Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PROSES EKSKRESI PARU-PARU

KELOMPOK 8
ANISA DEWI ANGGRAINI (4)
ALIFIA SEKARANTI S. (6)
M. FAWAIDUL FIKRI (24)
PANJI BIJAK PERMADI (29)

SMA NEGERI 1 BATU


XI MIPA 3
Tahun Ajaran 2022/2023
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................ i

BAB I (PENDAHULUAN)
A. Tujuan......................................................................................................... 1
B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 1
C. Cara Kerja................................................................................................... 1

BAB II (PEMBAHASAN)
A. Data Hasil Pengamatan .............................................................................. 2
B. Bahan Diskusi............................................................................................. 2
C. Pengembangan Materi ................................................................................ 3

BAB III (PENUTUP)


A. Kesimpulan ................................................................................................ 7

Lampiran ....................................................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................................... 9

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan

• Menjelaskan proses ekskresi yang terdapat pada organ paru-paru

B. Alat dan Bahan

• Gelas plastik
• Air kapur
• Cermin
• Sedotan plastik

C. Cara Kerja

➢ Percobaan 1

1.Menyiapkan alat dan bahan bahan

2.Menyiapkan gelas bening plastik,kemudian masukkan bedak atau kapur kedalam gelas
tersebut secukupnya

3.Memasukan air secukupnya

4.Menyiapkan gelas yang berisi air tanpa diberi bedak ataupun kapur

5.Memasukan sedotan ke dalam gelas kemudian ditiup secara bergantian

6.Menyatat hasil pengamatan

➢ Percobaan 2

1.Menyiapkan kaca bisa kaca untuk cermin ataupun kaca jendela

2.Meniup kaca hingga kaca mengembun

3.Memberi tanda pada kaca yang telah mengembun

4.Menyatat hasil pengamatan tersebut

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan

No. Nama Kegiatan Sebelum Sesudah


siswa
1. Anisa Dewi Meniup nafas Keadaan air bening Sesudah di tiup keadaan
Anggraini kedalam air bedak jernih dan keadaan air air bedak atau kapur
dan air bening bedak masih jernih menjadi keruh dan air
bening tetap

Meniup nafas ke Tidak mengembun Mengembun


kaca

2. Alifia Meniup nafas Keadaan air bening Sesudah di tiup keadaan


Sekaranti S. kedalam air bedak jernih dan keadaan air air bedak atau kapur
dan air bening bedak masih jernih menjadi keruh dan air
bening tetap

Meniup nafas ke Tidak mengembun Mengembun


kaca

3. Muhamad Meniup nafas ke Keadaan air bening Sesudah di tiup keadaan


Fawaidul dalam air bedak dan jernih dan keadaan air air bedak atau kapur
Fikri air bening bedak masih jernih menjadi keruh dan air
bening tetap

Meniup nafas ke Tidak mengembun Mengembun


kaca

4. Panji Bijak Meniup nafas Keadaan air bening Sesudah di tiup keadaan
Permadi kedalam air bedak jernih dan keadaan air air bedak atau kapur
dan air bening bedak masih jernih menjadi keruh dan air
bening tetap

Meniup nafas ke Tidak mengembun Mengembun


kaca

B. Bahan Diskusi
1) Dari pengamatan kegiatan 1, adakah perbedaaan pada air kapur antara
sebelum dan sesudah ditiup? Mengapa demikian?
✓ Ada, air kapur sesudah ditiup berubah menjadi keruh dibanding air kapur sebelum
ditiup. Hal tersebut dapat terjadi karena CO2 (Karbondioksida) yang dihasilkan oleh

2
pernafasan bereaksi dengan kalsium hidroksida dalam air kapur sehingga
menghasilkan endapan kalsium karbonat, senyawa inilah yang menyebabkan air kapur
menjadi keruh

Dari pengamatan pada kegiatan 2, adakah perbedaan pada permukaan cermin


saat sebelum ditiup dan sesudah ditiup? Apa yang sebenarnya terjadi?
✓ Ada, timbul embun pada permukaan cermin setelah ditiup. Hal ini membuktikan
bahwa nafas yang dikeluarkan mengandung uap air H2O dan karbondioksida yang
berasal dari paru-paru setelah melakukan pertukaran oksigen di alveolus.

2) Tulislah reaksi yang terjadi pada proses pernapasan!


✓ C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
C6H12O6 = Gula
O2 = Oksigen
CO2 = Karbondioksida
H2O = Uap air
Apa kesimpulan yang diperoleh dari perobaan yang dilakukan?
✓ Dari percobaan air kapur ditiup dan nafas yang dihembuskan pada permukaan
cermin/kaca membuktikan bahwa udara hasil proses pernafasan mengandung
Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

C. Pengembangan Materi
➢ APA ITU SISTEM EKSKRESI?
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme (metabolit) yang
sudah tidak berguna atau berbahaya jika disimpan di dalam tubuh. Istilah ekskresi
berbeda dengan sekresi dan defekasi. Sekresi adalah proses pengeluaran substansi
kimiawi (misalnya enzim dan hormon) oleh sel atau kelenjar, yang memiliki kegunaan
tertentu. Adapun defekasi (buang air besar) merupakan proses pembuangan sisa
pencernaan makanan berbentuk padat atau setengah padat. Sistem ekskresi pada manusia
meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Proses ekskresi berfungsi, antara lain sebagai
berikut.
• Menurunkan kadar zat produk metabolisme (metabolit) dalam tubuh agar tidak
menyebabkan akumulasi (penimbunan).

3
• Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat rracun
• Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostasis).
• Membantu mempertahankan suhu tubuh.

➢ EKSKRESI PADA PARU-PARU


Paru-paru, selain sebagai organ pernapasan, juga merupakan organ ekskresi karena
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO, dan H2O yang berbentuk uap air, CO, dan
H2O tersebut dihasilkan pada proses katabolisme respirasi intraseluler yang terjadi secara
aerob (memerlukan O) di dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi berupa ATP
(adenosin trifosfat). Pada respirasi intraseluler digunakan senyawa kompleks berupa
karbohidrat, protein, atau lemak. Zat sisa CO, dan H₂O dari sel-sel jaringan diangkut oleh
darah menuju jantung, ke paru-paru, selanjutnya melalui saluran pernapasan dibuang
keluar dari tubuh.
a. Peran Paru-Paru dalam Sistem Ekskresi
Dikenal sebagai pulmo dalam istilah anatomi, paru-paru diketahui tidak hanya
bertanggung jawab dalam proses respirasi (sistem pernapasan pada manusia), tetapi
juga memiliki peranan dalam sistem peredaran darah (sirkulasi) serta sistem ekskresi
(pengeluaran zat sisa).

Di tubuh manusia, organ ini terletak di dalam rongga dada bagian kiri dan
kanan. Namun demikian, ukurannya tidaklah sama. Ya, mengingat keberadaan
jantung pada rongga dada sebelah kiri atas, maka paru-paru bagian kiri pun menjadi
lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru di bagian kanan.

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan


Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Karbondioksida dan uap air ini lalu
dilepaskan dan dikeluarkan paru-paru melalui hidung. Sebagai gantinya, oksigen pun
diambil. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara sendiri berbeda-beda tergantung
pada kebutuhan dan hal itu biasanya dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebut saja jenis
pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.

Sebagai hasil zat sisa metabolisme, CO2 diangkut oleh darah melalui tiga cara,
yakni (1) Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan

4
enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2); (2) Karbon dioksida terikat pada hemoglobin
dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2); dan (3) Karbon
dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai
pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).

Di dalam tubuh, fungsi utama paru-paru memang sebagai alat pernapasan,


namun karena bagian ini juga mengekskresikan zat sisa metabolisme maka paru- paru
juga memiliki peranan dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil
metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung.
Dari jantung lalu akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus.
Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-
paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

b. Struktur dan bagian-bagian Paru-paru


• Trakea
Trakea merupakan lanjutan saluran nafas dari laring, sebagai perantara antara laring
dan bagian paru-paru lain. Trakea juga sebagai batas antara sistem respirasi bagian
bawah dan bagian atas. Sistem respirasi bagian atas diantaranya bagian bagian hidung
dan laring.

• Bronkus
Bronkus atau sering disebut sebagai percabangan dari trakea memiliki fungsi untuk
mengeluarkan benda asing dan kotoran yang masuk dalam saluran pernapasan. Fungsi
ini dilakukan oleh silia yang ada pada dinding bronkus. Bronkus primer adalah
percabangan pertama dari trakea, terdiri dari bronkus primer dekstra (bronkus yang
mengarah pada paru paru kanan) dan bronkus primer sinistra (bronkus yang mengarah
pada paru paru kiri). Selanjutnya percabangan bronkus akan menjadi bronkiolus.
• Lobus
Pada paru-paru juga terdapat beberapa lobus, diantaranya tiga di bagian kanan dan
dua di bagian kiri. Lobus pada paru-paru kanan dipisahkan oleh patahan miring
(Oblique fissure) dan patahan lurus (horizontal frissure). Sedangkan paru-paru kiri
hanya dipisahkan oleh patahan lurus.

5
• Alveolus
Alveolus atau disebut juga dengan kantung udara yang muncul dari bronkiolus
memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran udara.

• Pleura
Pleura merupakan selaput tipis yang menyelebungi paru-paru. Terdiri dari dua jenis,
yakni pleura viserali (selaput yang membungkus paru paru) dan pleura parietal
(selaput yang melapisi rongga dada). Diantara dua selaput ini terdapat cairan yang
berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru paru dan dinding
dada.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulann

Paru-paru, selain sebagai organ pernapasan, juga merupakan organ ekskresi


karena mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO, dan H2O yang berbentuk uap air,
CO, dan H2O tersebut dihasilkan pada proses katabolisme respirasi intraseluler yang
terjadi secara aerob (memerlukan O) di dalam mitokondria, untuk menghasilkan
energi berupa ATP (adenosin trifosfat). Pada percobaan yang telah dilakukan, terlihat
ketika menghembuskan nafas ke air kapur, air kapur menjadi semakin keruh, hal ini
terjadi karena terjadi suatu reaksi antara air kapur dengan karbon dioksida yang
dihasilkan dari ekskresi paru-paru. Untuk percobaan yang dilakukan pada cermin,
nampak ketika udara dihembuskan pada permukaan cermin terdapat embun, hal ini
menunjukkan bahwa zat sisa yang dihasilkan dari ekskresi paru-paru adalah uap air,
begitu pula dengan percobaan menghembuskan nafas ke segelas air, air tidak
mengalami perubahan yang mana menunjukkan bahwa ekskresi paru-paru
menghasilkan uap air.

7
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3


Alat dan Bahan Memasukkan air biasa dan Meniupkan nafas ke air biasa
air kapur/bedak kedalam
gelas plastik

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Meniupkan nafas ke air Meniupkan nafas ke kaca Mengamati perubahan yang
kapur/bedak terjadi pada air biasa dan air
kapur/bedak

8
DAFTAR PUSTAKA
Blog Gramedia Digital. Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian, Organ dan Penyakitnya.
Diakses pada 6 Februari 2023.

https://www-gramedia-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/sistem-ekskresi-
manusia/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16756843705590&referrer=https%3
A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2
Fliterasi%2Fsistem-ekskresi-manusia%2F
Irnaningtyas dan Yossa Istiadi. BIOLOGI untuk SMA/MA yang Disempurnakan Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses pada 6 Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai