Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS TENTANG CARA PENDOKUMENTASIAN

MENURUT HELEN VARNEY (1997)

Disusun Oeh:

Kelompok 1 :

ANGGOTA : NISAUL KHAIRA


ISRA MIRANDA
ASMAUL HUSNA
PUTRI FADILAH
IDA SAHARA
ENDANG SRI HARTATI
EVI SUSANTI
DOSEN PENGASUH: Zulfa Hanum, M,Keb
MK : DOKUMENTASI

OMA
ANA
RO G

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “LAPORAN
KASUS TENTANG CARA PENDOKUMENTASIAN MENURUT HELEN
VARNEY (1997)”.

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Penduduk, Masyarakat


dan Kebudayaan. Makalah ini mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca,
makalah ini di susun berdasarkan sumber-sumber tertentu,apabila ada kesalahan
atau kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Matangglumpangdua, 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Konsep Dasar Manajemen................................................................3
B. Tujuan Manajemen Kebidanan.........................................................3
C. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan (varney)........................3
D. Evaluasi............................................................................................7
E. Contoh Kasus....................................................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................15


A. Kesimpulan.....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan berkelanjutan adalah pelayanan yang dicapai ketika


terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dengan bidan.Tujuan
asuhan komprehensif yang diberikan yaitu untuk memberikan asuhan kebidanan
komprehensif secara intensif kepada ibu selama masa kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana sehingga mencegah agar tidak
terjadi komplikasi (Pratami,2014).
Menurut laporan world Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu
(AKI) didunia yaitu 289.000 jiwa.Angka Kematian Ibu di Indonesia 214 per
100.000 kelahiranhidup, World Heald Organization (WHO ) menyatakan angka
kematian ibu di ASEAN tergolong paling tinggi di dunia (world Health
Organization, 2014).
Sekitar 500.000 wanita hamil di dunia meninggal karena mengalami
komplikasi selama kehamilan,persalinan dan nifas.. Sekitar 4 juta bayi meninggal
karena sebagian besar penanganan kehamilan dan persalinan yang kurang
bermutu.Sebagian besar kematian ibu dan bayi tersebutt erjadi di Negara
Berkembang termasuk Indonesia. WHO memperkirakan 15.000 dari sekitar 4,5
juta wanita melahirkan di Indonesia mengalami komplikasi yang menyebabkan
kematian (Asri.dkk, 2010).
Salah satu indicator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan
obstetricdan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi di wilayah tersebut.Kematian ibu (maternal death)
menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab atau yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera. Target Milenium Development Goals (MDG’s) penurunan
angka kematian ibu antara tahun 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen,namun
angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari 1 persen pertahun

1
(WHO,2013).PBB mencanangkan untuk menjalankan pembangunan
berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam konteks ini,
terdapat 12 persoalan yang harus menjadi bagian dari program pembangunan
berkelanjutan untuk tahun 2030. Salah satu dari ke-12 isu dalam pembangunan
berkelanjutan itu adalah soal kematian ibu dan bayi.

B. Rumusan Masalah
Menggunakan pendokumetasian manajemen 7 langkah Varney
(Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial, mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, merencanakan asuhan yang meyeluruh, melaksanakan rencana asuhan dan
melakukan evaluasi)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan


Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir logis,
sistematis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua
belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen
kebidanan merupakan alur pikir seorang bidan dalam memberikan
arahan/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, ketrampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.

B. Tujuan manajemen kebidanan


a. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interprestasi
data dasar.
b. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan
bersama klien
c. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan
dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
d. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.

C. Langkah-langkah manajemen kebidanan (VARNEY)


Proses manajemen adalah proses memecahkan masalah dengan
menggunakan metode yang terorganisir meliputi pikiran dan tindakan dengan
urutan logis untuk keuntungan pasien dan pemberian asuhan dengan menunjukan
pernyataan yang jelas tentang proses berpikir dan tindakan.
Manajemen kebidanan memberikan asuhan komprehensif, terdiri dari 7
langkah :

3
1. Langkah  I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap
untuk mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik,
pemeriksaan panggul atas indikasi, mempelajari catatan sekarang atau
laporan yang lalu, mempelajari data laboratorium dan membuat laporan
singkat untuk menentukan kondisi pasien.
Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data
subyektif dapat dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien,
riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
dan riwayat nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006).
Data objektif didapatkan melalui:
a. Pemeriksaan fisik
1. Palpasi abdomen : untuk memastikan volume cairan amnion. Jika
ketuban benar-benar pecah, palpasi abdomen kadang-kadang dapat
mendeteksi berkurangnya cairan, karena terdapat peningkatan
molase uterus dan dinding abdomen di sekeliling janin dan
penurunan ballottement (Varney, 2010:399)
2. Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril
a) Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
b) Lihat adanya cairan yang mengalir dari ostium serviks.
c) Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang khas,
yang membedakan dari bau urine.
d) Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo
atau verniks kaseosa.
e) Lihat serviks untuk memperkirakan pembukaan jika
pemeriksaan dalam tidak dilakukan.
f) Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat atau
ekstremitas janin.
3. Periksa dalam (Vagina toucher) meliputi:
a) Pembukaan : pada primipara kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm (dr. indogamers, 2006)

4
b) Ketuban sudah pecah (ketuban negatif)
b. Pemeriksaan laboratorium
1) Uji pakis positif : dengan meneteskan air ketuban pada objek
glass dan biarkan kering, pemeriksaan mikroskopis menunjukkan
Kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis (Nurhayati, 2010)
2) Uji kertas nitrazin positif : jika kertas nitrazin merah berubah
menjadi biru, menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis)
3) Ultrasonografi : untuk pemeriksaan oligohidramnion jika
pemeriksaan sebelumnya tidak memberikan gambaran yang jelas
pecah ketuban (Varney, 2010)

2. Langkah  II (Interpretasi data)


Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data
yang tersedia di interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah
spesifik.
Pada ibu dengan ketuban pecah dini interpretasi datanya biasanya: Ny. M
umur 19 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu, inpartu kala I fase aktif dengan
Ketuban Pecah Dini Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala.

3. Langkah  III (Identifikasi diagnosa dan masalah potensial)


Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial
masalah atau penyulit yang mungkin muncul. Langkah ini penting untuk
menyusun persiapan antisipasi, sehingga kita selalu siap siaga dalam
menghadapi berbagai kemungkinan.
Diagnosa potensial pada ibu dengan KPD adalah infeksi dan terjadinya
gawat janin. (Ai Yeyeh, 2010)

4. Langkah  IV (Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi)


Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera,
melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien. (Ai Yeyeh, 2010)

5
Kolaborasi pada KPD salah satunya adalah untuk mengantisipasi diagnosa
potensial terjadinya infeksi yaitu dengan pemberian antibiotic injeksi
Cefotaxin 2 x 1 gram/ hari dan pemberian oksigen 2 liter per menit.

5. Langkah  V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)


Membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya, merupakan hasil pengembangan dari masalah sekarang
antisipasi masalah dan diagnosa juga melengkapi data yang kurang serta
data tambahan yang penting sebagai informasi untuk data dasar.
Rencana asuhan kebidanan pada kasus KPD adalah Melakukan penilaian
kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ)
setiap 30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di
lembar observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan
dari dokter. (Ai Yeyeh, 2010)

6. Langkah  VI (Pelaksanaan)
Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin
seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota
team kesehatan lainnya.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus KPD disesuaikan dengan
perencanaan yang disusun yaitu Melakukan penilaian kemajuan persalinan
setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya (HIS dan DJJ) setiap 30 menit,
pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar
observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari
dokter. (Ai Yeyeh, 2010)

7. Langkah  VII (Evaluasi)


Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan,
meliputi apakan pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis
dan masalah. Rencana dianggap efektif jika pelaksanaannya memang
efektif

6
Pada kasus KPD yang dievaluasi adalah terjadinya infeksi atau tidak,
selama proses persalinan dan sesudah persalinan (post partum) (Ai Yeyeh,
2010)

D. Evaluasi
Melakukan evaluasi efektivitas dari asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah baner-benar telah terpenuhi sesuai
dengan apa yang telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis (Varney, 2013,
Arsinah, dkk. 2013)

E. Contoh Kasus 7 Langkah Varney

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Hari/Tanggal   : Kamis, 23 November 2011


Pukul : 08.00  WIB        

I. PENGKAJIAN DATA

A. IDENTITAS
Nama ibu    : Ny. Yayah Rohayah
Umur          : 27 thn
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama        : Islam
Pendidikan  : SMA
Pekarjaan   : Karyawati
Alamat        : Jl. Raya PLP No. 23 RT 01/02

Nama suami : Tn. Udin


Umur          : 30 thn
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama        : Islam
Pendidikan  : SMA
Pekarjaan   : PNS
Alamat        : Jl. Raya PLP No. 23 RT 01

7
B. ANAMNESA
Pada tanggal : 23 Novembeer 2011    
Pukul : 08.00 WIB
a. Kunjungan ke           : VI
1. Alasan kunjungan   : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
Kehamilannya
2. Keluhan utama       : kaki kadang terasa keram

b. Perasaan ttg kehamilan ini : Senang


c. Emosi saat pengkajian   : Stabil
d. Jenis kelamin                : Laki-laki atau perempuan sama
saja
e. Status perkawinan          : Perkawinan ke I, Usia menikah 22
thn dgn suami 24 thn, Lama
perkawinan 2 thn Status perkawinan
syah.
f. Perilaku kesehatan  : Baik, ibu tidak merokok, tidak minum
alcohol dan tidak mengkonsumsi obat
obatan
g. Pengambilan keputusan dlm keluarga : ( V ) Suami
( ) Keluarga
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : 15 thn            Teratur/tidak: Teratur
Siklus          : 25 hari           Lamanya  : 5-6 hari
Banyaknya  : 60 cc             Sifat darah      : Khas

b. Riwayat kehamilan
HPHT          : 16 - 11 – 2010
TP             : 23 – 8 – 2011
Keluhan     :

Trimester I : ANC 1 kali, di Puskesmas, Keluhan sering BAK


dan mual
Trimester II   : ANC 2 kali, di puskesmas, Keluhan tidak ada
Trimester III     : ANC 2 kali, di Puskesmas, Kaki kadang bengkak
dan sering pusingPergerakan anak pertama kali

8
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
TD                           :120/70 mmHg
Nadi                         : 80 x/menit
Pernafasan             : 20 x/menit
Suhu                      : 36,7 ®C
2. Lingkar Lengan atas : 24 cm
3. Tinggi badan          : 154 cm
4. BB sebelum hamil  : 43 kg
5. BB sekarang          : 59 kg
6. Kepala dan rambut
Warna rambut       : Hitam
Distribusi                : Merat
Kekuatan                : Tidak ronto
Kebersihan             : Tidak berketombe
Keadaan kulit kepala : Sehat
7. Muka
Oedema                 : Tidak ada
Pucat                      : Tidak pucat
Closma gravidarum : Ada
8. Mata
Conjungtiva            : Merah muda
Skelera                   : Putih
Penglihatan             : Baik
9. Mulut
Gigi                        : Bersih
Gusi                       : Tidak mudah berdarah
Mukosa bibir         : Lembab
10. Telinga
Pengeluaran           : Tidak ada
Pendengaran          : Baik
11. Hidung
Pengeluaran           : Tidak ada
Penciuman             : Baik
1. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pembesaran kelejar limfe : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
12. Dada
Simetris                     : Ya

9
Pergerakan dada         : Teratur
13. Mammae
Simetris                     : Ya
Benjolan                    : Tidak ada
Hiperpigmentasi areola : Ada
Bentuk payudara        : Bulat
Putting susu               : Menonjo
Pengeluaran               : Ada colostrums
14. Abdomen
Pembesaran               : Sesuai usia kehamilan
Warna                       : Sesuai warna kulit ibu
Bekas luka                 : Tidak ada
Linea                         : Nigra
Sriae                          : Livida
Palpasi
TFU : 3 jari bawh prosesus xipoideus (MD= 29)
Leopod I : Mengukur pundus uteri
       Leopold II   : Punggung kiri
       Leopold III  : Presentasi kepala
       Leopold IV : Sudah masuk pintu atas panggul
TBBJ            : 2790 gram
DJJ             : + 143 x/menit
16.  Genetalia
     a. Vagina
Oedema                     : Tidak ada
Varises                     : Tidak ada
Pembesaran kelenjar  : Tidak ada
Pengeluaran cairan     : Tidak ada
Bekas episiotomy       : Tidak ada
Kemerahan                : Tidak ada
Nyeri                         : Tidak ada
Chadwick                  : Tidak ada
b. Anus
Hemoroid          : Tidak ada
17.  Ekstremitas
a. Tangan
Kuku                : Bersih
Oedema           : Tidak ada
b. Kaki
Varises             : Tidak ada

10
Oedema           : Tidak ada
Reflek patella  : kanan/kiri  +/+
18.  Punggung
Lordosis                   : Ya
Kiposis                      : Tidak
Skoliosis                    : Tidak
Ketuk costovertebra  : Tidak

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 14/7/2011
Darah    : HB                    : 11 grm%
   Golongan darah  :O
   Rhesus               :+
Urine     : Protein              : -
   Reduksi           :-
DLL   :-

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa         : G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu
                        Janin tunggal, hidup, intra uteri
Data Subjek    : - Ibu mengatakan ini kehamilan anak pertama dan Tidak
pernah keguguran
- Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronik dan menular
beserta keluarga 
- Ibu mengatakan kadang-kadang kaki terasa keram
- HPHT : 16-11-2010
Data Objektif  : - Keadaan umum ibu dan janin baik 
- TTV :  
TD        : 120/70 mmH
Nadi     : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu    : 36,7 o C
- Palpasi
       TFU : 3 jari diatas prosesus xipuedeus (MD =
29cm)
Leopold 1 : menentukan letak bokong
Leopold II : Punggung kiri
       Leopold II : Presentasi kepala
       Leopold IV : Sudah masuk pintu atas panggul
                       -  TBBJ   : 2790 gram

11
                      -   DJJ      : + 143 x/menit
                       -   TP      : 23-8-2011
Masalah           : Kaki kadang terasa keram
     Kebutuhan       : Informasi tentang kehamilan saat ini

III.    DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV.   TINDAKAN SEGERA


Tidak dilakukan

V. INTERVENSI
1. Lakukan komunikasi interpersonal
2. Baritahu hasil pemeriksaan
3. Ingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dan cairan
4.  Ingatkan ibu tentang pola istirahat
5. Ingatkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene
6. Jelaskan cara mengatasi ketidaknyamanan ibu
7. Beritahu tanda-tanda persalinan
8. Beritahu tanda bahaya dalam kehamilan
9. Beritahu tentang Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan
Komplikasi (P4K)
10. Beri ibu resep
11. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

VI. IMPLEMENTASI
1.Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu, agar tercipta suasana yang
nyaman serta untuk membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu
dan bidan.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwaa keadaan ibu dan janin baik.
TTV :
TD       : 120/70 mmHg
Nadi  : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu  : 36,70 C
Palpasi

TFU : 3 jari bawah prosesus xipoideus (MD = 29 cm)


Leopold I   : Menentukan letak bokong
Leopold II  : Punggung kiri

12
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Sudah masuk pintu atas panggul
TBBJ          : 2790 gram
DJJ             : + 143 x/menit
TP                : 23-8-2011
3. Mengingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dengan makan
makanan yang sehat dan bergizi secara teratur  seperti nasi, lauk pauk,
sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta minum air putih 8-9 gelas sehari,
bila perlu susu 1 gelas sehari, tidak ada pantangan makanan apapun bagi
ibu.
4. Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola istirahat dengan beristirahat
ketika merasa lelah, tidak bekerja terlalu berat, tidur siang 1-2 jam sehari
dan tidur malam 7-8 jam sehari.
5.  Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene, yaitu mandi 2
kali sehari, keramas 1 kali 2 hari, gosok gigi 2-3 kali sehari, dan mengganti
celana dalam minimal 2 kali sehari atau setelah BAK dan BAB.
6. Menjelaskan ketidaknyamanan ibu yaitu kaki Ibu kadang keram yang
diakibatkan peredaran darah pada kaki kurang lancar, cara mengatasinya
hindari lama berdiri, bila ibu duduk hindari menekuk kaki dan tidur miring
ke kiri untuk mencegah tertekannya vena cava inferior.
7. Memberitahukan ibu tanda-tanda persalinan, yaitu
         Keluarnya lendir bercampur darah
         Perut terasa mules sampai ke pinggang
         Adanya dorongan untuk mengedan
8. Beritahu tanda bahaya dalam kehamilan, yaitu
         Pecah ketuban sebelum waktunya
         Terjadi perdarahan
         Demam yang tinggi
         Gerakan janin berkurang
         Anemia
         Nyeri kepala hebat
9. Beritahu tentang Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan
Komplikasi (P4K), yaitu
         Merencanakan tempat bersalin
         Tenaga penolong
         Pengambil keputusan
         Penyediaan alat transportasi
         Pendonor
         Menjaga rumah

13
         Keperluan ibu dan bayi
10.  memberikan ibu resep
         Kalk 2x1 X
         B12 3x1 X
         Fe   1x1 XXX
11.  Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi.

VII. EVALUASI
1.      Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2.      Ibu mengerti dan bersedia mengikuti penjelasan bidan
3.      Ibu sudah menerima resep
4.      Ibu bersedia datang kunjungan ulang

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus
melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah
sedangkan dari depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-masing
pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam
penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5 langkah atau 7 langkah
yang perlu diingat bahwa dalam manajemen kebidanan tersebut dilakukan secara
sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam membantu pemecahan
masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi :
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi kebutuhan
konsumen.
2. Meliputi seluruh kegiatan.
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen.
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.
5. Memonitor kepuasan konsumen.
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui
pemantauan ulang.
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dab
pelayanan khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi yang
fleksibel.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh, Rukiyah, dkk. et al. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans
Info Media

Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta :Graha Ilmu

Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hal. 109

Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta. Hal. 117

Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar : Makassar.


Hal 70

Pratami, Evi. 2014. Konsep Kebidanan Berdasarkan Filosofi dan Sejarah.


Magetan : Forum Ilmu Kesehatan

Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. EGC.

16

Anda mungkin juga menyukai