Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR, TUJUAN, SYARAT,

KOMPONEN PERENCANAAN DAN JENIS


PERENCANAAN YANG DISUSUN KEPALA
RUANG RAWAT
Kelompok 3B
Kristin Ginting (032017060)
Gracia Sihombing (032017068)
Marni Olivia Sinaga (032017102)
Indah Gaung S. Sibagariang(032017108)
Lucia Cindi Situmorang (032017116)
Konsep Dasar Perencanaan

Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat menentukan dan mempengaruhi
keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
mengerjakan fungsi manajemen yang lainnya. Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada
pencapaian tujuan, sehingga sistem kontrol diharapkan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan
memudahkan pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi perencanaan meliputi penentuan sasaran organisasi, penetapan strategi keseluruhan,
pengembangan hirarki rencana menyeluruh dan memadukan dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan.
Dalam manajemen keperawatan, perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien akan menerima
pelayanan keperawatan yang mereka ingini dan butuhkan dengan memuaskan.
Tujuan Perencanaan

1. Meningkatkan peluang untuk sukses


2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif
Syarat Perencanaan

Perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan


keputusan yang telah diperhitungkan secara matang-matang
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan oleh
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan(Siagian, 1990). Suatu rencana dapat dikatakan baik
apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang cermat, artinya suatu
rencana tidak hanya mengandung jawaban terhadap pertanyaan apa,
dimana, bilamana, bagaimana, siapa, dan mengapa, tetapi juga
penjabarannya dalam bentuk program kerja yang mendetail yang
menyangkut semua segi kehidupan organisasional antara lain :
- Tata ruang,
- metode kerja,
- sumber dana dan alokasinya,
- target waktu,
- target hasil,
- standar mutu yang harus terpenuhi,
- kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja.
- singkatnya, suatu rencana tidak hanya merupakan keputusan tentang
apa yang akan dikerjakan di masa depan, tetapi juga memberikan
petunjuk operasionarisasinya.
b. Kesederhanaan artinya berbagai hal seperti teknik penyusunan, bahasa yang digunakan, sistematik,
format, penekanan berbagai prioritas, dan sebagainya harus jelas. Bahkan idealnya suatu rencana
sudah harus demikian jelasnya sehingga dapat dipahami oleh orang lain, terutama para pelaksana dan
memperoleh pengertian yang sama dengan yang dimaksudkan oleh para perencana.

c. Fleksibilitas, artinya suatu rencana merupakan keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan,
tidak mustahil terjadi perubahan-perubahan tertentu di dalam dan di luar organisasi yang mengharuskan
peninjauan terhadap bagian-bagian tertentu dari rencana itu.

d. Rencana yang pragmatic, artinya bentuk dan sifat rencana merupakan pencerminan dari filsafat
manajemen yang dianut oleh pimpinan organisasi. untuk kepentingan perencanaan, intinya terletak pada
penggabungan pandangan yang idealistik dengan yang pragmatik.

e. Rencana sebagai instrumen peramalan masa depan, artinya bahwa merencanakan tidak berarti
menggunakan bola kristal yang bentuk, jenis, dan sifat masa depannya akan terlihat. Akan tetapi,
rencana harus merupakan suatu keputusan yang di dalamnya telah tergambar situasi dan kondisi yang
diperkirakan akan dihadapi di masa depan dan memberikan petunjuk tentang cara-cara yang dipandang
tepat untuk menghadapinya
Komponen Perencanaan
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan menurut Suarli dan Bahtiar (2009),
yaitu:
1. Meramalkan (forecasting), misalnya memperkirakan kecenderungan masa
depan (peluang dan tantangan)
2. Menetapkan tujuan (estabilishing objektive), menyusun acara yang urutan
kegiatannya menurut skala prioritas
3. Menyusun jadwal pelaksanaan (scheduling), misalnya
menetapkan/memperhitungkan waktu dengan tepat
4. Menyusun anggaran (budgeting), misalnya mengalokasikan sumber yang
tersedia (uang, alat, manusia) dengan memperhitungkan waktu dengan tepat
5. Mengembangkan prosedur, misalnya menentukan tata cara yang paling tepat
6. Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and estabilishing policy),
misalnya menafsirkan kebijakan atasan dan menetapkan kebijakan
operasional.
Jenis Perencanaan yang disusun Kepala
Ruang Rawat
Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
• Perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai
dengan satu tahun.
• Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis & Huston, 1998).
• Perencanaan jangka panjang
Sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun (Swanburg,
1999).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai