Oleh :
Kelas : XI MIA 5
SMA N 1 PANGKALPINANG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karna atas nikmat
dan anugerah-Nyalah sehingga Laporan Praktikum Kimia ini dapat terselesaikan dengan
baik, meski jauh dari kata sempurna.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlihat dalam
proses pembuatan Laporan Praktikum Kimia ini, terkhusus kepada:
Kepada Ibu Pilih Karini, S. Pd , selaku guru pembimbing pelajaran kimia kelas sebelas.
Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan Praktikum Kimia ini
dapat selesai.
Demikianlah Laporan Praktikum Kimia yang saya buat dengan tulus. Tidak lupa kritik dan
saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis. Terima
Kasih.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada
larutan asam dan basa.Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran
pH suatu larutan.Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna
indikator.Indikator yang umum dipakai adalah asam lemah dan secara umum ditullis dengan
Hin.
Warna 1 Warna 2
Teori asam basa juga mengalami beberapa pengembangan. Asam dinyatakan merupakan
suatu senyawa yang memiliki pH lebih kecil dari 7. 7 merupakan pH netral dari reaksi H+
+OH- --> H2O. Sedangkan basa adalah senyawa yang memiliki pH lebih besar dari 7. Batas
maksimum pH suatu senyawa adalah 14. Dari hal tersebut kita dapat menuliskan bahwa pH +
pOH = 14. Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam
larutan. Sedangkan basa sukar larut dalam air karena basa memiliki ion hidroksida. Suatu
asam dikatakan hipotetis apabila asam tersebut tidak stabil sehingga segera terurai menjadi
zat lain.
Teori Arrhenius masih memiliki kelemahan, bahwa tidak semua reaksi asam harus
berlangsung dalam larutan. Kemudian Bronsted-Lowry mendefinisikan asam dan basa
dengan mengatakan bahwa asam merupakan donor proton sedangkan basa merupakan
akseptor proton. Menurut Bronsted-Lowry, asam dan basa ini akan menghasilkan suatu
pasangan konjugasi, yaitu suatu pasangan ketika asam melepaskan ion H+ nya kepada basa
atau akseptor. Untuk melengkapi teori-teori diatas, Lewis juga mengemukakan bahwa asam
dan basa merupakan perpindahan electron dari suatu senyawa ke senyawa lainnya. Asam
berperilaku sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan basa sebagai donor pasangan
elektron.
Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai konsentrasi ion-Hidrogen.
Indikator umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah , yang dipakai dalam
larutan yang sangat encer.
Asam atau basa indikator yang tidak tedisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan
hasil disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan
tersebut bersifat asam atau basa.
Selain Indikator di atas larutan asam dan basa dapat ditentukan dengan menggunakan bahan-
bahan alami yang berwarna seperti, daun suji, kunyit , bunga mawar, bunga kembang sepatu,
kol merah, bit, bawang merah, dll. Misalkan bit pada kondisi netral berwana merah akan
berubah menjadi warna ungu dalam larutan asam dan kuning dalam larutan basa.
Walau demikian, warna yang diberikan tentunya memiliki jangkauan yang terbatas. Batas-
batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna
indikator tersebut.
Larutan pH1 pH2 pH3 pH4 pH5 pH6 pH7 pH8 pH9
Warna ekstrak Biru Biru Net- Net- Cok- Cok- Biru Cok- Cok-
kulit manggis kehitaman kehitaman ral ral lat lat kehi- lat lat
(basa) (basa) keme- keme- taman keme- keme-
rahan rahan (basa) rahan rahan
(asam) (asam) (asam) (asam)
Warna ekstrak Ungu Ungu Net- Net- Ungu Kuni- Kuni- Ungu Ungu
bunga (asam) (asam) ral ral (asam) ng ng (asam) (asam)
bugenvil (basa) (basa)
Lakmus Asam Basa Netra Basa Asam Asam Basa netral Asam
l
F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat dari hasil percobaan yang kami lakukan adalah
bahwa setiap pH 1-14 mengandung tingkat ke Asaman atau ke Basaan yang
berbeda. Ini dapat dilihat dari perubahan warna Indikator yang bervariasi. Selain
itu kita juga dapat menyimpulkan tingkat ke Asaman atau ke Basaan suatu
sampel. Yang dapat dilihat dari persamaan perubahan warna sampel tersebut
dengan perubahan Indikator yang ada, baik alami maupun kertas lakmus.
G. DOKUEMNTASI
H. DAFTAR PUSTAKA
https://amaldoft.wordpress.com/2016/07/29/pengenalan-asam-basa-larutan-
asam-basa/
https://kompifiles.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-menentukan-
trayek-ph.html?m=1
http://n-pangestu.blogspot.com/2015/08/tugas-makalah-menentukan-trayek-
ph.html?m=1