Anda di halaman 1dari 3

DEPARTEMEN

No. dok : P- MB-004/01


QUALITY CONTROL
Mengganti : P- MB-004/00

PROSEDUR TETAP Tgl Berlaku :


Halaman : 1 dari 3
PENGUJIAN ANGKA
LEMPENG TOTAL (ALT)
Disusun Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Edy Purwanto Roudlotul Jannah.,S.Farm.,Apt. Dra. Mery, Apt.


Supervisor QC Kabag QC QA Manager

TUJUAN Agar tuang

Prosedur ini digunakan untuk pemantauan lingkungan terhadap cemaran


RUANG LINGKUP mikroba di area produksi dan laboratorium di PT.PIM Pharmaceuticals dan
PT.Helmigs Prima Sejahtera

Pertumbuha bakteri aerob pada media agar dengan cara tuang dan
PRINSIP diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 24 - 48 jam dan kemudian dihitung
jumlah koloni yang tumbuh

PDA ( Potato Dextrose Agar )


BAHAN Pepton Dilution Fluid (PDF)

Tabung reaksi
Erlenmeyer
Pengaduk kaca
ALAT Petridish
Colony Counter
Pipet ukur 1 ml, 10 ml

1. Siapkan 5 (lima) buah tabung yang telah diisi dengan 9 ml pengencer


Pepton Dilution Fluid (PDF).
PROSEDUR
2. Dari hasil homogenisasi pada penyiapan dipipet pengenceran 10-1
sebanyak 1 ml ke dalam tabung yang berisi pengencer PDF pertama
hingga diperoleh pengenceran 10-2 dan dikocok hingga homogen.
3. Untuk tabung-tabung berikutnya dibuat pengenceran hingga 10-6.
4. Dari setiap pengenceran dipipet 1 ml ke dalam cawan petri dan dibuat
duplo.
5. Ke dalam tiap cawan petri dituangkan 15-20 ml media PDA (Potato
Dextrosa Agar) suhu 45°C dan segera cawan petri digoyang sehingga

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa ijin tertulis dari Factory Manager
PROSEDUR TETAP

PROSEDUR PENGUJIAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)

No. Dokumen / Revisi : P-MB-004 / 01 Halaman 2 dari 3

suspensi tersebar merata.


6. Dibuat kontrol untuk menguji sterilisasi media dan pengencer.
7. Setelah media memadat, cawan petri diinkubasi pada suhu 35-37°C
selama 24 - 48 jam dan kemudian dihitung jumlah koloni yang
tumbuh

PERHITUNGAN Cara menganalisis hasil pengujian sesuai dengan PPOMN (2006) yaitu:

a. Pilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah


koloni antara 25-250 setiap cawan. Dihitung semua koloni dalam
cawan petri dengan menggunakan alat penghitung koloni ( Colony
counter). Dihitung rata-rata jumlah koloni dan dikalikan dengan faktor
pengenceran dan dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mL
atau gram.
b. Jika salah satu dari dua cawan terdapat jumlah koloni lebih kecil dari
25 atau lebih besar dari 250, dihitung rata-rata jumlah koloni,
dikalikan dengan faktor pengencer dan dinyatakan hasilnya sebagai
jumlah bakteri per gram.
c. Jika hasil dari 2 pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara
25-250 koloni, dihitung jumlah koloni dari masing-masing
pengenceran seperti pada poin a dan b diatas dan dihitung jumlah
koloni dari kedua pengenceran tersebut. Jika jumlah yang tertinggi
lebih besar 2 kali jumlah yang terkecil , dinyatakan jumlah yang
terkecil sebagai jumlah bakteri per gram.
d. Jika rata-rata jumlah koloni masing-masing petri tidak terletak antara
25- 250 koloni, dihitung jumlah koloni seperti pada poin a dan b diatas
dan dinyatakan sebagai jumlah bakteri per gram.
e. Jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni, maka
setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi dalam 2,
4, atau 8 sektor. Dihitung jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih.
Untuk mendapatkan jumlah koloni dalam satu cawan petri, dihitung
rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pembagi dan
pengenceran. Dinyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan per gram.
f. Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni, maka
jumlah koloni yang didapat =8 x 200 (1600). Dikalikan dengan faktor
pengenceran dan dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan
permililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat (>1600 x
faktor pengenceran).
g. Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, nyatakan
jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan factor
pengenceran yang terendah (<10).

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa ijin tertulis dari Factory Manager
PROSEDUR TETAP

PROSEDUR PENGUJIAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)

No. Dokumen / Revisi : P-MB-004 / 01 Halaman 3 dari 3

h. Menghitung koloni perambat (spreader)


Kalau terjadi hanya 1 perambatan maka koloni dianggap 1. Tetapi bila
1 atau lebih rantai terbentuk dan yang berasal dari sumber yang
terpisah- pisah,maka tiap sumber dihitung sebagai 1 koloni.
i. Cara menghitung dan membulatkan angka
Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni perkiraan hanya
2 angka penting yang digunakan, angka yang pertama dan kedua
(dimulai dari kiri), sedangkan angka yang ketiga diganti dengan 0
apabila kurang dari 5 dan apabila 5 atau lebih dijadikan 1 yang
ditambahkan pada angka yang kedua.
Contoh : 523.000 dilaporkan sebagai 520.000 (5,2 x 105)
86.300 dilaporkan sebagai 84.000 ( 8,4 x 104)

(PPOMN, 2006).
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional, 2006, Uji Angka
Kapang/Khamir dalam Obat Tradisional 96/MIK/00, Pusat Pengujian Obat
PUSTAKA
dan Makanan Nasional, Badan POM, pp.128.

https://www.fda.gov/food/foodscienceresearch/laboratorymethods/ucm063346.htm#spiral

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa ijin tertulis dari Factory Manager

Anda mungkin juga menyukai