Anda di halaman 1dari 5

PRETES

ACARA ISOLASI DAN ENUMERASI BAKTERI


SENIN, 30 NOVEMBER 2020

Nama : Ari Prigel Ikhwan


NIM : H1041171027

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan (20 poin)


a) Isolasi
b) Enumerasi
c) Plate Count
d) Standart plate count

2. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik isolasi mikroba. (20 poin)

3. Jelaskan cara menghitung koloni pada cawan petri. (30 poin)

4. a. Diketahui koloni bakteri pada pengenceran 10-4 berjumlah 150 dan pengenceran 10-5
berjumlah 50. Tentukanlah total jumlah koloni yang terbentuk dalam setiap gram sampel. (10
poin)
b. Diketahui koloni bakteri pada pengenceran 10 -4(1) berjumlah 150, 10-4(2) berjumlah 160, 10-
5
(1) berjumlah 70, dan 10 -5(2) berjumlah 55. Hitunglah jumlah koloni yang terbentuk dalam
setiap gram sampel berdasarkan SPC. (20 poin)

Jawab
1. Apa yang dimaksud dengan
a. Isolasi
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentudari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni (galur murni)
adalah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (uniseluler).
Isolasi yang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode cawan tuang dan metode cawan
gores. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

Isolasi mikroorganisme adalah proses menumbuhkan mikroba di luar dari lingkungan


alaminya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri murni (tidak bercampur/
kontaminan) dengan bakteri dan lainnya atau yang biasa disebut biakan murni (galur murni).
Sedangkan identifikasi mikoba merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui secara rinci
kegiatan atau aktivitas pada mikroba tersebut.
b. Enumerasi
Enumerasi adalah sebuah teknik perhitungan yang dimana suatu jumlah mikroba dalam
suatu media akan dihitung tanpa melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap mikroba yang
ada dalam media tersebut. Beberapa jenis-jenis mikroba yang diidentifikasi seperti bakteri, jamur
dan yeast. Tujuan dilakukannya identifikasi tersebut adalah untuk mengetahui jumlah sel dari
suatu kultur bakteri secara kuantitatif (perhitungan). Untuk mengetahui jumlah bakteri dilakukan
dengan menghitung jumlah sel bakteri yang dapat atau mampu untuk membentuk koloni di dalam
sebuah media biakan dan dapat membentuk suspense dalam larutan biakan.
c. Plate count

Plate count / viable count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup
dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhkan dalam media pertumbuhan
dan lingkungan yang sesuai.
Total Plate Count, yaitu suatu hitungan jumlah bakteri yang terkandung didalam 1 ml
sampel. Untuk menghitung Total Plate Count (TPC) dilakukan pemeriksaan terhadap sampel air
dengan spread plate method. Setiap satu sampel dilakukan pengulangan tiga kali. Pertumbuhan
koloni yang terjadi setelah 24 jam inkubasi, dihitung dengan bantuan qubec colony counter karena
setiap sampel dilakukan pemeriksaan 3 kali (pengulangan 3 kali), maka hasil perhitungan TPC
pada 3 petridisk dijumlahkan dan dibuat angka rata-ratanya.
d. Standard Plate count
Standar perhitungan dalam melaporkan suatu analisa mikrobiologi digunakan suatu
standar yang disebut Standart Plate Count (SPC). Standar ini menjelaskan mengenai menghitung
koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah koloni di dalam
suatu sampel.
Standar Plate Count (SPC), menjelaskan mengenai bagaimana cara menghitung koloni pada
cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah koloni di dalam suatu bahan
pangan yang dianalisis.
Syarat dari SPC yaitu :

 Jumlah koloni yang dihitung percawan antara 30 - 300 koloni


 Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu, merupakan satu koloni yang dihitung
jumlahnya sebagai satu koloni
 Satu deretan rantai koloni yang membentuk garis tebal dihitung sebagai satu koloni.

2. Teknik-teknik Isolasi
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan hal tersebut antaralain, mengisolasi
bakteri dapat dilakukan dengan cara :

a. goresan (streak plate)


b. taburan atau tuang (pour plate)
c. sebar (spread plate)
d. pengenceran (dilution method)
e. mikromanipulator (the micro manipulator method).

Isolasi adalah cara atau proses memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga
dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni. Teknik
isolasi mikroorganisme terbagi menjadi beberapa jenis : teknik sebar, teknik ulang, dan teknik
gores.
Teknik sebar dilakukan dengan menyebarkan dampel dalam jumlah tertentu dia atas media agar
yang telah memadat dengan bantuan spreader atau ose ataupun cottonswab. Teknik tuang
dilakukan dengan cara menuangkan sampel dalam jumlah tertentu pada media agar yang belum
memadat kemudian dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan memadat. Teknik gores
dilakukan dengan menggores biakan di atas media agar padat. Teknik gores terbagi-bagi menjadi
beberapa jenis goresan : goresan kuadran, zigzag, dll.

Ose bulat dan ose lurus digunakan untuk memindahkan mikroorganisme secara aseptis dari media
cair, media agar miring, maupun media kultur agar ke media lain. Sebelum digunakan, ujung dari
kawat ose harus disterilisasi dengancara dipijarkan di api lampu spiritus/Bunsen. Ose harus
digunakan sebelum terkontaminasi dan jangan digunakan sterilasasi kembali pada ose tersebut.

3. Cara menghitung koloni bakteri

Perhitungan mikrobia secara langsung dilakukan dengan cara menghitung jumlah sel
yang hidup dan yang mati. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Counting chamber
Pada perhitungan ini menggunakan haemocytometer dimana 1 tetes suspensi biakan
mikrobia pada alat ini ditutupi dengan gelas penutup dan diamati dibawah mikroskop.
Jumlah sel mikrobia tiap cc dapat ditentukan dengan cara menentukan jumlah dari sel
rata-rata pada tiap petak yang volumenya telah diketahu
2. Pengecatan dan pengamatan mikroskopik
Pada cara ini, preparat mikroskopik dibuat pada gelas benda kemudian suspensi bahan
atau biakan mikrobia yang volumenya telah diketahui diratakan diatas gelas benda pada
luas tertentu. Preparat di cat dan dihitung dengan cara mengukur garis tengahnya sehingga
jumlah mikrobia yang terdapat pada gelas benda dapat dihitung seluruhnya.
3. Filter membran
Pada cara ini, suspensi bahan atau biakan mikrobia disaring, lalu disaring lagi dnegan
menggunakan filter membran yang telah disterilkan. Jumlah sel dari volume yang disaring
dapat dihitung dari jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membran.

4. Hasil Perhitungan
a. Diketahui bahwa pengenceran 10−4 = 150
Diketahui bahwa pengenceran 10−5 = 50
Rumus
CFU = F. Tertinggi/ F. Terendah

= 50 x 1/10−5
150 x 1/10−4

= 50 x 1/105
150 x 1/104

= 0,3 x 1/101 CFU/ml

b. Diketahui bahwa pengenceran 10−4 (1) = 150


Diketahui bahwa pengenceran 10−4 (2) = 160
Diketahui bahwa pengenceran 10−5 (1) = 70
Diketahui bahwa pengenceran 10−5 (2) = 55

Rumus
CFU = P1 + P2/2
CFU (10−4 ) = 150 + 160 = 155
2

CFU (10−5 ) = 70 + 55 = 62,5


2

Rumus
CFU = F. Tertinggi/ F. Terendah

= 62,5 x 1/10−5
155 x 1/10−4

= 62,5 x 1/105
155 x 1/104

= 0,4 x 1/101 CFU/ml

Anda mungkin juga menyukai