0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
356 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur dan vektor. Alat ukur yang dijelaskan meliputi alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup; alat ukur massa seperti neraca; serta alat ukur waktu seperti stopwatch dan arloji. Vektor dibedakan menjadi besaran skalar dan vektor, dan cara menguraikan, menjumlahkan, serta mengurangkan vektor juga dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur dan vektor. Alat ukur yang dijelaskan meliputi alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup; alat ukur massa seperti neraca; serta alat ukur waktu seperti stopwatch dan arloji. Vektor dibedakan menjadi besaran skalar dan vektor, dan cara menguraikan, menjumlahkan, serta mengurangkan vektor juga dijelask
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur dan vektor. Alat ukur yang dijelaskan meliputi alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup; alat ukur massa seperti neraca; serta alat ukur waktu seperti stopwatch dan arloji. Vektor dibedakan menjadi besaran skalar dan vektor, dan cara menguraikan, menjumlahkan, serta mengurangkan vektor juga dijelask
A. Alat Ukur 1. Alat Ukur Panjang Terdapat 3 alat ukur panjang dalam fisika yaitu : mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan ketelitian masing-masing berbeda. a. Mistar Mistar biasanya dibuat dengan skala terkecil 1 mm. Ketelitian pengukuran adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian mistar = 0,5 x 1 mm = 0,5 mm. Contoh : panjang buku 32,4 cm b. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang dan diameter luar maupun dalam suatu benda. Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm, sehingga ketelitiannya 0,05 mm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang terdapat skala utama dan rahang geser yang terdapat skala nonius. Contoh pengukuran jangka sorong :
Skala utama Skala utama : 5,3 cm
Skala nonius : 0,08 cm + Skala nonius Hasil pengukuran : 5,38 cm c. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang relatif tipis, misalnya kertas, seng, karton. Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala tetap (skala utama) dan skala putar (skala nonius). Mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01 mm sehingga batas ketelitiannya 0,005 mm. Contoh pengukuran dengan mikrometer sekrup.
Skala utama : 4,5 mm
Skala nonius : 0,38 mm + Hasil pengukuran : 4,88 mm
2. Alat Ukur Massa
Massa suatu benda diukur dengan menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu neraca dua lengan, neraca Ohous, neraca lengan gantung dan neraca digital. 3. Alat Ukur Waktu Pengukuran waktu dapat menggunakan stopwatch dan arloji. Stopwatch dapat mengukur hingga selang waktu 0,01 sekon sedangkan arloji memiliki selang waktu terkecil yaitu 1 sekon. B. Vektor Berdasarkan arahnya besaran dibagi menjadi 2 yaitu : Besaran skalar adalah besaran yang hanya ditentukan oleh nilainya saja. Contohnya : panjang, luas, volume, massa jenis, suhu, waktu, dll Besaran vektor adalah besaran yang ditentukan oleh nilai dan arahnya. Contohnya : perpindahan, kecepatan, percepatan, berat benda, gaya, dll 1. Menguraikan vektor Sebuah vektor dapat diuraikan ke dalam sumbu x dan y seperti ditunjukan dalam gambar berikut : y Fy F Besarnya gaya pada : * Sumbu x : Fx = F. Cos α * Sumbu y : Fy = F. Sin α α x Fx Tabel nilai sinus, cosinus dan tangen pada sudut istimewa : 0o 30o 45o 60o 90o Sin 0 ½ ½ √2 ½ √3 1 Cos 1 ½ √3 ½ √2 ½ 0 Tan 0 1/3 √3 1 √3 ∞
Sin 37o = 0,6 Cos 37o = 0,8
Sin 53o = 0,8 Cos 53o = 0,6 2. Jumlah (resultan) vektor secara analisis Jika 2 vektor gaya F1 dan F2 membentuk sudut tertentu (sudut α), secara analisis maka resultan kedua vektor dapat ditentukan dengan persamaan :
R = √ F12 + F22 + 2.F1.F2. Cos α
F = gaya (N) R = resultan kedua vektor gaya (N) α = sudut antara kedua vektor gaya (o) 3. Pengurangan (selisih) Dua vektor Jika 2 vektor gaya F1 dan F2 membentuk sudut tertentu (sudut α), maka selisih kedua vektor dapat ditentukan dengan persamaan :
S = √ F12 + F22 - 2.F1.F2. Cos α
F = gaya (N) S = selisih kedua vektor gaya (N) α = sudut antara kedua vektor gaya (o)