Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB V
UJI ANGKA LEMPENG TOTAL ( ALT )

DISUSUN OLEH :

TRI SUBEKTI

1192111

2 REGULER C

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA


SEMARANG
PRODI DIII FARMASI
2019 / 2020
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB V

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL ( ALT )

I. TUJUAN
1. Dapat mengetahui cara – cara perhitungan mikroba dan dapat melakukan perhitungan
mikroba dengan metode Angka Lempeng Total.
2. Memiliki keterampilan dalam menghitung koloni dari mikroba yang tumbuh.
3. Dapat melakukan teknik pengenceran yang tepat dan aseptis.

II. DASAR TEORI


Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu
sampel, umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total (ALT). Uji Angka Lempeng Total
(ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau anaerob mesofil menggunakan media
padat dengan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamati secara visual berupa angka dalam
koloni (cfu) per ml/gram atau koloni/100ml. Cara yang digunakan antara lain dengan cara
tuang, cara tetes, dan cara sebar (BPOM, 2008). Dalam perhitungan mikroorganisme sering
kali diperlukan pengenceran. Dilaboratorium pengenceran dilakukan dengan botol
pengenceran seperti lazimnya dilakukan pada standar plate count, namun dapat pula
menggunakan tabung (Lay, 1994).
Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin banyak jumlah
pengenceran yang dilakukan, makin sedikit sedikit jumlah mikrobia, dimana suatu saat
didapat hanya satu mikrobia pada satu tabung. Inkubasi dilakukan selama 2 x 24 jam karena
jumlah mikrobia maksimal yang dapat dihitung, optimal setelah masa tersebut yaitu akhir
inkubasi. Selama masa inkubasi, sel yang masih hidup akan membentuk koloni yang dapat
dilihat langsung oleh mata (Waluyo, 2004).
Metode hitungan cawan dibedakan atas dua cara, yakni metode tuang (pour plate), dan
metode permukaan (surface / spread plate). Pada metode tuang , sejumlah sampel (1ml atau
0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan kecawan petri, kemudian ditambah
agar-agar cair steril yang didinginkan (47-50o C) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya
sampelnya menyebar. Pada pemupukan dengan metode permukaan, terlebih dahulu dibuat
agar cawan kemudian sebanyak 0,1 ml sampel yang telah diencerkan dipipet pada permukaan
agar-agartersebur. Kemudian diratakan dengan batang gelas melengkung yang steril (
Waluyo, 2004 ).
Dalam percobaan tentang perhitungan jumlah mikroba digunakan metode total plate
count (TPC). metode ini merupakan analisis untuk menguji cemaran mikroba dengan
menggunakan metode pengenceran dan metode cawan tuang. Metode cawan tuang adalah
metode per plate. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sumber isolate yang telah
diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1
ml suspense ke dalam cawan petri steril, dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur
media untuk makanan mikroba (dwidjoseputro, 2005).

III. ALAT & BAHAN


Alat : Cawan Petri, Pipet Ukur, Tabung Reaksi, Erlenmeyer, Inkubator.
Bahan : Plate Count Agar ( PCA ), Pepton Dillution Fluid ( PDF ), TTC.

IV. SKEMA KERJA

Siapkan sampel yang akan diuji dan erlenmeyer.

Pipet dan timbang sampel dan masukkan kedalam erlenmeyer

encerkan sampel hingga diperoleh pengenceran 10-1 dengan PDF

tambahkan 9 ml PDF kedalam tabung reaksi

Pipet 1 ml sampel pengenceran 10-1 , masukkan kedalam tabung


reaksi yang terdapat 9 ml PDF di dalamnya, sehingga diperoleh
pengenceran 10-2 . buat pengenceran selanjutnya hingga 10-3
tambahkan PCA 20ml cair ke dalam cawan petri yang telah diisi
sampel.
ratakan suspensi sampel dengan menggoyangkan cawan petri dan
biarkan sampai media memadat.
masukkan ke dalam inkubator dan inkubasi selama 24 jam dengan
posisi terbalik

amati pertumbuhan koloni mikroba setelah di inkubasi 24 jam, dan


hitung jumlah mikroba kemudian simpulkan nilai ALT sampel.
V. HASIL PERCOBAAN

10-1 10-2 10-3


No
Cawan 1 Cawan 2 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 1 Cawan 2

1 315 312 215 221 112 103

2 205 218 154 152 58 65

3 12 14 8 6 1 0

4 401 412 487 476 352 365

5 268 254 146 133 29 28

1. 10-1 : = 313,5

10-2 : = 218

10-3 : = 107,5

Yang masuk range 10 -2 dan 10-3


10-2 = = 2,2 x 104 CFU/ml.

10-3 = = 1,1 x 105 CFU/ml.

Maka ALT 10-3 = =5>2

Kesimpulan : ALT = 2,2 x 104 CFU/ml.


2. 10-1 : = 211,5

10-2 : = 153

10-3 : = 61,5

∑c = 211,5 + 153 + 61.5 = 426


N= ( ) ( )
= 1,3 x 103 CFU/ml.

Kesimpulan : ALT = 1,3 x 103 CFU/ml.


3. 10-1 : = 13

10-2 : =7

10-3 : = 0,5

10-1 = = 1,3 x 102 CFU/ml.


10-2 = = 7 x 102 CFU/ml.

10-3 = = 5 x 102 CFU/ml.

Kesimpulan : ALT = 1,3 x 102 CFU/ml.


4. 10-1 : = 406,5

10-2 : = 481,5

10-3 : = 358,5

10-1 = = 4,1 x 103 CFU/ml.

10-2 = = 4,8 x 104 CFU/ml.

10-3 = = 3,6 x 105 CFU/ml.

Kesimpulan : ALT = 3,6 x 105 CFU/ml.


5. 10-1 : = 261

10-2 : = 139,5

10-3 : = 28,5

Yang masuk range 10 -1 dan 10-2


10-1 = = 2,6 x 103 CFU/ml.

10-2 = = 1,4 x 104 CFU/ml.

Maka ALT 10-3 = = 5,3 > 2

Kesimpulan : ALT = 2,6 x 103 CFU/ml.

VI. PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini dibuat dalam berbagai tingkat
pengenceran, dengan tujuan memperkecil konsentrasi pengawet yang digunakan oleh sediaan
tersebut dan untuk memudahkan perhitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh. Dari hasil
percobaan yang dilakukan didapatkan hasil dengan perhitungan menggunakan digital coloni
counter didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap-tiap cawan petri dengan pengenceran
yang berbeda namun dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengenceran yang
dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam media.
Bakteri sendiri dapat tumbuh dan berkembang biak seiring dengan waktu. Ini dapat
dilihat dari jumlah koloni maupun jamur di masing-masing pengenceran pada waktu 24 jam
yang semakin banyak ketika dilihat pada waktu 48 jam. Kemampuan reproduksi bakteri
dengan cara membelah diri dan ditunjang dengan media penumbuh akan membantu
pertumbuhan bakteri.
Dilakukan pengenceran sampai 10-3 berfungsi untu mengurangi jumlah mikroba. Dan
dapat melihat perbedaan mikroba yang tumbuh atau baerkembang dari pengenceran 10 -1 dan
10-2. Bertujuan untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan sehingga
untuk membantu perhitungan jumlah mikroba. Dalam melakukan percobaan dilakukan
beberapa perlakuan yaitu memanaskan pinggiran cawan petri agar bakteri yang
telah diinginkan tidak tumbuh dan mencegah terjadinya kontaminasi.

VII. KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
a. Nilai ALT yang diperoleh pada pengujian kali ini adalah 1,3 x 102 sampai dengan 3,6
x 105 CFU/ml.
b. Semakin tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba
yang tumbuh dalam media.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


W.Lay.Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.Jakarta : PT.Raja Grafindo
BPOM. (2008). Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Pusat Pengujian Obat Dan
Makanan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia.
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai