OLEH:
WIDYA SAPUTRI
224121012
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya Ujian Tengah Semester mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
yang saya susun dalam bentuk makalah dengan judul “Gen-Gen Yang Tereduksi
Pada Tingkat Transkripsi” dapat selesai tepat pada waktunya. Shalawat beserta
salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
ke dunia yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Herman, M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Tidak lupa pula saya ucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua yang mendukung segala aktivitas saya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan ................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................3
II. PEMBAHASAN........................................................................................4
III. PENUTUP...............................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I. PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Fisiologi berasal dari bahasa latin, physis berarti alam (nature) dan logos
berarti ilmu. Jadi dapat di artikan bahwa Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu
cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi di dalam
tubuh tumbuhann yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses
metabolism ini di pengaruhi oleh (dapat tergantung pada) faktor-faktor lingkungan
mikro di sekitar tumbuhan tersebut. Fisiologi tumbuhanjuga merupakan ilmu yang
mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas tumbuhan dalam menjaga dan
mengatur kehidupannya.
Dapat di katakan juga bahwa, Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang
membahas proses-proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan pada tingkatan
molekuler dan seluluer. Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih
dapat memahami bagaimana sinar matahari dapat di manfaatkan oleh tumbuhan
untuk menghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan
karbondioksida, lalu mengapa tumbuhan membutuhkan air, bagaimana biji
berkecambah, mengapa tumbuhan layu ketika kekeringan, dan berbagai macam
gejala lainnya yang di tampakkan oleh tumbuhan, inilah manfaat ilmu fisiologi
tumbuhan.
Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fiologi tumbuhan meliputi
semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu seperti bakteri maupun sampai
tumbuhan tingkat tinggi. Dan yang menjadi sasaran utama dalam kajian fisiologi
tumbuhan adalah organisme dari kelompok plantae, tumbuhan berdaun jarum
(gymnospermae) dan tumbuhan angiospermae, termasuklah pada tumbuhan
monokotil dan dikotil. Sedangkan untuk mengetahui pewarisan sifat mahkluk
hidup harus mengetahui genetik nya .
Genetika merupakan cabang ilmu dari biologi yang mencoba menjelaskan
persamaan dan perbedaan sifat yang diturunkan pada makhluk hidup. Selain itu,
genetika juga mencoba menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang
diturunkan atau diwariskan dari induk kepada turunan nya, bagaimana mekanisme
materi genetika itu diturunkan, dan bagaimana peran materi genetika tersebut.
2
Contoh lain dari perkembangan ilmu genetika dibidang pertanian adalah Perbaikan
genetik sangat tergantung dari sumber bahan genetik, khususnya gen.
Gen yang diekspresikan secara konstitutif pada seluruh atau beberapa jenis sel
dan gen yang diekspresikan berbeda-beda tergantung pada kondisi yang dihadapi
organisme. DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat sifat
oragnisma induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom adalah
sepotong DNA / segment DNA yang menjadi protein mengandung semua
informasi genetik yang dimilikinya. Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana
informasi genetik diwariskan dan diekspresikan.
Mekanisme molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai
replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis
salinan DNA. Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi
dimana DNA berfungsi sebagai “template” dan ditranskripsikan menjadi mRNA
dan translasi dimana informasi pada RNA akan diterjemahkan menghasilkan
protein. Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik hanya memungkinkan
ekspresi sebagian kecil genom dalam suatu waktu, sehingga sel dapat menjalani
perkembangan dan differensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui
mekanisme yang rumit.Untuk suatu gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara
bersamaan diberbagai tingkat dan berbagai faktor bekerja bersamaan untuk
merangsang dan menghambat ekspresi suatu gen.
Di dunia pertanian strategi Analisis molekuler dapat membantu dalam
pengembangan turunan sifat terhadap tanaman yang toleran pada suatu cekaman,
hal ini sangat mendukung program perbaikan genetik tanaman yang dapat
beradaptasi pada kondisi lahan marginal tertentu. Isolasi gen-gen yang
berhubungan dengan toleransi tanaman terhadap suatu cekaman sangat penting
untuk perbaikan genetik tanaman dalam rangka peningkatan produksi pertanian.
Toleransi terhadap suatu cekaman abiotik adalah suatu sifat yang kompleks
yang dikendalikan oleh beberapa yang berbeda yang terkoordinasi melalui suatu
sistem jejaring. Gen-gen yang berhubungan dengan sistem toleransi tanaman
terhadap suatu cekaman dapat diisolasi dari tumbuhan yang tumbuh di tanah
marginal dengan menggunakan gen dari spesies lain yang ekspresinya diinduksi
oleh cekaman tersebut sebagai pelacak.
3
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas tentang “Gen-Gen
Yang Tereduksi Pada Tingkat Transkripsi”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Promoter
a. Promoter konstitutif
b. Promoter sintetik
c. Promoter terinduksi
hordein barley (untuk ekspresi gen pada biji), promoter gen pz7 dan pz130
tomat (untuk ekspresi gen pada ovari), promoter gen RD2 tembakau
(untuk ekspresi gen pada akar), promoter TRX pisang dan promoter actin
melon (untuk ekspresi gen pada buah).
a) Promoter Gen
DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat sifat
oragnisma induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom
adalah sepotong DNA / segment DNA yang menyandi protein
mengandung semua informasi genetik yang dimilikinya.
Mekanisme molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal
sebagai replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan
untuk sintesis salinan DNA. Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua
proses, transkripsi dimana DNA berfungsi sebagai “template” dan
ditranskripsikan menjadi mRNA dan translasi dimana informasi pada
RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan ekspresi gen
pada sel eukariotik hanya memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom
8
1. Struktur DNA
2. Eksresi Gen
a) Gugusan gula adalah ribosa. Basa Urasil (U) menggantikan Timin (T)
dan U berpasangan dengan A.
untuk dapat mengatur awal transkripsi. Protein ini disebut sebagai faktor
transkripsi. Transaktivator adalah protein yang digabungkan dengan
protein lain (koaktivator) ke kompleks protein yang terikat ke promotor
basal di books TATA. Apabila terjadi interaksi yang sesuai antara
transaktivator, koactivator, dan kompleks promotor basal, RNA
polimerase lebih sering berikatan dengan promotor basal sehingga
kecepatan transkripsi gen meningkat.
1. Penyuntingan RNA
2. Transport mRNA
Pada sel eukariot, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-pori
inti ke sitoplasma agar dapat ditranslasikan. Nuklease menguraikan
mRNA, mencegah pembentukan protein yang dikode oleh mRNA. Selama
transportasi ini mRNA terikat pada protein yang membantu
penguraiannya.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA