Anda di halaman 1dari 2

MATERI PBM DARING PERTEMUAN 2

Alat ukur dan vektor


A. Alat Ukur
1. Alat Ukur Panjang
Terdapat 3 alat ukur panjang dalam fisika yaitu : mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup dengan ketelitian masing-masing berbeda.
a. Mistar
Mistar biasanya dibuat dengan skala terkecil 1 mm. Ketelitian pengukuran adalah
setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian mistar = 0,5 x 1 mm = 0,5 mm.
Contoh : panjang buku 32,4 cm
b. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman
lubang dan diameter luar maupun dalam suatu benda. Skala terkecil jangka sorong
adalah 0,1 mm, sehingga ketelitiannya 0,05 mm.
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang terdapat skala utama dan rahang geser
yang terdapat skala nonius. Contoh pengukuran jangka sorong :

Skala utama Skala utama : 5,3 cm


Skala nonius : 0,08 cm +
Skala nonius Hasil pengukuran : 5,38 cm
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis, misalnya
kertas, seng, karton. Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala tetap (skala
utama) dan skala putar (skala nonius). Mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01
mm sehingga batas ketelitiannya 0,005 mm. Contoh pengukuran dengan mikrometer
sekrup.

Skala utama : 4,5 mm


Skala nonius : 0,38 mm +
Hasil pengukuran : 4,88 mm

2. Alat Ukur Massa


Massa suatu benda diukur dengan menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu neraca dua lengan, neraca Ohous, neraca lengan gantung dan neraca
digital.
3. Alat Ukur Waktu
Pengukuran waktu dapat menggunakan stopwatch dan arloji. Stopwatch dapat mengukur
hingga selang waktu 0,01 sekon sedangkan arloji memiliki selang waktu terkecil yaitu 1
sekon.
B. Vektor
Berdasarkan arahnya besaran dibagi menjadi 2 yaitu :
 Besaran skalar adalah besaran yang hanya ditentukan oleh nilainya saja.
Contohnya : panjang, luas, volume, massa jenis, suhu, waktu, dll
 Besaran vektor adalah besaran yang ditentukan oleh nilai dan arahnya.
Contohnya : perpindahan, kecepatan, percepatan, berat benda, gaya, dll
1. Menguraikan vektor
Sebuah vektor dapat diuraikan ke dalam sumbu x dan y seperti ditunjukan dalam gambar
berikut :
y
Fy F Besarnya gaya pada :
* Sumbu x : Fx = F. Cos α
* Sumbu y : Fy = F. Sin α
α x
Fx
Tabel nilai sinus, cosinus dan tangen pada sudut istimewa :
0o 30o 45o 60o 90o
Sin 0 ½ ½ √2 ½ √3 1
Cos 1 ½ √3 ½ √2 ½ 0
Tan 0 1/3 √3 1 √3 ∞

Sin 37o = 0,6 Cos 37o = 0,8


Sin 53o = 0,8 Cos 53o = 0,6
2. Jumlah (resultan) vektor secara analisis
Jika 2 vektor gaya F1 dan F2 membentuk sudut tertentu (sudut α), secara analisis maka
resultan kedua vektor dapat ditentukan dengan persamaan :

R = √ F12 + F22 + 2.F1.F2. Cos α


F = gaya (N)
R = resultan kedua vektor gaya (N)
α = sudut antara kedua vektor gaya (o)
3. Pengurangan (selisih) Dua vektor
Jika 2 vektor gaya F1 dan F2 membentuk sudut tertentu (sudut α), maka selisih kedua
vektor dapat ditentukan dengan persamaan :

S = √ F12 + F22 - 2.F1.F2. Cos α


F = gaya (N)
S = selisih kedua vektor gaya (N)
α = sudut antara kedua vektor gaya (o)

Anda mungkin juga menyukai