Anda di halaman 1dari 3

REAKSI IONISASI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON

ELEKTROLIT

1. Tujuan Percobaan

Menguji daya hantar listrik berbagai larutan serta membedakan larutan


elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan larutan non elektrolit berdasarkan pengamatan
pada elektroda dan lampu.

2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan untuk melakukan percobaan reaksi ionisasi larutan elektrolit
dan non elektrolit adalah sebagai berikut:
 Batu baterai
 Bola lampu
 Kabel penghubung
 Elektrode karbon
 Larutan yang akan di uji (cuka, air jeruk, larutan gula, larutan garam, air sabun,
larutan urea, larutan NaOH, larutan Ba(OH)2)
 Gelas beker

3. Landasan Teori

Definisi larutan adalah sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan
pelarut. Pelarut yang sering digunakan dalam melarutkan zat adalah air. Dalam buku
Kimia Dasar (2018) karya Hardjono Sastrohamidjojo, larutan merupakan campuran
homogen dari dua jenis zat atau lebih. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut zat larut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu untuk menghantarkan arus


listrik. Larutan ini memberikan gejala berupa nyala lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan
(kation dan anion).

Pada larutan elektrolit terdapat ion-ion yang memiliki muatan berbeda (ion
positif dan ion negatif) dan bergerak bebas. Bila terdapat arus listrik yang
dihubungkan, maka kation (ion yang bermuatan positif) akan bergerak menuju
elektrode yang memiliki muatan positif (anode) sehingga arus listrik menjadi ter
alirkan dalam sistem tersebut akibat adanya pergerakan dari kation dan anion dalam
larutan di antara kedua elektrode yang terus berulang-ulang.

Semakin banyak ion yang terdapat dalam larutan tersebut maka akan semakin
banyak pula jumlah muatan listrik yang dialirkan di antara kedua elektrode.
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan ke dalam larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non elektrolit.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan kuat, ditandai oleh lampu listrik yang menyalah dengan terang dan memiliki
gelembung yang banyak. Hal ini akibat dari zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-
ionnya. Contoh dari elektrolit kuat adalah HCl, H2SO4, NaOH, KOH, K2SO4, dan
CaCL2.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik tetapi
agak lemah, ditandai dengan nyala lampu listrik yang redup. Hal ini dari zat yang
dilarutkan hanya terurai sebagian dialam pelarut. Berikut adalah contoh larutan
elektrolit lemah yang berasal dari basa lemah: Amonia (NH3) Amonium hidroksida
(NH4OH) Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

Sedangkan dalam larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebagai akibat zat terlarut tidak terurai menjadi ion-ionnya, melainkan hanya menjadi
molekul-molekulnya. Contoh larutan non elektrolit = metanol, glukosa, sukrosa,
aseton, dan urea.

4. Data Hasil Percobaan

No Larutan Nyala Lampu Gelembung Gas


1 Cuka - Sedikit
2 Air Jeruk - Banyak
3 Larutan Gula - -
4 Larutan Garam Terang Banyak
5 Air Sabun - Banyak
6 Larutan Urea - -
7 Larutan NaOH Redup Banyak
8 Larutan Ba(OH)2 - Sedikit

5. Pembahasan

1) Cuka
Larutan cuka (CH3COOH) merupakan asam lemah. Di dalam larutannya,
hanya terjadi ionisasi sebagian. Jika dialiri arus listrik terbentuk gelembung gas
dan lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan bahwa larutan cuka merupakan
larutan elektrolit lemah.
2) Air Jeruk
Air jeruk termasuk elektrolit lemah karena menghantarkan lebih sedikit listrik.
Hal ini dapat dilihat melalui percobaan sel galvanik menggunakan air jeruk
sebagai elektrolitnya. Air jeruk merupakan senyawa asam lemah sehingga
reaksi menghasilkan gelembung yang sedikit dan nyala lampu redup.
3) Larutan Gula
Gula disebut larutan nonelektrolit karena rumus kimia gula C6H12O6 yang
tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya dan molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang
dapat menghantarkan arus listrik.
4) Larutan Garam
Garam merupakan salah satu elektrolit kuat yang dapat menghasilkan arus
listrik. Garam dapat menjadi alternatif energi terbarukan pembangkit listrik
yang mengandung senyawa ionik dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion). Sehingga larutan garam akan menjadi larutan elektrolit.
5) Larutan Sabun
Karena sabun tergolong basa lemah yang terionisasi sebagian dalam air, maka
sabun tergolong elektrolit lemah. Jadi, sabun merupakan contoh dari senyawa
ion elektrolit lemah.
6) Larutan Urea
Urea yang dilarutkan dalam air tidak membentuk ion-ion dan tidak dapat
menghantarkan listrik sehingga termasuk larutan non elektrolit.
7) Larutan NaOH
Larutan NaOH merupakan larutan basa kuat sehingga ketika terionisasi dapat
terionisasi sempurna dalam air. Sehingga larutan NaOH termasuk larutan
elektrolit kuat.
8) Larutan Ba(OH)2
Larutan Ba(OH)2. Larutan ini termasuk larutan elektrolit kuat, karena
Ba(OH)2 merupakan senyawa basa kuat.

6. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan data yang diperoleh langsung dari lapangan


percobaan, mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit dapat ditarik kesimpulan
mengenai “bagaimana wujud elektrolit lemah, elektrolit kuat dan non elektrolit”
praktikum ini juga memberikan secarik kesimpulan seperti “cara menentukan
golongan elektrolit kuat, elektrolit lemah serta non elektrolit ialah berdasarkan pada
karakteristik yang ditimbulkan”

7. Saran

Dari hasil praktikum ini, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:


Untuk melakukan praktikum agar lebih baik, memerlukan 1 sendok makan zat larut
lebih banyak supaya mendapat hasil yang memuaskan.
Kemudian jangan lupa mencuci elektrode sebelum melakukan percobaan di larutan
berikutnya agar tidak tercampur dengan larutan sebelumnya, dan kemudian kalian
akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai