Anda di halaman 1dari 5

UJI ASAM BASA DENGAN BEBERAPA INDIKATOR

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Ayuni Sofiyah
Daniyal Ulyana
Dewi Rahmawati NS
Dina Mardliyya
Diyah Ayu Widyaningtiyas

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Kelas : XI MIA 5

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS
2016

A. Tujuan
Menguji larutan Asam dan Basa dengan beberapa indikator.
B. Dasar Teori
1. ASAM
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai
atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa
asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal
yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
Belanda), atau Sure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa
masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga
definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, BrnstedLowry, dan Lewis..
Nama

Rumus
molekul

Terdapat dalam

Asam asetat

CH3COOH

Cuka dapur

Asam askorbat

C6H8O6

Jeruk, tomat, sayuran

Asam sitrat

C6H8O7

Jeruk atau vitamin C

Asam karbonat

H2CO3

Minuman berkarbonasi

Asam klorida

HCl

Asam lambung

Asam nitrat

HNO3

Pupuk

Asam fosfat

H3PO4

Deterjen, pupuk

Asam tartrat

C4H6O6

Anggur

Asam malat

C4H6O5

Apel

Asam format

HCOOH

Sengatan lebah

Asam laktat

C3H6O3

Keju

Asam benzoat

C6H5COOH

Bahan pengawet makanan

SIFAT ASAM :

Rasa
: masam ketika dilarutkan dalam air.
Sentuhan
: asam terasa menyengat bila disentuh.
Kereaktifan : korosif terhadap logam.
Hantaran listrik
:asam,
walaupun
tidak
merupakan elektrolit.

selalu ionik,

2. BASA
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa
digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa
saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan. Dalam kimia,
istilah asam memiliki arti yang lebih khusus.
Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida
[OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa
kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan istilah yang digunakan untuk
basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH)
dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa
kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat > Kalsium Sulfat +
AirCa(OH)2 (aq) + H2SO4 > CaSO4(aq) + 2H2O
SIFAT BASA :
Nilai pH lebih dari sabun
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
Rasa
: pahit
Sentuhan
: licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
Kereaktifan
: Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif
oleh cairan kimia)
Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga
merupakan larutan elektrolit
3. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indicator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik
alat alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam,
basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari
lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal,
indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk
menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman
atau pH larutan.
C. Alat dan Bahan
Alat :
Pipet
Gelas Ukur
Kertas Lakmus merah dan biru
Kertas Indikator Universal
Plat Tetes
Bahan :
Nutrisari Sirsat
Nutrisari Mangga

Nutrisari Jambu Biji


Air Jeruk
Sunlight
Larutan NH4Cl
Larutan KNO3
Cuka
Larutan Ca(OH)2

Larutan NaOH
Air
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan pengujian.
2. Ambil beberapa sample larutan menggunakan Pipet yang telah tersedia.
3. Tuang sample larutan yang telah diambil pada Pelat Tetes.
4. Masukkan kertas Lakmus merah dan biru pada Pelat Tetes kesemua sample
larutan.
5. Amati perubahan warna pada kertas lakmus.
6. Ambil beberapa kertas Indikator Universal dan masukkan kedalam sample larutan
yang akan diuji.
7. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas Indikator Universal.
8. Cocokkan warna pada kertas Indikator Universal untuk mengetahui Ph larutan.
9. Catatlah hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan

No
1

Larutan

Perubahan Warna
Lakmus
Lakmus
Merah
Biru
Merah
Merah

pH

Nutrisari Sirsat
4
Nutrisari
2 Mangga
Merah
Merah
4
3 Air Jeruk
Merah
Merah
3
4 Nutrisari Jambu Merah
Merah
4
5 Sunlight
Biru
Biru
8
6 NH4Cl
Biru
Biru
7
7 KNO3
Biru
Biru
7
8 Cuka
Merah
Merah
3
9 Ca(OH)2
Biru
Biru
11
10 NaOH
Biru
Biru
13
11 Air
Merah
Biru
7
F. Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan didapatkan bahwa:
1. Pada larutan nutrisari sirsat kertas lakmus merah yang dicelupkan tidak
mengalami perubahan warna sedangkan kertas lakmus biru mengalami perubahan
warna menjadi merah. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH
4, sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan asam.
2. Pada larutan nutrisari mangga kertas lakmus merah yang dicelupkan tidak
mengalami perubahan warna sedangkan kertas lakmus biru mengalami perubahan
warna menjadi merah. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH
4, sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan asam.

3. Pada larutan air jeruk kertas lakmus merah yang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus biru mengalami perubahan warna
menjadi merah. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 3,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan asam.
4. Pada larutan nutrisari jambu kertas lakmus merah yang dicelupkan tidak
mengalami perubahan warna sedangkan kertas lakmus biru mengalami perubahan
warna menjadi merah. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH
4, sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan asam.
5. Pada larutan Sunlight kertas lakmus biruyang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus merah mengalami perubahan warna
menjadi biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 8,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan basa.
6. Pada larutan NH4Cl kertas lakmus biru yang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus merah mengalami perubahan warna
menjadi biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 7,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan basa.
7. Pada larutan KNO3 kertas lakmus biru yang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus merah mengalami perubahan warna
menjadi biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 7,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan basa.
8. Pada cuka kertas lakmus merah yang dicelupkan tidak mengalami perubahan
warna sedangkan kertas lakmus biru mengalami perubahan warna menjadi merah.
Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 3, sehingga larutan
nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan asam.
9. Pada larutan Ca(OH)2 kertas lakmus biru yang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus merah mengalami perubahan warna
menjadi biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 11,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan basa.
10. Pada larutan NaOH kertas lakmus biru yang dicelupkan tidak mengalami
perubahan warna sedangkan kertas lakmus merah mengalami perubahan warna
menjadi biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 13,
sehingga larutan nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan basa.
11. Pada Air kertas lakmus biru yang dicelupkan tidak mengalami perubahan warna
sedangkan kertas lakmus merah juga tidak mengalami perubahan warna menjadi
biru. Dan saat diuji dengan indikator universal didapat nilai pH 7, sehingga larutan
nutrisari sirsat dapat dikategorikan sebagai larutan netral.
G. Kesimpulan
Kertas lakmus hanya dapat menentukan asam basanya suatu larutan dengan
melihat perubahan warnanya tanpa mengetahui nilai pHnya.
Nilai pH dapat diketahui menggunakan kertas indikator universal.
Larutan asam dapat mengubah lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah
tetap menjadi merah.
Larutan basa dapat mengubah lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru
tetap menjadi biru.
Asam memiliki pH<7, semakin kecil nilai pH maka larutan tersebut semakin
kuat tingkat keasamannya.
Basa memiliki pH>7, semakin besar nilai pH maka larutan tersebut semakin
kuat tingkat kebasaannya.

Anda mungkin juga menyukai