“PLASTIK”
2210311064
Plastik merupakan bahan sintetis yang terdiri dari polimer, yaitu molekul-molekul
berantai panjang yang terdiri dari unit-unit berulang. Plastik dapat diproduksi dari berbagai
jenis polimer, seperti polietilen, polivinil klorida, polipropilen, polistirena, dan lain sebagainya.
Secara umum, terdapat dua jenis plastik utama, yakni termoplastik dan termoset.
Termoplastik dapat meleleh saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan. Karakteristik ini
memungkinkan termoplastik untuk dicetak ulang dan didaur ulang. Di sisi lain, termoset
mengalami perubahan kimia permanen ketika dipanaskan, sehingga tidak dapat dilelehkan
kembali setelah proses pengerasan awal. Akibatnya, termoset cenderung sulit didaur ulang.
Untuk mengatasi masalah ini, upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan
peningkatan daur ulang menjadi fokus utama. Pengembangan teknologi daur ulang plastik
menjadi semakin penting dalam upaya mengurangi dampak negatifnya. Selain itu, inovasi
dalam pengembangan bahan alternatif seperti bioplastik, yang dapat terurai secara alami, juga
merupakan langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional.
Secara keseluruhan, plastik merupakan bahan sintetis yang terbuat dari polimer dengan
sifat fleksibel, ringan, dan tahan terhadap korosi, serta dapat dicetak dalam berbagai bentuk.
Namun, penggunaan berlebihan dan penanganan limbah plastik yang kurang bertanggung
jawab berdampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang plastik, dan mencari alternatif bahan yang
lebih ramah lingkungan.
Tujuan dibuatnya Plastik
Plastik diciptakan dengan tujuan utama sebagai bahan yang fleksibel, ringan, dan
ekonomis untuk digunakan dalam berbagai industri dan oleh konsumen.
Tujuan ini dapat dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
1. Fleksibilitas
Plastik memberikan kemampuan fleksibilitas dalam pengolahan dan
penggunaannya. Plastik dapat dicetak dalam beragam bentuk dan ukuran,
memungkinkan pembuatan produk dengan desain yang kompleks dan inovatif.
Kemampuan ini memberikan kebebasan dalam merancang dan menciptakan
berbagai produk, mulai dari mainan anak-anak hingga komponen teknologi canggih.
3. Harga terjangkau
Plastik diproduksi dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan logam,
kaca, atau kayu. Proses produksi plastik yang efisien dan teknologi yang matang
telah mengurangi biaya produksi, sehingga plastik menjadi pilihan ekonomis dalam
pembuatan berbagai produk. Keuntungan ini meningkatkan aksesibilitas bagi
konsumen dan industri.
Meskipun plastik memberikan banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan
berlebihan dan pengelolaan limbah yang buruk dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan solusi yang bertanggung jawab
dalam penggunaan dan penanganan limbah plastik, termasuk mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai dan meningkatkan daur ulang plastik.
Jenis-jenis Plastik dan Penggunaannya
1. Polietilen (Polyethylene/PE)
Polietilen adalah salah satu jenis plastik yang paling umum digunakan. Terdapat 2 jenis
polietilen yang sering digunakan, yaitu polietilen rendah densitas (Low-Density
Polyethylene/LDPE) dan polietilen tinggi densitas (High-Density
Polyethylene/HDPE). LDPE memiliki keuletan yang tinggi dan sering digunakan untuk
pembuatan kantong plastik, film pelindung, dan wadah plastik fleksibel. HDPE
memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan sering digunakan untuk pembuatan botol
plastik, pipa, dan bahan konstruksi.
3. Polipropilen (Polypropylene/PP)
Polipropilen adalah plastik yang ringan, tahan panas, dan tahan terhadap bahan kimia.
Plastik ini sering digunakan dalam kemasan makanan, wadah penyimpanan, karpet,
peralatan laboratorium, dan komponen otomotif.
4. Polistirena (Polystyrene/PS)
Polistirena memiliki dua bentuk utama, yaitu polistirena padat (solid polystyrene) dan
polistirena busa (expanded polystyrene/EPS). Polistirena padat digunakan dalam
pembuatan mainan, peralatan rumah tangga, dan kemasan. EPS, yang dikenal sebagai
styrofoam, digunakan dalam kemasan pelindung, kotak pendingin, dan sebagai bahan
isolasi termal.
6. Polikarbonat (Polycarbonate/PC)
Polikarbonat adalah plastik yang kuat, transparan, dan tahan terhadap panas. Plastik ini
sering digunakan dalam pembuatan lensa kacamata, botol minuman tahan pecah,
perlengkapan laboratorium, dan panel kaca yang tahan terhadap benturan.
7. Poliamida (Polyamide/Nylon/PA)
Poliamida adalah plastik yang kuat, tahan aus, dan tahan panas. Nylon sering digunakan
dalam pembuatan pakaian, tali, sikat gigi, komponen mesin, dan bahan kemasan.
8. Polietilena Klorin (Polyvinylidene Chloride/PVDC)
PVDC adalah plastik yang memiliki sifat tahan terhadap penetrasi gas dan uap air.
Plastik ini digunakan dalam pembuatan kemasan makanan dan bahan pelapis untuk
kemasan fleksibel
Proses Manufaktur
1. Bahan Mentah
Proses dimulai dengan pemilihan bahan mentah atau resin plastik yang sesuai dengan
jenis plastik yang akan diproduksi. Resin plastik dapat berupa butiran, serbuk, atau
bentuk lainnya. Bahan mentah yang umum digunakan termasuk polietilen, polipropilen,
polivinil klorida, dan banyak lagi.
2. Pencampuran (Compounding)
Resin plastik dapat dicampur dengan bahan tambahan seperti pewarna, penguat,
pengisi, atau bahan kimia lainnya untuk memberikan sifat-sifat khusus pada plastik
yang akan diproduksi jika diperlukan. Pencampuran dilakukan dalam mesin pencampur
khusus untuk mendistribusikan bahan tambahan secara merata dalam resin plastik.
3. Pemanasan (Heating)
Resin plastik kemudian dipanaskan dalam mesin ekstrusi atau mesin cetak injeksi untuk
mencapai suhu leleh yang tepat. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan elemen
pemanas atau sistem pemanas lainnya dalam mesin.
4. Pembentukan (Forming)
Setelah resin plastik mencapai suhu leleh yang diinginkan, langkah pembentukan
dimulai.
Terdapat 2 metode umum yang digunakan dalam proses pembentukan plastik:
• Ekstrusi (Extrusion)
Resin plastik leleh ditekan melalui cetakan yang sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Hasilnya adalah produk dengan profil kontinu, seperti pipa, lembaran
plastik, atau kawat plastik. Proses ekstrusi dapat melibatkan pencampuran bahan
tambahan tambahan dalam tahap yang berbeda untuk mencapai sifat-sifat khusus.
Proses manufaktur plastik dapat bervariasi tergantung pada jenis plastik yang
diproduksi, kompleksitas produk, dan metode produksi yang digunakan.
Kelebihan Kekurangan
• Korosi dan karat yang rendah • Rentan terhadap kerusakan fisik
Plastik tidak terpengaruh oleh korosi Plastik cenderung lebih rentan terhadap
dan karat seperti besi. Ini membuat kerusakan fisik dibandingkan dengan
mereka lebih tahan terhadap besi. Plastik mudah retak, patah, atau
lingkungan yang basah atau korosif. tergores. Plastik juga kurang tahan
Dalam beberapa aplikasi, plastik dapat terhadap tekanan dan beban berat,
digunakan sebagai alternatif yang lebih sehingga tidak cocok untuk aplikasi
tahan lama dan tahan terhadap zat yang membutuhkan kekuatan struktural
kimia. yang tinggi.