selanjutnya dalam menuju jalur siklus krebs untuk menghasilkan energy (Murray
dkk, 2003). Apabila kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat
mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan
sebagai trigliserida di dalam jaringan adiposa (Zulbadar, 2008). Asetil KoA
merupakan prekusor dari kolesterol. Kenaikan jumlah prekursor dapat
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah (Murray dkk, 2003).
Klasifikasi kadar lipid plasma menurut National Cholesterol Education
Program - Adult Treatment Panel (NCEP ATP) III kadar kolesterol total darah
yang normal < 200 mg/dl dan kadar Trigliserida <150 mg/dl, jika terjadi kelebihan
pada kadar tersebut mengindikasikan terjadinya dislipidemia yang merupakan
gangguan metabolisme lipid. Untuk menekan kadar lemak darah yang tinggi
dapat dilakukan dengan diet yang tepat dan olah raga, namun jika tidak dapat
menekan, dapat menggunakan obat penurun lemak darah (hipolipidemik) dari
golongan asam nikotinat, resin, fibrat, dan statin (Dalimartha, 2008). Penggunaan
obat kimia untuk penurun lemak darah dalam jangka panjang dapat memberikan
resiko yang kurang baik untuk kesehatan, sehingga saat ini masyarakat lebih
memilih menggunakan bahan-bahan herbal, karena mudah didapatkan dan
harganya terjangkau. Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan obat
penurun kolesterol antara lain, gangguan pencernaan minor, nyeri otot, dan
peradangan otot (Morrel & Bull, 2007).Penggunaan obat kimia dalam
menurunkan kdar kolesterol adalah dengan cara menghambat enzim
Hidroksimetilglutaril KoA (HMG KoA) yang merupakan sasaran terapi obat
(Marks, 2000). Kandungan flavonoid pada kulit buah rambutan juga terdapat pada
buah Jeruk. Flavonoid pada buah jeruk mengurangi biosintesis kolesterol melalui
penghambatan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-CoA (HMG-CoA) reduktase
sehingga menurunkan kadar kolesterol hati (Bok et al, 1999). Penelitain Roza et
al., (2007) kandungan flavonoid jeruk dapat menurunkan kadar trigliserida pada
subjek hiperkolesterolemia.Dengan adanya kandungan flavonoid sebagai
antioksidan pada kulit buah rambutan diharapkan dapat menurunkan kadar
kolesterol dan trigliserida dalam darah.
METODE
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai Maret 2013. Hewan
coba yang digunakan adalah Tikus putih jantan Rattus norvegicus strain winstar
berjumlah 24 ekor, umur 12 minggu dengan berat badan 320-340 gram, yang
dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Tiap kelompok diberi
perlakuan dengan cara sonde lambung (1) diberi Aquadest, (2) diberi ekstrak kulit
buah rambutan 15 mg/kg BB, (3) diberi ekstrak kulit buah rambutan 30 mg/kg
BB, dan (4) diberi ekstrak kulit buah rambutan 60 mg/kg BB. Sonde lambung
dilakukan setiap 2 hari sekali selama 12 minggu.
Pengambilan sampel darah dengan cara membedah tikus dan mengambil
darah dari jantung tikus. Darah ditampung dalam tabung sentrifus, kemudian
disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Serum darah yang
telah diperoleh kemudian disimpan di dalam freezer dengan suhu -44C. Data
penelitian diperoleh dengan melakukan pengukuran serum darah menggunakan
alat BioSystem A15. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan
homogenitas, selanjutnya bila telah normal dan homogen dianalisis dengan anova
satu jalur. Apabila hasilnya signifikan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%.
HASIL
Hasil pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dengan alat
Biosystem A15 didapatkan hasil dalam mg/dl. Rata-rata kadar kolesterol total
disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Rata-rata Kadar Kolesterol Total Tiap Kelompok Perlakuan
Kelompok Perlakuan
P1 (Plasebo/Aquadest)
P2 (Ekstrak 15 mg/kg BB)
P3 (Ekstrak 30 mg/kg BB)
P4 (Ekstrak 60 mg/kg BB)
43.006.20
45.752.86
47.255.08
Grafik rata-rata
kadar trigliserida tiap
kelompok perlakuan
Perlakuan
Galat
Total
JK
Db
KT
34.480
347.973
382.453
3
20
23
11.493
17.399
.661
Sig.
.586
Perlakuan
Galat
JK
Db
KT
1.687
.258
3
20
.562
.013
43.661
Sig.
.000
Total
1.945
23
MeanSE
43.006.20
45.752.86
47.255.08
183.0021.18
Notasi
a
a
a
b
Keterangan: Huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan, huruf
yang berbeda menunjukan adanya perbedaan.
Hasil uji BNT dapat diketahui terdapat perbedaan yang nyata diantara
ketiga kelompok perlakuan ekstrak kulit buah rambutan (P2, P3, dan P4) dengan
kelompok plasebo, tetapi antara kelompok P2, P3, dan P4 tidak terdapat
perbedaan yang nyata.
PEMBAHASAN
Produksi kolesterol yang disintesis di dalam tubuh dipengaruhi oleh
jumlah kolesterol dalam makanan. Jika asupan kolesterol yang dikosumsi dan
diserap kurang dari kebutuhan tubuh, maka kolesterol akan lebih banyak disintesis
oleh hati. Sintesis kolesterol dihati terjadi karena adanya umpan balik antara
produksi kolesterol eksogen yang berasal dari makanan dan kolesterol endogen di
hati (Linder, 2006). Pemberian diet tinggi kalori yang terutama tinggi karbohidrat,
tidak mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol total dalam tubuh, dimana
peningkatan kadar kolesterol total dipengaruhi oleh diet tinggi lemak. Penelitian
pada tikus ketika pemberian pakan berupa kolesterol 0.05% akan menyebabkan
sintesis 70-80% sintesis kolesterol di dalam tubuh, namun jika pemberian asupan
kolesterol ditingkatkan akan menyebabkan sintesis kolesterol dalam tubuh
tersebut akan turun (Marks dkk., 2000). Pernyataan tersebut mendukung penelitian
yang dilakukan yakni banyaknya asupan makanan yang mengandung diet tinggi
kalori kurang berpengaruh terhadap tingginya kadar kolesterol, dimana
hiperkolesterolemia lebih dipengaruhi oleh makanan yang mengandung tinggi
kolesterol.
Kelompok perlakuan ekstrak kulit rambutan memiliki kadar kolesterol
total lebih rendah daripada kelompok plasebo, hal ini diduga disebabkan adanya
penghambatan sintesis kolesterol di hati. Menurut Bok et a.l, (1999) flavonoid
mengurangi sintesis kolesterol melalui penghambatan 3- hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) reduktase sehingga menurunkan kadar kolesterol.
Penghambatan enzim HMG-CoA reduktase menyebabkan penghambatan sintesis
kolesterol.
Kelompok perlakuan ekstrak kulit rambutan 30 mg/kg BB (P3) memiliki
kadar kolesterol total lebih tinggi daripada kelompok perlakuan ekstrak 15 mg/kg
Bok, S.H., Lee, S.H., B., Park, Y.B., Bae, K.H., Son,K.H., Jeong, T.S., & Choi,
M.S. 1999. Plasma and Hepatic Cholesterol and Hepatic Activities of 3Hydroxy-3-methyl-glutaryl-CoA Reductase and Acyl CoA: Cholesterol
Transferase are Lower in Rats Fed Citrus Peel Extract or a Mixture of
Citrus Bioflavonoids. Journal. Nutrition. 129: 11821185
Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol.
Jakarta: Penebar Swadaya
IPTEKnet.
2005.
Rambutan.
(Online),
(http://www.iptek.net.id
/ind/pd_tanobat/view.php?id=247, diakses 31 Maret 201)
Al Kanhal, M.A., Ahmad F., Al Othman, A.A, Arif, Z., Al Orf, S., & Al Murshed,
K.S. 2002. Effect of Pure and Oxidized Cholesterol-rich Diets on some
Biochemical Parameters in Rats. International Journal of Food Sciences
and Nutrition 53: 381-388
Knekt, P., , Kumpulainen, J., Jarvinen, R., Rissanen, H., Heliovaara, M.,
Reunanen, A., Hakulinen, T., & Aromaa, A. 2002. Flavonoid Intake And
Risk Of Chronic Diseases. The American Journal of Clinical Nutrition
76:560-8.
Koseoglu, M., Aysel, H., Atay, A., & Cuhadar S. 2011. Effect of Hemolysis
Interferences on Routine Biochemistry Parameters. Biochemia Medica
21(1):79-85
Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: Universitas
Indonesia Press
Marks, A.D., Smith, Collen M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta: ECG
Morrell, Jonathan dan Bull, Eleanor. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta:
Gramedia
Murray RK., Granner D.K., Mayes, P.A. & Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper
Edisi25. Jakarta: EGC.
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman
Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Republika. 2012. Obat dari Sampah Si Rambut Merah (Online),
(http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/06/14/
m5jy90-obat-dari-sampah-si-rambut-merah, diakses 31 Maret 2013)
Roza, J.M., Xian-Liu, Z. & Guthire N. 2007. Effect of Citrus Flavonoids and
Tocotrienols on Serum Cholesterol Level in Hypercholesterolemic
Subjects. Alternative Therapies Health Med 13 (6) 44-48.
Sudheesh, S., Presannakumar, G., Vijayakumar, S., & Vijayalaksmi, N.R. 1997.
Hypolidemic effect of flavonoid from Solanum melongena. Plant Foods
for Human Nutrition 51: 321-330
Thitilertdecha, N., Teerawatgulra, A., Kilburn, J.D. & Rakariyatham, N. 2010.
Identification of Major Phenolic Compounds from Nephelium lappaceum
L. and their Antioxidant Activities. Molecules 15: 1453-1465.
Tian, Wei-xi; Ma, Xiau-feng; Zhang, Shu-yan; Sun, Ying-hui; and Li, Bing-hui.
2011. Fatty Acid Synthese Inhibitor from Plants and Their Potential
application in the Prevention of Metabolic Syndrome. Clin Oncol Cancer
Res 8: 1-9
Wilborn, C., Beckham, J., Campbell, B., Harvey, T., Galbreath, M., Bounty, P.,
Nassar, E., Wismann, J. & Kreider, R. 2005. Obesity: Prevalence,