DISUSUN OLEH :
1. ADDIAN APRILLIANA
2. BAIQ EVA PRIYATNA
3. KAMILA PUTIA DINIATI
i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah Kelompok dengan judul “Asuhan yang
Dipimpin oleh Bidan”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat tersusun berkat
bimbingan dan bantuan dari Ibu Dosen dan Teman-teman Kelompok VII. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Karena itu penyusun membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun..
Kelompok VII
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasrkan report ICM tahun 2011 dan survey bidan UNFPA di 58
negara termasuk Indonesia pada tahun 2010 ,ditemukan angkakematian ibu
dan anak yang masih tinggi di semua negara. Secara global angka kematian
ibu 91%, 80% stillbirth, 82 % of newborn mortalit.
Pencapaian sasaran MDGs pada tahun 2015 menjadi salah satu prioritas
utama bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah
semata-mata tugas pemerintah tapi merupakan tugas seluruh komponen
bangsa, sehingga pencapaian dan target dan tujuan MDGs harus menjadi
pembahasan seluruh masyarakat, termasuk Ikatan Bidan Indonesia (IBI), IBI
dan anggota IBI telah mengambil peran dalam menyukseskan pencaina
target MDGs, khususnya target 4 dan 5 yang merupakan area pelayanan
kebidanan, KIA dan KB .
Kebijakan pemerintah tentang pelayanan ibu dan anak seperti
safemotherhood, MPS, P4K, Jamkesda, Jampersal, MDGs belum menjawab
semua kebutuhan kesehatan perempuan. Belum semua masyarakat memiliki
akses pelayanan yang berkwalitas
Bidan diharuskan memberikan pelayanan kebidanan yang kontinu mulai
dari ANC, INC, asuhan BBL, asuhan postpartum, asuhan neonatus, dan
pelayanan KB yang berkualitas.
Area pelayanan seorang bidan adalah kehamilan dan persalinan normal
dimana bidan sangat berperan penting dalam proses ini. Meningkatkan
persalinan normal berarti menurunkan angka Sectio Caesaria yan tidak
perlu. Fokus pelayanan bidan adalah memberi informasi, pendidikan dan
dukungan.
Penguatan manajemen fisiologis, sebagai ciri khas bidan sebagai seorang
bidan yang baik dan profesional harus memahami filosofi kebidanan bahwa
hamil dan melahirkan bukan penyakit, seorang bidan harus mampu
mempraktekkan pendekatan fisiologis yang paling tepat, menerapkan model
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi, karakteristik, nilai dan skema pada midwifery LED
Care ?
2. Apakah tujuan dan pentingnya midwifery LED Care?
3. Bagaimana evidence base terkait suhan kebidanan ?
4. Bagaimana role model dalam asuhan kebidanan ?
5. Bagaimana menejemen dalam asuhan kebidanan ?
6. Bagaimana pengukuran kualitas dan mutu asuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi, karakteristik, nilai dan skema pada
midwifery LED Care.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Untuk mengetahui terkait dengan Asuhan yang Dipimpin Bidan
2. Bagi pengembangan ilmu
Sebagai referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama
yang berkaitan dengan Menejemen dalam Kebidanan.
2
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi, Karakteristik, Nilai dan Skema pada Midwifery LED Care
1. Definisi
Model asuhan midwifery LED care mengartikan bahwa kehamilan
dan kelahiran peristiwa kehidupan yang normal dan berpusat pada
wanita, mencakup asuhan berkesinambungan pemantauan fisik,
psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga
diseluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan, menyediakan
pendidikan kesehatan individual, konseling dan antenatal care,
pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan
postpartum, dukungan terus menerus selama periode postnatal,
meminimalkan teknologi dan mengidentifikasi rujukan yang memerlukan
perhatian khusus obstetri lainnya.
2. Karakteristik nilai
a. Persalinan normal lebih banyak dipromosikan pada area asuhan
b. Tempat persalinan tanpa obat-obatan.
c. Ruang kebidanan di RS (kamar bersalin, poli kandungan, ruang
nifas) diatur dan dikelola oleh bidan.
d. Persalinan normal adalah tugas utama bidan.
Standar pelayanan kebidanan untuk mempromosikan kelahiran normal
a. Tersedianya bidan yang akan dikontrak.
b. Persalinan normal adalah pilihan semua perempuan.
c. Perempuan seharusnya dilayani oleh orang yang mereka kenal.
d. Disertai kebijakan untuk asuhan persalinan.
e. Rencana persalinan yang rinci.
f. Asuhan berkelanjutan yang dilakukan oleh bidan yang dikenal dan
sistem rujukan yang mudah diakses
3
4
4
5
5
6
6
7
yang harus dibangun dalam hubungan antara bidan dan klien. Proses
persalinan dirumah (Home Birth) sejak lama telah menggunakan konsep
"early discharge" sebagai bagian dari Home Based Midfwifery Care.
Asuhan kebidanan secara tradisional telah memiliki asuhan yang
berpusat pada wanita Kontinuitas dari asuhan kebidanan dapat
membentuk waktu yang efektif dalam pemantauan selama kunjungan
prenatal sehingga dapat terjalin hubungan therapeutic secara personal
antara bidan dan keluarganya.
Asuhan yang berkelanjutan (continuity of care) dapat membuat
bidan dan keluarga belajar satu sama lain untuk menentukan rencana dan
memberikan asuhan yang baik sesuai dengan kebutuhan, khusunya untuk
klien. Dengan proses ini akant terbuk komunikasi dan membangun
komitmen dari bidan dan keluarga dalam memecahkan masalah dan
membuat keputusan bersama. Partisipasi secara alamidalam home based
midwifery care dapat memberikan kesempatan pada calon orang tua
untuk mempelajari cara-cara mengasuh bayinya. Keterampilan ini
komponen yang penting dalam pendidikan prenatal karena bidan tidak
selalu mendampingi ibu.
E. Menejemen dalam Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan da
lam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Depkes RI, 2005).
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat (Helen Varney, 1997).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian
atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
pada klien.
7
8
8
9
2. Langkah II :
Interpretasi data dasar
Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :
a. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
c. Memiliki ciri khas kebidanan
d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
3. Langkah III :
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial.
Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah
dan diagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan
antisipasi yang dapat dilakukan.
4. Langkah IV :
Dari data yang ada megidentifikasi keadaan yang ada perlu atau
tidak tindakan segera ditangani sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim
kesehatan, pekerja sosial, ahli gizi) / kolaborasi.
5. Langkah V :
Tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien, tapi juga dari kerangka pedomanan tisipasi terhadap klien apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila
ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi,
kultural/masalah psikologis. Dalam perencanaan ini apa yang
direncanakan harus disepakati klien, harus rasional, benar-benar valid
berdasar pengetahuan dan teori yang up to date.
6. Langkah VI :
Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun tenaga
kesehatan yang lain. Bidan bertanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaan asuhan bersama yang praktek menyeluruh.
7. Langkah VII :
Evaluasi efektifitas dari asuhan yang telah dilakukan.
9
10
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model asuhan midwifery LED care mengartikan bahwa kehamilan dan
kelahiran peristiwa kehidupan yang normal dan berpusat pada wanita,
mencakup asuhan berkesinambungan pemantauan fisik, psikologis, spiritual,
dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga diseluruh siklus kesehatan
reproduksi perempuan, menyediakan pendidikan kesehatan individual,
konseling dan antenatal care, pendampingan terus menerus selama persalinan,
kelahiran dan postpartum, dukungan terus menerus selama periode postnatal,
meminimalkan teknologi dan mengidentifikasi rujukan yang memerlukan
perhatian khusus obstetri lainnya.
Definisi midwifery LED care adalah bidan merupakan seorang
pemimpin profesional yang menyediakan asuhan berkelanjutan mulai dari
perencanaan, pengorganisasian dan pemberian asuhan yang diberikan kepada
perempuan mulai dari kunjungan awal hingga masa nifas. Menyediakan
konsultasi oleh staf medis lain (obgyn atau nakes lain) pada beberapa kasus
antenatal.
pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan
kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi
ilmiah yang sistematis.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Depkes RI, 2005). Manajemen kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.
(Helen Varney, 1997).
11
12
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan, kita berfokus memberi
asuhan kepada ibu dan bayi dan keluarga. Akan tetapi bukan hanya fokus
pada hal tersebut, seiring dengan perkembangan teknologi dan pendidikan
maka bidan juga harus mengikuti perkembangan dan evidence based yang
ada dalam ruang lingkup praktek kebidanan dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan sehingga bisa menjadi role model pada
setiap asuhan yang diberikan sehingga dapat tercapai mutu pelayanan yang
diharapkan.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
13