Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKUMAN MATERIAL TEKNIK

“PLASTIK”

Bonifasius Bagas W.H.M

2210311064

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
2023
Pengertian Plastik

Plastik merupakan bahan sintetis yang terdiri dari polimer, yaitu molekul-molekul
berantai panjang yang terdiri dari unit-unit berulang. Plastik dapat diproduksi dari berbagai
jenis polimer, seperti polietilen, polivinil klorida, polipropilen, polistirena, dan lain sebagainya.

Plastik memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya populer dan digunakan


secara luas dalam berbagai industri. Pertama, plastik memiliki kelebihan fleksibilitas dan
kemampuan untuk dicetak dalam berbagai bentuk, sehingga memungkinkan pembuatan produk
dengan desain yang beragam. Kedua, plastik umumnya memiliki bobot yang ringan dan tahan
terhadap korosi, sehingga memudahkan produksi, transportasi, dan penggunaan dalam
berbagai aplikasi. Ketiga, plastik dapat diproduksi dengan biaya relatif murah dibandingkan
dengan bahan lain seperti logam atau kaca.

Secara umum, terdapat dua jenis plastik utama, yakni termoplastik dan termoset.
Termoplastik dapat meleleh saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan. Karakteristik ini
memungkinkan termoplastik untuk dicetak ulang dan didaur ulang. Di sisi lain, termoset
mengalami perubahan kimia permanen ketika dipanaskan, sehingga tidak dapat dilelehkan
kembali setelah proses pengerasan awal. Akibatnya, termoset cenderung sulit didaur ulang.

Meskipun plastik memberikan banyak manfaat, penggunaan yang berlebihan dan


kurangnya pengelolaan limbah plastik telah menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Plastik sulit terurai dan dapat mencemari tanah, air, dan udara jika tidak dibuang dengan benar.
Banyak limbah plastik juga akhirnya mencemari lautan, mengancam kehidupan laut dan
ekosistemnya.

Untuk mengatasi masalah ini, upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan
peningkatan daur ulang menjadi fokus utama. Pengembangan teknologi daur ulang plastik
menjadi semakin penting dalam upaya mengurangi dampak negatifnya. Selain itu, inovasi
dalam pengembangan bahan alternatif seperti bioplastik, yang dapat terurai secara alami, juga
merupakan langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional.

Secara keseluruhan, plastik merupakan bahan sintetis yang terbuat dari polimer dengan
sifat fleksibel, ringan, dan tahan terhadap korosi, serta dapat dicetak dalam berbagai bentuk.
Namun, penggunaan berlebihan dan penanganan limbah plastik yang kurang bertanggung
jawab berdampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang plastik, dan mencari alternatif bahan yang
lebih ramah lingkungan.
Tujuan dibuatnya Plastik

Plastik diciptakan dengan tujuan utama sebagai bahan yang fleksibel, ringan, dan
ekonomis untuk digunakan dalam berbagai industri dan oleh konsumen.
Tujuan ini dapat dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

1. Fleksibilitas
Plastik memberikan kemampuan fleksibilitas dalam pengolahan dan
penggunaannya. Plastik dapat dicetak dalam beragam bentuk dan ukuran,
memungkinkan pembuatan produk dengan desain yang kompleks dan inovatif.
Kemampuan ini memberikan kebebasan dalam merancang dan menciptakan
berbagai produk, mulai dari mainan anak-anak hingga komponen teknologi canggih.

2. Ringan dan tahan terhadap korosi


Plastik bobotnya ringan dan tahan terhadap korosi. Dibandingkan dengan logam dan
bahan lainnya, plastik memiliki berat yang lebih rendah, sehingga lebih mudah
dalam transportasi, pemasangan, dan penggunaan dalam berbagai aplikasi. Selain
itu, sifat tahan terhadap korosi memungkinkan penggunaan plastik dalam
lingkungan yang agresif atau pada produk yang terpapar air atau bahan kimia.

3. Harga terjangkau
Plastik diproduksi dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan logam,
kaca, atau kayu. Proses produksi plastik yang efisien dan teknologi yang matang
telah mengurangi biaya produksi, sehingga plastik menjadi pilihan ekonomis dalam
pembuatan berbagai produk. Keuntungan ini meningkatkan aksesibilitas bagi
konsumen dan industri.

4. Performa dan ketahanan


Plastik dapat dirancang dengan sifat dan karakteristik khusus, seperti kekuatan
mekanik, ketahanan terhadap panas, kebocoran, atau isolasi listrik. Hal ini
memungkinkan penggunaan plastik dalam berbagai aplikasi yang memerlukan
performa dan ketahanan khusus, seperti dalam industri otomotif, elektronik,
kemasan makanan, dan lainnya.

Meskipun plastik memberikan banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan
berlebihan dan pengelolaan limbah yang buruk dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan solusi yang bertanggung jawab
dalam penggunaan dan penanganan limbah plastik, termasuk mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai dan meningkatkan daur ulang plastik.
Jenis-jenis Plastik dan Penggunaannya

1. Polietilen (Polyethylene/PE)
Polietilen adalah salah satu jenis plastik yang paling umum digunakan. Terdapat 2 jenis
polietilen yang sering digunakan, yaitu polietilen rendah densitas (Low-Density
Polyethylene/LDPE) dan polietilen tinggi densitas (High-Density
Polyethylene/HDPE). LDPE memiliki keuletan yang tinggi dan sering digunakan untuk
pembuatan kantong plastik, film pelindung, dan wadah plastik fleksibel. HDPE
memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan sering digunakan untuk pembuatan botol
plastik, pipa, dan bahan konstruksi.

2. Polivinil Klorida (Polyvinyl Chloride/PVC)


PVC adalah plastik yang tahan terhadap kebocoran dan korosi, serta memiliki sifat
isolasi listrik yang baik. PVC digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pipa air dan
saluran pembuangan, kabel listrik, jendela dan pintu, serta produk-produk medis seperti
selang infus.

3. Polipropilen (Polypropylene/PP)
Polipropilen adalah plastik yang ringan, tahan panas, dan tahan terhadap bahan kimia.
Plastik ini sering digunakan dalam kemasan makanan, wadah penyimpanan, karpet,
peralatan laboratorium, dan komponen otomotif.

4. Polistirena (Polystyrene/PS)
Polistirena memiliki dua bentuk utama, yaitu polistirena padat (solid polystyrene) dan
polistirena busa (expanded polystyrene/EPS). Polistirena padat digunakan dalam
pembuatan mainan, peralatan rumah tangga, dan kemasan. EPS, yang dikenal sebagai
styrofoam, digunakan dalam kemasan pelindung, kotak pendingin, dan sebagai bahan
isolasi termal.

5. Polietilena Tereftalat (Polyethylene Terephthalate/PET)


PET adalah plastik yang ringan, transparan, dan tahan terhadap benturan. PET
umumnya digunakan dalam pembuatan botol minuman, serat tekstil (misalnya, kain
polyester), dan produk-produk kemasan.

6. Polikarbonat (Polycarbonate/PC)
Polikarbonat adalah plastik yang kuat, transparan, dan tahan terhadap panas. Plastik ini
sering digunakan dalam pembuatan lensa kacamata, botol minuman tahan pecah,
perlengkapan laboratorium, dan panel kaca yang tahan terhadap benturan.

7. Poliamida (Polyamide/Nylon/PA)
Poliamida adalah plastik yang kuat, tahan aus, dan tahan panas. Nylon sering digunakan
dalam pembuatan pakaian, tali, sikat gigi, komponen mesin, dan bahan kemasan.
8. Polietilena Klorin (Polyvinylidene Chloride/PVDC)
PVDC adalah plastik yang memiliki sifat tahan terhadap penetrasi gas dan uap air.
Plastik ini digunakan dalam pembuatan kemasan makanan dan bahan pelapis untuk
kemasan fleksibel

Proses Manufaktur

1. Bahan Mentah
Proses dimulai dengan pemilihan bahan mentah atau resin plastik yang sesuai dengan
jenis plastik yang akan diproduksi. Resin plastik dapat berupa butiran, serbuk, atau
bentuk lainnya. Bahan mentah yang umum digunakan termasuk polietilen, polipropilen,
polivinil klorida, dan banyak lagi.

2. Pencampuran (Compounding)
Resin plastik dapat dicampur dengan bahan tambahan seperti pewarna, penguat,
pengisi, atau bahan kimia lainnya untuk memberikan sifat-sifat khusus pada plastik
yang akan diproduksi jika diperlukan. Pencampuran dilakukan dalam mesin pencampur
khusus untuk mendistribusikan bahan tambahan secara merata dalam resin plastik.

3. Pemanasan (Heating)
Resin plastik kemudian dipanaskan dalam mesin ekstrusi atau mesin cetak injeksi untuk
mencapai suhu leleh yang tepat. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan elemen
pemanas atau sistem pemanas lainnya dalam mesin.

4. Pembentukan (Forming)
Setelah resin plastik mencapai suhu leleh yang diinginkan, langkah pembentukan
dimulai.
Terdapat 2 metode umum yang digunakan dalam proses pembentukan plastik:
• Ekstrusi (Extrusion)
Resin plastik leleh ditekan melalui cetakan yang sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Hasilnya adalah produk dengan profil kontinu, seperti pipa, lembaran
plastik, atau kawat plastik. Proses ekstrusi dapat melibatkan pencampuran bahan
tambahan tambahan dalam tahap yang berbeda untuk mencapai sifat-sifat khusus.

• Cetakan Injeksi (Injection Molding)


Metode cetakan injeksi digunakan untuk membentuk produk plastik dengan bentuk
yang lebih kompleks dan detail. Resin plastik leleh disuntikkan ke dalam cetakan
yang presisi, yang terdiri dari dua set cetakan yang saling bergerak. Setelah resin
didinginkan, cetakan dibuka dan produk plastik yang jadi dapat dikeluarkan.
5. Pemrosesan Lanjutan
Setelah pembentukan awal, produk plastik menuju ke proses lanjutan seperti
pemotongan, pemotongan berbentuk, penghalusan, atau penyambungan untuk
mencapai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Proses ini mungkin melibatkan mesin
dan alat khusus sesuai dengan kebutuhan produk.

6. Inspeksi dan Uji Kualitas


Setelah produk plastik jadi, tahap inspeksi dan uji kualitas dilakukan untuk memastikan
bahwa produk memenuhi standar yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan visual,
pengujian dimensi, kekuatan, ketahanan, atau sifat khusus lainnya sesuai dengan
kebutuhan produk.

7. Pengemasan dan Distribusi


Produk plastik yang telah lulus uji kualitas kemudian dikemas sesuai dengan metode
yang sesuai. Produk siap untuk didistribusikan ke pasar dan digunakan dalam berbagai
aplikasi industri dan konsumen.

Proses manufaktur plastik dapat bervariasi tergantung pada jenis plastik yang
diproduksi, kompleksitas produk, dan metode produksi yang digunakan.

Kekurangan dan Kelebihan Plastik

Kelebihan Kekurangan
• Korosi dan karat yang rendah • Rentan terhadap kerusakan fisik
Plastik tidak terpengaruh oleh korosi Plastik cenderung lebih rentan terhadap
dan karat seperti besi. Ini membuat kerusakan fisik dibandingkan dengan
mereka lebih tahan terhadap besi. Plastik mudah retak, patah, atau
lingkungan yang basah atau korosif. tergores. Plastik juga kurang tahan
Dalam beberapa aplikasi, plastik dapat terhadap tekanan dan beban berat,
digunakan sebagai alternatif yang lebih sehingga tidak cocok untuk aplikasi
tahan lama dan tahan terhadap zat yang membutuhkan kekuatan struktural
kimia. yang tinggi.

• Ringan dan mudah diproses • Rentan terhadap suhu tinggi


Plastik memiliki keunggulan dalam hal Plastik memiliki titik leleh yang lebih
beratnya yang ringan, sehingga rendah daripada besi, sehingga mereka
memudahkan transportasi, rentan terhadap deformasi atau meleleh
pemasangan, dan pemrosesan. Mereka pada suhu tinggi. Ini membuat mereka
juga bisa dicetak dengan mudah dalam tidak cocok untuk lingkungan dengan
berbagai bentuk dan ukuran paparan panas yang ekstrem atau
menggunakan teknik seperti cetakan aplikasi yang membutuhkan ketahanan
injeksi. Kemudahan pemrosesan ini terhadap suhu tinggi.
memberikan fleksibilitas dalam desain
dan penggunaan plastik dalam berbagai • Biodegradabilitas yang lambat
industri. Plastik secara alami sulit terurai oleh
proses alamiah. Jenis plastik tertentu
• Isolator listrik seperti polietilena dan polistirena
Plastik memiliki sifat isolasi listrik membutuhkan waktu yang sangat lama
yang baik, yang menjadikannya pilihan untuk terdegradasi secara alami di
yang baik untuk aplikasi listrik dan lingkungan. Hal ini menyebabkan
elektronik. Mereka dapat digunakan masalah lingkungan yang serius dan
sebagai bahan dalam pembuatan kabel, penumpukan limbah plastik.
selubung, konektor, dan komponen
elektronik lainnya.

• Biaya produksi yang rendah


Plastik umumnya lebih murah untuk
diproduksi daripada besi. Bahan plastik
lebih terjangkau dan proses manufaktur
plastik biasanya lebih efisien dan hemat
energi. Ini menjadikan plastik sebagai
pilihan yang ekonomis dalam banyak
aplikasi.

• Dapat didaur ulang


Plastik dapat didaur ulang dan
digunakan kembali dalam berbagai
produk. Kemampuan ini membantu
mengurangi limbah plastik dan
mengurangi ketergantungan pada
bahan mentah baru.

Anda mungkin juga menyukai