NIM : 422021718062
PRAKTIKUM 4
ISOLASI DNA
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan isolasi DNA.
2. Mahasiswa mampu membandingkan hasil isolasi DNA pada beberapa sempel.
B. Hasil Praktikum
C. Pembahasan
Praktikum isolasi DNA buah kali ini menggunakan buah tomat, naga dan apel.
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa isolasi DNA buah tomat dan naga
menghasilkan kabut putih. Berdasarkan pustaka, semakin rendah kadar air dalam buah maka
semakin tinggi hasil presipitasi DNA, dan sebaliknya jika buah yang memiliki kadar air
tinggi makan nantinya akan menghasilkan presipitasi DNA yang rendah (Jamilah, 2005).
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA terdapat
pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. Perbedaan di antara ketiganya adalah: DNA
nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA
mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon.
Selain itu, DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-
sifat yang berasal dari garis ibu. Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki
pola pewarisan sifat dari kedua orang tua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot
berbeda dengan struktur DNA eukariot. DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan
berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan
dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan
DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan
membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa
dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan
secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti.
Pengahalusan bahan (blender) berfungsi untuk mendegradasi dinding sel yang merupakan
struktur paling luar dari sel tumbuhan hingga lumat dan sehalus mungkin. Selain itu,
penghalusan bahan juga bertujuan untuk memisahkan sel yang satu dengan lainnya sehingga
memberikan hasil yang lebih baik pada proses ekstraksi selanjutnya (Siti, 2021).
Penambahan etanol 96% berfungsi sebagai pencuci dan pengendapan serta membentuk
lapisan pada bagaian atas larutan Karena alkohol bersifat polar sehingga dapat melarutkan
DNA yang juga bersifat polar (Siti, 2021). Selain itu untuk mengikat strand DNA yang telah
terkumpul. Strand- strand DNA yang terikat oleh alkohol akan nampak sebagai benang-
benang putih yang terapung diatas filtrate, selain itu alkohol juga berfungsi mempertifikasi
DNA. Alkohol yang ditambahkan dalam keadaan dingin, karena pada alkohol yang dingin
dapat membantu mempercepat proses mempertifikasi DNA, selain itu jika alkohol yang
dingin yang diberikan maka konsentrasi DNA yang akan terikat oleh alkohol tersebut akan
semakin pekat. Larutan sabun tidak boleh berbuih agar sel dapat mengalami lisis yang
disebabkan karena rusaknya dinding dan membran sel (Jamilah, 2005).
DNA hasil isolasi pada sempel Buah Tomat menghasilkan DNA dalam jumlah lebih
banyak. Hal ini dikarenakan adanya perbedan setiap buah terdapat pigmen yang masih
berikatan dengan DNA, dimana pigmen ini memiliki ukuran kemampuan yang berbeda dalam
melepaskan diri dengan DNA pada setiap detergent, sehingga perbedaan tebal tipis dan
terpisahnya DNA dari sel tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan setiap detergent
dalam merusak membran sel tidak sama (Wahyuni Ardiana, 2009).
DNA hasil isolasi pada sempel Apel menghasilkan DNA dalam jumlah lebih sedikit. Hal
ini dikarenakan terdapat perbedaan pigmen dan kadar air yang masih berikatan dengan DNA,
dimana pigmen ini memiliki ukuran kemampuan yang berbeda dalam melepaskan diri dengan
DNA pada setiap Sabunt, sehingga perbedaan waktu terpisahnya DNA dari sel tersebut juga
menunjukkan bahwa kemampuan setiap Sabunt dalam merusak membran sel tidak sama
(Wahyuni Ardiana, 2009).
Daftar Pustaka
Center, G. S. (2006). DNA Extraction from Wheat Germ. USE: University of Utah.
Jamilah. (2005). Pengaruh Berbagai Macam Deterjen, Penambahan Garam dan Ekstrak
Nanas (Ananas Comusus) terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah
sebagai Topik Praktikum Mata Kuliah Genetika. Malang: Program Serjana Biologi.
Siti, H. (2021). Isolasi dan Kuantifikasi DNA Buah Berry. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Wahyuni Ardiana, D. (2009). Teknik Isolasi DNA genom Tanaman Pepaya dan Jeruk dengan
Menggunakan Modifikasi Buffer. Buketin Teknik Pertanian, 4 (1).