Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Kimia Lintas Minat


Kelas : X Agama
Materi : Uji Daya Hantar Larutan

A. Kopetensi Dasar
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan

B. Tujuan
Tujuan kegiatan praktikum uji daya hantar listrik larutan ini adalah untuk mengidentifikasi
larutan yang bersifat elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit.

C. Alat dan Bahan

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yaitu dengan masing-masing larutan uji dengan alat uji elektrolit
dan mengamati ada/ tidaknya nyala lampu dan gelembung-gelembung, maka beberapa larutan uji
tersebut digolongkan kedalam dua golongan yaitu, larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit
lemah.
Dalam percobaan ini kita menggunakan enam sampel/ bahan yaitu, larutan garam, air gula, air
ledeng, air mineral, air teh dan cuka. Keenam sampel ini akan diuji berdasarkan sifat larutannya,
apakah bisa menghantarkan listrik atau justru sebaliknya.
 Larutan elektrolit kuat
Elektrolit kuat yaitu zat-zat yang seluruhnya dapat terurai dalam air menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Jadi, larutan elektrolir kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam pengujian elektrolit ini, yang terbukti bersifat elektrolit kuat yaitu sampel larutan garam
yang dilakukan pada percobaan pertama. Reaksi ionisasi elektrolit kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Dalam larutan tidak ada lagi molekul elektrolit yang netral. Semuanya telah
diubah menjadi ion-ion.
NaCl  Na+ + Cl-
Dari beberapa macam sampel yang akan diuji pada percobaan ini, hanya larutan garam pekat
yang merupakan larutan elektrolit kuat yang ditandai dengan nyala lampu terang dan mempunyai
gelembung pada katoda. Hal ini disebabkan karena zat terlarut NaCl memang merupakan
senyawa ion. NaCl yang dilarutkan dalam air akan membentuk ikatan antara ion positif dan ion
negatif terputus dan ion-ion akan tersebar dan bergerak bebas didalam larutan :
Na+ + Cl-(s)+ air  Na+(aq)+ Cl-(aq)
 Larutan elektrolit lemah
Elektrolit lemah yaitu zat-zat yang seluruhnya tidak dapat terurai dalam air dan menjadi ion-ion.
Jadi larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik tetapi agak
lemah karena zat-zat yang terlarut hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
Pada percobaan kedua air cuka, didapatkan bahwa dari hasil percobaan air cuka yang dicelupkan
elektroda ke dalamnya dan dihubungkan dengan sumber arus searah, ternyata bola lampu tidak
menyala. Hal ini karena zat (cuka) tidak mempunyai kecenderungan untuk mengalami perionan,
apabila dilarutkan dalam air. Molekul-molekul cuka hanya bercampur dengan molekul-molekul
air dan menghasilkan larutan yang tidak mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala
karena cuka tidak bereaksi dengan air. Maka larutan air cuka merupakan golongan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik dan hanya mempunyai gelembung yang sedikit pada
elektroda negatif serta air cuka termasuk pada larutan elektrolit lemah.
Pada percobaan selanjutnya atau percobaan yang ketiga, yaitu air ledeng yang dihubungkan
dengan sumber arus searah dimana harus dicelupkan terlebih dahulu elektroda ke dalam larutan-
larutan tersebut dan didapatkan bahwa bola lampu tidak menyala. Ini berarti air ledeng
merupakan larutan elektrolit lemah karena tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan
sempurna yang ditandai dengan bola lampu yang tidak menyala pada saat elektroda dicelupkan
dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) dan hanya menghasilkan sedikit
gelembung pada elektroda negatif dan pada elektroda positif tidak ada gelembung dibandingkan
dengan cuka.
Pada percobaan selanjutnya yakni percobaan air mineral, dimana kedua elektroda dicelupkan ke
dalam larutan (air mineral) dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) bola lampu
tidak menyala dan hanya sedikit gelembung gas yang nampak dibandingkan dengan cuka dan air
ledeng, hal ini disebabkan karena air merupakan penghantar listrik yang sangat jelek, sehingga
air mineral tidak dapat menghantarkan aliran listrik (hanya terdiri dari molekul-molekul air dan
tidak terdapat atau tidak menghasilkan ion-ion) dengan demikian air mineral dimasukkan dalam
kategori larutan elektrolit lemah.
Selanjutnya percobaan pada air gula, didapatkan hasil yang sama, dimana ketika dua buah
elektroda dicelupkan ke dalam larutan air gula dan dihubungkan dengan sumber arus searah
(baterai) ternyata bola lampunya juga tidak menyala dan sedikit gelembung pada elektroda
negatif dibandingkan dengan cuka, air ledeng, dan air mineral. Hal ini dikarenakan molekul-
molekul gula hanya bercampur dengan molekul-molekul air dan menghasilkan larutan yang tidak
mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala karena gula tidak bereaksi dengan air
dengan demikian air gula dikategorikan dalam larutan elektrolit lemah.
Selanjutnya pada percobaan yang terkahir yakni air teh, didapatkan bahwa dari hasil percobaan
air teh yang dicelupkan dengan elektroda ke dalamnya dan dihubungkan dengan sumber arus
searah, ternyata bola lampu tidak menyala dan terdapat sedikit gelembung pada elektroda negatif
dibandingkan cuka, air ledeng, air mineral, air gula. Hal ini dikarenakan, larutan ini tidak
mempunyai kecenderungan untuk mengalami pengionan, apabila dilarutkan dalam air. Molekul-
molekul teh hanyalah bercampur dengan molekul-molekul air yang menghasilkan larutan, akan
tetapi larutan tersebut tidak mengandung ion apapun karena zat terlarutnya (teh) tidak bereaksi
dengan air. Karena itu larutan air teh tidak menghasilkan atau tidak menghantarkan arus listrik
karenanya larutan air teh ini termasuk dalam larutan non elektrolit.
Dari percobaan-percobaan berbagai larutan, selain mengamati nyala lampu juga mengamati
gelembung-gelembung gas yang terjadi, gelembung-gelembung gas ini merupakan gelembung
gas O2 (oksigen) yang dilepaskan. Apabila gelembung-gelembung gas yang dihasilkan disekitar
elektroda sangat banyak berarti larutan yang sedang diuji merupakan larutan elektrolit kuat yang
dapat menyalakan bola lampu, seperti yang terjadi pada larutan NaCL dalam air. Akan tetapi,
untuk jenis larutan lain seperti cuka, air ledeng dan sebagainya, gelembung gas yang
dihasilkannya hanya sedikit yang terdapat pada elektroda negatif. Sehingga yang berarti terjadi
reaksi akan tetapi reaksi tersebut tidak dapat menyalakan lampu dikarenakan dalam larutan
tersebut hanya ada molekul-molekul air, dan molekul-molekul zat terlarut yang tidak terurai
menjadi ion-ion atau tidak mengalami proses ionisasi atau pengionan.
H. Tugas Pasca Praktikum
1. Sebutkan masing-masing 3 contoh elektrolit yang berikatan secara kovalen dan ion!
Jawaban :
1. 3 contoh elektrolit yang berikatan secara kovalen yaitu : dimana senyawa kovalen terbagi
menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : Cl2, Br2, CH4 dan kovalen polar misalnya : HCl,
HBr, NH3, sedangkan 3 contoh elektrolit yang berikatan secara ion yaitu : NaCl, KCl dan
NaOH.
I. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
- Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Dalam percobaan ini untuk
menguji elektrolit dan non elektrolit menggunakan sampel larutan garam, air gula, air ledeng, air
mineral, air teh dan cuka.
- Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat.
Contohnya larutan garam.
- Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik tetapi agak
lemah. Contohnya cuka, air ledeng, air mineral, air gula, dan air teh.
J. Kemungkinan Kesalahan
- Kurang telitinya praktikan dalam membandingkan reaksi yang terjadi pada setiap sampel.
- Kurang telitinya praktikan dalam mengamati apa yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai