Anda di halaman 1dari 6

MEMBEDAKAN DAYA HANTAR LISTRIK BERDASARKAN

ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SUATU LARUTAN

A. Tujuan percobaan
1. Untuk membantu kami dalam mempelajari suatu larutan itu termasuk dalam jenis
elektrolit atau non elektrolit.
2. Untuk mengetahui hubungan banyak sedikitnya gelembung air pada daya hantar
listrik.
3. Untuk mengetahui pembagian dalam suatu larutan elektrolit
4. Mengamati gejala daya hantar listrik suatu larutan.

B. Data Pengamatan

No Jenis Larutan Nyala Lampu Gelembung Air Elektrolit Non Elektrolit


1 Air Murni Tidak Menyala Tidak ada ✓
gelembung
2 Etanol Tidak menyala Tidak ada ✓
gelembung
3 Garam Menyala Banyak Elektrolit kuat
terang gelembung
4 Urea Tidak menyala Tidak punya ✓
gelembung
5 Asam Menyala Banyak Elektrolit kuat
hipoklorat terang gelembung
6 Natrium Menyala Banyak Elektrolit kuat
hidroksida terang gelembung
7 Asam karbonat Redup Sedikit Elektrolit
gelembung lemah
8 Kalium klorida Menyala Banyak Elektrolit kuat
terang gelembung
9 Ammonium Redup Sedikit Elektrolit
hidroksida gelembung lemah
10 Asam sulfida Redup Sedikit Elektrolit
gelembung lemah

C. Pembahasan
Larutan adalah campuran homogen dua jenis zat atau lebih, dengan berbagai
perbandingan komposisi dan memiliki sifat-sifat yang berbeda seperti komponen
penyusunnya. Dalam larutan jumlah zat yang perbandingannya lebih sedikit di sebut
terlarut atau solute. Sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak itu adalah pelarut atau
solven. Dalam larutan terdapat dua jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit. Dan dalam larutan elektrolit di bagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan
elektrolit kuat.
Berdasarkan data yang di peroleh air murni, etanol dan urea termasuk dalam jenis
larutan non elektrolit. Sedangkan untuk asam karbonat, ammonium hidroksida, dan
asam sulfida termasuk dalam larutan elektrolit lemah. Untuk garam, asam hipoklorat,
natrium hidroksida, dan kalium klorida termasuk dalam larutan elektrolit kuat.

Untuk air murni dia termasuk dalam larutan non elektrolit karena dalam air tersebut
tidak memiliki molekul yang bermuatan di dalamnya. Air murni hanya berisi molekul
netral yang sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan untuk urea dan
etanol merupakan larutan elektrolit karena jika di larutkan hanya menghasilkanya
sebuah molekul. Untuk ketiganya menjadi larutan non elektrolit karena ketiganya tidak
terionisasi sehingga tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas. Dan untuk tidak
adanya nyala lampu serta tidak adanya gelembung air merupakan gejala dari larutan non
elektrolit.

Untuk asam karbonat, ammonium hidroksida, dan asam sulfida termasuk dalam larutan
elektrolit lemah karena ketiganya Ketika di campur dengan pelarutnya tidak terionisasi
dengan baik atau bisa di sebut hanya terionisasi sebagian. Sehingga ketiga jenis larutan
ini hanya memiliki sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Karena ion-ion yang
dimiliki sedikit sehingga nyala lampunya pun redup. Dan untuk gejala yang dimiliki juga
seperti lampunya menyala redup dan tidak memiliki gelembung air atau bahkan tidak
memiliki gelembung air.

Dan untuk garam, asam hipoklorat, natrium hidroksida, dan kalium klorida termasuk
dalam larutan elektrolit kuat karena larutannya terionisasi dengan sempurna. Jadi lebih
banyak memiliki ion-ion yang dapat bergerak bebas. Dari ion-ion yang bergerak bebas
itu mengakibatkan gejala, yaitu lampu yang menyala terang dan gelembung air yang
dimilikinya pun banyak.

Untuk ikatan yang dimiliki larutan elektrolit kuat adalah ikatan ion. Mengapa ikatan ion
karena ikatan ion sendiri terionisasi sempurna dan memiliki ion-ion yang bergerak
bebasnya lebih banyak. Sedangkan untuk elektrolit lemah ikatannya adalah ikatan
kovalen polar, karena hanya dalam bentuk larutan senyawa ini bisa menghantarkan
listrik. Hal itu disebabkan karena molekul-molekulnya bereaksi menjadi ion-ion yang
bergerak dan menghasilkan arus listrik walaupun hanya sedikit.

Dan untuk larutan non elektrolit ikatannya berupa ikatan kovalen non polar. Yang
artinya semua senyawanya itu tidak dapat terioniasi sehingga tidak dapat menghasilkan
ion-ion yang bisa bergerak bebas. Hal itu mengakibatkan larutan ini tidak dapat
menghantarkan listrik.

D. Kesimpulan
Jadi untuk kesimpulannya adalah larutan yang merupakan elektrolit kuat dapat
menghantarkan listrik karena di dalam larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak
bebas. Dari ion-ion tersebutlah arus listrik dapat dihantarkan. Maka nyala lampu yang
terang dan gelembunng air yang banyak itu di karenakan oleh banyaknya ion-ion yang
bisa menghantarkan arus listrik. Untuk yang elektrolit lemah hamper sama dengan
elektrolit kuat tetapi ion-ion yang dapat bergerak bebasnya lebih sedikit. Hal itu
mengakibatkan nyala lampu menjadi redup dan gelembung air yang di hasilkanpun
hanya sedikit.

Dan untuk larutan non elektrolit, karena ia tidak terionisasi sehingga tidak memiliki ion-
ion bergerak bebas yang dapatn menghantarkan listrik. Maka hal itu yang menyebabkan
tidak adanya nyala lampu dan gelembung air untuk larutan non elektrolit.

E. Gambar
1. Air murni

2. Etanol
3. Garam

4. Urea

5. Asam hipoklorat
6. Natrium hidroksida

7. Asam karbonat

8. Kalium klorida

9. Ammonium hidroksida
10. Asam sulfida

Anda mungkin juga menyukai