1.

Pada percobaan ini di ketahui bahwa menurut indikator kertas lakmus biru dan
kertas lakmus merah; air jeruk nipis / lemon, air tomat, minuman ringan ( coca-cola ), air
kopi hitam, susu, yogurt, larutan HCl 0,1 M dan larutan HCl 1 M merupakan larutan
yang bersifat asam. Sedangkan putih telur, air soda kue, air sabun, larutan NaOH 0,1 M
dan larutan NaOH 1 M merupakan larutan yang bersifat basa dan air ludah merupakan
larutan yang bersifat netral.
2. Berdasarkan teori tentang indikator universal, angka 1-6 merupakan pH asam, dan
8-14 merupakan pH basa sedangkan 7 merupakan pH netral. Masuk pembahasan yang
lembar kertas tanpa ganti paragraf.
6. Dari data hasil pengamatan terdapat bahan yang pHnya berbeda seperti air kopi
hitam yang pHnya antara 6 atau 7 dan air ludah yang pHnya antara 6 atau 8. Hal ini
dapat di sebabkan beberapa factor seperti kesalahan dalam mengamati indikator
universal atau juga bisa dikarenakan zat yang di gunakan tingkat keasaman atau
kebasaannya berbeda. Seperti pada air ludah, menurut kelompok 4 pHnya 6 sedangkan
menurut kelompok 9 pHnya 8. Hal ini disebabkan kadar ludah dari orang yang di ambil
sampel ludahnya berbeda sehingga ada yang pHnya asam dan ada yang pHnya basa.
7. Dan yang terakhir pengujian asam basa menggunakan indikator alami yaitu bunga
hydrangea, kunyit dan kubis ungu. Pada data pengamatan diatas, pengujian
menggunakan ekstrak kunyit menghasilkan warna kuning untuk bahan bersifat asam dan
warna coklat untuk bahan bersifat basa. Pengujian menggunakan ekstrak kubis ungu
menghasilkan warna yang bervariasi antara yang bersifat asam dan basa. Sedangkan
pada pengujian menggunakan ekstrak bunga hydrangea menghasilkan warna yang
merata untuk semua bahan bersifat asam dan basa yaitu warna coklat kekuningan.
8. Berdasarkan teori tentang indikator alami, bunga hydrangea akan memberikan
warna biru pada bahan bersifat asam, warna merah jambu pada bahan bersifat basa dan
tidak berwarna pada larutan netral. Kunyit akan memberikan warna kuning tua pada
bahan bersifat asam, jingga pada bahan bersifat basa dan kuning terang pada larutan
netral. Dan kol ungu akan memberikan warna merah muda pada bahan bersifat asam,
warna hijau pada larutan basa dan tida berwarna pada bahan bersifat netral.
9. Pada data diatas dapat dilihat bahwa pada pengujian dengan ekstrak bunga
hydrangea semua bahan warnanya menjadi coklat kekuningan. Hal ini dapat di sebabkan
dari beberapa factor seperti warna dari bunga hydrangea, proses penggerusan yang
kurang sempurna dan pH dari bunga hydrangea tersebut. Dan juga pada pengujian
dengan ekstrak kubis ungu menghasilkan variasi yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan
 karena kurang telitinya memasukkan bahan ke dalam pipet tetes atau kurang tepat dalam
menentukan warna. Masuk pembahasan yang lembar kertas bagian terakhir
berdasarkan percobaan yang kami lakukan.........

A. Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan mengapa kertas lakmus dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa?
Jawaban:
Kertas lakmus ada dua, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Kertas lakmus dapat
menghasilkan perubahan warna apabila dicelupkan pada suatu warna, bergantung
pada sifat larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
karena adanya orchein (ekstrak lichene). Kertas lakmus biru dibuat dengan
menambahkan orchein yang berwarna bitu pada kertas biru, dikeringkan, keudian
terbentuklah kertas berwarna biru. Apabila kertas lakmus biru dicelupkan pada
larutan basa maka warnanya akan tetap biru karena orchein adalah anion sehingga
tidak akan bereaksi dengan OH-. Sedangkan apabila dicelupkan pada larutan yang
bersifat asam maka akan terjadi reaksi antara orchein dengan larutan asam, sehingga
akan terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah. Kertas lakmus merah dibuat
sama seperti dengan kertas lakmus biru dengan penambahan asam sulfat seingga
warna kertas menjadi merah. Apabila dicelupkan pada larutan asam, maka warnanya
akan tetap merah, sedangakan apabila dicelupkan pada larutan basa, maka akan
berubah warna menjadi biru (warna orchein). Kertas lakmus hanya bisa untuk
menentukan sifat larutan saja (asam, basa, atau netral), dan tidak dapat menetukan
pHnya.
2. Sebutkan dua contoh bahan alami yang bisa digunakan sebagai indicator asam basa!
Jawaban:
Bunga Hydrangeae
Larutan asam : biru
Larutan basa : merah jambu
Larutan netral: tidak berwarna
Kunyit
Larutan asam : kuning tua
Larutan basa : jingga
Larutan netral: kuning terang
 3. Berdasarkan hasil percobaan Anda, manakah yang termasuk asam kuat, asam lemah,
netral, basa kuat, dan basa lemah?
Jawaban:
Asam Kuat Asam Lemah Netral Basa Kuat Basa Lemah
Larutan HCl Air jeruk nipis/ lemon Air ludah NaOH 0,1 M Putih telur
0,1 M
Larutan HCl Air tomat NaOH 1M Air soda kue
1M
Minuman ringan Air sabun
Air kopi hitam
Yogurt basi
Susu basi
Yogurt

4. Apa fungsi larutan indikator pp dan mo pada percobaan no 4 dan 5 tersebut!

Jawaban:
Larutan indicator pp memiliki trayek pH 8,3-10 (tidak berwarna-pink), dilihat dari
trayek pHnya larutan indicator pp dapat digunakan sebagai pengidentifikasi larutan
basa, yang ditandai dengan perubahan warna pada kertas yang diberi air soda kue
(tidak berwarna) setelah disemprot pp (tidak berwarna) menjadi warna pink. Larutan
indicator mo memiliki trayek pH 3,1 4,4 (merah-kuning), sehingga mo digunakan
untuk mengidentifikasi larutan asam, yang ditandai dengan terjadinya perubahan
warna menjadi merah pada air jeruk nipis pada kertas yang disemprot dengan mo.

Kesimpulan
Dalam hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Sifat asam dan basa dapat diukur menggunakan kertas lakmus, indikator metal
orange, fenoftalein dan indikator alami seperti bunga hydrangea, kunyit dan
kubis ungu.
b. Untuk mengukur kekuatan asam dan basa suatu larutan dapat dilihat dari Ka atau
Kb larutan tersebut.
c. Untuk mengukur pH dari suatua zat asam atau basa dapat menggunkan indikator
universal atau dengan menggunakan pH meter.
https://hendrariahdo.wordpress.com (diakses 22 November 2016 pukul: 09.00)
https://malingayamtetangga.wordpress.com/category/prinsip-kerja-kertas-lakmus-sebagai-
indikator-asam-basa/