Anda di halaman 1dari 4

“ PENENTUAN ASAM BASA DAN pH LARUTAN “

Nama Anggota kelompok :

1. Fachri Syachbila T.Y


2. Farisya Puspita Pratama
3. Natasya Gabriela Putri S.
4. Oberto Sinaga
5. Septina Putrika Utami
6. Wulan Ainun Sari
7. Yusuf Hanan

Kelas : XI IPA 1

Matpel : KIMIA
1. TUJUAN
 Mengetahui perbedaan larutan asam dan larutan basa serta nilai pH larutan.

2. ALAT DAN BAHAN


 Plat tetes
 Pipet tetes
 Lakmus merah
 Lakmus biru
 Kertas indikator
 Larutan A
 Larutan B
 Larutan C
 Larutan D

3. CARA KERJA
 Teteskan tiap larutan pada plat tetes.
 Masukkan ke dalam masing-massing larutan dengan lakmus merah,
kemudian amati lakmus merah.
 Lakukan hal pada cara 1 lalu lanjutkan cara 2 dengan mengganti
kertas lakmus dengan lakmus biru.
 Lakukan hal pada cara 1 lalu lanjutkan cara 2 dengan mengganti
kertas indikator, lalu cocokkan dengan nilai pH.

4. HASIL PENGAMATAN

Kertas lakmus
No Larutan Nilai pH Sifat Larutan
Merah Biru
1. A Merah Merah 1 Asam
2. B Merah Merah 3 Asam
3. C Merah Biru 7 Netral
4. D Biru Biru 8 Basa
5. PERTANYAAN
a. Sebutkan teori asam dan basa menurut Arhenius, berikan satu
contohnya dalam zat yang kamu uji !
Jawab :
Pada tahun 1884 seorang ilmuwan Swiss, Svante August Arhenius,
mengemukakan suatu teori tentang asam basa. Arrhenius berpendapat
bahwa dalam air, larutan asam dan basa akan mengalami penguraian
menjadi ion-ionnya.

Asam merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen
(H ). Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H +. Asam Arhenius
+

dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai
berikut.

HxZ(aq) → xH+(aq) + Zx-(aq)

Basa merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidroksida
(OH-). Dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah ion OH -. Basa
Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH) x
dan di dalam air mengion sebagai berikut.

M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + xOH-(aq)

Contoh larutan asam yaitu pada larutan A dan B, dan larutan basa yaitu
pada larutan D.

b. Golongkan larutan yang kamu uji kedalam larutan asam, basa, dan
netral !
Jawab :

Asam Basa Netral


Larutan A
Larutan D Larutan C
Larutan B
c. Apaka ada kesesuaian larutan dengan penggunaan indikator kertas
lakmus dan indikator universal ? Jelaskan !
Jawab :Iya.
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda
pada larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna
tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk mengetahui apa suatu
zat termasuk asam atau basa. Salah satu indikator asam basa yang praktis
digunakan adalah lakmus. Lakmus berasal dari spesies lumut kerak yang
dapat berbentuk larutan atau kertas. Lakmus yang sering digunakan
berbentuk kertas, karena lebih sukar teroksidasi dan menghasilkan
perubahan warna yang jelas.

Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu :

a. Kertas lakmus merah


Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa
dan pada larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
Contohnya yaitu pada larutan D.
b. Kertas lakmus biru
Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan
asam dan pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap
biru). Contohnya yaitu pada larutan A dan B.

Sifat asam dan basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan
mengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk
menyatakan tingakat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih
kecil dari 7 dan larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan
netral mempunyai pH = 7. pH larutan dapat ditentukan dengan
menggunakan inikator pH (indikator universal) atau dengan pH meter.
Contohnya yaitu :

a. Larutan A, diuji dengan indikator universal menunjukan nilai pH = 1.


b. Larutan B, diuji dengan indikator universal menunjukan nilai pH = 3.
c. Larutan D, diuji dengan indikator universal menunjukan nilai pH = 8.

Anda mungkin juga menyukai