Anda di halaman 1dari 20

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI

Oleh

MARHAMAH
Prosedur Uji Kapang dan Khamir

Ruang lingkup: Standar ini digunakan untuk menentukan jumlah total


mikroorganisme aerob pada produk perikanan.

Prinsip: Pertumbuhan mikroorganisme aerob diinkubasikan dalam


media agar pada suhu 22 - 25oC selama 5 hari. Penentuan
jumlah kapang dan khamir dilakukan dengan cara metode agar
tuang (pour plate)

Acuan: SNI 01-2332.7-2009

Kapang: Biasa dikenal sebagai jamur/mould. Sel yang memanjang dan


bercabang, disebut miselium, kolonk kering sehingga
bentuknya seperti Kapas.
Media dan Pereaksi:
· Potato Dextrose Agar (PDA)
· Larutan Butterfield’s phosphat buffered (BFP)
· Larutan standar

Prosedur :
· Preparasi sampel : Contoh sampel yang akan diuji diambil secara acak dan aseptik dengan
ketentuan berat sebagai berikut:
- Contoh dengan berat kurang dari 1 kg, diambil sebanyak 100 g
- Contoh dengan berat 1kg - 4.5 kg, diambil sebanyak 300 g
- Contoh dengan berat lebih dari 4.5 kg diambil sebanyak 500 g

Homogenasi dan Pengenceran


- Timbang contoh secara aseptik sebanyak 25 g kemudian masukkan ke dalam plastik
stomacher
- Tambahkan larutan BFP sebanyak 225 ml. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran
10-1.
- Dengan menggunakan pipet steril, ambil 1 ml homogenat diatas dan masukkan ke dalam 9
ml larutan BFP untuk mendapatkan pengenceran 10 -2.
- Siapkan pengenceran selanjutnya (10-3) dengan mengambil 1 ml contoh dari pengenceran 10 -2

ke dalam 9 ml larutan BFP


Pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan minimal 25
kali. Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk pengenceran
10-4, 10-5 dan seterusnya sesuai kondisi contoh.
· Metode Cawan Agar Tuang (pour plate method)
- Pipet 1 ml dari setiap pengenceran 10-1, 10-2, dst dan
masukkan ke dalam cawan petri steril. Lakukan secara
duplo untuk tiap pengenceran.
- Tambahkan 15 ml – 20 ml PDA yang sudah didinginkan
dalam waterbath hingga mencapai suhu (45±1) oC ke
dalam masing-masing cawan yang sudah berisi contoh.
Supaya contoh dan media PDA tercampur sempurna
lakukan pemutaran cawan ke depan ke belakang dan ke kiri
ke kanan.
Setelah agar menjadi padat, untuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi
cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator pada suhu 22oC –
25oC, selama 5 hari.

- Lakukan kontrol tanpa contoh dengan mencampur larutan


pengencer dengan media PDA.

Gambar : Hasil biakan pada media PDA


Hitung cawan yang mengandung jumlah 10 koloni-150 koloni dan catat
pengenceran yang digunakan.

N= ∑C
[( 1 X n1 ) + ( 0,1 x n2 )] x ( d )

Dengan :
N : Jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per ml atau koloni
per g.
∑C : Jumlah koloni pada semua cawan yang dihitung
n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang di hitung
n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang di hitung
d : Pengenceran pertama yang di hitung.
CONTOH :
Pengenceran: 1:100 1:1000
Jumlah Koloni: 132 dan 144 23 dan 18

N = ( 132 + 144 + 23 + 18 )
[( 1X2 ) + ( 0,1X2 )] 102
= 317/0,022
= 14.409
= 14.000 koloni per g

Hitung cawan yang mengandung jumlah koloni lebih dari 150 koloni dan catat
pengenceran yang digunakan. Bila jumlah koloni per cawan lebih dari 150 pada seluruh
pengenceran maka laporkan hasilnya sebagai terlalu banyak untuk dihitung (TBUD),
tetapi jika salah satu pengenceran mempunyai jumlah koloni mendekati 150 laporkan
sebagai perkiraan kapang dan khamir

CONTOH:
Pengenceran 1 : 100 1 : 1000
Jumlah koloni TBUD 170
Perkiraan ragi dan kapang koloni per ml atau per g 170.000
2. Hitung cawan yang mengandung jumlah koloni kurang dari 10 koloni atau
cawan tanpa koloni dan catat pengenceran yang digunakan. Bila pada kedua
pengenceran yang digunakan diperoleh koloni kurang dari 10, catat koloni
yang ada, nyatakan perhitungan sebagai kurang dari 10 dan kalikan dengan
1/d, dimana d adalah faktor pengenceran pertama yang digunakan dan
dilaporkan sebagai perkiraan ALT kapang dan khamir.
CONTOH:
Pengenceran 1 : 100 1 : 1000
Jumalah koloni 8 dan 0 2 dan 0
Perkiraan ALT ragi dan kapang koloni per ml atau per g Lebih kecil dari 1.400
Pelaporan
- Untuk menghasilkan perhitungan yang akurat dan teliti, maka laporkan
hasilnya dengan dua angka ( digit ) pertama sebagai hasil pembulatan.
- Bulatkan keatas dengan cara menaikkan angka ke dua menjadi angka yang
lebih tinggi bila angka ketiga adalah 6,7,8 atau 9 dan gunakan angka 0
untuk masing-masing angka pada digit berikutnya.
- Bulatkan kebawah bila angka ketiga adalah 1,2,3 atau 4. Bila angka ketiga 5,
bulatkan keatas bila angka kedua ganjil dan bulatkan kebawah bila angka
kedua itu genap.
IDENTIFIKASI MIKOSIS SUPERFISIAL
Mikosis superfisial : Infeksi pada bahagian tubuh yang mengandung keratin
(kulit, kuku, rambut)
Genus : Trichophyton , Epidermophyton, Microsporum, Piedra

A. Pembuatan preparat kerokan kulit


1. Bhg yg akan dikerok (di pinggir lesi yang aktif dan tertutup lesi) dihapus dng
kapas alkohol
2. Dikerok menggunakan scapel
3. Kerokan kulit ditampung pada cawan petri, lalu digunakan untuk pemeriksaan

B.
R
]
C. Media semi solid (1/2 padat)

Tujuan
1. Identifikasi bakteri
2. Menyimpan bakteri

Cara penanaman
- Ose dipanaskan sampai pijar , didinginkan lalu diambil koloni bakteri
- Dengan ose diambil koloni bakteri lalu ditusukkan pada media sampai kedasar tabung.

Pembacaan
Kuman yang tumbuh diperhatikan kemurniannya, kemudian dibaca perubahan-
perubahan yang terjadi pada media (warna, gerak, dll) dengan atau tampa
pemberian reagen.

D. Media cair

Tujuan
1. Memperbanyak kultur bakteri
2. Identifikasi
Hasil Penanaman

Endo Agar : - Bakteri Escherichia coli memfermentasi lactosa pada media


Endo Agar koloni bewarna merah, hijau metalic sheen.
- Bakteri Salmonella, Shigella yang tidak memfermentasi
lactosa pada media Endo Agar koloni jernih.
Komposisi, Sodium sulfida + Basic fuchsin Fuchsin sulfid

TSIA : Komposisi glukosa, lactosa, sucrosa. Pembeda Enterobacteriaceae.


Media bewarna merah indikator phenol red suasana basa merah.
Media bewarna merah indikator phenol red suasana asam kuning.
H₂S positif bakteri mereduksi Tiosulfat yang terdapat pada media
menjadi H₂S yang bereaksi dengan garam besi III --> FeS bewarna hitam.
MrVp : Pembeda golongan Colifrom dengan Aerobacter
Mr (+), media MrVp bewarna merah, karena golongan Colifrom
menghasilkan asam dng konsentrasi tinggi.
Vp (+), media MrVp bewarna merah karena Acethyl - methyl carbitol
yang dihasilkan bakteri akibat meragikan glukosa, diacethyl
bereaksi dng pepton dlm media ---> merah.
MrVp mengandung dextrose pospat + Kalium hydroksida –---->
merah

SC : Menggunakan citrat sebagai sumber cabon. Bakteri E coli tidak dapat


menggunakan citrat yang ada dalam media SC
Cara penanaman

- Ose dipanaskan sampai pijar , didinginkan lalu diambil koloni bakteri


- Dengan ose diambil koloni bakteri lalu dimasukkan dalam media lalu dikocok.

Pembacaan
- Bakteri yang ditanam dapat tumbuh, maka media menjadi keruh, jika tidak
tumbuh maka media tetap bening.
- Jika untuk identifikasi diikuti perubahan warna indikator yang terdapat pada
media.

Penanaman kapang dan khamir menggunakan media padat pada plate dengan cara
meletakkan sampel di tengah-tengah media.

ooooo000ooooo

Anda mungkin juga menyukai