D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kesatuan yang sistematis. Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Saya sebagai
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Tujuan masalah.................................................................................... 2
A. Kesimpulan........................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat
tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk,
jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan. Tanah bersifat
dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya.
Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya.
Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang
dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut genesis tanah. Tanah terdiri
dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan organik), cair (air
di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga tanah).Untuk
mendukung pertumbuhan tanaman,ketiga komponen tersebut harus berada
dalam keadaan seimbang. Bila tanah terlalu basah (hamper semua pori diisi
air),maka akan kekurangan udara sehingga akar tanaman sulit bernapas.
Sebaliknya,bila tanah terlalu kering (kekurangan air),walaupun cukup udara,
dapat menyebabkan tanaman layu.
B. RUMUSAN MASALAh
1. Bagaimana cara mengklasifikasi horizonl tanah ?
2. Apa saja batas batas horizontal tanah ?
3. Apa sajakah pengelompokan warna tanah ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan warna tanah ?
5. Bagaimana cara klasifikasi tanah (taksonomi tanah) ?
6. Apa saja penggelompokan tekstur tanah ?
7. Apa saja perbedaan struktur tanah berdasarkan bentuk nyamenjelaskan
tingkat perkembangan struktur menjelaskan konsistensi tanah ?
1
8. Bagaimana penentuan konsistensi tanah ?
9. Apa aja pori pori tanah serta pengelompokannya ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengklasikasi horizon tanah
2. Untuk mengetahui apa saja batas batas horizontal tanah
3. Untuk mengetahui apa sajakah pengelompokan warna tanah
4. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan warna
tanah
5. Untuk mengetahui bagaimana cara klasifikasi tanah
6. Untuk mengetahui apa saja pengelompokan tekstur tanah
7. Untuk mengetahui perbedaan struktur tanah berdasarkan bentuk
menjelaskan tingkat perkembangan struktur mrnjelaskan konsistensi
tanah
8. Untuk mengetahui bagaimana penentuan konsistensi tanah
9. Untuk mengetahui apa saja pori tanah serta pengelompokannya
2
BAB II
KAJIAN TIORI
Sifat morfologi tanah adalah suatu sifat tanah yang dapat dipelajari dan
diamati di lapang yang menunjukkan profil tanah. Sebagian sifat morfologi
tanah adalah sifat fisik dari tanah tersebut. Morfologi tanah penting untuk
dipelajari dan diamati karena akar tanaman kehutanan berjangkar di tempat
tersebut.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
4. Horizon B
Proses terbentuknya horizon B berada di bawah horizon A, E, atau O yang
telah mengalami perkembangan horizon. Sebagian besar hingga seluruh
struktur batuan asli dicirikan hilang pada horizon ini. Kemudian akan
memperlihatkan satu atau lebih sifat tanah.
5. Horizon C
Horizon C adalah lapisan bahan induk tanah. Pembentukkannya
dipengaruhi oleh sedikit proses pedogenik serta tidak memiliki
karakteristik seperti pada horizon O, A, E, maupun B. Letaknya berada di
lapisan tanah terbawah yang terdiri dari batuan dasar yang melapuk.
6. Horizon D atau R
Horizon D atau R memiliki lapisan batuan induk paling dasar yang
terbentuk dari batuan yang sangat padat serta pejal. Pada area ini belum
mengalami pelapukan pada batuan-batuannya.
5
Tanah hitam, cokelat= tergolong jenis grumusol atau andisol, tanah
grumusol baik untuk bertanam padi. Sedangkan, tanah andisol cocok untuk
tanaman sayuran.
Tanah merah = drainase dan aerasinya baik, tetapi kandungan bahan
organiknya rendah. Tingkat perkembangan tanah umumnya sudah lanjut
sehingga menyisakan mineral berat yang sulit atau tahan lapuk.
Tanah kuning= sifatnya hampir sama dengan tanah merah. Bedanya,
jika warnanya cenderung kuning muda berarti lebih banyak
mengandung besi yang teroksidasi.
Tanah kelabu= drainase dan aerasinya jelek, sehingga penguraian
bahan organik lambat. Partikel penyusunnya kebanyakan oleh kwarsa,
kaolin atau mineral liat. Kandungan unsur seperti mangan, aluminium, dan
magnesium cukup tinggi, sehingga bersifat racun bagi tanaman. Tanaman
sayuran sangat peka terhadap kelebihan unsur-unsur ini.
Tanah putih= antara kandungan kapurnya tinggi atau kandungan unsur
liatnya yang tinggi. Dapat dipastikan tanah ini miskin bahan organik.
Drainase dan aerasinya juga buruk. Kurang cocok pemakaian tanah yang
berwarna putih untuk budidaya tanaman.
6
Hue menggambarakan warna yang merajai atau warna dasar atau kualitas
yang membedakan antara merah dengan kuning.
7
Tanah Lumpur
Partikel lumpur memiliki luas permukaan terbatas
- aktifitas kimia sedikit = memiliki kandungan nutrisi yang minim
- dapat kompak/melekat dalam jumlah banyak = sirkulasi udara buruk
dengan pergerakan air yang banyak
Tanah Liat
Partikel tanah liat sangat kecil = luas permukaan sangat besar. Oleh sebab itu:
- air melekat dengan baik pada tanah liat = kemampuan untuk
memertahankan kelembaban sangat tinggi, namun sulit untuk ditanami
vegetasi.
- ikatan kimia aktif = banyak mengandung nutrisi
8
Tekstur tanah juga bisa dipakai mengukur kehalusan/kesuburan tanah.
Kondisi ini terjadi karena adanya perbedaan komposisi antara kandungan di
dalam tanah, seperti pasir, debu, dan unsur tanah liat.
9
berdebu dan/atau liat berpasir. Sedikit penjelasan, bahwa tanah yang
didominasi oleh unsur liat biasanya akan memiliki porous yang kecil.
Sedang tanah yang didominasi unsur debu cenderung memiliki porous
yang sedang;
2. Tanah Tekstur Sedang atau Tanah Berlembung sendiri tersusun atas
beberapa hal, yaitu:
Tanah bertekstur sedang, yakni jenis tanah dengan tekstur lempung
berdebu, lempung berpasir halus, lempung, atau debu;
Tanah bertekstur namun agak kasar, yakni jenis tanah yang
bertekstur lempung berpasir halus atau lempung berpasir;
Tanah bertekstur sedang dan agak halus, yakni lempung liat berdebu,
lempung liat berpasir, dan lempung liat saja; serta
3.Tanah Bertekstur Kasar atau Tanah Berpasir, yang artinya tanah
tersebut memiliki minimal 70 persen unsur pasir, dan/atau bertekstur
pasir, dan/atau memiliki tekstur pasir berlempung.
10
dengan keadaan tanah tersebut karena tanah dapat ditemuan dalam keadaan
lembab,basah,kering,\.dalam keadaan basah ,tanah dibedakan ke dalam
konsistensi gembur (mudah di olah)sampai tengah (agak sulit dicangkul).
Dalam penentuan konsistensi tanah dapat terdapat 2cara yaitu
dilapangan dan laboratorium dengan pendekatan angka angka
Atterberg.konsistensi basah dapat di amati saat tanah beraada di atas kapasitas
lapangan atau dalam keadaan basah.pengamatan dilakukan dengan menentukan
kelekatan (kelekatan bahan tanah saat ditekan antara jari dan telunjuk)dan
plastisitas(bahan tanah diubah bentuknya seperti sosis atau cacing).konsistensi
lembab dan dapat diamati pada saat kondisi kandungan lengas kurang lebih
antara kering angin dan kapasitas lapangan.penentuan konsistensi lembab
dilakukan denga cara memecahkan agregat (bongksh)dalam keadaan kering
angina menggunakan ibu jari dan telunjuk atau menggunkan tangan.jenis tanah
tertentu mempunyai konsistensi yang tifdak sulit atau sesuia dengan kriteria
sehinnga pengamat harus mengamati konsistensi berbeda.
11
organiknya tinggi maka akan memiliki porositas yang tinggi, serta tanah yang
massive atau pejal porositasnya rendah. Sedangkan tanah pasir akan memiliki pori
makro yang banyak sehingga sulit menahan air.
Padas merupakan bagian dari tanah yang mengeras dan padat sehingga
tidak dapat ditembus akar tanaman ataupun air. Karena itu dalam penyifatan tanah
di lapang dalamnya padas dan kekerasannya perlu diteliti.
Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah yang masih dapat ditembus
akar tanaman, yang dapat diamati dengan melihat penyebaran akar
tanamanBagaimana dengan ukuran >2,0 mm? Ini disebut kerikil dan tidak
tergolong tekstur tanah Untuk menentukan tekstur tanah dapat dilakukan dengan
cara manual, yaitu memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk,
sambil dirasakan halus kasarnya.
Pasir: terasa kasar, tidak licin dan tidak melekat.
Debu: terasa licin dan kurang melekat.
Liat: terasa melekat dan tidak licin.
Butiran penyusun tanah ini pada dasarnya masih bisa terurai lagi, artinya
pasir seiring waktu (beratus atau beribu tahun )bisa berubah menjadi debu, dan
debu pun bisa berubah menjadi liat.
Tekstur tanah ini dapat merekat satu sama lainnya membentuk agregat
tanah.
Agregat tanah memiliki pola tertentu yang disebut struktur tanah. Ada
agregat berpola kubus bersudut (angular blocky), berpola granular (butir), berpola
prisma dan lainnya.
Bahan perekat dari agregat tanah dari yang terkuat sampai terlemah adalah
getah/ lendir mikroba > Fe dan Mn Oksida > Bahan Organik > Kation. Oleh sebab
itu pentingnya menjaga keberadaan aktivitas mikroba didalam tanah agar
agregat tanah tetap baik.
Agregat tanah membentuk pori – pori didalam tanah, baik pori makro
maupun pori mikro.
Pori makro = ruang untuk udara dan air
12
Pori mikro = celah sempit antar tekstur tanah. Jika kation sempat masuk ke
pori mikro, maka akan sulit untuk dilepaskan kecuali melalui proses
biologis (perlu bantuan mikroba tanah).
13
Spon ini ibarat bahan organic matang didalam tanah. Spon kemampuan
mengikat air dan mengikat kation lebih baik dibandingkan liat.
Jika di tekstur liat, kation yang masuk ke pori mikro tidak bisa dilepas
lagi, maka pada spon ini kation dapat dilepas atau dapat ditukar.
Jika di tekstur liat, air menempel dipermukaan, maka di spon air bisa
masuk kedalamnya (mampu mengikat air 13x berat keringnya, Jika berat
keringnya = 10 gram, maka spon ini mampu mengikat air setara berat 130 gram).
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat
tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad
hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat sifat dan kimia hampir sama
pada semua profil. Tekstur tanah lempung dengan pasir dan debu lebih dominan,
struktur dan konsistensi pada umumnya sedang.reaksi tanah dari netral sampai
masam dan kandungan bahan organik pada umumnya dari lapisan atas yang
rendah sampai sangat rendah kelapisan dibawahnya ,kapasitas tukar kation dan
kejenuhan basa sedang sampai tinggi.
B. SARAN
Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan untuk mendapatkan lahan yang cocok
bagi pertanian melalui evaluasi kesesuaian lahan. sehingga petani dapat
memanfaatkan sumber daya lahan tersebut scoptimal mungkin dan memberikan
hasil yang memuaskan bagi petani.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://bloghamdy.wordpress.com/ilmu-tanah/fisika-tanah/
16