Disusun oleh:
Kelompok 1 / Perikanan A
Monica Anastasya Sinaga 230110160004
Fillia Utami 230110160003
Bagja Satria Zulkarnaen 230110160001
Mohommad Rifki S 230110160002
Kevin Aditya 230110160006
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah Genetika
Ikan. Penyusun sangat berharap makalah yang telah disusun dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca tentang Genetika dan
Kromosom.
Penyusun telah berusaha menyusun makalah dengan sebaik-baiknya. Oleh
sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penyusun buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Dalam penyusunan makalah, tidak sedikit hambatan yang penyusun
hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen, orang tua, serta kerabat
sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi dapat teratasi.
Sekiranya makalah yang telah disusun dapat berguna bagi penyusun
sendiri maupun orang yang membacanya. Penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gen ........................................................................... 3
2.2 Sifat-sifat gen .............................................................................. 3
2.3 Macam-macam Gen ........................................................................ 4
2.4 Fungsi Gen ................................................................................. 4
2.5 Pengertian Kromosom ................................................................ 6
2.5.1 Struktur Kromosom .................................................................... 6
2.6 Jenis-jenis Kromosom ................................................................. 9
2.6.1 Jenis Kromosom Berdasarkan Tempat Sentromer ...................... 9
2.6.2 Jenis Kromosom Berdasarkan Fungsi ......................................... 10
2.7 Keanekaragaman Kromosom Ikan .............................................. 11
2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Materi Genetik
Kromosom................................................................................... 15
III PENUTUP
3.1 Saran .......................................................................................... 16
3.2 Kesimpulan ................................................................................ 16
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah Gen dan Kromosom adalah sebagai berikut
1. Mengetahui definisi gen
2. Mengetahui fungsi gen pada ikan
3. Mengetahui definisi kromosom
4. Mengetahui jenis-jenis kromosom
5. Mengetahui keanekaragaman kromosom pada ikan
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Sifat keturunan dikendalikan oleh gen. Gen merupakan asam nukleat yang
menempati lokus kromosom. Kromosom dibangun oleh Nukleosom, di mana
Nukleosom tersebut terdiri dari DNA yang melirik pada protein dasar (Histon).
Variasi genetik penting keberadaannya dalam populasi dan terus menerus
dikelola dan harus diperluas agar selalu tersedia bahan untuk meningkatkan stok
yang unggul.
Gen mengatur metabolisme dari satu individu dan sifat-sifat keturunan
melalui penentuan rancangan sintesa protein. Sintesa protein berlangsung di
ribosom tepatnya di Unit Molekul Besar.
Tahapan pembentukan atau sintesa protein (gen) adalah sebagai berikut
1. Transkripsi
Transkripsi yaitu DNAsense (DNA template) mencetak atau membentuk
RNAd (RNA duta) di nukleus. Ada 3 tahap, yakni inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Inisiasi yakni tahap awal, elongasi yaitu tahap pemanjangan, dan tahap terminasi
adalah tahap akhir.
2. Translokasi
Translokasi adalah RNAd yang dibentuk di nukleus berpindah ke
sitoplasma lalu menempel pada ribosom membentuk piring cetakan sintesa protein.
5
3. Translasi
Translasi adalah RNAt (RNA transfer) menerjemahkan kode genetika
yang dibawa oleh RNAd lalu membawa jenis asam amino yang sesuai ke piring
cetakan sintesa protein.
Tabel 1. Basa Nitrogen pada Gen (Asam Nukleat)
Asam Nukleat Purin Primidin
DNA Adenin (A) Timin (T)
Guanin (G) Sitosin (S)
RNA Adenin (A) Urasil (U)
Guanin (G) Sitosis (S)
A.
B.
C.
1. Membran
Membran berfungsi untuk melindungi lapisan dalam kromosom.
2. Matriks
Matriks kromosom berfungsi sebagai tempat kromonema dan lain-lain.
3. Sentromer
Sentromer merupakan bagian kromosom yang menjadi pengikat
gelendong pembelahan. Bagian inilah yang menentukan bentuk kromosom.
Umumnya tiap kromosom mempunyai satu sentromer sehingga disebut
monosentrik. Sedangkan yang memiliki dua dan lebih masing-masing disebut
kromosom disentrik dan polisentrik (De Robertis et al. 1975; De Robertis dan De
Robertis 1988; Suryo 1994). Sentromer dikenal juga sebagai penyempitan primer
(primary contriction) atau kinetokor yang mengandung serangkaian DNA spesifik
dengan posisi tertentu dan membentuk struktur tertentu (Wilson dan Morrison
1962; De Robertis dan De Robertis 1988).
4. Kromonema
Kromonema adalah material kromosom berbentuk filamen tipis yang
menggambarkan kromatid-kromatid pada awal kondensasi. Hal ini terjadi saat
profase dan kadang-kadan selama interfase. Jadi kromatid dan kromonema adalah
dua nama yang strukturnya sama, yakni sebuah molekul DNA linear yang
dihubungkan oleh protein. Jamak dari kromonema adalah kromonemata (De
Robertis dan De Robertis 1988).
5. Kromomer
Kromomer merupakan bahan nucleoprotein yang mengendap dan nampak
sebagai penebalan-penebalan di beberapa tempat kromonema (De Robertis dan De
Robertis 1988; Suryo 1994). Menurut De Robertis dan De Robertis (1988),
komponen kromomer menyerupai kumpulan material kromatin dan dapat dilihat
selama interfase. Di dalam kronomer terdapat lokus, di dalam lokus terdapat gen.
8
6. Telomer
Telomer adalah bagian dari ujung-ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom satu dengan yang lain (Suryo 1994). Bagian ini
mengandung molekul-molekul akhir dari DNA linear yang panjang dan terdapat
pada tiap kromatid (De Robertis dan De Robertis, 1988).
8. Satelit
Satelit adalah bagian yang merupakan tambahan dari ujung kromosom.
Tidak setiap kromosom memiliki satelit. Kromosom yang memiliki satelit disebut
kromosom satelit (De Robertis et al. 1975; Suryo 1994).
Gambar struktur umum kromosom dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
genotip jantan dan betina untuk dapat menyilangkan antara betina/jantan yang
berfenotip homogamet (hasil pengubahan kelamin) dengan jantan/betina
homogamet normal untuk menghasilkan turunan semua jantan atau semua betina
(Nijjhar et al. 1983).
Jenis kelamin tilapia mungkin dikontrol oleh gen-gen yang terdapat dalam
kromosom seks dengan pola XX,XY untuk beberapa spesies dan pola WY,YY
untuk spesies-spesies yang lain. Dengan pola seperti itu rasio seks dalam pemisahan
kelamin adalah 1:1. Jenis kelamin mungkin juga dikontrolkan oleh gen yang tidak
terletak pada kromosom seks yang dikenal dengan poligen. Mekanisme penentuan
jenis kelamin yang diusulkan untuk ikan-ikan tilapia tertera pada Tabel 4.
1. Sel darah putih dikulturkan pada media yang terdiri dari campuran HEPES,
Eagle’s MEM, akuabides, NaOH, fetal bovine serum (FBS), L Glutamin dan
phytohemagglutinin-mitogen (PHA-M) (Ng dalam Carman 1992). Metode ini
telah berhasil dengan baik untuk beberapa jenis ikan seperti lele Jepang
(Silurus asotus), lele local (Clarias batrachus) dan maskoki (Carassius
auratus) (Carman 1992).
2. Perlakuan yang berkaitan dengan pembuatan preparat kromosom meliputi
penghentian pembelahan sel (mitotic inhibitor), perlakuan hipotonik, fiksasi,
pewarnaan dan penutupan preparat (Denton 1973). Masing-masing perlakuan
mempunyai tujuan tertentu.
3. Bahan yang paling sering digunakan sebagai penghambat pembelahan
mitosis adalah kolkisin. Kolkisin adalah suatu alkaloida hasil ekstraksi umbi
tanaman Colcicum autumnale yang berpengaruh unik, yaitu meniadakan
13
3.1 Kesimpulan
Gen merupakan asam nukleat yang menempati lokus kromosom.
Kromosom dibangun oleh Nukleosom, di mana Nukleosom tersebut terdiri dari
DNA yang melirik pada protein dasar (Histon). Gen mengatur metabolisme dari
satu individu dan sifat-sifat keturunan melalui penentuan rancangan sintesa protein.
Tahap pembentukan asam amino transkripsi (mencetak), translokasi
(memindahkan), translasi (menerjemahkan).
Kromosom adalah sekumpulan gen (DNA) dalam inti sel yang yang
berperan dalam pewarisan sifat keturunan. Kromosom yang memiliki bentuk yang
sama disebut homolog dan biasanya terdapat pada sel diploid. Kromosom memiliki
struktur, seperti membran, matriks, sentromer, kromonema, kronomer, telomer,
NOR, dan satelit. Jenis-jenis kromosom dapat dibedakan menjadi dua, yakni jenis
kromosom berdasarkan tempat sentromer (metasentrik, submetasentrik,
akrosentrik, telosentrik) dan jenis kromosom berdasarkan fungsinya (autosom dan
gonosom).
Informasi genetis mengenai jurnlah dan bentuk kromosom, identifikasi
kromosom seks, dan pembuatan karyotipe ikan dapat digunakan untuk mengetahui
keanekaragamannya dalam rangka rnenunjang usaha pelestarian maupun
pengembangan usaha budidaya ikan tersebut. Proses perubahan kromosom dapat
disebabkan oleh pengaruh lingkungan (fisika dan kimia) sehingga proses
pembelahan sel meiosis dan mitosis akan terganggu bahkan tidak berjalan dengan
semestinya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Gen dan Kromosom, sehingga dapat menambah wawasan
untuk pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam bidang perikanan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B., D. Bray, J. Lewis, M. Rafi K. Robert, & J.D. Watson. 1989. Molecular
biology of the cell. 2"d. Garland Publishing, Inc. NewYork: xxxv + 1219
hlm.
De Robertis, E.D.P., F.A. Saez, E.M.P. De Robertis.1975. Cell Biology,
Philadelphia: W.B. Saunders Co.
Denton, T. E . 1973. Fish Chromosome. Methodology. Charles C. Thomas
phublisher.
Dwidjoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bhratara. Jakarta.
Rankham, R. 2003. Genetics and conservation biology. C.R. Biologies, 326
Kollman, F. J. P., E. E. Kuezi, dan A. J. Stamm. 1975. Principle of Wood Science
and Technology. Volume II. Wood Based Material. Springer-Verlag-
Berlin-.
Lamarck, J-B. 2008. In Encyclopædia Britannica. Diambil dari Encyclopædia
Britannica Online (Diakses pada tanggal 24 Februari 2018 pukul 09.56)
Leary, R.F., F.W. Allendorf, and K.L. Knudsen. 1985. Development instability and
high meristic counts in interspecific hybrid of salmonid fishes. Evolution.
39(6): 1,318— 1,326.
Levan, A., K. Fredga., dan A.A. Sanberg. 1964. Nomenclature for Centromeric.
Position on Chromosom. Hereditas 52: 201-220.
Pearson, H. 2006. Genetics: what is a gene?. Nature 441 (7092): 398–401.
Rachmawati, F. 2009. Biologi untuk XII SMA program IPA. Jakarta: departemen
pendidikan nasional
Tave, D. 1986. Genetic for Fish Hatchery Managers. AVC Publish Co, p: 299
William, J.G.K. et al. (1990). “DNA Polymorphisms Amplified by Arbitrary
Primers are Useful as Genetic Markers”. Nucleid Acids Research. 18, (22),
6531-6535.
17