FISIKA
NAMA : ANGELINA DWI SANTI
ZEGA
KELAS : XII-IPA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam
dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup
atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu. Para fisikawan atau ahli fisika
mempelajari perilaku dan sifat materi
dalam bidang yang sangat beragam, mulai
dari partikel submikroskopis yang
membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta
sebagai satu kesatuan kosmos.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka adapun
rumusan masalah yaitu :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah
adapun tujuan yaitu :
A. Definisi Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan pengukuran.
Pengukuran tidak hanya terbatas pada
kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
untuk mengukur hampir semua benda
yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian, atau kepercayaan
konsumen. Pengukuran ada beberapa
macam alat yaitu: micro meter,jangka
sorong,dial indikator,viler gauge dll
B. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang
ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian
diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna maupun
alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada
versi analog, umumnya tingkat ketelitian
adalah 0.05mm untuk jangka sorang
dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas
30cm.
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat
ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian
hinggan 0,01 mm. Penggunaan
mikrometer sekrup biasanya untuk
mengukur diameter benda melingkar yang
kecil seperti kawat atau kabel.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Jangka Sorong
Mikrometer Sekrup
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang
akan di gunakan.
A. Hasil percobaan
Dari percobaan/praktikum yang saya
lakukan, saya dapat menuliskan hasilnya
dengan melalui 3 alat ukur yang kami
lakukan diantaranya:
1. Jangka sorong
Batas ukur : 0-1 mm
Jumlah skala : 10
NST su : 1 mm
1/20= 0,05 mm
Bola
2,7 cm 0,07 mm 3,05 mm
Besi
Bola
2,7 cm 0,07 mm 3,05 mm
Besi
Bola
2,8 cm 0,09 mm 3,25 mm
Besi
Beban
Bercel 0,4 cm 0,1 mm 0,9 mm
a
Beban
0,4 cm 0,09 mm 0,85 mm
Bercela
Beban
Bercel 0,4 cm 0,09 mm 0,85 mm
a
2. Mikrometer sekrup
NST su : 1 mm
0,5/50=
0,01 mm
Bola
22 cm 0,4 mm 22,4 mm
Besi
Bola
22 cm 0,4 mm 22,4 mm
Besi
Bola
22 cm 0,4 mm 22,4 mm
Besi
Beban
4 cm 0,35 mm 4,35 mm
Bercela
Beban
Bercel 4 cm 0,35 mm 4,35 mm
a
B. Pembahasan
1. Jangka Sorong
. = (2,7 x 1) + (7
x 0,05)
. = 2,7 + 0,35
= 3,05 mm
= 2,7 + 0,35
= 3,05 mm
= (2,8 x 1) + (9
x 0,05)
= 2,8 + 0,45
= 3,25 mm
delta x = 0,1156
L = 9,4656 atau
9,2344
HP 1 Beban
Bercela = (PSU x NSTSU) +
(NST Jangka Sorong x PSN)
= 0,9
mm
HP 2 Beban
Bercela = (PSU x NSTSU) +
(NST Jangka Sorong x PSN)
= (0,4 x 1) + (9 x 0,05)
= 0,85
mm
HP 3 Beban
Bercela = (PSU x NSTSU) +
(NST Jangka Sorong x PSN)
= (0,4 x 1) + (9 x 0,05)
= 0,85
mm
delta x = 0,02890
L = 2,62890 atau
2,5711
2. Mikrometer Sekrup
HP 1
Bola
Besi = (PSU x
NSTSU) + (NST
Mikrometer
Sekrup x PSP)
= (22 x 1) +
(40 x 0,01)
= 22,4 mm
HP 2
Bola
Besi = (PSU x
NSTSU) + (NST
Mikrometer
Sekrup x PSP)
= (22 x 1) +
(40 x 0,01)
= 22,4 mm
HP 3
Bola
Besi = (PSU x
NSTSU) + (NST
Mikrometer
Sekrup x PSP)
= (22 x 1) +
(40 x 0,01)
= 22,4 mm
nilai x rata-rata
= 67,2
delta x
=0
L
= 67,2
HP 1 Beban Bercela
= (PSU x NSTSU) + (NST
Mikrometer Sekrup x PSP)
= (4 x 1) +
(35 x 0,01)
= 4,35 mm
HP 2 Beban Bercela
= (PSU x NSTSU) + (NST
Mikrometer Sekrup x PSP)
= (4 x 1) +
(35 x 0,01)
= 4,35 mm
HP 3 Beban Bercela
= (PSU x NSTSU) + (NST
Mikrometer Sekrup x PSP)
= (4 x 1) +
(35 x 0,01)
= 4,35 mm
delta x =0
L = 13,05
7
0
7
6
g
r
a
m
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan