Anda di halaman 1dari 14

MODUL PRAKTIKUM

BIOMATERIAL

Oleh : Dina Wahyu Indriani, STP, M.Sc


Dr. Yusuf Wibisono, S.TP, M.Sc

Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian


Jurusan Keteknikan Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
2016

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 1


PERCOBAAN I
SINTESIS PLASTIK BIODEGRADABLE

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari sintesis plastik biodegradable dari bahan alam
2. Melakukan optimasi penambahan plastisizer terhadap plastik biodegradable
yang dihasilkan

II. DASAR TEORI


Plastik merupakan bahan pengemas yang penting dalam setiap produk. Baik
produk pangan dan non pangan. Pengemasan merupakan hal terpenting untuk
mempertahankan kualitas bahan pangan karena pengemas mampu bertindak
sebagai penahan migrasi uap air, gas, aroma, dan zat zat lain dari bahan ke
lingkungan atau sebaliknya. Plastik dipilih sebagai bahan pengemas karena
bersifat aman, kuat (tahan air, cahaya, dan panas) dan harganya yang murah.
Namun yang menjadi permasalahan, sebagian besar plastik yang sekarang beredar
di masyarakat termasuk bahan yang nondegradable (tidak dapat diurai) sehingga
akan menjadi permasalahan tersendiri bagi lingkunngan.Tingginya kebutuhan
plastik menyebabkan peningkatan limbah padat, apalagi jika plastik tersebut tidak
terdegradasi. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan plastik yang dapat
didegradasi (plastik biodegradable).
Plastik biodegradable merupakan plastik yang dapat diuraikan kembali oleh
mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya
plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara.
Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui,
yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya pati, selulosa,
kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.
Berdasarkan bahan baku yang dipakai plastik biodegradasi dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia dan kelompok dengan
bahan baku produk tanaman seperti pati dan selulosa (Feris dan Anwar, 20104)
Pembentukan film plastik dari pati, pada prinsipnya merupakan gelatinasi
molekul pati. Pembuatan film berbasis pati pada dasarnya menggunakan prinsip

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 2


gelatinasi. Dengan adanya penambahan sejumlah air dan dipanaskan pada suhu
yang tinggi maka akan terjadi gelatinasi. Gelatinasi mengakibatkan ikatan amilosa
akan cenderung saling berdekatan karena adanya ikatan hidrogen. Proses
pengeringan akan mengakibatkan penyusutan sebagai akibat lepasnya air sehingga
gel akan membentuk film yang stabil (Cui, 2005)
Karakteristik film yang dapat diuji adalah karakteristik mekanik, permeabilitas
dan nilai biodegradabilitasnya. Karakteristik mekanik suatu film kemasan terdiri
dari : kuat tarik (tensile strength), persen pemanjangan (elongation to break) dan
elastisitas (elastic/young modulus). Parameter-parameter tersebut dapat
menjelaskan bagaimana karakteristik mekanik dari bahan film yang berkaitan
dengan struktur kimianya. Permeabilitas suatu film kemasan adalah kemampuan
melewatkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luasan bahan pada suatu
kondisi tertentu yang belum mengalami proses aktivasi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat biodegradabilitas kemasan setelah kontak dengan
mikroorganisme, yakni : sifat hidrofobik, bahan aditif, proses produksi, struktur
polimer, morfologi dan berat molekul bahan kemasan. Proses terjadinya
biodegradasi film kemasan pada lingkungan alam dimulai dengan tahap degradasi
kimia yaitu dengan proses oksidasi molekul, menghasilkan polimer dengan berat
molekul yang rendah (Cui, 2005)
Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri dari
amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3 (besarnya perbandingan
amilosa dan amilopektin ini berbeda-beda tergantung jenis patinya. Kandungan
amilosadan amilopektin pati kulit singkong adalah 15/73 (Cui, 2005).
Plastisizer (bahan pelembut) adalah bahan organik dengan berat molekul
rendah yang ditambahkan pada suatu produk dengan tujuan untuk menurunkan
kekakuan dari polimer, sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas
polimer. Pada pembuatan biodegradable plastik ini sangat diperlukan sekali
adanya plastikizer untuk memperoleh sifat film yang khusus (Pilla, 2011).

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 3


III.ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan antara lain :
1. Beker Glass 150 ml 7. Timbangan analitik
2. Gelas ukur 50 ml 8. Spatula
3. Pipet ukur 10 ml 9. Oven
4. Pipet ukur 1 ml 10. Kompor listrik
5. Petri dish 11. Termometer
6. Cawan aluminium

Bahan yang digunakan antara lain:


1. Pati (Singkong, Kentang, Jagung, Beras) / Selulosa
2. Akuades
3. Asam asetat (1 N)
4. Gliserol

IV. CARA KERJA


1. Siapkan 2 cawan aluminium dan masing-masing diisi dengan pati
sebanyak 8 gram.
2. Siapkan 2 beaker glass 150 ml dan masing masing diisi dengan 50 ml
aquades, tambahkan 3 ml asam asetat 1 N yang berfungsi sebagai
pelarut. Aduk sampai homogen, kemudian ditambahkan gliserol yang
berfungsi sebagai plastisizer dengan variasi 3 dan 4 ml.
3. Campuran tersebut dipanaskan sampai suhunya ± 30 oC sambil diaduk
dan ditambahkan pati sedikit-demi sedikit hingga homogen.
4. Campuran tersebut kemudian dituang dalam petri dish yang
sebelumnya sudah diolesi sedikit minyak, kemudian dikeringkan pada
suhu 60 °C selama 2-3 jam

V. HASIL PERCOBAAN
Jenis Pati :

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 4


No Gliserol Massa (g) Kenampakan
Bahan Bahan sesudah
(ml)
sebelum pengeringan
pengeringan
1 3
2 4

VI. DAFTAR PUSTAKA


Cui, S.W. 2005. Food Carbohydrates Chemistry Physic, Properties and
Aplication. CRC Press : New York.
Firdaus Feris, Chairil Anwar. 2004. Potensi Limbah padat Cair Industri Tepung
Tapioka Sebagai Bahan Baku Film Plastik Biodegradable. Logika
Volume 1 No. 2.
Pilla, Srikhant. 2011. Handbook of Bioplastics and Biocomposites Engineering
Application. University of Wincosin-Madison. USA

PERCOBAAN II
PENGUKURAN SIFAT FISIK PLASTIK BIODEGRADABLE

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 5


I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Melakukan pengukuran kuat tekan dan kuat tarik pada plastik biodegradable
2. Melakukan analisa foto permukaan plastik biodegradable dengan
menggunakan foto mikroskop

II. DASAR TEORI


Kekuatan tarik adalah gaya tarik maksimum yang dapat ditahan oleh film
selama pengukuran berlangsung. Kekuatan tarik dipengaruhi oleh bahan
pemplastis yang ditambahkan dalam proses pembuatan film. Sedangkan persen
pemanjangan saat putus merupakan perubahan panjang maksimum film sebelum
terputus. Berlawanan dengan itu, elastisitas akan semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah bahan pemplastis dalam film. Elastisitas merupakan
ukuran dari kekuatan film yang dihasilkan.
Film plastik yang dihasilkan diuji sifat mekanik seperti kekuatan tarik,
pemanjangan saat putus dan modulus young dengan menggunakan alat texture
analyzer.
Karakteristik film yang dapat diuji adalah karakteristik mekanik,
permeabilitas dan nilai biodegradabilitasnya. Karakteristik mekanik suatu film
kemasan terdiri dari: kuat tarik (tensile strength), persen pemanjangan (elongation
to break) dan elastisitas (elastic/young modulus). Parameter-parameter tersebut
dapat menjelaskan bagaimana karakteristik mekanik dari bahan film yang
berkaitan dengan struktur kimianya. Permeabilitas suatu film kemasan adalah
kemampuan melewatkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luasan bahan
pada suatu kondisi tertentu.yang belum mengalami proses aktivasi.

III.ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan antara lain
1. Penetrometer 6. Penggaris
2. Foto mikroskop 7. Gunting
3. Preparat
4. Sample holder
5. Micrometer

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 6


bahan yang digunakan adalah plastik biodegradable yang dihasilkan dari
percobaan 1

IV. CARA KERJA


A. Pengukuran Kuat Tekan
1. Persiapan alat dan bahan
2. Pasang sample pada sample holder
3. Atur penetrometer dan digeser tombol power lalu tension & compression
pada kilogram
4. Tekan tombol display reverse dan tombol zero
5. Turunkan tuas sampai jarum menembus sampel
6. Catat hasilnya ketika jarum menembus sampel

B. Pengukuran Kuat Tarik


1. Persiapan alat dan bahan
2. Pasang sample pada sample holder
3. Atur penetrometer dan digeser tombol power lalu tension & compression
pada kilogram
4. Tekan tombol display reverse dan tombol zero
5. Tarik tuas hingga sampel terputus
6. Catat hasil ketika sampel terputus

C. Analisis Foto Mikroskop


1. Menyiapkan preparat untuk tempat sampel
2. Letakkan sample pada preparat
3. Pilih perbesaran mikroskop yang diinginkan
4. Foto difokuskan / pilih area sample yang diinginkan
5. Hasil pengamatan dapat dilihat pada computer

V. HASIL PERCOBAAN
Jenis Pati :

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 7


No Uraian Panjang Panjang Persen pemanjangan
awal (L0) akhir (Lf) {(L0 – Lf) / L0} x 100%

1 Gliserol (3 ml)
2 Gliserol (4 ml)

1. Grafik hubungan volume gliserol dengan persen pemanjangan plastik


biodegradable
% pemanjangan

Volume Gliserol (ml)

Contoh Foto Hasil Pengamatan

VI. DAFTAR PUSTAKA


Platt, D. 1984. Biodegradable Polymers, Smithers Raphra limited, United
Kingdom roy, New York.
PERCOBAAN III
PENENTUAN WAKTU BIODEGRADASI PLASTIK

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 8


I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji sifat biodegrabel dari plastik hasil sintesis
2. Menentukan waktu biodegrasi plastik

II. DASAR TEORI


Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat biodegradabilitas kemasan
setelah kontak dengan mikroorganisme, yakni: sifat hidrofobik, bahan aditif,
proses produksi, struktur polimer, morfologi dan berat molekul bahan kemasan.
Proses terjadinya biodegradasi film kemasan pada lingkungan alam dimulai
dengan tahap degradasi kimia yaitu dengan proses oksidasi molekul,
menghasilkan polimer dengan berat molekul yang rendah (Bertolini, 2010)
Pengujian sifat biodegradable pada plastik dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana, yaitu merendam plastik di dalam larutan Effective microorganism 4
(EM4). Bakteri EM4 yang digunakan adalah bakteri untuk fermentasi bahan
organic tanah. EM4 mengandung bakteri fermentasi, genus lactobacillus, jamur
fermentasi, actinomycetes bakteri fotosintetik, bakteri pelarut fosfat dan ragi.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
1. gelas ukur
2. timbangan
3. cawan
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah
1. EM4
2. Tanah
3. plastik biodegradabel hasil percobaan 1

IV. CARA KERJA


1. Plastik biodegradabel hasil percobaan 1 dipotong dengan 3 x 3 sebanyak 2
buah dan ditimbang terlebih dahulu untuk masing-masing konsentrasi gliserol

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 9


2. Kemudian 1 potongan plastik direndam dengan EM4 sebanyak 20 ml
kemudian ditutup dan 1 potongan lainnya dimasukkan dalam tanah yang
dicampur dengan EM4
3. Ditimbang berapa persen yang terurai selama 0-5 hari
4. Dilakukan pengambilan gambar penampakan fisik.

V. HASIL PERCOBAAN
Persentase berat yang hilang dari setiap spesimen dihitung dengan persamaan:
Persentase berat yang hilang = [(a1 – a2) / a1] x 100 %

Dimana : a1 = berat sebelum pencelupan


a2 = berat setelah pencelupan

Pengamatan Massa
No Gliserol Berat Berat Sesudah dicelup
(ml) Sebelum (hari)
Perlakuan 1 2 3 4 5
di celup
(gram)
1 3
EM4
4
3
2 EM4+tanah
4

Pengamatan Luasan
No Gliserol Luas Luas Sesudah dicelup
(ml) Sebelum (hari)
Perlakuan 1 2 3 4 5
di celup
(cm2)

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 10


1 3
EM4
4
3
2 EM4+tanah
4

% massa terurai
Massa (gram)

Luas (cm2)

Waktu (hari) Waktu (hari) Waktu (hari)

VI. DAFTAR PUSTAKA


Bertolini, Starches. 2010. Characterization, Properties, and Application. CRC
Press. New York.
Pilla, Srikhant. 2011. Handbook of Bioplastics and Biocomposites Engineering
Application. University of Wincosin-Madison. USA

PERCOBAAN IV
PEMBUATAN BIOPLASTIK TERMODIFIKASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui pembuatan bioplastik termodifikasi

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 11


2. Mengetahui pengaruh penambahan plasticizer dalam pembuatan bioplastik

II. DASAR TEORI

Bioplastik merupakan plastik yang dapat diperbaharui karena senyawa


senyawa penyusunnya berasal dari tanaman seperti pati, selulosa, dan lignin
serta hewan seperti kasein, protein dan lipid (Averous, 2004). Tak banyak dari
jutaan plastik yang digunakan berbahan ramah lingkungan atau disebut dengan
bioplastik, kebanyakan plastik yang beredar di masyarakat saat ini adalah
plastik sintetik yang terbuat dari bahan minyak bumi yang semakin hari
semakin terbatas jumlahnya dan sulit untuk diperbaharui.
Tanaman pisang mengandung berbagai macam senyawa seperti air, gula
pereduksi, sukrosa, pati, protein kasar, pektin, protopektin, lemak kasar, serat
kasar, dan abu. Di dalam kulit pisang terdapat kadar senyawa amilopektin yang
cukup besar. Amilopektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang
dihubungkan oleh ikatan d-1,4 glikosidik. Pektin diperoleh dari dinding sel
tumbuhan daratan. Wujud amilopektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga
coklat terang. Sebagian gugus karboksil pada polimer pektin mengalami
esterifikasi dengan metil ( metilasi ) menjadi gugus metoksil. Senyawa ini disebut
sebagai asam pektinat. Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi
akan membentuk gel seperti yang terjadi pada pembuatan selai. Derajat metilasi
atau jumlah gugus karboksil yang teresterifikasi dengan metil menentukan suhu
pembentukan gel. Semakin tinggi derajat metilasi semakin tinggi suhu
pembentukan gel. Amilopektin pada tanaman banyak terdapat pada lapisan kulit
pada buah. Pektin dapat membentuk gel dengan bantuan adanya asam dan gula.
Penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (
gelling agent ) pada selai dan jelly.

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 12


Gambar 47. Struktur Kimia Amilopektin

Kandungan pektin inilah yang menyebabkan kulit pisang dapat diolah


menjadi bio-plastik dimana amilopektin tidak hanya terdapat pada kulit pisang
namun pada buah-buahan lainnya juga.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
1. Beker Glass 150 ml 8. Spatula
2. Gelas ukur 50 ml 9. Oven
3. Pipet ukur 10 ml 10. Kompor listrik
4. Pipet ukur 1 ml 11. Pisau
5. Petri dish 12. Blender
6. Cawan aluminium 13. Ayakan
7. Timbangan analitik 14. Termometer
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Kulit pisang / Eceng Gondok
2. Tepung
3. Asam cuka
4. Gliserol
5. Aquades

IV. CARA KERJA


1. Kulit pisang dicuci bersih kemudian dicacah menggunakan pisau
2. Selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari langsung.
3. Kulit pisang yang sudah kering lalu dihancurkan menggunakan blender
hingga menjadi serbuk

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 13


4. Kemudian diayak dengan ayakan
5. Siapkan 2 cawan aluminium dan masing-masing diisi dengan tepung
tapioka sebanyak 7 gram dan 1 gram tepung kulit pisang.
6. Siapkan 2 beaker glass 150 ml dan masing masing diisi dengan 50 ml
aquades, tambahkan 3 ml asam asetat 1 N yang berfungsi sebagai pelarut.
Aduk sampai homogen, kemudian ditambahkan gliserol yang berfungsi
sebagai plastisizer dengan variasi 3 dan 4 ml.
7. Campuran tersebut dipanaskan sampai suhunya ± 30oC sambil diaduk dan
ditambahkan pati sedikit-demi sedikit hingga homogen.
8. Campuran tersebut kemudian dituang dalam petri dish yang sebelumnya
sudah diolesi sedikit minyak, kemudian dikeringkan pada suhu 60 °C
selama 2-3 jam
V. HASIL PERCOBAAN

No Gliserol Massa (g) Kenampakan


Bahan sblm Bahan sesudah
(ml)
pengeringan pengeringan
1 3
2 4

VI. DAFTAR PUSTAKA


Averous, L. 2004. Biodegradable Multiphase System Based on Plasticized
Starch: A Review, Journal of Macromolecular Science. United Kingdom.

BIOMATERIAL GANJIL 2016/2017 14

Anda mungkin juga menyukai