata khusus dengan satu kalimat utuh. Jangan sampai
terbagi! Begitu kalimat itu selesai, beralihlah kepada pendengar lain; dengan kontak mata
khusus, untuk sebuah kalimat yang utuh pula. Demikian seterusnya. Bergantian, satu demi
satu. Pertahankan keadaan ini sampai usai. Dengan demikian setiap orang yang
mendengarkan akan merasa dianggap penting.

Andaikan Anda berbicara dengan lima orang pendengar, lihatlah tekniknya. Pertama, adakan
kontak mata dengan pendengar di depan Anda. Pertahankan sampai kalimat pertama selesai.
Kemudian, pilihlah pendengar di sebelah kiri Anda. Seperti tadi, adakan kontak mata khusus
dengannya sampai kalimat selesai. Selanjutnya, beralihlah kepada pendengar yang di sebelah
kanan (melewati pendengar yang di depan), lalu kembali ke pendengar yang di sebelah kiri
belakang dan kanan belakang. Setelah itu, mulailah kembali dari depan seperti awal.

Ini berarti, Anda mempunyai kesempatan memberi perhatian khusus secara merata kepada
setiap orang, bukannya kepada beberapa orang sekaligus. Sebab jika Anda mengadakan
kontak mata kepada beberapa orang pada waktu yang bersamaan, tidak akan ada kesan
khusus di sini. Percuma saja kontak mata Anda. Anda lelah, pendengar pun tidak merasa
diperhatikan secara pribadi.

Pertanyaannya, bagaimana kalau pendengarnya tidak hanya beberapa orang tapi ribuan?
Mudah saja. Anda tentu ingat, bahwa mata seorang pembicara bergerak ke sana kemari ketika
sedang berbicara. Setiap pembicara pasti selalu tampak memandang lurus ke depan, ke arah
hadirin, dengan kontak mata khsusu dan mempertahankannya sampai pidato atau ceramahnya
usai. Kenapa bisa begitu?

Begini ceritanya. Ada dua lembar ‘plastik’ transparan yang terbentang di sebelah kanan dan
kiri mata sang pembicara. Pada lembar-lembar plastik itulah kata2 sang pembicara tadi
diproyeksikan. Hadirin tidak bisa melihat kata-kata itu. Jadi, satu kalimat diproyeksikan
kepada pendengar di sebelah kiri, lalu kalimat selanjutnya di sebelah kanan, dst. Gerakan
kepala dan mata sang pembicara inilah yang menyebabkan sang pembicara memandang tepat
pada mata mereka masing-masing.

3. Berbicara lewat mata


Bila Anda ingin menyampaikan suatu situasi yang hangat, biarlah mata Anda yang
menunjukkan kehangatan itu. Bila Anda ingin menyampaikan simpati, biarlah mata Anda
yang menunjukkkan perasaan itu. Pokoknya perasaan atau emosi apa pun yang hendak Anda
sampaikan, dukunglah penyampaian itu dengan bantuan mata Anda.

Anda adalah seorang manusia dengan kehangatan, simpati, keinginan, keterusterangan,


ketulusan dan sejumlah perasaan manusiawi lainnya. Oleh sebab itu, biarlah mata Anda ikut
berbicara, mengungkapkan kebenaran dan kejelasan makna yang terkandung dalam ucapan
Anda. Dimana saja dan kapan saja Anda berbicara.

Anda mungkin juga menyukai