Dosen pendamping :
Suci Rahmani Nurita, SST., M.Keb
Disusun Oleh:
Nurul musyarofah (202161012)
Lidia Pitaloka (202161015)
1
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Asuhan Kebidanan pada persalinan dan BBL Pada Ny. Y di PMB Siti
munawaroh
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Praktek Klinik
Kebidanan..... (PKK ....) untuk diseminarkan.
Jambi, …………….2024
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan yang berjudul “ Laporan Kasus
Persalinan Ny. Y di PMB BDN.Siti Munawaroh, Str.Keb ” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah “Asuhan kebidanan Pada persalinan dan Bayi Baru Lahir”. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan Terima Kasih kepada Ibu Suci Rahmania Nurita,SST.. M.Keb,
selaku dosen Pembimbing Praktik Klinik yang telah membimbing kami sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
3
4
DAFTAR ISI
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan suatu hal yang alamiah bagi ibu hamil, sehingga dalam menjalani
persalinan sangat diperlukan kondisi kesehatan yang prima. Kondisi yang sehat bagi ibu
bersalin dapat memberikan dam pak yang baik bagi ibu dan janin. Pada saat proses
persalinan kadang ibu mengeluh me rasakan kesakitan yang berlebihan, merasa kecapaian,
nafsu makan menurun, merasa takut, khawatir, risau ataupun cemas. Kelu han psikologis
ditandai dengan gejala-gejala tingkah laku gelisah, sukar tidur, gugup, otot tegang,
palpitasi (jantung berdebar keras) telapak tangan dingin berkeringat, rasa tidak aman, lekas
terkejut dan banyak mengeluh, bahkan sampai ada yang berteriak-teriak (Su
naryo, 2004). Keluhan-keluhan fisiologis dan psiko logis tersebut dialami baik oleh para
ibu yang belum pernah mengalami kehamilan atau baru akan mengalami proses kehamilan
per tama (primigravida) maupun para ibu yang pernah mengalami proses kehamilan lebih
dari satu kali (multigravida). Keluhan-kelu han fisiologis dan psikologis dapat berdam pak
pada proses persalinan, karena otot-otot sekitar panggul tegang, timbul nyeri, mual ingin
muntah, badan lemas dan letih, sehing ga dalam kala pengeluaran tidak mampu me neran
(Sunaryo, 2004).
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh terhadap ibu
hamil multigravida dengan persalinan normal di PMB BDN, Siti
Munawaroh,Str.Mkeb.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian dan pengumpulan data pada ibu bersalin
b. Mampu menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa,
masalah pada ibu bersalin
c. Mampu menganalisis dan menentukan diagnosa pada ibu bersalin
d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera baik mandiri,
kolaborasi maupun rujukan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
6
7
bersalin
e. Mampu menyusun rencana asuhan menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan kebutuhan pada ibu bersalin
f. Mampu menerapkan tindakan asuhan kebidanan yang diberikan sesuai
dengan rencana yang efisien dan aman pada ibu bersalin
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan pada ibu bersalin
h. Mampu mendokumentasikan asuhan pelayanan kebidanan pada ibu bersalin
1.4 Manfaat
a. Bagi Profesi Bidan
Hasil studi kasus ini dapat sebagai masukan bagi profesi bidan dalam
upaya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada Masyarakat dan
tentunya dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi dunia kebidanan.
b. Bagi Masyarakat
2. Tempat
3. Waktu
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Jannah, 2017).
2. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Prawirohardjo, 2011).
3. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan
adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Ari dan Nugraheny, 2010). Asuhan
Kebidanan Pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Berdasarkan beberapa pendapat ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa persalinan merupakann suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi berupa janin dan plasenta pada kehamilan aterm melalui tahapan-tahapan
melalui jalan lahir atau abdomen baik dengan kekuatan ibu sendiri maupun dengan
bantuan
8
9
2.2 Jenis jenis persalinan
1. Persalinan Spontan
Merupakan persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir ibu tersebut.
2. Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan
operasi Sectio Caesaria.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
4. Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan
a. Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat
badan kurang dari 500 gr.
b. Partus immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi dengan
berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
c. Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan
berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
Asuhan Kebidanan Pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir
d. Partus maturus atau a’terme
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan
berat badan 2500 gram atau lebih.
e. Partus postmaturus atau serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.
Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang mempunyai sifat
sebagai berikut :
Penipisan dan pembukaan serviks ditandai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah
sebagai tanda pemula.
Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh- pembuluh kapiler
yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika
serviks membuka.
Keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi
akibat ketuban pecah atau selaput amnion yang robek. Ketuban biasanya pecah saat
pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan
tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil,
bahkan terkadang selaput janin robek sebelum persalinan. Walaupun demikian
persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan diakhiri dengan
dilatasi serviks lengkap (pembukaan serviks mulai dari 1 hingga 10 cm). Pada kehamilan
pertama, dilatasi serviks jarang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam. Proses
membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase, yaitu:
a) Fase laten
Fase laten adalah periode waktu dari awal kontraksi uterus hingga pembukaan 3 cm.
Kontraksi menjadi lebih stabil selama fase laten seiring dengan peningkatan frekuensi,
10
11
durasi, dan intensitas dari mulai terjadi setiap 10-20 menit, berlangsung 15-20 detik
hingga setiap 5-7 menit dan berlangsung 30-40 detik. Berlangsung selama 8 jam.
Menurut Friedman, fase laten pada nulipara rata-rata selama 9 jam dan dikatakan
memanjang apabila mencapai 20 jam. Durasi maksimum yang ditetapkan yaitu selama
20 jam pada primipara dan 16 jam pada multipara. Durasi fase laten sangat sensitif
terhadap pengaruh dari luar dan mungkin memanjang oleh sedasi hebat atau memendek
dengan stimulasi.
b) Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm. Frekuensi dan lama
kontraksi uterus umumnya meningkat yaitu tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih.
2) Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4 cm menjadi 9 cm.
2. Kala II (Pengeluaran)
Kala II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada kala II, his menjadi lebih
kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat kepala janin sudah masuk di
ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang
secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan, tekanan pada rektum dan keinginan
hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan
anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak
dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal, kepala
janin dilahirkan dengan presentasi suboksiput di bawah simfisis, dahi, muka dan dagu.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota badan
bayi. Masih ada banyak perdebatan tentang lama kala II yang tepat dan batas waktu
yang dianggap normal.
11
12
Kala III persalinan merupakan proses persalinan yang berlangsung sejak janin lahir
sampai plasenta lahir. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di
atas pusat. Beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi
lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Adapun fisiologi Kala
III persalinan adalah sebagai berikut:
Pada kala III persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan
volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan
berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat,
menebal, dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke
bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
Pengeluaran placenta dari cavum uteri dilakukan setelah memastikan placenta telah
lepas dari perlekatannya.
Kala IV persalinan ditetapkan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta lahir.
Periode ini merupakan masa pemulihan yang terjadi segera jika homeostasis
berlangsung dengan baik. Pada tahap ini, kontraksi otot rahim meningkat sehingga
pembuluh darah terjepit untuk menghentikan perdarahan. Pada kala ini dilakukan
observasi terhadap tekanan darah, pernapasan, nadi, kontraksi otot rahim dan perdarahan
selama 2 jam pertama. Selain itu juga dilakukan penjahitan luka episiotomi. Setelah 2
jam, bila keadaan baik, ibu dipindahkan ke ruangan bersama bayinya.
12
13
persalinan (evidenced based midwifery).
Semua Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus
diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin di setiap tahapan
persalinan oleh setiap penolong persalinan dimana pun hal tersebut terjadi (JNPK-KR,2008).
1) Posisi terlentang.
3) Posisi jongkok/berdiri.
5) Posisi merangkak.
a. Pernafasan dan cara bernafas ibu di antara/saat meneran.
b. Denyut jantung janin (normalnya 120-160 kali/menit).
Batas waktu maksimum yang diberikan untuk melakukan pimpinan meneran pada
primipara adalah 120 menit, sedangkan pada multipara adalah 60 menit. Jika melewati
batas tersebut dan bayi belum lahir, sebaiknya segera rujukan.
2.7 Partograf
Partograf adalah alat bantu untuk membantu mengobservasi kemajuan kala I
persalinan dan memberikan informasi untuk membuat keputusan klinik (Jenny J.S
Sondakh, 2013:121).
Halaman depan partograf menginstruksikan observasi dimulai pada fase aktif
persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil pemeriksaan selama
fase aktif persalinan, yaitu (Jenny J.S Sondakh, 2013:121-122) :
a. Informasi tentang ibu
Meliputi nama, umur, gravida, para, abortus, nomor catatan medis/nomor
13
14
puskesmas, tanggal dan waktu dirawat, serta waktu pecahnya selaput ketuban.
b. Kondisi janin
Meliputi DJJ, warna dan adanya air ketuban, penyusupan kepala janin.
KR, 2014:55) :
Keterangan penyusupan (molase) tulang kepala bayi didalam partograf yaitu (JNPK-
KR, 2014:55)
15
16
13 Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau
timbul kontraksi yang kuat.
14 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk dalam selang waktu
60 menit.
V Persiapan untuk melahirkan bayi
17 Membuka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan.
18 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
Anjurkan ibu meneran secara efektif atau bernafas cepat dan dangkal.
21 Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan.
22 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
23 Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku
sebelah atas.
24 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua tangan dengan
melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainya pada sisi yang lain
agar bisa bertemu dengan jari telunjuk).
VII Asuhan bayi baru lahir
menyuntikkan oksitosin).
30 Setelah 2 menit bayi lahir, pegang tali pusat dengan satu tangan pada
sekitar 5 cm dari pusat bayi, kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan
lain menjepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari pusat bayi.
Klem tali pusat pada titik tersebut dan kemudian tahan klem ini pada
posisinya, gunakan jari telunjuk dan jari tengah lain untuk mendorong isi
tali pusat kearah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm
distal dari klem pertama.
31 Memotong tali pusat dengan cara menggunting tali pusat diantara 2 klem,
lalu ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul kunci
pada sisi lain dan lepaskan klem.
32 Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi.
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya. Kepala
bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
susu atau areola mame ibu. Selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan
hangat, pasang topi dikepala bayi. Biarkan bayi melakukan
kontak kulit ke kulit paling sedikit 1 jam.
VIII Manajemen aktif kala tiga
47 Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40- 60
kali/menit).
48 Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi 10 menit. Cuci dan bilas peralatan
setelah
didekontaminasi.
49 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
21
BAB III
3 Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : …1... Kawin 1 …….. tahun, dengan suami 1 ………tahun, ke ………….
Usia saat kawin : …………………
4 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak Keadaan
Tgl, Tahun Tempat Umur Jenis Penolong
No Penyulit Keluhan Anak
Partus Partus Hamil Persalinan Persalinan
BB Sekarang
1 2014 pmb 40 m normal bidan Tidak 3,900 hidup
ada
2 2017 Pmb 40 m normal bidan Tidak 3,000 hidup
ada
3 ini pmb 39 m normal bidan Tidak 2,930 hidup
ada
4
5
23
Masalah yang pernah dialami : (Indikator UK hamil muda ≤ 20 minggu, hamil tua > 20 minggu)
Hamil muda : Mual Muntah Perdarahan
Lain-lain : ……………………………
Lain-lain ……………………………….
7 Riwayat penyakit keluarga (Ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah menderita sakit :
Lain-lain ………………………………………………………………………………………..
Lain-lain …………………………………………………………………………………………
12 Pola Istirahat :
Tidur : 8 jam/hari Tidur terakhir jam …9………
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola istirahat :
…tida ada…………………………………………………………………..
13 Pola seksualitas :
Frekuensi : 2…. x/minggu
Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola seksualitas :
……………tida ada……………………………………………………………………..
14 Riwayat Psikososial
Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini : Diharapkan Tidak
diharapkan
Alasan : …………………………………………………
Social support dari : Suami Orang tua Mertua Keluarga
lain
Masalah psikososial :
Kekerasan RT : Fisik Psikologis Dan lain-lain ………tida ada………..
…………………………………………………………………………………………………………
15 Perilaku kesehatan
Penggunaan miras : Ada Tidak
B DATA OBYEKTIF
1 PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : komposmnetis
Cacat : ……………………………….
S 36,5 0C
Lain-lain : …………………………………………………………
Bengkak Benjolan
Abdomen
a. Inspeksi
Bekas Operasi : Ada Lokasi ……………………. Tidak ada
b. Palpasi
Leopold I (Sebutkan tujuan dan hasil)
Tujuan : untuk menentukan TFU & bagian teratas
Hasil : TFU 28 cm, presentasi bokong
TFU : ………………………………28 cm…………........………………………….
FU : ………………………………pertengaha p.x………………………………….
Leopold II (Sebutkan tujuan dan hasil)
Tujuan : untuk mengetahui bagian kiri & kanan dr janin
Hasil : puka ( punggung janin di bagian kanan ibu )
Kanan : …teraba memanjang seperti papan tidak putus putus.............…………………..
Kiri : …teraba kecil kecil dan putus putus…………...........................................…..
Leopold III (Sebutkan tujuan dan hasil)
Tujuan : untuk mengetahui bagian terbawah janun
Hasil : teraba bulat melenting........……………………………………………………….
Leopold IV (Sebutkan tujuan dan hasil)
Tujuan : untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin
Hasil : sebagian besar janin sudah masuk PAP............................................………….
c. Auskultasi
DJJ Belum terdengar Terdengar
Refleks Patella : Positif : kanan / kiri …positif………. Negatif : kanan / kiri ………………...
2 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : ……..12.0............. CT/BT : ……………………..
Ht : ………………………………
Lain-lain : …………….....................
3 PERKUSI
Repleks patella : positif………
Ano-genetalia
Vulva : Bersih Kotor Vairses Edema
Lain-lain : ……………………………………………………………………………..
TOUCHER/PERIKSA DALAM
Tgl : 03 02 2024……….. , Pukul : …01 : 30…… WIB, Oleh : …bidan Siti
munawaroh………………
Indikasi : untuk mengetahui kemajuan persalinan…………………………
Portio : Tipis Tebal Lembut Kaku
Penurunan : HI H II H III H IV
C ASESMENT
Diagnosa : ny. Y umur 36 tahun G3P2A0AH2 intrauteri janin tunggal hidup
D PLANING
Melakukan informent consent untuk tindakan persalinan normal (suami tanda tangan,
Menginformasikan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan pembukaan 4 cm dan
keadaan ibu dan bayi baik
Beri suport dan motivasi pada ibu dan berikan asuhan sayang ibu
Anjurkan untuk ibu untuk miring ke kiri
Anjurkan tehnik relaxsasi dan atur napas pada saat timbul kontraksi
Lakukan massase pada puggung ibu
Observasi kemajua persalinan ibu dan janin
(…………………………………..) (……………………………………)
Pembimbing Akademik
(………………………....................…)
29
BAB IV
PEMBAHASAN
Nama : Ny. Y
Umur : 36 tahun
Alamat : rt 09 simpang Rimbo
Ibu datang : Tgl : 03 februari 2024 Jam : 01 : 30 wib
Keluhan : nyeri pinggang keluar lendir bercampur darah
KALA / JAM KEADAAN IBU
I -menginformasikan hasil pemeriksaan
01 ; 30 wib -memberitahu ibu untuk mengatur nafas agar mengurangi rasa nyari
-memberitahu ibu agar tidak cemas melalui persalinan
-mempersiapkan ruangan persalinan, perlengkapan, alat,dan obat Yang di
perlukan
II
S= ibu mengatakan mules dan kenceng semakin kuat
04 : 40 Ibu mengatakan ingin mengejan dan rasa ingin BAK
O= k/u baik, ibu tampak kesakitan dan Ada dorongan ingin meneran RR=
21x/i vulva membuka, pengeluaran lendir bercampur darah, tidak Ada odema,
His = 3x dalam 10 menit, pembukaan lengkap (10cm) ketuban (-) presentasi
kepala, intra uteri
A= Ny. Y 36 tahun G3 P2 A0 AH=2 Uk = 39 minggu janin tunggal hidup
intraunteri presentasi kepala
P= anjurkan ibu untuk meneran
III
S= ibu mengatakan senang dan tampak bahagia
O4 : 45 O= bayi lahir spontan pukul 04.40 wib Jk= perempuan menangis spontan,
gerak aktif, kulit kemerahan
A= Ny. Y 36 tahun G3 P2 A0 AH: 2 jalan persalinan Kala III
P= penyuntikan oksitosin, Potong tali pusat, IMD, pengeluaran plasenta,
membersihkan ibu, memeriksa plasenta
IV
05 : 00 -melakukan pemantauan ibu dan bayi
BAB V
PRNUTUP
4.1 KESIMPULAN
1.Dalam tahap pengumpulan data, data diperoleh melalui anamnesa pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan khusus. Data ini sebagai data dasar bagi penulis untuk menginterpestasikan
kondisi ibu semua sudah berjalan dengan baik. Ibu dapat bekerja sama memberikan data yang
diperlukan oleh penulis
2.Interprestasikan data dasar
Kala I
Diagnosa
Ibu G 3 P2 A0 hamil 39 – 40 minggu inpartu kala I fase aktif
janin tunggal hidup intra uterin, preskep.
Masalah
Tidak beradaptasi terhadap nyeri
Kebutuhan
Asuhan sayang ibu
Kala II
Diagnosa
Ibu parturien kala II
Masalah
Ketidaktetapan ibu pada saat meneran
Kebutuhan
Asuhan sayang ibu
Kala III
Diagnosa
Ibu parturien kala III
Masalah
Tidak ada
Kebutuhan
Kebutuhan informasi tentang pengeluaran placenta
Penanganan aktif kala III
Asuhan sayang ibu
Kala IV
Diagnosa
Ibu post partum kala IV
Masalah
Rasa mules
Kebutuhan
Informasi tentang fisiologis nyeri pada post partum
Istirahat yang cukup
Pemenuhan nutrisi
3.Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Tidak ada
4.Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera
Tidak ada
5.Rencana
31
4.2 SARAN
1. Bagi PMB
Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kebidanan kearah yang
lebih baik lagi dengan tetap menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam memberikan asuhan (continuity of care) kepada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
lahir, dan pelayanan keluarga berencana.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan setiap ibu hamil dapat memeriksa kehamilannya sedini mungkin dan teratur
untuk bisa mendeteksi tanda bahaya selama kehamilan serta dapat memahami dan
melaksanakan setiap anjuran yang diberikan oleh bidan salah satunya yaitu dengan
memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan..
32
DAFTAR PUSTAKA
Firdani, E. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Ibu “M” Umur 30 Tahun Multigravida Dari Umur
Kehamilan 31 Minggu 4 Hari Sampai 42 Hari Masa Nifas Dengan Anemia Ringan (Doctoral
dissertation, Jurusan Kebidanan).
Kurniarum, A., SiT, S., Kurniarum, A., & SiT, S. (2016). Asuhan kebidanan persalinan dan bayi
baru lahir.
Irmawati dan Elise Garmelia. 2018. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Masalah Terkait
Kesehatan Serta Tindakan II Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminilogi Medis dan Tindakan.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Khairoh, Miftahul dan Arkha Rosyaria Badrus. 2019. Effleurage Massage Aromatherapy
Lavender Sebagai Terapi Kualitas Tidur Malam Ibu Hamil. Surabaya: CV Jakad Publishing
Surabaya 2019.