Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KIMIA

MENENTUKAN TRAYEK pH INDIKATOR ALAMI

Oleh :

ALDO IQBAL ARITAMA

Kelas : XI MIA 5

SMA N 1 PANGKALPINANG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karna atas nikmat
dan anugerah-Nyalah sehingga Laporan Praktikum Kimia ini dapat terselesaikan dengan
baik, meski jauh dari kata sempurna.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlihat dalam
proses pembuatan Laporan Praktikum Kimia ini, terkhusus kepada:
Kepada Ibu Pilih Karini, S. Pd , selaku guru pembimbing pelajaran kimia kelas sebelas.
Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan Praktikum Kimia ini
dapat selesai.
Demikianlah Laporan Praktikum Kimia yang saya buat dengan tulus. Tidak lupa kritik dan
saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis. Terima
Kasih.

Pangkalpinang, 29 Januari 2019


Penyusun,

ALDO IQBAL ARITAMA


Menentukan Trayek pH Indikator Alami
A. Tujuan
Menentukan trayek pH ekstra manggis dan bunga bugenvil sebagai indikator alami larutan
asam-basa.
B. LANDASAN TEORI
Sifat senyawa yang sangat penting adalah sifat asam dan basa. Kita mengenal berbagai
macam asam seperti asam cuka, dan asam jawa. Kita juga mengenal berbagai jenis basa
seperti sabun yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator asam basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada
larutan asam dan basa.Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran
pH suatu larutan.Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna
indikator.Indikator yang umum dipakai adalah asam lemah dan secara umum ditullis dengan
Hin.

Larutan indikator akan terionisasi dalam reaksi kesetimbangan .

Hin    H+ (aq) +  In- (aq)

Warna 1                     Warna 2

Teori asam basa juga mengalami beberapa pengembangan. Asam dinyatakan merupakan
suatu senyawa yang memiliki pH lebih kecil dari 7. 7 merupakan pH netral dari reaksi H+
+OH- --> H2O. Sedangkan basa adalah senyawa yang memiliki pH lebih besar dari 7. Batas
maksimum pH suatu senyawa adalah 14. Dari hal tersebut kita dapat menuliskan bahwa pH +
pOH = 14. Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam
larutan. Sedangkan basa sukar larut dalam air karena basa memiliki ion hidroksida. Suatu
asam dikatakan hipotetis apabila asam tersebut tidak stabil sehingga segera terurai menjadi
zat lain.

Teori Arrhenius masih memiliki kelemahan, bahwa tidak semua reaksi asam harus
berlangsung dalam larutan. Kemudian Bronsted-Lowry mendefinisikan asam dan basa
dengan mengatakan bahwa asam merupakan donor proton sedangkan basa merupakan
akseptor proton. Menurut Bronsted-Lowry, asam dan basa ini akan menghasilkan suatu
pasangan konjugasi, yaitu suatu pasangan ketika asam melepaskan ion H+ nya kepada basa
atau akseptor. Untuk melengkapi teori-teori diatas, Lewis juga mengemukakan bahwa asam
dan basa merupakan perpindahan electron dari suatu senyawa ke senyawa lainnya. Asam
berperilaku sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan basa sebagai donor pasangan
elektron.

Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai konsentrasi ion-Hidrogen.
Indikator umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah , yang dipakai dalam
larutan yang sangat encer.

Asam atau basa indikator yang tidak tedisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan
hasil disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan
tersebut bersifat asam atau basa.

Berikut adalah beberapa jenis indikator yang sering digunakan:

Selain Indikator di atas larutan asam dan basa dapat ditentukan dengan menggunakan bahan-
bahan alami yang berwarna seperti, daun suji, kunyit , bunga mawar, bunga kembang sepatu,
kol merah, bit, bawang merah, dll. Misalkan bit pada kondisi netral berwana merah akan
berubah menjadi warna ungu dalam larutan asam dan kuning dalam larutan basa.

Walau demikian, warna yang diberikan tentunya memiliki jangkauan yang terbatas. Batas-
batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna
indikator tersebut.

C. ALAT DAN BAHAN


A. Kulit manggis
B. Bunga bugenvil
C. Akuades(air suling)
D. Larutan pH 1 → air santan
Larutan pH 2 → air bandar/ kolong
Larutan pH 3 → larutan garam
Larutan pH 4 → air sumur
Larutan pH 5 → air jeruk
Larutan pH 6 → larutan sirup
Larutan pH 7 → air sabun
Larutan pH 8 → larutan gula
Larutan pH 9 → larutan cuka
Larutan pH 10 → larutan kapur
Larutan pH 11 → air pocari
Larutan pH 12 → air susu
E. Kertas lebel
F. Mortar
G. Lumping perselen
H. Corong kaca
I. Kertas saring
J. Gelas beker
K. Tabung reaksi
L. Pipet ukur
M. Pipet tetes
N. Lakmus
O. Universal
D. CARA KERJA
 Buatlah larutan indikator alami dari kulit manggis dengan menumbuk bahan
tersebut dalam lumping porselen menggunakan mortar, lalu tambahkan air. Peras
dan saring ekstrak kulit manggis yang diperoleh menggunakan kertas saring dan
corong kaca. Tambahkan air agar larutan indikator tidak terlalu pekat.
 Ulangi langkah 1 dengan mengganti bahan bunga bugenvil. Jangan lupa mencuci
terlebih dahulu alat sebelum digunakan.
 Masukan 3-5 mL larutan pH 1 sampai 12 ke tabung reaksi berbeda, lalu beri label
sesuai konsentrasi larutan.
 Tambahkan 5 tetes ekstrak kulit manggis ke dalam tiap-tiap gelas beaker, lalu
amati dan catat warna yang dihasilkan.
 Ulangi langkah tersebut untuk ekstrak bunga sepatu.
E. HASIL PENGAMATAN

Larutan pH1 pH2 pH3 pH4 pH5 pH6 pH7 pH8 pH9
Warna ekstrak Biru Biru Net- Net- Cok- Cok- Biru Cok- Cok-
kulit manggis kehitaman kehitaman ral ral lat lat kehi- lat lat
(basa) (basa) keme- keme- taman keme- keme-
rahan rahan (basa) rahan rahan
(asam) (asam) (asam) (asam)

Warna ekstrak Ungu Ungu Net- Net- Ungu Kuni- Kuni- Ungu Ungu
bunga (asam) (asam) ral ral (asam) ng ng (asam) (asam)
bugenvil (basa) (basa)

Lakmus Asam Basa Netra Basa Asam Asam Basa netral Asam
l

Larutan pH10 pH11 pH12


Warna Biru Cok-lat Netral
ekstrak kulit kehitaman keme-rahan
manggis (basa) (asam)
Warna Kuning Kuning Netral
ekstrak (basa) (basa)
Bunga
bugenvil
Lakmus Basa Asam Netral

Kertas indikator universal


pH 9 (larutan cuka) → pH= 2 (asam)
pH12 (air susu) → pH=7 (netral)

F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat dari hasil percobaan yang kami lakukan adalah
bahwa setiap pH 1-14 mengandung tingkat ke Asaman atau ke Basaan yang
berbeda. Ini dapat dilihat dari perubahan warna Indikator yang bervariasi. Selain
itu kita juga dapat menyimpulkan tingkat ke Asaman atau ke Basaan suatu
sampel. Yang dapat dilihat dari persamaan perubahan warna sampel tersebut
dengan perubahan Indikator yang ada, baik alami maupun kertas lakmus.

G. DOKUEMNTASI
H. DAFTAR PUSTAKA
https://amaldoft.wordpress.com/2016/07/29/pengenalan-asam-basa-larutan-
asam-basa/
https://kompifiles.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-menentukan-
trayek-ph.html?m=1
http://n-pangestu.blogspot.com/2015/08/tugas-makalah-menentukan-trayek-
ph.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai