Anda di halaman 1dari 8

Nama : RUDI EKO PRASETYO

No : 28
Kelas : XII TGB- 2

Admin Sekolah | dibaca: 2684 pembaca

ARTIKEL PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI


BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Plastik menjadi masalah utama sampah dunia karena membutuhkan waktu


yang sangat lama agar terurai secara alami. Penggunaan plastik seharusnya mulai
dikurangi. Diperlukan solusi yang lebih cepat untuk mengubah limbah plastik
menjadi sesuatu yang berguna. Jika plastik di daur ulang, maka secara otomatis
pencemaran dapat dikurangi. Salah satunya menjadi bahan bakar alternatif. Kami
memilih mengolah sampah plastik sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil
karena mulai meningkatnya jumlah pencemaran akibat sampah plastik dan
menurunnya persediaan minyak bumi.

Tujuan karya desain TTG, yaitu memberi solusi mengenai cara pengolahan
sampah plastik yang jumlahnya mulai meningkat, memberi solusi mengenai mulai
berkurangnya jumlah minyak bumi, mengetahui proses pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar alternatif. Pendekatan yang digunakan dalam
penulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Pengolahan sampah plastik dengan
menggunakan metode thermo cracking by plate. Hasil yang diperoleh minyak
tanah, bensin, eter petroleum.Saran untuk penelitian yang akan datang melakukan
uji laboratorium terhadap hasil bahan bakar dari sampah plastik.
BAB I
PENDAHULUAN

Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang


bersifat organik tidak bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak
oleh mikroba menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam.
Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan
pencemar. Salah satu sampah anorganik yaitu plastik.

Plastik menjadi masalah utama sampah dunia karena membutuhkan


waktu yang sangat lama agar terurai secara alami. Penggunaan plastik
seharusnya mulai dikurangi. Terutama penggunaan plastik untuk
pembungkus makanan karena kandungan kimia pembungkus plastik
berbahaya bagi tubuh dan merusak lingkungan sekolah sehingga
menimbulkan pencemaran tanah. Jika sampah plastik dibakar, asapnya
mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Partikel asap
yang jatuh di atas tanah akan mengakibatkan kontaminasi yang bisa
menjadi racun bagi tanah dalam jangka waktu lama.

Diperlukan solusi yang lebih cepat untuk mengubah limbah plastik


menjadi sesuatu yang berguna. Jika plastik di daur ulang, maka secara
otomatis pencemaran dapat dikurangi. Salah satunya menjadi bahan bakar
alternatif berupa bio diesel. Kami memilih mengolah sampah plastik
menjadi bio diesel sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil karena
mulai meningkatnya jumlah pencemaran akibat sampah plastik dan
menurunnya persediaan minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perumusan Masalah

Nilai lebih dari alat Thermo Cracking by Plate satu alat dan satu
bahan dapat menghasilkan 3 bahan bakar alternatif pengganti minyak
tanah /solar, bensin, dan Pertamax yang mulai sulit didapatkan saat ini.
Alat dapat digunakan untuk berbagai macam bahan misalnya plastik yang
nantinya akan menghasilkan biodiesel, selain itu juga digunakan untuk
pemisahan minyak atsiri (minyak bunga dan minyak cengkeh).

Rumusan masalah yang akan diselesaikan dalam penerapan TTG ini


adalah bagaimana cara Pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar
Alternatif?

2.2. Tujuan Karya Desain TTG

Tujuan karya tulis ilmiah ini, yaitu :

1. Memberi solusi mengenai cara pengolahan sampah plastik yang


jumlahnya mulai meningkat.
2. Memberi solusi mengenai mulai berkurangnya jumlah minyak bumi.
3. Mengetahui proses pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel.

2.3. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengurangi sampah plastik


serta untuk mengetahui proses pengolahan sampah plastik menjadi
biodiesel sebagai bahan bakar alternatif.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Plastik

Plastik merupakan perpanjangan dari rantai karbon alkena dan


alkuna. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi -
sintetik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa
atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik
dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik )

3.2. Beberapa Jenis Plastik

1. PET atau Poly Ethylene Terephthalate adalah jenis plastik yang hanya
bisa sekali pakai, seperti biasa botol air mineral dan hampir semua botol
minuman lainnya. Jika pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama
menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat
karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker.
2. HDPE atau High Density PolyEthylene merupakan jenis plastik yang
lebih aman jika dibandingkan dengan jenis plastik PET karena memiliki
sifat tahan terhadap suhu tinggi. Sering dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, Tupperware, botol galon air minum, dan lain-lain.
Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai secara
berulang. Di lingkungan sekolah, contoh jenis plastik ini adalah sendok
makan plastik.
3. PVC atau PolyVinyl Chloride merupakan jenis plastik yang sulit didaur
ulang, seperti botol-botol plastik dan plastik pembungkus. Jangan
gunakan plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena jenis plastik
ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk ginjal dan
hati. Contohnya adalah kemasan botol susu plastik.
4. LDPE atau Low Density PolyEthylene merupakan jenis plastik yang bisa
didaur ulang, baik dipakai untuk kemasan minuman maupun makanan
ringan.
5. PP atau Poly Propylene juga baik digunakan untuk tempat minuman
maupun makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol
minum.
6. PS atau PolyStyrene merupakan jenis plastik yang digunakan untuk
tempat minum atau makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan
Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon
estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem
saraf.

http://argamazuplastik.com/jenis-jenis-plastik-dan-istilah-produksi-plastik.html

3.3. Dampak sampah plastik

1. Racun pada partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh
hewan-hewan pengurai seperti cacing.
2. PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan
oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai
makanan.
3. Kantong plastik dapat mengganggu jalur air yang teresap ke tanah.
4. Kantong plastik dapat mengganggu kesuburan tanah karena dapat
menghalangi sirkulasi uadara di dalam tanah.
5. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut dan anjing laut
menganggap plastik tersebut sebagai makanan dan akhirnya mati karena
tidak dapat mencernanya.
6. Ketika hewan mati, kantong plastik yang tersisa di dalam tubuhnya tidak
dapat hancur dan akan meracuni hwean lain.
7. Pembuangan sampah sembarangan di sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan sungai yang menyebabkan banjir.
3.4. Manfaat Daur Ulang plastik

1. Manfaat pertama dan terpenting dari daur ulang plastik erat hubungannya
dengan sumber energi minyak bumi yang tergolong langka. Sebagian
besar minyak bumi ini diperlukan sebagai bahan bakar untuk membuat
produk plastik baru (bukan plastik dari hasil daur ulang). Konsumsi
minyak bumi ini dapat dikurangi sampai sekitar 40% jika membuat produk
plastik dari hasil plastik daur ulang.
2. Proses pembuatan plastik dari hasil daur ulang akan mengurangi emisi gas
rumah kaca. Hal ini karena penggunaan bahan bakar untuk proses
pembuatan plastik dari hasil daur ulang lebih sedikit daripada pembuatan
plastik baru.
3. Menghemat ruang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bisa dikatakan
bahwa satu ton plastik menghabiskan tempat sekitar 7,5 meter kubik.
4. Salah satu manfaat yang penting dari daur ulang kantung, botol, dan alat
yang terbuat dari plastik adalah mencegah kematian binatang, termasuk
makhluk air akibat menelan plastik.

Pengertian Thermo Cracking by Plate

Thermo Cracking by Plate merupakan metode pemecahan rantai


karbon dengan cara pemanasan dengan menggunakan kondensator
berbentuk piringan. Sampah masih menjadi masalh utama di negara di
dunia. Penggunaan limbah plastik merupakan alternatif yang
memungkinkan sebagai material penghasil energi.

Proses Cracking merupakan proses untuk mengubah limbah plastik


dari rantai alkyl panjang polyetilns menjadi hidrokarbon. Berbagai
penelitian telah dilakukan untuk mengurangi limbah plastik tersebut
menjadi material yang bermanfaat. Salah satunya adalah dengan
mengkonversi limbah plastik menjadi sumber energi.

Pada kajian ini, dipaparkan beberapa metode yang telah berhasil


diteliti dalam mengkonversi limbah plastik menjadi sumber energi.
diantaranya adalah proses pirolisis (thermal cracking), hidrocracking dan
hidroisomerisasi.

Selain metode dan proses yang digunakan, jenis katalis yang


digunakan dalam proses ternyata mempengaruhi tinggi rendahnya
komposisi produk yang dihasilkan yaitu gas, cairan, dan padatan yang
terbentuk. dengan dikembangkannya metode tersebut, diharapkan limbah
plastik yang selama ini masih menjadi permasalahan di masyarakat dapat
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia dan
lingkungan. (Ermawati Rahyani, 2011)

HASIL KARYA DESAIN


CARA KERJA :

Menyusun alat seperti gambar

Alat terdiri dari : tungku, pipa penghubung, kondensor. Tungku terdiri dari
beberapa bagian yaitu pintu pemasukan dan pintu pembuangan lalu didalam
tungku ada reaktor yang nantinya akan diisi plastik. Lalu, pipa penghubung antara
tungku dan kondensor dihubungkan. Kondensor pertama, kedua, dan ketiga diberi
penyangga. Kondensor pertama, kedua, dan ketiga didalamnya terdiri dari
sejumlah plate yang nantinya akan membantu pengembunannya.

1. Memasukkan sampah plastik ke dalam tabung reaktor.


2. Memasukkan dan menghidupkan arang di dalam tungku.
3. Menunggu plastik meleleh dan uap naik ke dalam pendingin I yang
menggunakan udara akan mengembunkan uap dengan titik embun yang
tinggi yang akan menghasilkan minyak tanah, pendingin II yang
menggunakan air akan mengembunkan uap dengan titik embun sedang
akan menghasilkan bensin, dan pendingin III yang menggunakan air es
dan garam mengembunkan uap dengan titik embun rendah akan
menghasilkan eter petroleum.

Sumber Berita: http://www.smaxav-llg.sch.id/page/pengolahan-sampah-plastik-


menjadi-bahan-bakar-alternatif/#ixzz4zc3KTYDP

Anda mungkin juga menyukai