Disusun oleh:
1. DICKY MILENO (4.21.19.0.08)
2. TRIYOGA BAGUS K (4.21.19.0.22)
3. USAMAH IBRAHIM (4.21.19.0.23)
Plastik saat ini menjadi segmen yang paling penting dan sangat banyak
diproduksi dan dikonsumsi dibandingkan dengan material teknis lainnya. Plastik
digunakan hampir di segala aktivitas manusia mulai dari kegiatan sehari-hari hingga
kegiatan indutri. Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu, logam
dan agregat. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu
ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan kimia dan korosi,
mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat berwarna maupun transparan,
dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu daya guna plastik juga terbatas
karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas sehingga mudah rusak.
Keanekaragaman jenis plastik juga memberikan banyak pilihan dalam penggunaannya
dan cara pembuatannya.
Plastik bisa diolah melalui banyak cara. Beberapa proses pengolahan plastik
yaitu proses ekstrusi, proses blow moulding, proses thermoforming, dan proses injection
molding. Injection molding adalah teknik yang cukup efektif dan banyak dipergunakan
untuk pengolahan bahan thermoplastik. Teknik ini banyak dipilih karena memiliki
beberapa keuntungan diantaranya kapasitas produksi yang tinggi, sisa penggunaan
material yang sedikit dan tenaga kerja minimal. Proses injection molding juga mampu
membuat produk dengan kompleksitas geometri yang tinggi
Penggunaan produk hasil proses injection molding sangatlah luas, mulai dari
industri makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, hingga komponen kelistrikan.
Beberapa komponen pada kebutuhan instalasi kelistrikan yang merupakan hasil
pengolahan plastik adalah inbow dus, fitting lampu, cover saklar, dan sebagainya.
Kualitas akhir permukaan dari produk plastik injection molding merupakan karakter
utama dari standar kualitas produk. Namun keadaan ini tidak dapat dipenuhi sehingga
seringkali terjadi cacat produk yang dapat merusak penampilan produk. Cacat produk
dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor, baik yang bersumber pada faktor parameter
proses maupun faktor desain.
Polyproyilene ( PP)
Polypropylene merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari proses
polimerisasi gas propilena. Propilena mempunyai specific gravity rendah
dibandingkan dengan jenis plastik lain. Polypropylene mempunyai titik leleh
yang cukup tinggi (190 - 200 0C), sedangkan titik kristalisasinya antara 130 –
135 0C. Polypropylene mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia hemical
Resistance yang tinggi, tetapi ketahanan pukul impact strength nya rendah.
Polysterene ( PS )
Polistirene adalah hasil polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana
monomer stirena-nya didapat dari hasil proses dehidrogenisasi dari etil benzene
(dengan bantuan katalis), sedangkan etil benzene-nya sendiri merupakan hasil
reaksi antara etilena dengan benzene (dengan bantuan katalis).
Poliamida ( Nylon )
Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai
sifat-sifat dapat dibentuk serat, film dan plastic. Struktur nylon ditunjukkan oleh
gugus amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan yang panjangnya
berbeda-beda dalam suatu polimer. Nylon merupakan polimer semi kristalin
dengan titik leleh 350-5700 F.
Polyoxymoythylene ( POM )
Polyacetal merupakan salah satu engineering plastic yang penting yang banyak
digunakan di bidang teletronik, bangunan dan sector alat-alat tehnik. Ada 2 tipe
poliasetal yaitu homopolimer dan kopolimer. Asetal homopolimer merupakan
polimer kristalin yang dibuat
dari formaldehida .
Polycarbonate ( PC )
Polycarbonate (polikarbonat) merupakan engineering plastic yang dibuat dari
reaksi kondensasi bisphenol A dengan fosgen (phosgene) dalam media alkali.
Polikarbonat mempunyai sifat-sifat : jernih seperti air, impact strengthnya sangat
bagus, ketahanan terhadap pengaruh cuaca bagus, suhu penggunaannya
tinggi,mudah diproses, flameabilitasnya rendah. Untuk menghasilkan produk –
produknya melalui proses dengan tehnik pengolahan thermoplastic pada
umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi, cetak tiup, dan structural foam
moulding.
Polytheylene Perephatalete ( PET )
PET merupakan keluarga polyester seperti halnya PC. Polymer PET dapat diberi
penguat fiber glass, atau filler mineral. PET film bersifat jernih,
kuat ,dimensinya stabil, tahan nyala api, tidak beracun, permeabilitas terhadap
gas, aroma maupun air rendah. PET engineer resin mempunyai kombinasi sifat-
sifat: kekuatan (strength)-nya tinggi, kaku (stiffness), dimensinya stabil, tahan
bahan kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal yang baik. PET
memiliki daya serap uap air yang rendah, demikian juga daya serap terhadap air.
PET dapat diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi 518- 608 0F.
a. Mold Filling, setelah mold menutup, aliran plastik leleh dari injection unit
dari mesin masuk ke mold yang relatif lebih dingin melalui sprue, runner,
gate, dan masuk ke cavity.
b. Holding, plastik leleh ditahan di dalam mold di bawah tekanan tertentu untuk
mengkompensasi shrinkage yang terjadi selama pendinginan berlangsung.
Tekanan holding biasanya diberikan sampai gate telah membeku. Setelah
plastik di daerah gate membeku, produk dapat langsung dikeluarkan dari
cavity.
d. Part Ejection, mold membuka dan produk yang telah membeku tadi
dikeluarkan dari cavity menggunakan sistem ejector mekanis.
Dari sini didapat siklus proses injection molding dan memerlukan suatu waktu
tertentu untuk dapat melakukan satu kali proses produksi yang biasa disebut cycle time.
Cycle time biasanya meliputi beberapa proses : mold close, inject, holding, cooling,
charging, dan eject.
b. Catridge Heater
Band heater digunakan untuk memanaskan tabung atau pipa, band heater
ini dilengkapi dengan baut pengunci pada bagian plat sabuknya.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode perancangan model Shigley . Berikut
tahapan penelitian yang dilakukan berdasarkan tahapan perancangan model Shigley :
c. Synthesis
Tahapan ini dilakukan dengan membuat beberapa konsep desain yang terdiri dari
garis besar perancangan yang akan dibuat berdasarkan spesifikasi serta dimensi
yang diinginkan. Berbagai skema harus diusulkan, diselidiki, untuk mendapatkan
konsep desain terbaik. Tahapan selanjutnya dilakukan dengan kegiatan perancangan
mesin injection molding dalam bentuk 2D dengan sketsa pada kertas dan dilanjutkan
dengan perancangan 3D menggunakan software solidwork untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan nyata.
d. Analysis and Optimization
Beberapa alternatif konsep produk pada tahap sintesis kemudian dipilih untuk
dianalisis dan dioptimalisasikan lebih lanjut, proses pemilihan alternatif desain
dilakukan penilaian. Analisis harus dilakukan untuk menilai apakah kinerja sistem
memuaskan atau lebih baik, dan, jika memuaskan, seberapa baik kinerjanya. Bagian
alternatif desain yang tidak dianalisis dan bertahan dapat direvisi, diperbaiki, atau
dibuang. Desain yang dipilih dilakukan analisis untuk menentukan kekurangan dan
kelebihan yang ada pada desain pengasah multifungsi yang telah dibuat kemudian
dilakukan optimasi desain agar memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
e. Evaluation
Evaluasi adalah bagian akhir dari perancangan desain terpilih yang telah dilakukan
analisis dan dievaluasi atau diukur terhadap spesifikasi yang telah ditentukan.
Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan desain yang terbaik meliputi fungsi dan
proses pengerjaan. Sehingga pada proses penggunaan alat tersebut diharapkan
mampu bekerja dengan baik dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat di awal.
Tahapan ini akan menghasilkan desain injection molding yang sudah dianalisis dan
dievaluasi berdasarkan kebutuhan.
f. Presentation
Komponen Kelistrikan
kode
No Nama Komponen jumlah harga
part
40-
1 42x70mm 110V 380W Band Heater 2 Rp230.000
0001
40-
2 Thermo PID Kit 1 Rp383.168
0002
40-
3 RR Socket AC Power 1 Rp35.500
0003
40-
4 Insulated Vinyl Fork Spade Terminals 1 Rp84.500
0004
40-
5 Kabel Listik 3 Pin 1 Rp25.000
0005
Total Anggaran Komponen Kelistrikan Rp758.168
Mekanisme Injeksi
kode
No Nama Komponen jumlah harga
part
10-
1 Heat Chamber MK3 1 Rp2.682.899
0001
10-
2 Alumunium Plate Heat Chamber 1 Rp300.000
0002
10-
3 Alumunium Plate Piston 1 Rp350.000
0003
10-
4 Cylinder Pneumatic SC 63X200 1 Rp385.000
0004
10- TAILONZ PNEUMATIC Black 6mm OD
5 1 Rp214.573
0005 4mm ID Polyurethane PU Kit
10- MECHANICAL VALVE 5/2 WAY 1/4
6 1 Rp120.000
0006 MODEL PUSH BUTTON RESET MV-10
10-
7 M5 x 20 Socket Head bolt 30 Rp 60.000
0007
10-
8 M5 x 25 Socket Head bolt 30 Rp 60.000
0008
10-
9 M5 x 20 Washer OR 3/16 - 1" Washer 30 Rp 35.000
0009
10-
10 Linear Rail Shaft Support SHF10 3 Rp15.000
0010
Total Rp4.222.472
Retrack Mechanism
kode
No Nama Komponen jumlah harga
part
20-
1 Plate FMP Cavity 1 Rp300.000
0001
20-
2 Plate MP Cavity 1 Rp 250.000
0002
20-
3 Plate MP Core 1 Rp 100.000
0003
20-
4 Plate TM Mold 1 Rp 100.000
0004
20-
5 Plate MMP Core 1 Rp 100.000
0005
20-
6 Plate PM Plate 1 Rp 100.000
0006
20-
7 Linear Shaft 20 x 320 4 Rp 55.000
0007
20-
8 Mounted Linear 20 Splined Shaft 4 Rp 80.000
0008
20-
9 MUR BESI GALVANIS HEX NUT M20 8 Rp 95.000
0009
20-
10 Cylinder Attachment 1 Rp 120.000
0010
11 20- Cylinder Pneumatic SC 16X50 1 Rp 400.000
0011
Total Rp1.700.000
Mold (Cetakan)
kode
No Nama Komponen jumlah harga
part
30-
1 Inbowdos 5/8 Cavity 1 Rp 400.000
0001
30-
2 Inbowdos 5/8 Core 1 Rp 450.000
0002
Total Rp850.000
Komponen pendukung
kode
No Nama Komponen jumlah harga
part
50-
1 Alumunium profile 2020 T-Slot 2 Rp312.500
0001
50- T Sliding Nut M4 untuk Aluminium
2 20 Rp10.700
0002 Profile 2020
50- Corner 90 degree joint Profile profil
3 26 Rp16.500
0003 alumunium 2020
50- L Shaped Corner 2020 Joint Angle Bracket
4 8 Rp14.800
0004 alumunium profile
50- Air Compressor Kompresor Angin
5 1 Rp1.193.000
0005 Portable 1HP 24L DD1024 Izumi Japan
50- 10M Pu Tube Pneumatic Pipe With 1/2
6 Rp388.580
0006 Inch
Total Rp1.936.080
Total Keseluruhan Rp9.466.720
Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Penentuan ide
2. Study pustaka
3. Perancangan desain
4. Penentuan spesifikasi komponen
5. Simulasi dan analisis
6. Pembuatan laporan
VIII. Referensi
Adhiharto, Ricky, dkk. 2017. Studi Rancang Bangun Mesin Benchtop Injection
Molding Sebagai Aletrnatif Pengolahan Limbah Botol Plastik.
Bandung:Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Iman Mujiarto.2005. Sifat Material Plastik Dan Bahan Aditif. Jurnal Traksi. Volume 3
No 02.
Saputra, dheo ardi Nugroho. 2017. Pengaruh Variasi Barrel Temperature, Injection,
Pressure , Dan Cooling Time Terhadap Cacat Warpage Pada Proses Injection
Molding (AI-PP). Jember:Universitas Negeri Jember
Sultan, Ahmad Zubair, Suyuti Muh Arsyad, dkk. 2021. Rancang Bangun Mesin Injeksi
Plastik dengan sistem penekan pneumatik. Jurnal Sinergi. Volume 19 (2): 244-
251.