KELOMPOK 8
ANISA DEWI ANGGRAINI (4)
ALIFIA SEKARANTI S. (6)
M. FAWAIDUL FIKRI (24)
PANJI BIJAK PERMADI (29)
BAB I (PENDAHULUAN)
A. Tujuan......................................................................................................... 1
B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 1
C. Cara Kerja................................................................................................... 1
BAB II (PEMBAHASAN)
A. Data Hasil Pengamatan .............................................................................. 2
B. Bahan Diskusi............................................................................................. 2
C. Pengembangan Materi ................................................................................ 3
Lampiran ....................................................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................................... 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
• Gelas plastik
• Air kapur
• Cermin
• Sedotan plastik
C. Cara Kerja
➢ Percobaan 1
2.Menyiapkan gelas bening plastik,kemudian masukkan bedak atau kapur kedalam gelas
tersebut secukupnya
4.Menyiapkan gelas yang berisi air tanpa diberi bedak ataupun kapur
➢ Percobaan 2
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
4. Panji Bijak Meniup nafas Keadaan air bening Sesudah di tiup keadaan
Permadi kedalam air bedak jernih dan keadaan air air bedak atau kapur
dan air bening bedak masih jernih menjadi keruh dan air
bening tetap
B. Bahan Diskusi
1) Dari pengamatan kegiatan 1, adakah perbedaaan pada air kapur antara
sebelum dan sesudah ditiup? Mengapa demikian?
✓ Ada, air kapur sesudah ditiup berubah menjadi keruh dibanding air kapur sebelum
ditiup. Hal tersebut dapat terjadi karena CO2 (Karbondioksida) yang dihasilkan oleh
2
pernafasan bereaksi dengan kalsium hidroksida dalam air kapur sehingga
menghasilkan endapan kalsium karbonat, senyawa inilah yang menyebabkan air kapur
menjadi keruh
C. Pengembangan Materi
➢ APA ITU SISTEM EKSKRESI?
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme (metabolit) yang
sudah tidak berguna atau berbahaya jika disimpan di dalam tubuh. Istilah ekskresi
berbeda dengan sekresi dan defekasi. Sekresi adalah proses pengeluaran substansi
kimiawi (misalnya enzim dan hormon) oleh sel atau kelenjar, yang memiliki kegunaan
tertentu. Adapun defekasi (buang air besar) merupakan proses pembuangan sisa
pencernaan makanan berbentuk padat atau setengah padat. Sistem ekskresi pada manusia
meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Proses ekskresi berfungsi, antara lain sebagai
berikut.
• Menurunkan kadar zat produk metabolisme (metabolit) dalam tubuh agar tidak
menyebabkan akumulasi (penimbunan).
3
• Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat rracun
• Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostasis).
• Membantu mempertahankan suhu tubuh.
Di tubuh manusia, organ ini terletak di dalam rongga dada bagian kiri dan
kanan. Namun demikian, ukurannya tidaklah sama. Ya, mengingat keberadaan
jantung pada rongga dada sebelah kiri atas, maka paru-paru bagian kiri pun menjadi
lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru di bagian kanan.
Sebagai hasil zat sisa metabolisme, CO2 diangkut oleh darah melalui tiga cara,
yakni (1) Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
4
enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2); (2) Karbon dioksida terikat pada hemoglobin
dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2); dan (3) Karbon
dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai
pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).
• Bronkus
Bronkus atau sering disebut sebagai percabangan dari trakea memiliki fungsi untuk
mengeluarkan benda asing dan kotoran yang masuk dalam saluran pernapasan. Fungsi
ini dilakukan oleh silia yang ada pada dinding bronkus. Bronkus primer adalah
percabangan pertama dari trakea, terdiri dari bronkus primer dekstra (bronkus yang
mengarah pada paru paru kanan) dan bronkus primer sinistra (bronkus yang mengarah
pada paru paru kiri). Selanjutnya percabangan bronkus akan menjadi bronkiolus.
• Lobus
Pada paru-paru juga terdapat beberapa lobus, diantaranya tiga di bagian kanan dan
dua di bagian kiri. Lobus pada paru-paru kanan dipisahkan oleh patahan miring
(Oblique fissure) dan patahan lurus (horizontal frissure). Sedangkan paru-paru kiri
hanya dipisahkan oleh patahan lurus.
5
• Alveolus
Alveolus atau disebut juga dengan kantung udara yang muncul dari bronkiolus
memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran udara.
• Pleura
Pleura merupakan selaput tipis yang menyelebungi paru-paru. Terdiri dari dua jenis,
yakni pleura viserali (selaput yang membungkus paru paru) dan pleura parietal
(selaput yang melapisi rongga dada). Diantara dua selaput ini terdapat cairan yang
berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru paru dan dinding
dada.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulann
7
LAMPIRAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Blog Gramedia Digital. Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian, Organ dan Penyakitnya.
Diakses pada 6 Februari 2023.
https://www-gramedia-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/sistem-ekskresi-
manusia/amp/?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16756843705590&referrer=https%3
A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2
Fliterasi%2Fsistem-ekskresi-manusia%2F
Irnaningtyas dan Yossa Istiadi. BIOLOGI untuk SMA/MA yang Disempurnakan Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses pada 6 Februari 2023.