Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mirza Shofarisqi Taqwa Putra

NIM : J0313202191
Program Studi : Teknik dan Manajemen Lingkungan
Kelas Praktikum : PA1
Nama Dosen : Dr. Inna Novianty, SSi M.Si
Nama Asisten : Epa Rosidah, SSi MSi
Jam Praktikum : 14.00-16.50

PENDAHULUAN
PEMBACAAN ALAT UKUR DASAR
(JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SKRUP)
Pengukuran panjang, lebar dan tinggi balok

I. PENDAHULUAN

1. TEORI SINGKAT = di lengkapi dan cari Referensi tentang jangka


sorong dan micrometer.
A. Jangka sorong memiliki bagian utama yang disebut rahang teetap
dimana terdapat skala utama dan rahang geser dimana terdapat
skala nonius atau verrier. Nonunius yang panjangnya 9 mm dibagi
atas 10 skala. Sehingga beda suatu skala nonius dengan skala
utama adalah 0,1 mm. Nilai 0,1 mm merupakan batas ketelitian
jangka sorong.
B. Mikrometer sekrup memiliki skala utama dengan skala utama dan
selubung luar yang memiliki skala putar sebagai nonius. Batas
ketelitian micrometer skrup adalah 0,01 mm.
2. TUJUAN = Menentukan Besaran Panjang, Lebar dan tinggi
menggunakan Alat ukur dasar (jangka sorong dan mikrometer)
3. ALAT dan BAHAN = Alat : Jangka Sorong dan Multimeter Skrup,
Bahan : Balok

II. LANGKAH KERJA = Silahkan Jelaskan bagaimana cara kerja Jangka


Sorong dan Mikrometer Skrup sesuai dengan video Ketika mengukur Balok
Kayu

1. Jangka sorong
A. Menjepit benda (balok) dengan cara menggeser rahang sorong
bawah agar benda terjepit dengan rahang tetap bawah.
B. Mengencangkan rahang sorong bawah dengan memutar tombol
kunci agar menda tidak terlepas
C. Membaca skala utama, yaitu angka yang ada sebelum angka 0.
D. Membaca skala nonius, yaitu angka pada skala nonius yang
berhimpit dengan angka skala utama.
E. Menyamakan satuan antara skala utama dan skala nonius ( misal :
dalam milimeter, atau dalam sentimeter )
F. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
G. Menjumlahkan bacaan skala utama dan skala nonius, sehingga
mendapat hasil ukuran benda.
2. Mikrometer skrup
A. Menjepit benda (Kawat) dengan cara memutar selubung luar.
B. Membaca skala utama (angka yang ada sebelum selubung luar)
C. Membaca skala nonius ( garis pada skala utama yang berhimpit
pada garis di selubung luar)
D. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
E. Menjumlahkan bacaan skala utama dan nonius, sehingga
mendapat hasil ukuran benda.

III. DATA PENGUKURAN

Silahkan baca data hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi pada balok
menggunakan jangka sorong dibawah ini.
Ulangan P (cm) (P-Prata2) (P-Prata2)2
1 2,46 0,05 0,0025
2 2,41 0 0
3 2,37 -0,04 0,0016
Jumlah 0,0041
Rataan 2,41

∆ P=
√ ∑ (P−P Rata 2)2
n−1

∆ P=

0,0041
2

¿ √ 0,00205
= 0,0453
= 0,05

LRata 2 ± ∆ L = 2,41 ± 0,05


LRata 2+ ∆ L = 2,41 +¿ 0,05 LRata 2−∆ L = 2,41 −¿ 0,05

∆ P = Standard Deviasi
n = Banyaknya Data

Ulangan L (cm) (L-Lrata2) (L-Lrata2)2


1 3,45 0,02 0,0004
2 3,33 -0,10 0,01
3 3,5 0,07 0,0049
Jumlah 0,0153
Rataan 3,43

∆ L=
√ ∑ ( L−LRata 2)2
n−1

∆ L=
√ 0,0153
2

∆ L=√ 0,00765
= 0,0875
= 0,09
P Rata 2 ± ∆ P = 3,43 ± 0,09
P Rata 2+ ∆ P = 3,43 +¿ 0,09 P Rata 2−∆ P = 3,43 −¿ 0,09

∆ L = Standard Deviasi
n = Banyaknya Data

Ulangan T (cm) (T-Trata2) (T-Trata2)2


1 2,47 0,04 0,0016
2 2,39 -0,04 0,00016
3 2,42 -0,01 0,0001
Jumlah 0,0033
Rataan 2,43

∆T=
√ ∑ (T −T Rata 2)2
n−1

∆T=
√ 0,0033
2
∆ T = √0,00165
= 0,0406
= 0,04
T Rata2 ± ∆ T = 2,43 ± 0,04
T Rata2 + ∆T = 2,43 +¿ 0,04T Rata 2−∆ T = 2,43 −¿ 0,04

∆L = Standard Deviasi
n = Banyaknya Data
KETERANGAN:
P = panjang (cm)
L = lebar (cm)
T = Tinggi (cm)

IV Pembahasan (Ceritakan Data yang di dapatkan berdasarkan hasil


pengukuran (gambar) dalam bentuk kalimat dan paragraph)

1. Hasil dari pengukuran data lebar suatu balok menggunakan alat


jangkar sorong adalah sebagai berikut ; 2,46, 2,41 dan 2,37. Yang
bila dikurangi T rata-rata yang merupakan hasil dari pemabgian
ketiga data ialahi 2,43. lalu (T-T rata-rata) didaptkan hasil 0,04, -
0,04, -0,01. Dan setelah (T-T rata-rata) maka dipangkatkan 2
sehingga nilainya 0,0016 , 0,0016 dan 0,0001 setelah dijumlahkan
menjadi 0,0033 .
2. Hasil dari pengukuran data panjang suatu balok menggunakan alat
jangka sorong adalah sebagai berikut ; 3,45, 3,33 dan 3,5. Yang
bila dikurangi T rata-rata yang merupakan hasil dari pembagian
ketiga data ialah 3,43. Selajutnya didapatkan hasil 0,02, - 0,10 dan
0, 07 . dan setelah (T-T rata- rata) maka dipangkatkan 2 sehingga
nilainya 0,0004, 0,01 dan 0.0049 setelah dijumlahkan menjadi
0,0153
3. Hasil dari pengukuran data tinggi suatu balok menggunakan alat
jangka sorong adlah sebagai berikut ; 2,47, 2,39 dan 2,42. Yang
bila dikurangi T rata-rata yang merupakan hasil dari pembagian
ketiga data ialah 2,43. Selajutnya didapatkan hasil 0,04, - 0,04 dan
-0,01. dan setelah (T-T rata- rata) maka dipangkatkan 2 sehingga
nilainya 0,0016, 0,0016 dan 0,0001 setelah dijumlahkan menjadi
0,0033.

V Kesimpulan ( Rujukannya dari Tujuan Praktikum)

Kesimpulan Dari praktek ini ialah mahasiswa dapat melakukan pembelajaran


tentang penggunaan alat ukur dasar walaupun sedang berada di rumah masing-
masing . Seperti :
 Jangka Sorong : mengukur suatu benda benda berukuran ke cil dengan
lebih akurat menggunakan satuan centimeter (cm)
 Milimeter Skrup : mengukur panjang suatu benda dan mengukur tebal
suatu benda serta mengukur diamteter luar suatu benda dengan lebih teliti
menggunakan satuan millimeter (mm)

Anda mungkin juga menyukai