PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KAYU PUTIH ( METODE DESTILASI UAP AIR )
Kelompok 4
1. Oky setiyani 1192127
2. Tri subekti 1192111 3. Zakhifatus syauqiyah adha 1192117
3 REGULER C PENGARUH KONDISI DAUN DAN WAKTU PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KAYU PUTIH
Minyak atsiri merupakan seyawa cair yang memiliki
titik didih dan spesifikasi yang beragam, seta memilikik karakterisktik yang mudah terevaporasi. Indonesia adalah pemasok utama minyak kayu putih kurang lebih 300 ton pertahun, yang diekstrak dari daun dengan distilasi. Kayu putih yang diproduksi di Indonesia masih sangat rendah dengan kisaran rendemen 0,6-1,0%. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dari proses penyulingan minyak kayu putih. DESTILASI UAP Destilasi uap adalah proses memanaskan benda cair atau padat hingga berubah menjadi uap yang disalurkan kedalam bejana terpisah kemudian dikondensasikan dengan pendingin. Destilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. DESTILASI UAP Secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. PRINSIP DESTILASI UAP Prinsip metode Destilasi yaitu menggunakan uap dengan tekanan 1 atm dan suhu 100°C. Kemudian uap jenuh tersebut dialirkan dari boiler menuju katel yang berisi daun-daun kayu putih, agar terjadi kontak langsung antara uap air jenuh dan daun minyak minyak kayu putih, sehingga kandungan minyak atsiri akan menguap bersama uap jenuh. Kemudian uap campuran air dan minyak atsiri dilewatkan kondensor untuk diembunkan menjadi distilat campuran. ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN • Hot Plate • Air • Corong pisah • Daun Kayu Putih Kering 500 g • Kondensor • Gelas Ukur • Stirrer • Labu destilate • Thermometer • Piknometer SKEMA ALAT DESTILASI UAP Sampel yang akan diekstraksi direndam dalam gelas kimia selama 2 jam setelah itu dimasukkan ke dalam bejana (B), bejana (A) diisi air dan pipa-pipa penyambung serta kondensor dan penampung corong pisah dipasang dengan kuat. Api bunsen pada bejana (A) dinyalakan sehingga airnya mendidih dan diperoleh uap air yang selanjutnya masuk ke dalam bejana (B) melalui pipa penghubung untuk menyari. SKEMA ALAT DESTILASI UAP sampel dengan adanya bantuan api kecil pada bejana (B), minyak menguap yang telah tersari selanjutnya menguap menuju kondensor, karena adanya pendinginan balik, uap dari minyak menguap ini mengalami kondensasi menjadi molekul- molekul minyak menguap yang menetes ke dalam corong pisah penampung yang telah berisi air. Lapisan minyak menguap dan air dipisahkan dan dilakukan pengujian selanjutnya. PEMBAHASAN Destilasi uap sangat berperan penting untuk memisahkan asam lemak dari campurannya dan untuk mengolah bahan mentah seperti “tall oils” untuk mengekstrak dan memisahkan asam lemak, sabun dan senyawa organic yang bernilai komersial lainnya. Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu bahan mungkin memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan hindarkan pembentukan massa kristal yang akan menghambat tabung, kemudian hentikan sebentar pengaliran air melalui pendingin dan keluarkan air yang ada dalam pendingin. Uap panas akan meleburkan kristal dan hambatan akan hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam destilasi uap dari labu yang mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut dapat dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil dari api pada pemanasan labu pembangkit uap. Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort, kondensor dan pemisah. PEMBAHASAN Keuntungan : Kelemahan : • Dapat memisahkan zat • Tidak cocok untuk senyawa dengan perbedaan titik yang tidak tahan panas didih yang tinggi. • Mudah terjadi penjenuhan • Produk yang dihasilkan benar • Mudah tercemar benar murni • Tidak dapat disimpan dalam • Pelarut murah waktu yang lama • Dapat dikerjakan dengan • Hasilnya sedikit cepat • Tidak dapat mengetahui kesempurnaan penyarian • Alat cenderung rumit • Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. • Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. • Penerapan destilasi uap pada pembuatan minyak atsiri yaitu sebelum dilakukan pemisahan dengan destilasi uap, larutan diekstraksi terlebih dahulu dengan menggunakan pelarutnya. • Kelebihan dari destilasi uap yaitu dapat menguapkan senyawa- senyawa dengan titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik KESIMPULAN didihnya. Sedangkan kelemahannya yaitu proses ini hanya dapat dilakukan dengan larutan yang memiliki perbedaan titik didih yang rendah karena, jika perbedaan titik didih yang tinggi maka proses pemisahan melalui destilasi uap tidak berjalan dengan baik. 1. Rizky Nur Fadhilah ( kel 1/1192102) cara mengatasi masa kristal pada tabung 2. Risabella triska ( kel 7/1192122 ) apa yang dimaksud retort, kondensor, seperator 3. Putri Umnya ( kel 7/1192099 ) cara meminimalisir cemaran 4. Risma Safitri ( 1192124 ) kenapa destilasi membutuhkan sgt pada tekanan 1 atm