Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

NAMA LENGKAP : NATHANAEL DWIJO NUGROHO

NIM : 208114089

HARI PRAKTIKUM : SENIN 1 MARET 2021

GOLONGAN : B2

KELOMPOK :2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2021


ACARA III

UJI CEMARAN MIKROBIA:


ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)

1. TUJUAN:
- Menghitung jumlah mikroba yang terdapat dalam sampel
- Menguji bahwa sampel yang diuji tidak boleh mengandung mikroba melebihi batas
yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan manusia

2.PERTANYAAN PENUNTUN (disertai sitasi dari sumber yang diambil)

a) Apa yang dimaksud dengan Angka Lempeng Total

Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang terdapat
dalam tiap gram ataupun ml sample uji. Bakteri mesofil merupakan bakteri yang tumbuh
pada temperatur minimal 10-20°C, optimal pada suhu 20-40°C dan maksimal pada suhu
40-45°C. (Yusmaniar, Wardiyah & Nida, 2017).

b) Carilah ketentuan BPOM mengenai cemaran mikrobia pada produk farmasi!

(BPOM,2019)
1. Obat Dalam
a. Rajangan yang Diseduh dengan Air Panas Sebelum Digunakan

(BPOM,2014)
b. Rajangan yang Direbus Sebelum Digunakan

(BPOM,2014)
c. Serbuk Simplisia yang Diseduh dengan Air Panas Sebelum Digunakan

(BPOM,2014)
d. Sediaan Lainnya

(BPOM,2014)

2. Obat Dalam
a. Sediaan Cair

(BPOM,2014)
b. Sediaan Semi Padat

(BPOM,2014)
c. Sediaan Padat

(BPOM,2014)
3. SKEMA KERJA:

1) Uji Angka Lempeng Total (ALT)

Alat :
a. Pipet volume
b. Colony Counter (alat hitung koloni)

Bahan :
a. Buffered Pepton Water (BPW)
b. Sampel uji (jamu gendong)
c. Media Plate Count Agar (PCA)

Cara Kerja :

a. Penyiapan Sampel Uji

Kemasan jamu yang akan dibuka dibersihkan dengan kapas beralkohol 70%

Kemasan dibuka secara aseptis di dekat nyala api spiritus.

b. Persiapan dan Homogenasi Sampel

Secara aseptis diambil sebanyak 10 ml sampel ke dalam labu ukur 100 ml.

Ditambahkan 90 ml BPW dan dihomogenkan hingga diperoleh

pengenceran 10-1

c. Pembuatan media PCA (Plate Count Agar)

Media PCA (Plate Count Agar) dihitung

Cara pembuatan dilihat pada kemasan.

d. Pengenceran sampel untuk uji ALT

Sebanyak 5 buah labu ukur 10 ml disiapkan, masing-masing telah diisi dengan 9 ml


pengencer BPW.

Sebanyak 1 ml pengenceran 10-1 dari hasil


homogenisasi pada penyiapan sampel diambil dan dimasukkan ke dalam tabung pertama
yang telah diisi 9 ml BPW hingga diperoleh pengenceran 10-2 (homogenisasi dengan
vortex).

Selanjutnya dibuat pengenceran hingga 10-5.

e. Uji Angka Lempeng Total (ALT)

Dari tiap pengenceran dipipet 1 ml suspensi ke dalam cawan petri steril secara duplo.

Dalam setiap cawan petri dituangkan sebanyak 15 ml media PCA. Cawan petri digoyang
dengan hati-hati agar sampel tersebar merata.

Dilakukan pula uji kontrol untuk mengetahui sterilitas media dan pengencer. Uji sterilitas
media dilakukan dengan cara menuangkan media PCA dalam cawanpetri dan biarkan
memadat.

Uji sterilitas pengencer dilakukan dengan cara menuangkan media PCA dan 1 ml pengencer
BPW lalu dibiarkan memadat.

Seluruh cawan petri diinkubasi terbalik pada suhu 350C selama 24 - 48 jam. Jumlah koloni
yang tumbuh diamati dan dihitung.

Perhitungan Angka Lempeng total dalam 1 ml contoh dengan mengkalikan jumlah rata-rata
koloni pada cawan dengan faktor pengenceran yang digunakan
4. HASIL PRAKTIKUM:

a. Perhitungan ALT

Jumlah koloni (n)


Faktor ALT
Sampel Rata-
Cawan A Cawan B pengenceran (CFU/mL)
rata
236 101 2,36 x 103
ALT 10-1 248 224
88 102 8,8 x 103
ALT 10-2 97 79
15 103 0
ALT 10-3 12 18
0 104 0
ALT 10-4 0 0
0 105 0
ALT 10-5 0 0

Total 5.58 x 103


5.6 x 103

"Karena menurut ketentuan bahwa jumlah koloni yang dapat diamati adalah kisaran
30-300 koloni, maka yang digunakan dalam perhitungan ialah ALT dengan
1
pengencer 10−1 dan 10−2 . Faktor pengenceran = . Jadi jika
faktor pengenceran
1
pengenceran = 10−1 maka Faktor pengenceran = 10−1 ”

Cara perhitungan :
1. Menghitung rata-rata koloni :
ALT 10−1
n cawan A + n cawan B 248 + 224
= = 236 koloni
2 2
ALT 10−2
n cawan A + n cawan B 97 + 79
= = 88 koloni
2 2
ALT 10−3
n cawan A + n cawan B 12 + 18
= = 15 koloni
2 2
2. Menghitung ALT CFU/ml :
ALT 10−1
Rata −rata koloni x faktor pengenceran = 236 x 10 = 2,36 x 103 CFU/ml
ALT 10−2
Rata −rata koloni x faktor pengenceran = 88 x 100 = 8,8 x 103 CFU/ml
3. Total :

2,36 x 103 + 8,8 x 103


= 5,58 x 103
2

Hasil Pembuatan Media untuk Pengamatan Koloni

Cawan A Cawan B

ALT
10-1

ALT 10-2

ALT 10-3
ALT
10-4

ALT 10-5

a. Skema kerja dari video yang dilihat :


- Video serial dilution & pour plate
1) Pembuatan media (Video):

Prolog: Pertumbuhan sel membutuhkan kondisi lingkungan yang kondusif


(makanan, energi, suhu, dan kelembapan yang tepat).

Langkah kerja:

Dipastikan dan dicek nomor dan tanggal kadaluwarsanya media



Ditambahkan 100 mL air deionisasi ke gelas ukur

Batang pengaduk ditempatkan dalam labu ukur 250 mL

Weigh boat ditempatkan ke atas timbangan analitik

Tombol tare ditekan

Ditambahkan 5,2 g media agar pada weigh boat dengan sendok
laboratorium

Ditambahkan bubuk kedalam labu ukur dan ditambahkan 75 mL air
deionisasi

Labu ukur diletakkan di atas hot plate (piring pengaduk)

Ditambahkan juga stir plate ke dalam labu ukur untuk mempercepat
proses pengadukan

Jika sudah dipanaskan, hot plate dinonaktifkan

Ditunggu kurang lebih 2 menit, kemudian ditambahkan sisa 25 mL air dari
gelas ukur/silinder ukur
Larutan diaduk(diatas hot plate) sampai semua gumpulan terurai

Mulut labu ukur ditutup dengan aluminium foil, lalu ditempelkan selotip
autoklaf diatas kertas aluminium foil serta diberi label media

Autoklaf digunakan untuk mensterilkan media

Autoklaf dinyalakan dan dipastikan katup pembuangan tertutup

Air deionisasi ditambahkan ke dalam autoklaf

Media diletakkan kedalam keranjang, dimasukkan kedalam autoklaf, dan
penutup autoklaf ditutupi

Digunakan panel kontrol dengan mode strerilkan, suhu ke 121 derajat
celcius (proses sterilisasi sampai 17 menit)

Ditunggu sampai proses sterilisasi selesai, dipastikan pengukur tekanan
menunjukkan 0 PSI

Sarung tangan digunakan untuk membuka penutupnya, lalu media
diangkat

Media diletakkan ke hot plate dan media diaduk dengan stir plate,
dibiarkan dingin hingga 45 derajat celcius

Media dituang ke cawan petri (jumlah tak harus tepat), pastikan seluruh
permukaan bawah tertutup media sekitar 20 mL cawan petri.

Setelah dingin, media akan mengeras, tutup dengan penutup cawan
petri, dan taruh didalam plastik

Media siap digunakan
2) Cara Menghitung Koloni dengan Manual Colony Counter

Colony Counter dinyalakan terlebih dahulu



Cawan Petri diletakkan diatas Colony Counter yang sudah menyala

Spidol diambil untuk membantu proses penghitungan koloni

Bagian Koloni yang tampak pada cawan petri ditekan dengan spidol, lalu
ditandai

Mesin Colony Counter akan memperlihatkan penambahan angka di
bagian ujung kiri mesin, seiring penekanan dengan spidol

Hasil perhitungan yang tertera pada Colony Counter dicatat

3) Cara Menghitung Koloni dengan Automatic Colony Counter

Sensitifitas dan kontras kamera pada Scan 500 Colony Counter diatur
dan background untuk perhitungan dipilih ingin gelap atau terang

Untuk menge-test sensitivitas klik icon “test” pada kolom sensitivity

Cawan petri diletakkan pada colony counter dan klik icon “count”

Scan 500 Colony Counter akan menampilkan hasil hitung koloni secara
real time

Hasil perhitungan damati lalu dicatat

Untuk melakukan pengamatan pada hasil yang tertera di colony counter,
1 tanda silang merah menandakan 1 koloni
- Screen shoot Ketentuan BPOM terkait cemaran /ALT pada kosmetik selain untuk
anak dibawah 3 tahun :

Sumber lampiran :
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Peraturan Badan Kepala Pengawas Obat dan Makanan Repbulik Indonesia Nomor 12
Tahun 2019 Tentang Cemaran dalam Kosmetika.

5. PERTANYAAN DISKUSI

a) Interpretasikan hasil percobaan yang telah Anda lakukan dan simpulkan apakah sampel
makanan yang telah Anda analisis mengandung jumlah mikroba melebihi batas yang
ditetapkan atau tidak! Jelaskan! (berdasarkan Peraturan Pemerintah/Keputusan Kepala
Badan POM RI tentang persyaratan cemaran mikrobia pada makanan)

Dari hasil percobaan yang dilakukan berkenaan dengan penghitungan Angka


Lempeng Total (ALT), menurut Ketentuan BPOM Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Mutu Obat Tradisional, pada sediaan berupa serbuk simplisia yang diseduh
dengan air panas sebelum digunakan, tertulis bahwa batas cemaran mikroba untuk
Angka Lempeng Total (ALT) jenis sediaan ini ialah ≤ 103 koloni/g, dan dari hasil
percobaan dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan bahwa ANgka Lempeng Total
untuk sampel jamu gendong sebesar 5,6 x 103 , yang artinya angka tersebut tidak
melebihi batas yang ditentukan, sehingga dapat dinyatakan aman digunakan dari segi
penghitungan aspek Angka Lempeng Total (ALT).
b) Bagaimana cara perhitungan koloni untuk mendapatkan nilai ALT dan AKK?

a. Pilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 25-
250 setiap cawan. Dihitung semua koloni dalam cawan petri dengan menggunakan alat
penghitung koloni ( Colony counter). Dihitung rata-rata jumlah koloni dan dikalikan
dengan faktor pengenceran dan dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mL atau
gram.
b. Jika salah satu dari dua cawan terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih
besar dari 250, dihitung rata-rata jumlah koloni, dikalikan dengan faktor pengencer dan
dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per gram.
c. Jika hasil dari 2 pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25-250
koloni, dihitung jumlah koloni dari masing-masing pengenceran seperti pada poin a
dan b diatas dan d…
e. Jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni, maka setiap dua
cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi dalam 2, 4, atau 8 sektor. Dihitung
jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih. Untuk mendapatkan jumlah koloni dalam
satu cawan petri, dihitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pembagi
dan pengenceran. Dinyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan per gram.
f. Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni, maka jumlah
koloni yang didapat =8 x 200 (1600). Dikalikan dengan faktor pengenceran dan
dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan permililiter atau gram lebih besar
dari jumlah yang didapat (>1600 x faktor pengenceran).
g. Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, nyatakan jumlah bakteri
perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan faktor pengenceran yang terendah
(<10). (Dewi,2016)

c) Apa yang dimaksud spreader? Mengapa bisa terjadi spreader?

Spreader merupakan koloni yang tumbuh menutup lebih besar dari setengah luas cawan
petri (Azizah et al,2020). Spreader terjadi karena terlalu banyak mikroba yang tumbuh
dengan jarak kerapatan yang sangat kecil sehingga sulit untuk dilakukan penghitungan
(Utami et al,2018).

6. DAFTAR PUSTAKA:
Azizah, Endang, S., 2020. Akurasi Perhitungan Bakteri pada Daging Sapi Menggunakan
Metode Hitung Cawan, Jurnal Biologi,Vol. 8(3), pp.75-79.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.2014.Peraturan Badan Kepala
Pengawas Obat dan Makanan Repbulik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Mutu Obat Tradisional.Jakarta
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.2014.Peraturan Badan Kepala
Pengawas Obat dan Makanan Repbulik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Cemaran dalam Kosmetika. Jakarta
Utami, S., Siti, H. B., Susanti, 2018. Deteksi Eschericia colli pada Jamu Gendong di
Gunungpati dengan Medium Selektif Diferensial. Life Science.Vol. 7(2), pp. 73-
81.
Yusmaniar, Wardiyah, Nida, K., 2017. Bahan Ajar Farmasi Mikrobiologi dan Parasitologi.
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta

Yogyakarta, 7 Maret 2021

Asisten praktikum Praktikan

Tanggal ACC:

( ) ( Nathanael Dwijo Nugroho )

Lampiran :
ACC Laporan Sementara Acara 3

ACC Perhitungan Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai