Oleh
MARHAMAH
Prosedur Uji Kapang dan Khamir
Prosedur :
· Preparasi sampel : Contoh sampel yang akan diuji diambil secara acak dan aseptik dengan
ketentuan berat sebagai berikut:
- Contoh dengan berat kurang dari 1 kg, diambil sebanyak 100 g
- Contoh dengan berat 1kg - 4.5 kg, diambil sebanyak 300 g
- Contoh dengan berat lebih dari 4.5 kg diambil sebanyak 500 g
N= ∑C
[( 1 X n1 ) + ( 0,1 x n2 )] x ( d )
Dengan :
N : Jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per ml atau koloni
per g.
∑C : Jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung
n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang di hitung
n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang di hitung
d : Pengenceran pertama yang di hitung.
CONTOH :
Pengenceran: 1:100 1:1000
Jumlah Koloni: 132 dan 144 23 dan 18
N = ( 132 + 144 + 23 + 18 )
[( 1X2 ) + ( 0,1X2 )] 102
= 317/0,022
= 14.409
= 14.000 koloni per g
Hitung cawan yang mengandung jumlah koloni lebih dari 150 koloni dan catat
pengenceran yang digunakan. Bila jumlah koloni per cawan lebih dari 150 pada seluruh
pengenceran maka laporkan hasilnya sebagai terlalu banyak untuk dihitung (TBUD),
tetapi jika salah satu pengenceran mempunyai jumlah koloni mendekati 150 laporkan
sebagai perkiraan kapang dan khamir
CONTOH:
Pengenceran 1 : 100 1 : 1000
Jumlah koloni TBUD 170
Perkiraan ragi dan kapang koloni per ml atau per g 170.000
2. Hitung cawan yang mengandung jumlah koloni kurang dari 10 koloni atau
cawan tanpa koloni dan catat pengenceran yang digunakan. Bila pada kedua
pengenceran yang digunakan diperoleh koloni kurang dari 10, catat koloni
yang ada, nyatakan perhitungan sebagai kurang dari 10 dan kalikan dengan
1/d, dimana d adalah faktor pengenceran pertama yang digunakan dan
dilaporkan sebagai perkiraan ALT kapang dan khamir.
CONTOH:
Pengenceran 1 : 100 1 : 1000
Jumalah koloni 8 dan 0 2 dan 0
Perkiraan ALT ragi dan kapang koloni per ml atau per g Lebih kecil dari 1.400
Pelaporan
- Untuk menghasilkan perhitungan yang akurat dan teliti, maka laporkan
hasilnya dengan dua angka ( digit ) pertama sebagai hasil pembulatan.
- Bulatkan keatas dengan cara menaikkan angka ke dua menjadi angka yang
lebih tinggi bila angka ketiga adalah 6,7,8 atau 9 dan gunakan angka 0
untuk masing-masing angka pada digit berikutnya.
- Bulatkan kebawah bila angka ketiga adalah 1,2,3 atau 4. Bila angka ketiga 5,
bulatkan keatas bila angka kedua ganjil dan bulatkan kebawah bila angka
kedua itu genap.
IDENTIFIKASI MIKOSIS SUPERFISIAL
Mikosis superfisial : Infeksi pada bahagian tubuh yang mengandung keratin
(kulit, kuku, rambut)
Genus : Trichophyton , Epidermophyton, Microsporum, Piedra
B.
R
]
C. Media semi solid (1/2 padat)
Tujuan
1. Identifikasi bakteri
2. Menyimpan bakteri
Cara penanaman
- Ose dipanaskan sampai pijar , didinginkan lalu diambil koloni bakteri
- Dengan ose diambil koloni bakteri lalu ditusukkan pada media sampai kedasar tabung.
Pembacaan
Kuman yang tumbuh diperhatikan kemurniannya, kemudian dibaca perubahan-
perubahan yang terjadi pada media (warna, gerak, dll) dengan atau tampa
pemberian reagen.
D. Media cair
Tujuan
1. Memperbanyak kultur bakteri
2. Identifikasi
Hasil Penanaman
Pembacaan
- Bakteri yang ditanam dapat tumbuh, maka media menjadi keruh, jika tidak
tumbuh maka media tetap bening.
- Jika untuk identifikasi diikuti perubahan warna indikator yang terdapat pada
media.
Penanaman kapang dan khamir menggunakan media padat pada plate dengan cara
meletakkan sampel di tengah-tengah media.
ooooo000ooooo