Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PRAKTIKUM

MATA KULIAH PILIHAN POLIMER

Materi

PEMBUATAN FILM PLASTIK BIODEGREDABEL DARI PATI JAGUNG DENGAN


PENAMBAHAN KITOSAN DAN PEMPLASTIS GLISEROL

Disusun oleh:

Edwin Mukhtadi (21030115060032)

Rizqia Arlina Fandra (21030115060078)

Dina Lutfiana Safitri (21030115060086)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Praktikum : Mata Kuliah Pilihan Polimer

Judul Usulan Kegiatan : Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung
Dengan Penambahan Kitosan Dan Pemplastis Gliserol
Dosen Pembimbing : Ir.Hj. Wahyuningsih, M.Si

Praktikan : Edwin Mukhtadi (2103011506000)

Rizqia Arlina Fandra (21030115060078)

Dina Lutfiana Safitri (21030115060086)

Proposal praktikum dengan judul:

Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung Dengan Penambahan


Kitosan Dan Pemplastis Gliserol

Telah disetujui oleh kepala laboratorium

Semarang,

Ir.Hj. Wahyuningsih, M.Si


NIP. 195403181986032001
PROPOSAL PRAKTIKUM

MATA KULIAH PILIHAN POLIMER

I. JUDUL PENELITIAN
Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung Dengan Penambahan
Kitosan Dan Pemplastis Gliserol

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Berbicara masalah sampah dan permasalahannya seakan-akan tidak ada habis-
habisnya.Bahkan berbagai argumen dan solusi pemecahan masalah sampah sudah sering kali
kita dengar maupun kita baca dari berbagai media massa. Dari sekian banyak sampah yang
ada ,plastik memiliki persentase tertinggi ,sebab dalah kehidupan sehari-hari hampir setiap
produk menggunankan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar.
Material plastik yang digunakan karena banyak mempunyai sifat unggul seperti
ketahanan kimia yang tinggi mudah dibuat bermacam bentuk dan ukuran ,dapat diatur
keelastisannya serta harganya pun relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan
masyarakyat.Penggunaan plastik yang cukup besar ini mengakibatkan sampah cepat sekali
menumpuk.Sampah plastik merupakan suatu permasalahan global karena plastik sulit
terdegradasi oleh mikroorganisme dalam lingkungan juga cuaca,sehingga menyebabkan
masalah lingkungan yang sangat serius.Plastik yang berbentuk film ini akan menutup
permukaan tanah ,sehingga aerase tidak dapat berjalan semestinya. Jenis plastik
biodegradabel dapat mengalami penguraian yang lebih cepat dibandingkan dengan plastik
non-biodegradabel ,sehingga plastik biodegradabel tidak akan mengganggu keseimbangan
alam.Keuntungan lain dari plastik biodegradabel ketika dibuang kealam yakni akan lebih
mempercepat kesuburan tanah yang diakibatkan terurainya plastik dengan membentuk unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanah.
Pendapat lain tentang defenisi plastik biodegradabel adalah suatu material dalam
kondisi tertentu dan waktu tertentu dapat mengalami perubahan struktur kimiawinya akibat
mikroorganisme seperti bakteri ,jamur dan algae.Selain itu juga plastik biodegradabel adalah
suatu polimer yang berubah kedalam senyawa dengan berat molekul rendah ,dimana paling
sedikit satu tahap pada proses degradasinya melalui metabolisme organisme secara alamiah.
Dibeberapa negara maju seperti Jerman,Amerikan dan Jepang telah dikembangkan
jenis plastik biodegradabel. Bahkan menurut Japan Biodegradable Plastik Society
produksinya akan mencapai 1/10 atau sekitar 1,2 juta ton dari total produksinya plastik non-
biodegradabel.Indonesia adalah negara sangat potensial untuk dapat memproduksi plastik
biodegradabel dengan potensi sumber daya alam yang dimilikinya.
Penelitian pemanfaatan sintesis plastik biodegaradabel telah dikembangkan karena
bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. Dalam penelitian ini, plastik biodegradabel
disintesis dari pati jagung dengan komposit kitosan dengan gliserol sebagai plastisiser.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan pengaruh variasi komposisi bahan
terhadap kinerja edible film. Plastik biodegradabel disintesis dengan metode inversi fasa
atau melt intercalation dengan variasi konsentrasi kitosan.

III. PERUMUSAN MASALAH


Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi
pemrosesan pati adalah untuk :

1. Apa pengertian dari bioplastik dan pati?


2. Bagaimana proses pembuatan bioplastik dari pati jagung dengan penambahan
kitosan dan gliserol?

IV. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi
pemrosesan pati adalah untuk :

1. Menjelaskan pengertian bioplastik dan pati.


2. Menjelaskan proses pembuatan bioplastik dari pati jagung dengan
penambahan kitosan dan gliserol

V. MANFAAT PENELITIAN
1. Mengetahui pengertian bioplastik dan pati
2. Mengetahui proses pembuatan bioplastik dari pati jagung dengan penambahan
kitosan dan gliserol
VI. TINJAUAN PUSTAKA
6.1 BIOPLASTIK
Plastik sintetis merupakan bahan yang sangat diperlukan bagi kehidupan
manusia dan telah berkembang menjadi industri besar. Bahan kemasan yang berasal
dari polimer petrokimia yakni plastik sangat populer digunakan karena memiliki
beberapa keunggulan, yakni fleksibel (mengikuti bentuk produk), transparan, tidak
mudah pecah, dapat dikombinasikan dengan kemasan lain, dan tidak korosif. Namun,
polimer plastik tidak tahan terhadap panas dan dapat mencemari produk dengan
migrasi komponen monomernya, sehingga berdampak terhadap keamanan dan
kesehatan konsumen. Selain itu, kelemahan plastik yang lainnya adalah tidak dapat
dihancurkan secara alami (non-biodegradable) sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan. Karenanya, bahan kemasan plastik tidak dapat dipertahankan
penggunaannya secara luas karena akan menambahkan persoalan dan kesehatan di
waktu mendatang.

Alasan penggunaan plastik sintetis yang meluas, dikarenakan sifatnya yang


kuat, tidak mudah rapuh, dan stabil. Namun ternyata, polimer plastik juga
mempunyai berbagai kelemahan, antara lain sifatnya yang tidak tahan panas,
mudah rusak dan dapat menyebabkan kontaminasi melalui transmisi monomernya
ke bahan yang dikemas. Kelemahan lain adalah sifatnya yang tidak dapat
dihancurkan secara alami (non -biodegradable),

Sampah plastik bekas pakai tidak akan hancur meskipun telah ditimbun dalam
waktu lama, sehingga mengakibatkan penumpukan sampah plastik dapat
menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup. Untuk mengurangi
terjadinya penimbunan sampah plastik maka dilakukan penelitian pembuatan plastik
biodegradabel dengan menggunakan bahan alami yang dapat diperbaharui. Salah satu
bahan alami tersebut yaitu pati jagung. Tapi karena pati jagung memiliki sifat yang
kaku dan mudah rapuh, maka digunakan gliserol sebagai pemplastis dan kitosan
sebagai penguat dari plastik biodegradabel. Penambahan ini bertujuan untuk
memperbaiki sifat fisik, sifat mekanik dan melindungi Film Plastik dari
Mikroorganisme yang dapat merusak Film Plastik.

6.2 POLIMER

Polimer adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam (non-metalic material)
yang penting. Saat ini bahan polimer telah banyak digunakan sebagai bahan substitusi
untuk logam terutama karena sifatnya yang cenderung ringan, tahan terhadap korosi
dan bahan kimia, serta murah, terutama untuk pengaplikasian pada temperatur
rendah. Selain itu karena daya hantar listrik dan panas yang sangat rendah,
kemampuannya dalam meredam kebisingan, variasi pada warna dan tingkat
transparansi, serta kesesuaian desain dan manufaktur.

Proses pembentukan rantai molekul raksasa polimer dari unit-unit molekul


terkecilnya (mer atau meros) melibatkan reaksi yang sangat kompleks. Proses
polimerisasi tersebut secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis reaksi,
yaitu: (1) polimerisasi adisi, dan (2) polimerisasi kondensasi. Reaksi adisi, seperti
yang terjadi pada proses pembentukan makro molekul polyethylene dari molekul-
molekul etilen, terjadi secara cepat dan tepat tanpa produk samping sehingga sering
disebut pula sebagai Pertumbuhan Rantai (Chain Growth). Sedangkan, polimerisasi
kondensasi, misalnya terjadi pada pembentukan bakelit dari dua buah mer berbeda,
berlangsung tahap demi tahap (Step Growth) dengan menghasilkan produk samping,
seperti molekul air yang dikondensasikan keluar.

Polimer alami adalah polimer yang dihasilkan dari monomer organik seperti
pati, karet, kitosan, selulosa, protein dan lignin. Biopolimer banyak diminatioleh
industri karena berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, biodegradable
(dapat diuraikan), mempunyai sifat mekanis yang baik, dan ekonomis. Saat
ini, biopolimer banyak diteliti untuk menghasilkan film (plastik) yang dapat
menggantikan keberadaan plastik sintetik. Terdapat tiga kelompok biopolimer yang
menjadi bahan dasar dalam pembuatan film kemasan biodegradable, yaitu :

a) Campuran biopolimer dengan polimer sintetis : film jenis ini dibuat dari
campuran granula pati (5 20 %) dan polimer sintetis serta bahan tambahan
(prooksidan dan autooksidan). Komponen ini memiliki angka
biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi sangat terbatas.
b) Polimer mikrobiologi (poliester): Biopolimer ini dihasilkan secara
bioteknologis atau fermentasi dengan mikroba genus Alcaligenes. Berbagai
jenis ini diantaranya polihidroksi butirat (PHB), polihidroksi valerat (PHV),
asam polilaktat dan asam poliglikolat. Bahan ini dapat terdegradasi secara
penuh oleh bakteri, jamur dan alga. Tetapi karena proses produksi bahan
dasarnya yang rumit mengakibatkan harga kemasan biodegradable ini relatif
mahal.
c) Polimer pertanian: biopolimer ini tidak dicampur dengan bahan sintetis dan
diperoleh secara murni dari hasil pertanian. Polimer pertanian ini diantaranya
selulosa (bagian dari dinding sel tanaman), kitin (pada kulit Crustaceae) dan
pullulan (hasil fermentasi pati oleh Pullularia pullulans). Polimer ini memiliki
sifat termoplastik, yaitu mempunyai kemampuan untuk dibentuk atau dicetak
menjadi film kemasan. Kelebihan dari polimer jenis ini adalah ketersediaan
sepanjang tahun (renewable) dan mudah hancur secara alami
(biodegradable). Polimer pertanian yang potensial untuk dikembangkan
antara lain adalah pati gandum, pati jagung, kentang, casein, zein, consentrate
whey dan soy protein.
Plastik biodegradabel merupakan plastik yang dapat terurai oleh aktivitas
mikroorganisme pengurai. Plastik biodegradabel memiliki kegunaan yang sama
seperti plastik sintetis atau plastik konvensional. Plastik biodegradabel biasanya
disebut dengan bioplastik, yaitu plastik yang seluruh atau hampir seluruh
komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Plastik
biodegradabel merupakan bahan plastik yang ramah terhadap lingkungan karena
sifatnya yang dapat kembali ke alam. Umumnya, kemasan biodegradabel diartikan
sebagai film kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami.
Plastik biodegredabel dapat berubah struktur kimianya.

6.3 PLASTICIZER

Plastisizer menurunkan kekuatan inter dan intra molekular dan meningkatkan


mobilitas dan fleksibilatas film (Sanchez et al., 1998). Semakin banyak penggunaan
plastisizer maka akan meningkatkan kelarutan. Begitu pula dengan
penggunaan plastisizer yang bersifat hidrofilik juga akan meningkatkan
kelarutannya di dalam air. Penggunaan gliserol memberikan kelarutan yang lebih
tinggi dibandingkan sorbitol pada edible film berbasis pati (Bourtoom, 2007). Jenis
dan konsentrasi dari plasticizer akan berpengaruh terhadap kelarutan dari film
berbasis pati.

Semakin banyak penggunaan plasticizer, kelarutan juga akan semakin


meningkat. Demikian pula dengan penggunaan plasticizer yang bersifat hidrofilik
juga akan meningkatkan kelarutannya dalam air. Peningkatan suhu pemanasan juga
akan menurunkan persentase pemanjangan dari edible film. Permeabilitas terhadap
kelarutan dan uap air akan cenderung menurun seiring dengan naiknya suhu
pemanasan (Bourtoom, 2007).

Interaksi antara polimer dengan pemlastis dipengaruhi oleh sifat affinitas kedua
komponen, apabila affinitas polimer pemlastis tidak kuat maka akan terjadi plastisasi
antara struktur (molekul pemlastis hanya terdistribusi diantara struktur). Plastisasi ini
hanya mempengaruhi gerakan dan mobilitas struktur. Jika terjadi interaksi polimer-
polimer cukup kuat, maka molekul pemplastis akan terdifusi kedalam rantai polimer
(rantai polimer amorf membentuk satuan struktur globular yang disebut bundle)
menghasilkan plastisasi infrastruktur intra bundle.

6.4 GELATINISASI

Gelatinisasi adalah perubahan yang terjadi pada granula pada waktu mengalami
kenaikan yang luar biasa dan tidak dapat kembali ke bentuk semula (Winarno, 2002).
Gelatinisasi juga disebut sebagai peristiwa koagulasi koloid dengan ikatan rantai
polimer atau penyerapan zat terlarut yang membentuk jaringan tiga dimensi yang
tidak terputus sehingga dapat mengakibatkan terperangkapnya air dan terhentinya
aliran zat cair yang ada di sekelilingnya kemudian mengalami proses pengorientasian
partikel (Meyer, 1973).

Suhu gelatinisasi adalah suhu pada saat granula pati pecah dan berbeda-beda
bagi tiap jenis pati serta merupakan suatu kisaran. Viskometer suhu gelatinisasi dapat
ditentukan, misalnya pada jagung 62-70C, beras 68-78C gandum 54,5- 64C,
kentang 58-66C, dan tapioka 52-64C (Winarno, 2002).
VII. METODE YANG DIGUNAKAN
7.1 BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Bahan-bahan
Jagung
Air
Aquadest
Kulit udang
NaOH
HCl
Asam asetat
Giliserol

b. Alat-alat
Blender
Wadah plastic
Pisau
Ayakan
Water bath
Peralatan gelas
Magnetic stirrer
Thermometer
Neraca analitik
Oven
Cetakan kaca 20 x 20 cm

7.2 CARA KERJA


1) Cara membuat bahan baku
Pisahkan biji jagung dari tongkolnya menggunakan pisau
Mencuci biji jagung dengan menggunakan air
Masukkan biji jagung kedalam blender dan tambahkan air dengan
perbandingan 500 gr jagung : 250 ml air kemudian haluskan
saring filtrate jagung dari ampasnya
ekstraksi kembali ampas jagung dengan penambahan air 500 gr ampas :
250 ml air
filtrat pertama dan kedua dimasukkan dalam plastic kemudian
diendapkan selama 24 jam
air hasil endapan dibuang sehingga diperoleh endapan basah
cuci endapan sampai bersih kemudian keringkan endapan selama 2 hari
dibawah sinar matahari
haluskan menggunakan mortal dan ayak dengan ayakan 100 mesh
2) Pembuatan Kitosan
Pisahkan udang dengan kulitnya kemudian dicuci bersih dan keringkan
Haluskan kulit udang yang sudah kering hingga berbentuk powder
Timbang bubuk kulit udang sebanyak 5 gr
Masukkan kedalam beker glass yang berisi 300 ml aquadest
Tambahkan 3 ml HCL kedalam larutan
Larutan kulit udang dipanaskan selama 2 menit, dan diamkan sebentar
Saring larutan dengan kertas saring
Slurry kulit udang dimasukkan dalam gelas bekker, dicuci dan disaring
kembali
Hasil saringan dimasukan dalam gelas beker yang berisi 300 ml
aquadest
Panaskan larutan selama 2 menit dan saring
Hasil saringan ditambahkan NaOH sebanyak 3 ml dan ukur PHnya
Saring kembali dan keringkan
3) Pembuatan bioplastik
Pembuatan bioplastik menggunakan metode pembuatan film plastik
biodegradabel yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakkan yang dilakukan pada plat kaca.
Metode pembuatan film plastik biodegradabel ini didasarkan pada prinsip
termodinamika larutan dimana keadaan awal larutan stabil kemudian
mengalami ketidakstabilan pada proses perubahan fase (demixing), dari cair
menjadi padat. Proses pemadatannya (solidifikasi) diawali transisi fase cair satu
ke fase dua cairan (liquid-liquid demixing) sehingga pada tahap tertentu fase
(polimer konsentrasi tinggi) akan membentuk padatan.

Cara pembuatan:

Larutkan kitosan dalam asam asetat 1%

Aduk dengan stirrer selama 30 menit

Tambahkan pati jagung yang telah dilarutkan dalam asam asetat 1% pada
suhu 70C-83C selama 22 menit dan suhunya dijaga

Tambahkan gliserol dan aduk selama 1 jam sampai homogen

Diamkan pada suhu kamar kemudian divakum selama 20 menit

Diamkan selama24 jam

Tuangkan larutan film plastic diatas plat kaca berukuran 20 x 20 cm

Keringkan dalam oven selama 6 jam pada suhu 83C

Diamkan pada suhu kamar dan lepaskan dari plat kaca secara perlahan

Simpan dalam desikator

VIII. RANCANGAN PERCOBAAN


8.1 Tabel Komposisi Bahan yang Digunakan saat Percobaan
Bahan Variabel
Biji jagung 500 gram
Kulit udang 5 gram
Waktu Operasi 3 hari

8.2 Pengamatan yang dilakukan

a. Reaksi yang terjadi

b. Produk yang dihasilkan

IX. RENCANA KEGIATAN


a. Waktu Pelaksaan
Praktikum dilaksanakan pada bulan Agustus pada semester 5.

b. Lokasi Pelaksanaan
Praktikum Mata Kuliah Pilihan Polimer akan dilaksanakan di:
Laboratorium PSD III Teknik Kimia Universitas Diponegoro

X. RENCANA ANGGARAN
1. Biaya praktikum = Rp. 500.000
2. Pembuatan Laporan = Rp. 30.000
3. Lain-lain = Rp. 35.000
Total = Rp. 565.000
XI. ORGANISASI PENELITIAN

Praktikum Mata Kuliah Pilihan Polimer akan dilaksanakan oleh mahasiswa


Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang, yaitu
sebagai berikut:
1. Edwin Mukhtadi 210301150600
2. Rizqia Arlina Fandra 21030115060078
3. Dina Lutfiana safitri 21030115060086

Demikian usulan kegiatan ini dibuat agar dapat disetujui dan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
XII. DAFTAR PUSTAKA
Agra.1973.HidrolisisPati.www.februadi.com/hidro lisis/987/. Diakses tanggal 15 November
2013, pukul : 19.30 WIB.

Abu, Bakar. 2009. Biodegradasi Bahan Komposit Polipropilena Dengan Pengisi Serat
Limbah Padat (Fibre Recovery) Dari Pabrik Pulp Dan Kertas: Universitas Sumatera
Utara

Akbar, Fauzi, dkk.2013. Pengaruh waktu simpan film plastik biodegradasi dari pati kulit
singkong terhadap sifat mekanikalnya : Universitas Sumatera Utara

Akmaliah, P. 2003. Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dimetil Ftalat Terhadap Karakteristik


Bioplastik Dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan
Ralstonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Apryani, Farida. 2009. Peranan Gliserol sebagai Plastisiser dalam Film Pati Jagung dengan
Pengisi Serbuk Halus Tongkol Jagun

:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

Anonim.2010.Bioplastik.http://id.wikipedia.org/wi ki/Bioplastik . Diakses Pada Tanggal 16


November 2013, Pukul: 20.15 WIB
Darni, Yuli, dkk.2008. Sintesa bioplastik dari pati pisang dan gelatin dengan plasticizer
gliserol : Universitas Lampung

Semarang,

Praktikan 1 Praktikan 2 Praktikan 3

Edwin Mukhtadi Rizqia Arlina Fandra Dina Lutfiana Safitri

21030115060032 21030115060078 21030115060086

Mengetahui,

Kepala Laboratorium Dosen Pembimbing

Ir.Hj. Wahyuningsih, M.Si Ir.Hj. Wahyuningsih, M.Si


NIP.195403181986032001 NIP.195403181986032001

Anda mungkin juga menyukai